Soul From The Past[END]

By MRadian

40.4K 3.5K 260

[Belum direvisi, ✔️ini tanda bila chapter telah direvisi] Ia adalah seorang penguasa yang diakui dan dikagumi... More

SFTP.0
SFTP.1
SFTP.2
SFTP.3
SFTP.4
SFTP.5
SFTP.6✔️
SFTP.8
SFTP.9✔️
SFTP.10✔️
SFTP.11✔️
SFTP.12
SFTP.13✔️
SFTP.14✔️
SFTP.15
SFTP.16
SFTP.17✔️
SFTP.18
SFTP.19✔️
SFTP.20
SFTP.21
SFTP.22
SFTP.23
SFTP.24
CHARACTER

SFTP.7

1.4K 153 9
By MRadian

Chapter 7 : Barang Dari Masa Lalu

Setelah pulang dari sekolah, Yue memutuskan untuk mengajak Jun berkeliling. Ini bukan karena kebutuhan seekor anjing, ia melakukannya untuk membuat Jun terbiasa dengan tempat ini.

"Tuan.."

"Hm?"

"Apakah anda masih belum ingin memberitahu saya?"

"Memberitahu apa?"

"Siapa yang membunuh anda?"

"..." Ia tidak menjawab, hanya menatap Jun dari samping.

"Mungkin, ada baiknya kamu tidak tahu."

"Kenapa?! Apakah saya tidak pantas untuk___."

"Jun. Aku sangat mengenal dirimu, kalau kamu sampai tahu.. aku tidak bisa membayangkan apa yang akan kamu lakukan nanti."

"Apakah dia adalah orang yang saya ketahui sampai anda mengatakannya seperti itu?"

"Dari pada itu, apa yang kamu lakukan selama aku pergi?" Ia berusaha mengubah topik pembicaraan.

"Baiklah." Jun terdiam sebentar, "Saya tinggal di alam saya sambil membantu yang mulia Mel mengurus alam bawah. Oh ya tuan, mungkin anda harus datang kesana untuk menyapa mereka."

"Aku akan melakukannya lain waktu."

"Aku hanya ingin membantu!" Sebuah seruan membuat Yue dan Jun mengalihkan perhatian mereka.

"Kami tidak membutuhkannya."

"Tapi.. aku benar-benar.."

"Kau bisa pergi."

Tidak jauh dari mereka, Emerald, Victor, dan Arion sedang beradu mulut. Setidaknya itulah yang terlihat di mata Yue.

"Dengar Emerald, aku sedang melakukan tugasku. Dengan kau pergi dari sini, itu semua akan semakin membantu kami." Kata Victor sambil menatapnya serius.

"Uuh.." Emerald tidak bergerak, dia masih bersikeras untuk membantu.

"Lagi pula bagaimana kau membantu kami setelah kau menjatuhkan proyek Kak Victor?" Ucapan Arion yang tajam membuat Emerald menundukkan kepalanya.

Kalau saja ibu tidak menyuruhku, aku tidak akan datang! Lagi pula, kalau bukan karena wajah kalian yang bagus, aku tidak akan pernah mendekati iblis seperti kalian! Pikiran Emerald sangat berbeda dengan ekspresi yang dia tunjukkan. Saat ini Emerald sudah mulai menangis dengan wajah penuh penyesalan.

"Maaf, aku tidak bermaksud. Aku hanya berniat untuk membantu, aku tidak tahu kalau akan seperti ini jadinya." Kata Emerald sambil terisak.

Yue mendatangi mereka, "Apa yang terjadi di sini?"

Ketiga orang itu mengalihkan perhatian mereka kearah pemilik suara, mereka agak membelalakkan mata mereka ketika melihat pemiliknya.

Di saat yang sama, mereka memikirkan hal yang sama. Dari mana suara ini datang?! Yue tidak pernah mengatakan hal dengan nada seperti ini!!

Yue yang diperhatikan oleh ketiga pasang mata itu hanya menatap mereka bingung, Yue menengok kearah Emerald. Air matanya masih tersisa disana, ah.. seorang perempuan menangis. Batinnya.

"Apa yang kalian lakukan? Bagaimana kalian bisa menyebut diri kalian seorang laki-laki bila kalian membuat seorang perempuan menangis?" Ucapan Yue yang berani membuat ketiga orang itu jatuh ke jurang keputusasaan.

Dari mana orang ini datang?!! Ia bukan Yue!! Batin mereka.

"Uh! Yue! Kau tidak perlu bersikap seakan membelaku! Kau pasti senangkan melihatku seperti ini?!" Seru Emerald marah.

