ORKANOIS (END)

By KacangMas

17.5K 1.6K 481

Ini adalah kisah yang 'gila'. Bagaimana tidak? Kisah ini bercerita tentang seorang siswa SMA bernama Maraby... More

-(00)- Prolog Bab 01 (Maraby)
(01) Bully
(02) Menolong
(03) Orkanois
(04) Masa Lalu
(05) Mehdiard
(06) Sayap Putih
(07) Pedang Slaz
(08) Karena
(09) Aku Datang
(10) Mysteries of the Universe
(11) Berita
(12) Pembantai
(13) Galang
(14) Eksekusi
(15) Korup
(16) Kebangkitan
(17) Mencari
(18) Hujan Sang Penipu
(19) Terjun - [[akhir bab Maraby]]
-(00)- Prolog Bab 02 (Orka)
(01) Raja Orma
(02) 12 Kesatria
(03) Kedatangan
(04) Hellios
(06) Duel Angkasa
(07) Perang Mehdiard
(08) Keruntuhan
(09) Kiamat
(10) Sampai Di Sini (end)
Epilog -Potongan Semesta
(Bonus Cerita - 01) Lubang Kehidupan
(Bonus Cerita - 02) Satu-Satunya Cara
(Bonus Cerita - 03) Misi Mulia

(05) Kekuatan

170 24 6
By KacangMas

Perbincangan tentang pedang berwarna biru milik Orkanois yang awalnya tertancap di kepala Nadreeg, menjadi pengisi waktu di sepanjang perjalanan terbang menuju istana. Ia menjelaskannya dengan rinci, yang awalnya hanya ingin menyusup ke daratan Mehdiard untuk mencari pengetahuan baru. Namun secara tak sengaja terjatuh ke sebuah reruntuhan.

Di dalam sana, ia penasaran dengan pedang kecil berwarna biru cerah tertancap di kepala bangkai Nadreeg –awalnya ia pikir begitu. Tiba-tiba rasa tertarik untuk mencabutnya muncul. Entah mengapa setelah susah payah mencabutnya, pedang itu langsung menusuk kepala Orkanois. Akibatnya, selama dua hari ia tidak bisa menggerakkan tubuh, namun masih tetap hidup dengan rasa sakit yang begitu hebat di kepala.

Setelah ia bisa menggerakkan tangannya kembali, perlahan ia mencabut pedang itu dan berhasil. Sejenak ia terbayang akan kamarnya dan merasa ingin segera pulang. Ia mengayunkan pedang dan tiba-tiba portal teleportasi dengan percikan biru yang terhubung langsung dengan kamar Orkanois, terbuka di hadapannya.

"Bisakah kita lebih cepat? Raja tidak suka menunggu," ujar Yugr memotong obrolan. Dan mereka pun mempercepat laju terbangnya.

"Entah mengapa, ceritamu sulit dipercaya. Menurut legenda, tidak ada Orkis yang bisa mencabut pedang itu, kecuali ia adalah 'yang terpilih'," tanggap Hellios.

"Mungkin aku adalah 'yang terpilih', hahaha .... Lagi pula aku tidak berbohong dan kalian dapat mempercayaiku. Ingin kubuktikan? Sebenarnya kita tidak usah repot-repot terbang," balas Orkanois dengan percaya diri membuka portal yang langsung terhubung ke depan istana.

"Sungguh sulit dipercaya," ujar Hellios dan Yugr tercengang.

Di dalam istana yang masih terlihat kegiatan renovasi, Raja bertanya kepada Orkanois, "Nois! Berapa jumlah Nadreeg yang kau lihat waktu itu?"

"Hanya satu, Rajaku," jawabnya seraya menunduk.

Raja berbalik dan bertanya kepada Hellios, "Ada berapa, total Nadreeg yang tersisa di daratanmu?"

"Hamba tidak tahu pasti berapa yang tersisa, karena ras Mehdiard sendiri pun belum pernah ada yang menemukannya. Namun, menurut rumor yang beredar, jumlahnya ada lima. Kini sudah bangkit satu ekor. Kemungkinan, ada empat Nadreeg yang tersisa, walau belum diketahui kepastiaannya," jawab Hellios.

"Begitukah. Aku benci rumor."

