SIN | 97 Line ✔

By Naugliniel_

333K 30.8K 5K

❞ You Have to think before you act ❞ Every act you think its right, it can be a deadly SIN. ©naugliniel_ [WAR... More

🀄S I N🀄
[1] P L A N [1]
[2] F E L L I N G [2]
[3] D E P A R T [3]
[4] A R R I V E [4]
[5] S L O T H [5]
[6] N O W H E R E [6]
[7] L O S T ? [7]
[8] C O N F U S E D [8]
[9] G L U T T O N Y [9]
[10] P R I D E [10]
[11] L U S T [11]
[12] G R E E D [12]
[13] U N E A S Y [13]
[14] O V E R ? [14]
[16] T W I S T [16]
[17] S U P R I S E [17]
[18] A L M O S T [18]
[19] B E T R A Y E D [19]
[20] E N D [20]
+EXPLANATION+

[15] T R A G E D Y [15]

9.5K 1.1K 104
By Naugliniel_


Blom end kok 🙇‍♂️🙇‍♂️🙇‍♂️🙇‍♂️

•••

19.30

"Eh..."

Jaehyun dan Lisa yang niatnya ingin pergi menghampiri yang lain malah jadi mengurungkan niatnya karena, sekarang ada tim cowok yang datang kepada mereka.

"Kenapa? Baru mau nyamper..." Tanya Jaehyun.

Para cowok itu, Eunwoo, Mingyu, Bambam, dan Yugyeom, menghela nafas kasar.

"Pistol di deket June ilang." Ujar Mingyu kesal.

"Hah?!" Pekik Jaehyun.

"Wait wait... ada pistol?" Kaget Lisa.

Para cowok terdiam.

"Ya.. June meninggal-nya karena ketembak pistol." Timpal Yugyeom.

"Kenapa kalian gak ambil aja biar gaada yang make?.." Tanya Lisa yang baru tau.

Para cowok sekali lagi terdiam.

"Karena gaada yang mau dikira jadi pelakunya karena bawa-bawa pistol yang bunuh June." Ujar Eunwoo yang cukup masuk akal.

"Yaaa... walaupun ternyata pelakunya Chaeyeon.." Eunwoo menghela nafasnya.

"Tapi kalo dipikir-pikir lagi, kalo pelakunya Chaeyeon yang udah... yaa... kenapa pistolnya gaada???" Timpal Yugyeom ikutan panik.

"Nah itu.. bisa aja Chaeyeon ngambil pistolnya sebelum itu." Ujar Bambam berusaha tenang.

"Tapi kalo buat pastinya, kalian nemuin pistol gak?" Tanya Bambam ke Jaehyun dan Lisa.

"Heh bambang, kan kita ngecek bareng kamar Chaey." Timpal Jaehyun.

"Oh iya ya..."

"Terus kalian gak nemuin apa-apa kan?" Decak Lisa.

Para cowok mengangguk.

"Lagian juga kan seharian ini Chaeyeon gapernah pergi sendiri, selalu bareng kita.." Ujar Yugyeom.

"Kagak ada yang misah malah." Semuanya mengangguk.

"Nah... kalo bukan Chaey...? Terus siapa?" Tanya Eunwoo pelan.

Mereka terdiam.

"Kalo ada pelaku lain gua bingung kronologisnya njir." Bambam menggaruk kepalanya.

Mereka terdiam.

Hingga Lisa dan Jaehyun mengingat sesuatu yang ingin mereka katakan, yakni motif pembunuhan berantai ini --sepertinya--

"Eh menurut kita--"

"Woy bantuin napa. Diem diem bae."

Mereka melihat Yuju dan Mina dengan muka masam berjalan ke arah mereka.

"Hah? Bantuin apa?" Mingyu menaikan sebelah alisnya.

"Ngangkatin mayat gyu.." Ujar Mina datar.

"Oh iya.." Yugyeom dan Bambam menepuk dahinya.

"Kenapa?" Tanya Eunwoo heran.

"Kita lupa mindahin mayat June anj--" Ujar Yugyeom.

"Eh masih kerendem dong di bath tub?" Timpal Mingyu.