Dia memarahi tuan?! Jun yang mendengar seruan kepada tuannya merasa tidak terima, dia langsung melompat kearah Emerald dan mendorongnya.

"WAH!!!" Teriak Emerald.

DAK!

Emerald terjatuh, "Aduh.." Dia meringis kesakitan sambil mengelus pelan pantatnya.

"Kau sudah tidak waras ya?! Membawa anjing liar seperti itu ke dalam rumah?!" Seru Emerald marah.

Yue menatap Emerald tidak suka, ia tidak terima bila Junnya dihina, "Jun tidak liar. Dia memahami apa yang kau katakan."

"Hmph! Lihat! Tadi kau membelaku, sekarang kau menghinaku! Bagaimana bisa aku mempercayaimu?!" Emerald langsung berdiri dan berlari tertatih-tatih, pantatnya masih sakit.

Untuk sesaat suasana menjadi hening. Ketiga orang itu tidak ada yang berbicara atau bergerak, mereka terus memperhatikan sosok Emerald yang perlahan menghilang.

"Jadi.. apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Victor memulai percakapan.

"Aku hanya lewat, maaf kalau mengganggu, aku permisi." Kata Yue mulai melangkah pergi. Namun hal itu tidak jadi terjadi, karena Jun tiba-tiba berlari memasuki ruang yang ditempati Victor dan Arion untuk menyelesaikan proyek mereka.

"Uwa!" Seru Victor dan Arion kaget karena Jun tiba-tiba berlari masuk ke dalam ruangan.

"Tuan! Masuklah, anda akan menemukan hal yang menarik."

"Eh?" Yue yang tadinya ingin memarahi Jun langsung menghentikan niatnya. Ia berjalan memasuki ruangan itu.

"Ah, tunggu." Victor dan Arion berusaha menghentikannya sebelum masuk.

Saat sampai, ia membatu. Apa ini yang aku lihat?! Bagaimana benda itu bisa ada di sini?!

Ia tidak percaya, kalau ia akan melihat barang yang seharusnya tidak ada di zaman ini.

Barang di depannya adalah barang yang sering ia gunakan untuk istirahat. Barang itu mengeluarkan lantunan musik yang membuat orang bisa tidur lebih mudah.

Dulu, ia memiliki banyak masalah yang harus diselesaikan, sehingga ia sering tidak tidur selama berhari-hari. Dan karena itu juga ia jadi sulit tidur. Dengan bantuan barang itu, ia bisa lebih tenang dan tidur lebih mudah.

Kalau di zaman ini, barang itu dinamakan kotak musik. Walaupun bentuk dan cara bekerjanya berbeda.

"Kakak, dimana kau menemukan barang itu?" Tanya Yue berjalan mendekati barang itu.

"Eh? Kau berminat?" Victor berjalan pelan kearah nya.

"Mm.." Yue hanya mengangguk pelan.

Biasanya Victor dan Arion akan memperlakukan Yue sama dengan Emerald. Biarpun saudara kandung dan berhubungan darah, mereka tetap tidak menyukai adik perempuan mereka ini.

Namun entah kenapa, mereka tidak merasakan hal seperti itu lagi ketika melihat Yue yang sekarang. Seakan Yue sudah berubah menjadi sosok yang berbeda, sosok yang tidak mereka ketahui.

Dan hal itu membuat mereka tidak berani bersikap seenaknya seperti dulu.

"Tapi.. ini belum selesaikan?" Pertanyaan Yue membuat Victor dan Arion menatapnya tidak percaya.

Bagaimana ia tahu?!

"Intinya banyak yang hilang.." Yue tidak sengaja mengungkapkan pikirannya, membuat Victor dan Arion kembali melebarkan mata mereka.

"Ah.." Yue merasakan sesuatu di kakinya. Ia mengangkat kakinya dan mengambil benda kecil itu, "Ini.. kenapa di sini?"

"Sebenarnya barang itu baru akan selesai, tapi Emerald tidak sengaja menjatuhkannya. Dan semuanya kembali seperti awal." Jelas Victor yang ditambah anggukan oleh Arion.

"Pantas saja kalian memarahinya tadi." Yue menganggukkan kepalanya pelan.

"Aku akan membantu kalian." Kata Yue sambil tersenyum kecil.

"Hah?" Victor dan Arion tidak menyangka akan mendengar kalimat itu untuk kedua kalinya.

"Tidak.. kau tidak perlu membantu, kami akan menyelesaikannya sendiri." Kata Victor.