Raja berkata kepada Yugr, "Percepat pelantikan 12 Kesatria menjadi empat bulan."

Yugr terlihat ragu dan berusaha membalas, "Maafkan kelancangan hamba Yang Mulia, dari dahulu kala, kelas berlangung selama satu tahun untuk hasil yang maksimal."

"Kalau begitu, jadikan menjadi empat bulan mulai dari sekarang! Namun, hasilnya harus sama dengan setahun pelatihan. Karena empat bulan dari sekarang, kita semua harus sudah siap merebut tanah Mehdiard untuk mencari keempat Nadreeg itu," jawab Raja tegas.

"Baik Yang Mulia!"

"Dan kau, Nois! Apa kau masih ingin sejajar dengan kakakmu?"

"Sebenarnya, aku sudah melampauinya," balas Orkanois dalam hati. "Ya, Rajaku!"

"Maka cari Nadreeg itu dan jadikan ia di barisan tentara kita! Karena aku dengar, kau bisa mengendalikannya dengan pedang mini itu," titah Raja.

"Baik, Yang Mulia!"

Sepulangnya dari istana, Yugr menjadi guru yang sangat tegas dan tidak memberikan sedikit pun kelonggaran bagi murid-muridnya. Ia melatih para calon kesatria dengan sangat keras dan menaikkan porsi latihan menjadi tiga kali lipat, bahkan ada situasi di mana ia hampir membunuh salah satu muridnya dari ras Reeya, S'nok, karena terlambat membuat senjata.

Waktu rehat sejenak tiba. Di saat para murid memanfaatkan jam istirahat dengan sebaik-baiknya, Orkanois dan Hellios malah berduel untuk menunjukkan siapa yang paling unggul di antara mereka.

Ukuran tubuh Hellios yang lebih kecil dari Orkanois, membuatnya sangat lincah ketika menghindari serangan Teeporth. Berkali-kali ia menyerang, namun Mehdiard itu selalu menangkisnya dengan kristal pelindung. Hingga celah di punggung Orkanois ditemukan. Ia menendanganya dengan kecepatan dan kekuatan tinggi, hingga berhasil membuatnya terjatuh ke daratan es.

"Senjata Teeporth-mu itu mungkin bisa memotong lawan dengan mudah. Tapi, tidak denganku. Skor 1-0 untuk saat ini, akulah yang memimpin," ledek Hellios.

Yugr yang melihat pertarungan mereka berkata, "Ternyata benar Raja menamaimu sebagai 'Nois'."

"Maaf?" tanya Orkanois seraya bangkit dari jatuhnya.

"Kau lemah, Orka-nois."

Sang guru tiba-tiba melucuti senjatanya, hingga hanya tersisa kepalan tangan, sepasang kaki dan sayap. "Lucuti juga semua senjatamu ... dan lawan aku! Akan aku buktikan bahwa kau memang ... lemah."

Semua murid di sana beranjak dari istirahatnya, karena penasaran akan duel antara murid tergiat dan guru tersadis.

Orkanois melucuti semua senjatanya juga, termasuk pedang slaz sebagai isyarat bahwa ia menerima tantangan dari Yugr. Kini yang tersisa darinya hanyalah tubuh dengan cakar dan sayap.

Keadaan begitu senyap kala mereka bersiap memulai pertarungan di udara. Terdengar hanya tiupan angin dengan salju tipis membasahi mata, mencoba mendramatisir suasana.

"Aturannya tidak sama dengan duel angkasa, kita persingkat dengan satu aturan. Yakni ia jatuh, maka ia kalah," ujar Yugr.

"Ini dia, saat-saat di mana Orkanois akan dipermalukan," ujar M'ug yang berwajah harimau begitu bersemangat.

Duel pun dimulai. Orkanois bergerak ke atas dan seketika menukik ke bawah seraya menyodorkan kakinya bermaksud menjatuhkan sang guru ke dataran es. Yugr sama sekali tidak bergerak, hingga di sepersekian detik ia berhasil menghindar dan menemukan celah yang sama pada Orkanois, yakni punggungnya. Spontan ia mengepal tangan sekeras mungkin dan memukul punggungnya hingga terjatuh ke bawah dengan hantaman yang sangat keras.