Tim cowok saling memandang, lalu langsung berlari menuju kamar June.

"Yeu dasar." Kesal Yuju.

"Hmm.. kalian gak ngecek kamar?" Tanya Mina kepada Jaehyun dan Lisa yang masih bengong.

"Oh soal itu, kayaknya ada pelaku lain deh.." Ujar Lisa.

"Hah?!" Pekik Yuju dan Mina.

"Tapi kita belum yakin nih, kita ngira ada pelaku lain soalnya pistol yang nembak June tiba-tiba ilang." Timpal Jaehyun.

"Hah pistol yang waktu itu?" Tanya Yuju.

"Iya..."

"Perasaan yang tau cuma yang cewek sama Eunwoo deh." Heran Mina.

"Nah gua gatau kenapa bisa gitu, tapi setelah tau Chaey pelakunya. Cukup masuk akal." Jelas Jaehyun.

"Tapi ternyata pelakunya bukan Chaeyeon kan?.." Decak Lisa.

Mereka terdiam.

"I'm sorry to say this... tapi gua curiga yang ngambil pistol itu... ada dalam salah satu tim cowok." Ujar Yuju.

Mina dan Lisa menegang.

Jaehyun menjentikan jarinya.

"Tumben otak lu nyampe Ju." Entah Jaehyun memuji atau meledek.

"Kampret nying."

Sementara Lisa dan Mina terlihat gelisah, takutnya pacar mereka sendiri pelakunya.

"Bambam gamungkin.."

"Mingyu juga.."

"Kalian ga akan pernah tau.. buktinya Chaey aja bisa bunuh June.." Jelas Yuju.

"Jangan ngambil kesimpulan dulu ju." Jaehyun berdehem.

"Ini cuma menurut gua aja kok. Tapi pikirin baik-baik deh. Emang bener kan? Bisa jadi yang di dalem yang ngambil." Jelas Yuju.

Mereka terdiam.

"Yuju bener juga..." Dengan berat hati Lisa menyetujui perkataan Yuju

"Tapi buat apa dia ambil pistolnya lagi? Mau bunuh siapa lagi?" Ujar Mina frustasi.

"Gatau deh kalo itu.." Yuju menghela nafasnya.

Jaehyun dan Lisa saling memandang.

"Yaudah gua sama Lisa ngecek kamar-kamar lagi ya.." Ujar Jaehyun.

Yuju dan Mina mengiyakan.

Jaehyun dan Lisa masuk ke kamar Rose.

"Yang belum wrath kan?..." Ujar Lisa pelan.

"Iya menurut korban sih tinggal wrath.. dan gua tau siapa." Ujar Jaehyun.

"Gua juga tau..." Lisa menghela nafasnya.

Jaehyun ikut menghela nafasnya.

"Yaa tapi kita gaboleh nethink dulu sih, apalagi kalau kasih tau ke orangnya, tambah emosi dia.." Ujar Jaehyun.

"Iya juga.."

"Terus kita ngapain nih? Bisa jadi kuncinya kan ada di si pelaku?" Tanya Lisa.

Jaehyun terdiam.

"Lah iya ya. Tolol njir." Jaehyun mengacak rambutnya.

"Gua bantuin bawa-bawain mayat deh, kasian cuma berdua juga." Lisa langsung pergi gitu aja.

Jaehyun terdiam.

"Lah gua ngapain anjir." Jaehyun berpikir.

Seketika Eunha dan Jungkook ada di pikirannya.

"Iya juga ya, itu cewek gak keluar-keluar kamar. Ngapain aja njir." Jaehyun langsung keluar kamar.

Keadaan koridor gak sepi, karena pada ribut mindahin tubuh temannya yang telah tiada.

Tok tok tok

"Eunha." Panggil Jaehyun.

Tidak ada yang menjawab.

Tok tok tok

"Eunha.."

Karena perasaannya tidak enak, Jaehyun langsung saja membuka pintunya yang ternyata tidak dikunci.

Ceklek

Jaehyun membuka pintunya perlahan. Yang ia lihat cuma keaadan ruangan yang gelap, dan kasur yang diisi oleh Eunha dan Jungkook yang tidur dengan satu selimut.