"Ya, bagaimana kalau kau menjatuhkannya juga?" Tambah Arion. Ah, orang ini memang memiliki mulut yang tajam. Batin Yue.

Namun Arion adalah memanglah tipe yang seperti itu, ia mengetahuinya dari ingatan Yue.

"Kalau aku mengatakan, aku tahu cara mengoperasikannya, apakah kalian akan membiarkanku membantu? Walaupun aku punya syarat sendiri sih."

"Kau.. bisa mengoperasikannya?!" Victor berseru.

"Tidak tidak tidak, bagaimana mungkin kau bisa melakukannya?! Barang ini baru aku temukan, dan belum ada barang sejenis ini sepanjang sejarah. Bagaimana kau bisa mengetahui cara mengoperasikannya?"

"Selama ada kemungkinan, biarpun hanya sekecil biji, aku akan melakukannya. Bukankah itu yang kakak katakan sebelumnya?" Ucapan Yue membuat Victor membulatkan matanya.

Dia.. ingat? Dan tunggu, kenapa sangat lengkap?

"Aku tidak masalah, lagi pula, pada akhirnya kau juga yang bertanggung jawab." Kata Arion.

"Kak, aku rasa, kakak akan sangat menyukai barang yang satu ini." Kata Yue sambil tersenyum kecil kearah Arion.

"Kenapa kau berpikir begitu?"

Yue tidak menyahut, ia hanya berjalan pelan kearah kotak musik itu. Ia tersenyum dan menatap kotak musik di depannya, ia bernostalgia untuk waktu yang singkat.

Kotak musik ini hanya ada satu di zamannya. Kotak musik ini ia buat sendiri, dan yang mengetahui cara kerjanya hanya ia, Quinne, dan orang itu. Mereka mengumpulkan bahan-bahannya bersama dan menikmatinya bersama. Yue tersenyum kecut.

Jangan mengingatnya lagi .. Batinnya.

"Tuan.. anda tidak apa-apa?"

"Ya, terima kasih sudah mengkhawatirkanku Jun."

"Kak, aku membutuhkan kakak untuk mengumpulkan beberapa barang. Seharusnya semua barangnya mudah ditemukan, ah, apakah kakak ada kertas?"

"Ada." Victor dengan sigap memberi Yue selembar kertas dan pulpen. Victor dan Arion tanpa sadar tersenyum kecil melihat adik mereka beraksi.

Mereka tidak tahu apa yang adik mereka rencanakan, tapi satu hal yang mereka yakini adalah kalau ia untuk pertama kalinya tidak merencanakan hal yang buruk dan merugikan, mungkin.

"Ini. Tolong kumpulkan barang-barang ini." Kata Yue sambil memberikan Victor kertas yang ia tulis.

"Ini.." Victor memegangi dagunya, namun pada detik berikutnya dia tersenyum lebar, "Ini mudah didapatkan, aku akan kembali setengah jam lagi."

Victor langsung meninggalkan ruangan itu sambil memegang telponnya.

Yue menatap keluar jendela, tanpa sadar, ia mulai mengenang masa lalunya.

Arion yang masih berada di ruangan itu mengalihkan tatapannya kearah adiknya, apakah ia benar-benar Yue? Arion menggelengkan kepalanya pelan, mungkin ia sudah lebih dewasa, walaupun aku tidak percaya kalau ia akan dewasa secepat ini. Pikir Arion.

"Yue." Panggil Arion pelan.

Setelah beberapa saat kemudian, Yue tetap tidak menjawab. Arion tidak menyangka kalau Yue tidak akan menjawabnya, karena itu dia mendekati Yue dan melambaikan tangannya di depan wajahnya.

"Ah?" Yue mengangkat kepalanya dan menatap Arion.

"Apa barangnya sudah sampai?"

"Belum."

"..." Keheningan kembali memenuhi ruangan. Yue tidak berniat memulai percakapan, karena itu ia kembali melihat keluar jendela.

Sementara Arion entah kenapa ingin membicarakan sesuatu, dia merasa kalau adiknya sudah sangat berubah dan itu membuatnya cukup penasaran. Dia penasaran, sudah sejauh apa adiknya berubah.

Jun yang melihat ini hanya memperhatikan mereka dalam diam. Dia tidak merasakan niat buruk dari Arion, karena itu dia tidak keberatan orang ini mendekati tuannya.

"Yue, aku dengar pekerjaanmu sukses. Apakah akhir1akhir ini kau mendapatkan undangan lagi?" Tanya Arion.

