My Ice Senior [Complete]

By DilaWahidatu

1.4M 107K 3.7K

[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65 (End)
Extra Part
Annoucement

Part 9

25.7K 1.9K 53
By DilaWahidatu

Adira rebahan di kamarnya, mata gadis itu masih menatap hoodie hitam yang dia angkat di udara. Hoodie milik Febby yang cowok itu pinjamkan kepadanya kemarin. Kemudian cewek itu memeluknya, mencium aroma itu kembali.

Merasa gemas sendiri, kaki gadis itu menendang nendang udara terus berguling guling dan berakhir duduk dipinggir kasur.

"Ini dia yang kesambet atau gue ya? Ini sejarahnya seorang Adira dipinjamkan jaket milik Febby," ucap gadis itu masih tak percaya.

"Ngapain lo?" tiba tiba kepala seseorang muncul dari balik pintu.

"HUUUAAAA!!" Adira terkaget sampai cewek itu terjatuh kedepan mencium lantai kamarnya.

Adira segera bangkit, dia penasaran siapa orang yang udah membuat dia sampai kaget.

"Masih pagi udah kayak orang kesambet, suara lo kedengaran sampe tangga." Amira kembali menutup pintu kamar, kemudian berjalan menuju Adira bersama Syabila dan Putri yang ada dibelakangnya.

Melihat pergerakan ketiganya mendekat, cewek itu menyembunyikan hoodie milik Febby dibalik tubuhnya.

"Apaan tuh, main sumput sumput aja," kata Syabila matanya terus melirik tangan Adira yang berada dibelakang tubuhnya.

"Bukan apa apa kok." Amira yang mulai kepo langsung merebut benda tersebut dari tangan Adira.

"Wow sebuah hoodie. Milik siapa nih kira kira?" tanya Amira menyelidik, sambil mengangkat tinggi tinggi hoodie itu.

"Pantesan keliatannya seneng banget hari ini," ucap Putri lalu cewek itu merebahkan tubuhnya di kasur Adira.

"Ng–ini punya Bang Faiz kok, iya punya Bang Faiz," ucap Adira berbohong dan mencoba meyakinkan teman temannya.

"Gue yang tanya Abang lo atau lo ngaku sendiri nih," ucap Amira mulai menggodanya.

Kalo Faiz bisa tau tentang hoodie ini bisa gaswat! Cowok itu kemarin memang menjemputnya di kafe tapi tak memperhatikan sama sekali apa yang Adira pakai. Padahal, kalo pada saat itu Adira ditanyai, dia sudah siap untuk menjawab dengan berbagai alasan.

Faiz itu orangnya gak bisa jaga rahasia yang Adira ucapkan kepadanya. Pernah waktu itu Adira sedikit bercerita tentang teman sekelasnya waktu SMP yang pernah menyukainya dan itu hanya Faiz yang tahu, tapi besoknya tiba tiba sang Mama menggodanya sambil menyebutkan nama anak cowok yang suka padanya, siapa lagi kalo bukan Faiz pelaku pembocor rahasia.

Faiz itu juga perusak suasana, nyebelin. Tapi disaat dia serius dan selalu memprioritaskan keluarganya, itu yang membuat Adira menghangat dan tetap sayang kepada cowok itu.

"Kalian itu ya! Yaudah gue ngaku." Adira pasrah saja, daripada Faiz yang tak tau apa apa ditanyai sahabat sahabatnya terus mencari tau, bisa berabe, bisa bisa satu komplek gempar. "Itu punya kak Febby, kemarin dia minjemin gitu aja ke gue."

"What?! Serius lo?" ucap ketiganya kompak.

"Terus, terus." Amira nampak antusias menunggu kelanjutan ceritanya.

"Terus nabrak," jawab Adira polos.

"Ih, bukan itu! Terus kelanjutan ceritanya?."

"Yaudah gitu aja, abis ngasih hoodie itu, dia nanyain gue pulang sama siapa, ya gue jawablah dijemput Bang Faiz, abis itu dia pergi."

"Gak Peka!" ucap ketiganya lagi, kompak.

Adira memutar bola matanya malas,  lalu tersadar sesuatu. "Heh! Kalian ngapain pagi pagi udah ke rumah gue aja. Mana masuk kamar gak pake ketuk lagi!"

"Ya kita mainlah mumpung weekend, pusing gue dirumah terus. Lagian kata Tante Rahma kita disuruh langsung ke kamar lo," ucap Amira yang disetujui Syabila dan Putri.

"Baru aja kumpul kemarin," cibir Adira.

"Yaudah sana mandi dulu. Nanti kita pesan pizza untuk ngobrol cantik," ucap Putri sambil mendorong kecil tubuh Adira agar segera bangkit.

"Iya, iya." Adira bangkit menuju kamar mandi.

Ketiga sahabatnya sudah sibuk masing masing di dalam kamarnya. Putri sibuk memesan pizza, Amira sibuk bercermin di meja rias milik Adira, sedangkan Syabila sibuk melihat koleksi novel milik cewek itu. Tidak lama dari itu, Adira keluar dengan pakaian ganti yang sudah melekat ditubuhnya.