"Menyerang dari atas adalah tindakan bodoh! Tekanan menuju ke bawah dengan kecepatan tinggi, justru akan mempermudah lawan untuk menjatuhkanmu. Ini bukti bahwa kau lemah, kau tidak berani menyerangku dari depan. Kenapa kau lemah? Karena kau tidak mempercayai tubuhmu sendiri, kau terlalu bergantung pada alat-alatmu. Dalam pertarungan, ada saat di mana kita tidak bisa menggunakan senjata dan alat, itulah saat di mana kau harus memaksimalkan tubuhmu. Kenapa Hellios jauh lebih kuat? Karena ia memaksimalkan fungsi tubuhnya. Camkan ini baik-baik, demi kebaikanmu!" tegur Yugr dengan tegas menasihati.

Sementara Hellios bergegas untuk membantu Orkanois yang kesusahan berdiri karena saking kerasnya benturan.

Burisra menghampiri Yugr untuk mengatakan sesuatu. "Paman, mengapa kita harus meringkas kelas menjadi empat bulan? Ini terasa sangat berat. Setiap hari kami seolah sedang bermain dengan kematian. Kami mengayun senjata dari pagi hingga siang hari tanpa istirahat, terbang 1000 kali putaran di lintasan maut dengan taruhan nyawa, dan berlatih mengatur strategi dengan angka-angka yang membuat kepala kami sakit," keluh Burisra.

"Burisra, mengenai keluhanmu, ini semua adalah putusan Raja yang sudah 'gila'. Aku tidak bisa menolaknya. Dan lagi, jangan panggil aku 'paman'! Jika di dalam kelas, panggil aku 'guru'," jawab Yugr.

"Sebenarnya untuk apa kita latihan fisik sekeras ini? Kita tinggal berganti tubuh saja, maka sembuhlah kita," tanggap Burisra.

Tiba-tiba Yugr mencekik keponakannya sendiri dan berkata dengan tatapan mengerikan, "Aku pernah berpikir seperti itu, dan hasil yang aku dapat adalah tidak bisa melindungi apa yang penting bagiku. Lalu akhirnya ... hanya memperoleh kehilangan. Kau tahu kelemahan kita hah? Kelemahan kita adalah meremehkan."

"M-maafkwan a-aku pa-man ... gu-guru," ucap Burisra kesulitan berbicara dan akhirnya Yugr melepaskan cengkramannya.

Ketika Orkanois sudah bisa berdiri, ia berkata, "Hellios, jangan bilang Yugr adalah satu-satunya 12 Kesatria yang selamat."

"Ya, dialah orangnya, dan dialah Orkis yang kukagumi," jawab Hellios.

"Hmp, pantas saja pada pertemuan pertama di kelas waktu itu, kalian sudah seperti mengenali satu sama lain."

Kelas hari itu pun berakhir dengan banyak sekali pelajaran.

Orkanois pulang, akan tetapi bukan ke istana, melainkan ke lembah hijau yang jauh dari istana. Dan juga ia sudah sering menuju ke sana. Malam itu tingkah anehnya diketahui oleh Orba, dan ia diam-diam mengikutinya. Dan ia pun menemukan Orkanois sudah akrab dengan Nadreeg. Orkanois pun mengaku sudah menemukan Nadreeg sejak kejadian itu di lembah hijau, dan sudah lama menjalin hubungan baik dengannya.

"Mengapa kau tidak melaporkannya kepada Raja?" tanya Orba.

Orkanois memperlihatkan pedang dengan sisik berwarna hijau kepada Orba. "Aku berhasil membuat replika pedang slaz dari sisik Nadreeg yang rontok. Aku rasa kita akan memenangkan perang kali ini. Aku hanya ... belum berani memamerkan semua ini kepada Raja."

"Orkanois, esok kita harus mengadakan duel angkasa. Lawan aku dengan semua kekuatan dan buktikan bahwa kau bukanlah 'kelemahan'. Tapi, jangan menganggap bahwa aku akan mengalah. Justru aku akan lebih keras melawanmu dengan sekuat tenaga, sebab posisi sebagai raja selanjutnya dipertaruhkan dalam duel suci ini," ujar Orba merasa itu adalah jalan terbaik untuk memberikan saudaranya rasa percaya diri.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
8.6M 526K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
6.7M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2.4M 173K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...