Pekerjaan? Ah!! Ia yang baru saja akan mengingat pekerjaan dari pemilik tubuh dikagetkan oleh suara pintu yang terbuka.

"Yue, aku sudah mengumpulkan semua barang yang kau minta." Kata Victor sambil berjalan masuk dan menaruh semua barang itu di atas meja.

Cepat sekali. Tapi lebih cepat lebih baik, Yue tersernyum kecil.

"Ini.." Arion menatap barang di depannya tidak percaya.

"Kalian tahu, zaman dulu, barang-barang ini tidak mudah ditemukan, karena itu, barang ini hanya ada satu sepanjang zaman. Siapa sangka kakak akan menemukannya, sudah 400 tahun.. aku tidak menyangka.. akan menemukannya lagi." Kalimat Yue membuat Victor dan Arion membeku di tempat.

Kenapa ia mengatakan semua ini seolah ia berasal dari zaman dulu? Dan apanya yang 400 tahun?! Memangnya kau sudah berumur 400 tahun?!

"Yue, bagaimana kau mengetahui barang ini? Apakah kau pernah melihatnya?"

"Eh?.. ah.." Ia tersadar, sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara yang tidak penting. Lain kali aku harus lebih berhati-hati.

"Bukan, bukan apa-apa. Maaf, aku bicara tidak jelas, ayo kita mulai."

🌙🌙🌙

KEMUDIAN - DI KAMAR YUE

Yue tersenyum tipis melihat kotak musik di depannya. Itu adalah kotak musik yang ditemukan oleh Victor.

"Syaratku hanya satu, maukah kakak memberikanku barang duplikatnya?"

"Apa hanya itu yang kau inginkan?" Tanya Victor.

"Ya, itu adalah hal yang mudahkan? Apa lagi kakak sudah melihat inti-intinya."

"Kau bisa tenang, aku akan segera membuatkanmu duplikatnya, kau bisa beristirahat di kamarmu. Maaf sudah merepotkanmu." Kata Victor sambil mengusap rambut adiknya.

"Iya, aku tidak keberatan jadi tidak apa-apa." Kata Yue sambil menahan tangan Victor yang berusaha untuk mengelus rambutnya.

"Tapi aku tidak menyangka kalau ini adalah kotak musik. Orang macam apa yang bisa membuat kotak musik sebagus ini?" Tanya Arion masih mengagumi kotak musik itu.

"Benarkan? Aku bilang kakak pasti akan tertarik dengan barang yang satu ini." Kata Yue mengingatkan.

"Ah, kau benar." Arion menganggukkan kepalanya.

"Tapi Yue, bagaimana mungkin kau mengetahui barang ini? Barang ini baru aku temukan dan tentu saja belum ada orang yang tahu tentang barang ini." Victor yang teringat akhirnya mengungkapkan kebingungannya.

"Itu.." Yue tersenyum tipis, "Ra-ha-si-a." Kata Yue seperti anak kecil yang mempermainkan orang dewasa.

Victor dan Arion yang melihat adiknya bertingkah tidak bisa menahan diri dan mulai mencubit pipinya di kedua sisi.

"Ah! Sakit! Sakit! Lepaskan!" Seru Yue.

"Aku tidak tahu sejak kapan kau memiliki pipi yang sangat enak untuk dicubit." Kata mereka.

"Ha~h.." Yue menghela nafas sambil mengusap kedua pipinya yang merah. Aku tidak pernah membayangkan seumur hidupku kalau aku akan dicubit oleh laki-laki. Pikirnya.

Walaupun setelah mereka mencubitnya Jun mulai mengamuk, tapi tetap saja, ia sudah terlanjur di cubit. Dan tidak ada yang bisa mengubah fakta itu.

"Nona, makan malam sudah siap." Seseorang mengingatkan dari seberang pintu.

"Ya, aku akan ke sana." Balas Yue langsung bangkit dari duduknya dan keluar kamar untuk pergi menuju ruang makan.

Saat ia membuka pintu, ia mendapati Raeyonna berdiri tidak jauh dari lorong yang akan ia lewati.

Apa yang perempuan itu lakukan di sana?

"Oh! Nak Yue!" Seru Raeyonna ketika melihat Yue berjalan ke arahnya.

"Ada apa? Kenapa ibu tiri bisa ada di sini?" Tanya Yue spontan. Ia mungkin membela anaknya tadi sore, namun ia melakukan itu semata-mata hanya untuk menghormati hati seorang perempuan. Ia tidak ada niat untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

"Terima kasih sudah menolong Emerald, aku tidak menyangka kalau dia akan mengacaukan proyek kakaknya." Kata Raeyonna tersenyum pahit.