"Hah?! Sempet-sempetnya ye berbuat maksiat." Jaehyun langsung menyalakan lampunya.

Dan benar saja, mereka memang tidur satu selimut, yang parahnya juga Eunha melukin Jungkook.

"Astagfirullah.." Jaehyun ngelus dadanya.

"Ha, Eunha.. pstt bangun oy." Jaehyun mulai mendekati kasur.

'Lah anjir dia keringetan parah.'

Jaehyun mengulurkan tangannya untuk membangunkan Eunha.

Grep

"Jangan."

Jaehyun menoleh dan dibelakangnya ada Eunwoo yang menahan tangannya.

Jaehyun berdehem canggung lalu melepaskan tangannya.

"Jangan kenapa?" Tanya Jaehyun.

"Jangan pegang..." Eunwoo menghela nafasnya.

"Ya kenapa?" Jaehyun menaikan sebelah alisnya.

Eunwoo terdiam.

"Jangan bilang Jungkook emang kena hepatitis dan Eunha terinfeksi?" Tebak Jaehyun.

Eunwoo sekali lagi bungkam.

"Sorry..."

"Sorry kenapa woo?" Mingyu tiba-tiba datang.

"..harusnya gua gak biarin Eunha sama Jungkook.. yang sebenernya emang kena hepatitis..." Eunwoo mengehela nafas kasar.

Mereka bertiga terdiam.

"Jangan bilang lu pelakunya ya Woo?" Mingyu melirik Eunwoo sinis.

"Bukan berarti karena gua bikin Eunha kayak gini gua itu pelakunya Gyu." Tegas Eunwoo.

"Pelaku gak bakal ngaku." Ujar Mingyu sinis.

"Terserah lo mau percaya atau enggak..." Eunwoo menghela nafas sembari mendekati Eunha perlahan.

Srek

Tetapi, badan Eunwoo ditahan oleh Mingyu.

Jaehyun udah nelan ludah. Bakal ada yang ngamuk ini mah.

"Gua mau liat Eunha doang Gyu.." Eunwoo mulai risih dengan Mingyu.

Mingyu masih natap Eunwoo tajem.

"Mendingan baik baik deh ngo--"

"Lu pikir gua sengaja bikin Eunha kayak gini?" Eunwoo tertawa miris memotong perkataan Jaehyun. Ia terbawa emosi.

Mingyu menatap Eunwoo sinis.

"Lu tau kan gua dulu suka sama Eunha? Kalo gua emang pelakunya, mendingan gua tunggu si Jungkook mati---"

"Oh gitu, perkataan lu membuktikan banget kalo lu pelakunya Woo." Mingyu tersenyum miring.

Eunwoo menghela nafasnya. Sepertinya ia sudah kelewatan. Ia tidak menyadari perkataan yang ia ucapkan barusan.

"Stop Gyu. Jangan kayak gini." Ujar Eunwoo pelan.

Bug

Mingyu memukul rahang tegas Eunwoo.

"Padahal lo paling lama temenan sama Jungkook ya." Sinis Mingyu.

"Gua gak bermaksud git--- hhhh..emang harusnya gua gak suka sama Eunha.." Eunwoo menghela nafasnya.

Uhuk uhuk

Semua yang ada diruangan itu menengok ke asal suara, yang ternyata adalah Jeon Jungkook.

Jungkook terbangun dengan keadaan yang parah karena ia batuk terus- menerus.

"Kook.." Lirih Eunwoo tidak enak.

"Diem. Gua udah denger cukup dari lu, cukup buat gua mikir kalo emang gua itu bangsat jadi temen.." Ujar Jungkook dengan suara parau.

Uhuk uhuk

"Kook.. bukan gitu maksudnya.." Eunwoo mengusap wajahnya kasar.

Jungkook terdiam, lalu memandang ke samping kanannya, dimana Eunha tertidur lelap.

"Gua bahkan gabisa ngelindungin pacar gua sendiri..." Ujar Jungkook dengan suara serak.

Pikiran mereka berkeliaran di area negatif.

"A-apa maksud lo sih Kook?" Tanya Jaehyun kaget.

Seketika tangisan Jungkook pecah.