"Mau minum apa?" tawar Adira yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Apa aja deh. Tapi kita yang buat," usul Syabila.

"Yaudah yuk." mereka berempat turun ke bawah menuju dapur, disana terdapat Rahma–Mamanya Adira tengah membuat sarapan.

"Tante Rahma, kami bantuin ya?" ucap Amira yang berdiri disamping Mamanya Adira itu.

"Eh, gak usah, udah mau selesai juga."

"Gak pa–pa Tante, jarang jarang dibantuin anak anak kece kayak kita. " Putri ikut menimpali, membuat Rahma tertawa diikuti yang lainnya. Sedangkan Adira hanya mencibir, teman temannya sudah biasa heboh seperti itu.

Amira sibuk mengambil alih wajan, sedangkan Putri dan Syabila sibuk membuat minuman. Bel rumah berbunyi, membuat mereka saling pandang.

"Biar Tante yang buka." Rahma berjalan menuju pintu utama. "Dir, ini ada pesanan datang," ucap Rahma dari arah pintu.

"Iya Ma," sahut Adira.

"Pizza kita dateng guys," kata Putri, cewek itu berjalan menyusul Mamanya Adira.

Setelah mendapatkan Pizzanya, Rahma menyuruh mereka agar duduk duduk di halaman belakang rumah Adira, yang terdapat taman dan gazebo disana.

"Oh iya, Abang lo kemana? Pas kita sampe sini tadi dia udah siap siap naik motor," tanya Amira, kepada Adira yang sibuk bermain gitar.

"Biasanya dia main sih." Amira mangut mangut sambil mengunyah potong pizza.

Tiba tiba terdengar suara kegaduhan dari dalam rumah dan berakhir di pintu belakang.

"Eh, ada cewek cewek. Tempat kita udah di booking," ucap Jeka, membuat sahabatnya memasang wajah bertanya.

"Temen Bang Faiz, anak komplek." jelas Adira.

"Pantesan gak pernah liat," bisik Putri, tidak lama datang lagi dua orang. Febby dan Farhan datang bersamaan juga dengan Faiz.

"Cewek gue itu," ucap Farhan mengarah pada Amira, lalu berjalan menuju tempat mereka berada.

Teman Faiz yang lain mengikuti menuju taman belakang itu.

"Abang pake yang ini ya?" tanya Faiz menunjuk gazebo yang kosong.

"Iya Bang, pake aja," ucap Adira, lalu melirik Febby yang asik dengan earphone nya.

"Woy balik lo Han! Gak usah gangguin cewek lo terus," sahut Jeka membuat Farhan cengengesan lalu berbalik menuju mereka.

"Lo belum ngikutin kak Febby ternyata," sahut Syabila, yang memang sedari tadi meminjam ponsel milik Adira.

Adira melirik ke ponselnya, dengan sengaja Syabila memencet tanda follow disana lalu memencet love disalah satu foto Febby yang di post setahun yang lalu, hal itu membuat Adira memekik kecil.

"Syabila! Ah lo mah! Gue ketara ngestalk," ucap Adira kesal dengan sedikit berbisik.

Syabila cengengesan "Gak pa–pa, kita liat dia bakalan follback lo apa enggak."

Tidak lama sebuah notif masuk 'Febby_anggara mulai mengikuti anda'

"Uwuw, langsung guys. Apakah ini sebuah pertanda?." Syabila heboh sendiri, membuat Adira melirik Febby yang asik dengan ponselnya. Cewek itu menatap tajam Syabila.

"Apaan sih apaan?." Amira yang sibuk makan langsung beralih menuju ponsel Adira, cewek itu menutup mulut dengan kedua tangan menahan mulutnya agar tidak memekik kegirangan.

"Gue yang setahun udah follow dia gak di follback," ucap Amira, Syabila pun mengangguk menyetujui. Putri yang penasaran ikut melihat.

"Norak!" komentarnya

"Apaan sih Put," balas Amira sewot.


TBC

Yuhu... Wkwk apaan sih gaje!

Heheh, maapkeun saya.

Jangan lupa vote dan comment :)

Instagram : DilaWahidatu.
Ngode;)

Continue Reading

You'll Also Like

60.8K 2.5K 53
Cerita ini merupakan sequel atau kelanjutan dari cerita sebelumnya yaitu "Prince and Princess" yang mengisahkan tentang dua orang remaja berusia 16 d...
2.8M 156K 61
[FOLLOW SEBELUM BACA] **** Otoriter. Kaku. Kasar. Kejam. Ketus. Pemarah. Arogan. Angkuh. Bisa di bilang semua sifat buruk laki-laki melekat p...
3.9M 258K 52
[Follow dulu yu sebelum baca, happy reading] ___________________ Sudah terbiasa bagi Rachel diabaikan dan diacuhkan oleh sang ayah, bahkan sesekali R...
4.9M 174K 60
[Revisi] "Gue benci cowok, karena cowok yang membuat hidup gue menderita"~ Keysa Anastasya Azzara "Tapi gue janji akan jadi cowok pertama yang balik...