"Tidak apa-apa, tadi aku hanya lewat."

"Oh ya! Aku dengar, kau membantu nak Victor dan Arion menyelesaikan proyek merekakan?"

"Aku tidak membantu mereka, aku hanya memperhatikan mereka." Balas Yue bohong. Ia merasa, kalau perempuan di sampingnya memiliki karakter yang lebih buruk dari anaknya.

"Oh begitu, tapi aku mendengar kau membantu mereka. Ah, mungkin aku salah dengar, ufufu.." Raeyonna tertawa kecil.

"Ahaha.." Yue ikut tertawa kecil.

"Nak Yue, kau tahu, Emerald mungkin kurang pandai dalam kalimatnya. Dia juga cukup ceroboh, karena itu, bisakah kau membantunya agar lebih dekat dengan kakak-kakakmu? Bukankah dengan begitu hubungan kalian akan semakin dekat?" Tawar Raeyonna.

Jadi dia datang hanya untuk Yue? Apakah dia pikir Yue benar-benar anak yang bodoh? Yue yang dulu mungkin akan setuju karena besar kepala, tapi saat ini aku berada di dalam dirinya, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Pikir Yue, ia tersenyum kecil.

"Ibu tiri, aku tidak tahu bagaimana harus membantu Emerald. Kakak-kakakku juga sepertinya tidak menyukaiku, bagaimana mungkin aku bisa mendekatkan mereka?" Yue memasang wajah sedihnya.

Melihat raut wajahnya yang sedih membuat Raeyonna tanpa sadar ikut bersimpati, "Maaf nak Yue, ibu lupa. Kalau begitu, ibu juga akan berusaha untuk mendekatkan..." Ucapan Raeyonna terhenti.

Yue meliriknya dan mendapati wajah Raeyonna yang seperti patung, Yue tertawa dalam hati, sepertinya dia sadar kalau dia baru saja mengatakan hal yang terlarang.

"Tidak.. ufufu, tidak jadi. Ayo kita lanjutkan jalan kita ke ruang makan." Kata Raeyonna sambil tersenyum lembut.

"Ya." Kata Yue ikut tersenyum.

Ha~h.. aku tidak menyangka kalau aku akan menggunakan trik ini lagi pada zaman ini. Kenapa aku merasa semua yang terjadi padaku di masa lalu terulang saat ini? Pikir Yue.

"Oh ya, nak Yue, aku memiliki kabar bagus. Kau tahu, sepertinya kita akan mendapatkan tamu. Tristan mengatakan padaku kalau kita akan makan bersama dengannya." Kata Raeyonna.

"Tamu? Siapa itu?"

"Hmm.." Raeyonna memasang wajah bingungnya sambil mengetuk dagunya pelan, "Tristan tidak mengatakan siapa, dia hanya mengatakan kalau kita akan makan bersama dengan anggota baru."

Anggota baru?

"Ah, akhirnya kita sampai." Ucap Raeyonna ketika melihat pintu ruang makan.

Mereka berjalan pelan kearah pintu ruang makan dan masuk kesana. Di dalam sudah terdapat Tristan, Victor, Arion, Emerald, dan seorang lelaki dengan pakaian militer berwarna hitam.

Dia.. Ia memejamkan matanya sesaat untuk mencari tahu sosok di depannya dalam ingatan Yue.

Akhirnya dia kembali?

🌙🌙🌙

WORD : 2394

Continue Reading

You'll Also Like

22.9K 3.5K 36
Aku melihat kilatan cahaya dan ketika terbangun aku berada di dunia lain! Didunia itu aku bertemu seorang pria tampan bersurai biru. Bagaimana jika t...
Lady Amethyst By huuusth14

Historical Fiction

183K 13.7K 39
BRAKKK!!! Agnessa Ayudia Wicaksono, seorang anak konglomerat di Indonesia. Berusaha membuka matanya, tubuhnya terpental jauh dan kepalanya terbentur...
1.4K 186 11
"Mereka hanya anak-anak. Cukup masa kecilku saja yang dipenuhi darah," -Reinald. "Dengar, jika kamu memilih jalan untuk melupakan balas dendam dan me...
10.8K 444 47
Seorang penyihir baru yang kuat tiba di Fairy Tail pada malam hujan. Bepergian ke Ishgar dari daratan yang belum dijelajahi, ia berharap untuk membua...