Mereka bertiga terdiam. Tidak pernah melihat Jungkook menangis separah ini di depan mereka.

Mingyu yang tau situasi langsung meredakan amarahnya.

"Gua tau ada yang aneh sama Eunha pas lagi meluk gua... tapi gua.." Dada Jungkook naik turun, ia terlihat sesak sekali untuk berbicara.

"..gua yang takut dan pengecut gamau buka mata dan ngeliat Eunha yang--"

Grep

Tanpa diduga, Eunwoo memeluk Jungkook, tanpa takut akan tertular hepatitis dari Jungkook.

Eunwoo menepuk punggung Jungkook pelan.

"Gua pengen marah.. tapi gua juga gabisa jagain dia Kook... maafin gua.." Ujar Eunwoo dengan suara serak menahan tangis.

Mingyu dan Jaehyun terdiam kaget. Mereka akhirnya melihat keadaan Eunha yang tidak bergerak sama sekali.

"Hhhh..." Jaehyun menghela nafasnya ketika dirasa dada Eunha tidak naik turun lagi untuk bernafas.

"Yang cewek pasti bakal terpukul banget.." Guman Jaehyun.

"Udah banyak yang meninggal hari ini Gyu..." Jaehyun tersenyum miris, matanya berkaca-kaca.

Mingyu terdiam, masih shock.









"Kook.. badan lu panas banget!" Ujar Eunwoo tiba-tiba.

Ia melepas pelukannya.

Jungkook mengangguk pelan. Sebenarnya ia tidak punya tenaga lagi, ia terlalu lemas.

"Badan gua mati ras--"

Bugg

Tubuh Jungkook ambruk ke lantai.

"Jungkook!!"

Mingyu dan Jaehyun langsung mengguncang tubuh Jungkook yang tidak sadarkan diri.

Eunwoo sangat shock ketika Jungkook jatuh.

"Kook!!!"

"Jangan tinggalin gua Kook, cukup Eunha aja.." Eunwoo terdengar sedang menahan tangisannya.

Tidak ada lagi Eunwoo yang cool sekarang.

Mereka bertiga tambah panik dan gelisah, ketika nafas Jungkook sangat cepat dan tidar teratur.

Wajah mereka pucat sekarang, rasa takut menjulur ke seluruh tubuh mereka. Rasa takut akannya kehilangan lagi, bedanya tepat di hadapan mereka langsunng.

Ceklek

"Heh! Berisik amat deh kali--" Yuju menggantungkan kalimatnya.

"Not now Ju.."

Mereka yang berada di depan pintu, Yuju, Mina, Lisa dan YugBam, masih mematung disana.

"A-ada apasih?" Tanya Mina yang tidak menyukai atmosfer di kamar tersebut.

Mereka semua terdiam.

"Eunha..." Mingyu membuka suaranya lirih.

"Kenapa sih?" Bambam udah mulai gelisah.

"Itu Jungkook juga kenapa dah?" Tanya Yugyeom khawatir ketika melihat Jungkook terkapar tifak sadarkan diri dan sedang diberi CPR oleh Eunwoo.

Tenang aja, CPR tuh ngasih napas buatannya gak kena bibir seperti yang kalian kira, untung Eunwoo ngerti cara yang benernya.

Mina, Yuju, Yugyeom, dan juga Bambam memandang bingung dan meminta penjelasan. Sebenarnya perasaan mereka buruk sekarang.

'Ehh.. udah pake napas buatan aja njir!' Batin Mingyu dan Jaehyun panik.

"Lah? Lah? Woo??? Kenapa anjir?" Tanya Jaehyun panik.

Eunwoo mengelap peluh di dahinya.

"Hhh... n-nafas Jungkook udah gaada, makanya gua kasih dia CPR.." Eunwoo menghela nafasnya. Suaranya agak tercekat seperti menahan tangis.

Semua yang disana membulatkan matanya.

"H-hahh?!"

"T-terus sekarang gimana woo???" Kaget Yugyeom.




















Eunwoo menggeleng pelan.

Seketika badan mereka semua lemas.

Badan Mina meluruh ke lantai. Yuju menutup mulutnya shock. Bambam mematung, dan Yugyeom speechless.

"E-eunha bakal gimana nih... pasti dia shock banget... apalagi Jungkook baru aja diselamatin.." Ujar Yuju khawatir akan perasaan temannya itu.

Ketiga laki-laki itu yang sudah mengetahui kebenarannya terdiam.

"Nah.. soal itu.." Mingyu menghela nafasnya.

Ia ingin marah, tapi pada siapa??

"Anjing.... Eunwoo goblok Eunwoo goblok.." Eunwoo menjambak rambutnya sendiri frustasi.

"Bukan salah lu woo.." Ringis Jaehyun.

"Jangan bilang..." Bambam menaikan sebelah alisnya tidak percaya.

Masalahnya ia masih shock.

"Apa sih??" Sebenarnya Mina tidak suka arah pembicaraan mereka.

"Eunha udah meninggal juga Min.." Timpal Yuju tiba-tiba.

Ternyata ia sudah mendekati tubuh Eunha yang 'tertidur' sedari tadi.

Tangisan Yuju seketika pecah.

Mina masih terdiam tidak percaya. Hingga tangisnya juga ikut pecah.

Yugyeom? Dia masih speechless.

"Apparently, God's plan is unexpected." Ringis Yugyeom.

Mingyu menaikan sebelah alisnya.

"Rencana Tuhan? Kenapa?" Tanya Mingyu bingung.

"Hmm.. mereka gak kelihatan dibunuh oleh siapa-siapa..." Jawab Yugyeom kikuk.

Mungkin ia masih canggung karena pertengkarannya dengan Mingyu tempo hari.

"Ya keliatannya aja kayak gak dibunuh." Mingyu melirik ke arah Eunwoo.

Jaehyun menghela nafasnya melihat hal tersebut.

"Wait what..? Jadi mereka udah meninggal?" Tanya Bambam yang masih kaget.

"Iya.. another victim on the same day.." Lirih Jaehyun.

Mereka semua terdiam, kamar itu seketika dipenuhi dengan kesedihan dan keterkejutan.

Eunwoo yang masih di dekat tubuh Jungkook yang sudah tidak bernyawa hanya bisa menangis dalam diam.

'Apa salah kami sih...'

Itulah isi pikiran semuanya sekarang.

Mereka semua hanya bisa berdoa bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk yang mendatangi mereka saat ini, berdoa akan datangnya keajaiban untuk mereka saat ini, satu saja.

Satu keajaiban kecil.









Death is not the greatest loss in life. The greatest loss what dies inside us while we live.



Like losing someone...




Will they be aware of the meaning of true friendship?




Will they believe that miracles really exist?















And the fact that God's is always watching over them ...?




















Tiba-tiba Eunwoo berseru kaget dan  membuat semua yang disana juga terkejut.

Tapi, mereka lebih terkejut saat mengetahui apa yang mengejutkan Cha Eunwoo.


•••


UDAH LAMA BANGET O_o
Maafffff huhu 😢
Blom end kokk :'(

Sibuk aja sampe ketara (banget) perbedaan tahun kemaren sama sekarang :")

Btw ada yang mau kalian omongin?? :3

Continue Reading

You'll Also Like

226K 23K 43
Alpha High School adalah sekolah bergengsi yang terletak di Jakarta pusat. Di sekolah ini bukan orang yang punya uang yang berkuasa, melainkan yang j...
30.5K 872 23
[TXT x AESPA] Semuanya berawal dari kegiatan bakti sosial, dan keenam mahasiswa tersebut akhirnya menyadari kalau lokasi terakhir itu tak seharusnya...
85.8K 7.2K 40
[ O N G O I N G ] Follow sebelum baca, mohon hargai penulis cerita ini! 😉 WELCOME TO OUR FAMILY ! ₉₇ ₗᵢₙₑ Hal sereceh ini diawal mulakan dengan tun...
Mine |JESBIBLE| By cyra

Mystery / Thriller

98.1K 6.8K 29
Jespipat Tilapornputt, psikopat gila berkedok CEO. Dia lebih kejam daripada ayahnya. Tidak hanya membunuh, tapi dia lebih suka bermain-main dengan ko...