One Moment in Time

By athaliaaa91

21.7K 1.9K 87

Venna Damara adalah seorang wanita yang bekerja sebagai manager keuangan di sebuah perusahaan ternama di Indo... More

Prolog
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Quick update
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan

Satu

1.7K 133 4
By athaliaaa91

"Nya, sori ya aku telat. Biasa jalanan agak macet siang ini." sahut Venna tergopoh-gopoh sambil menarik kursi.

"Bilang aja gara-gara kamu bangun kesiangan ini bu!" sahut Sonya.

Venna hanya bisa tertawa melihat tingkah Sonya yang memanyunkan bibirnya. Bagaimanapun Sonya adalah salah satu sahabat waktu SMA yang masih berhubungan baik dengan Venna sampai sekarang. Mereka sudah kenal hampir 11 tahun dan nyaris tidak pernah bertengkar, meskipun mereka sudah tidak satu universitas.

Sonya juga merupakan salah satu cewek cantik tapi sporty waktu SMA. Dia merupakan salah satu andalan tim voli sekolah. Matanya yang bulat dan poninya yang panjang selalu menjadi ciri khas Sonya dari dulu sampai sekarang.

"Ih ga gitu juga kali Nya. Beneran jalanan macet, aku udah ngebut beneran!" ujar Venna.

"Iya deh iya percaya. Gimana kerjaan? Masih sibuk seperti biasanya?"

"Jelas. Pekerjaan udah seperti sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Baru aja selesai satu kerjaan, udah ada tiga kerjaan yang menunggu. Btw gimana tuh Erwin? Lama ga terdengar ceritanya." sahut Venna.

"Erwin masih baik-baik aja. Dia lagi sibuk buat satu apotek lagi, kalau udah gitu mah udah ga bisa diganggu." sahut Sonya.

"Ya at least Erwin lebih baik dari mantan kamu yang sebelumnya kan?" sahut Venna sambil mulai memilih minuman untuk dipesan.

"Jauh jauh jauh lebih baik sih Ven. Kamu lagi dekat sama siapa sekarang?"

"Masih sendiri. Kenalin dong makanya Nya." celetuk Venna.

"Bukannya teman kantormu yang namanya Shane itu lumayan yah Ven? Kenapa ga sama dia aja?"

"Ngga deh kalau sama Shane, udah terlalu kenal luar dalam sama dia. Ga seru malah kalau dia dijadiin pacar." sahut Venna.

"Jangan terlalu memilih lho Ven. Time is ticking slowly but sure."

"Iya aku tahu Nya, cuma kayaknya aku memang agak sial kalau masalah percintaan. Kebanyakan selalu bertepuk sebelah tangan, apa mungkin karena aku gendut dan jelek ya?" sahut Venna.

"Kamu itu berisi, bukan gendut lah. Jangan berasa inferior deh Ven."

Memang benar katanya Sonya, Venna termasuk cewek yang berisi. Sebenarnya dia tidak termasuk kategori wanita yang sangat obesitas, tapi Venna selalu kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya dan pipi chubbynya. Padahal justru pipinya yang chubby terkadang membawa daya tarik tersendiri.

"Biasa, penyakit lama sering keluar kalau galau gini soalnya Nya."

"Kamu tuh fluffy. Kan gemash jadinya!" sahut Sonya.

"Tuh kan sama aja kali Nya!"

"Cowok itu memang makhluk visual, tapi bukan berarti fisik harus yang nomer satu. Mereka sekarang lebih mementingkan sifat dan kenyamanan kok daripada fisik." sahut Sonya menjelaskan.

"Iya ibu psikolog. Ampun deh, hehehe." sahut Venna sambil menempelkan kedua tangan di depan dada.

"Oh ya, teman-teman SMA kita bakal mau adain reunian lo Ven! Kalau ga salah sih bulan depan. Aku barusan dichat sama Jessica. Dia lagi mengumpulkan kontak teman-teman, nanti rencananya mau dibuat grup gitu."

"Jessica? Jessica anak XIIPA2 dulu?"

"Iya Jessica yang itu. Masih inget kan?" sahut Sonya.

"Inget lah. Bentar ya aku pesen minum dulu. " sahut Venna sambil berjalan ke arah seorang pelayan kafe.

"Oh ya, kamu ada kontak teman SMA kita dulu ga yang lain?" tanya Sonya.

"Hmm bentar deh aku cek." sahut Venna sambil mulai mencari kontak di Whatsapp dan LINE.

"Aku cuma masih kontak sama kamu, Danny, Michael dan Silvi. Udah itu doang. Kalau kamu?" tanya Sonya sambil meletakkan handphonenya.

"Ga jauh beda, eh ini aku ada kontaknya Floren dan Melisa juga, kamu kenal kan?"

"Oh yang dulu di gank anak-anak cantik itu kan?"

"Yoi. Aku ga nyangka malah sekarang bisa temenan sama mereka, padahal dulu pas SMA biasa aja." sahut Venna.

"Soalnya kalian kan satu kampus, jadi bisa aja sih karena itu." sahut Sonya sambil menyeruput Americano di depannya.

"Iya sih. Bentar aku kasih kamu kontaknya mereka ya." sahut Venna sambil mengirimkan kontak ke Sonya melalui LINE.

"Oh ya, kamu ga punya kontaknya Edbert?" seru Sonya.

"Edbert? Edbert Benedictus maksudmu?"

"Iya, emang ada berapa Edbert lagi Ven di sekolah?"

"Ngga ada kontaknya Edbert."sahut Venna.

"Beneran ga ada?" lirik Sonya.

"Ih beneran ga ada. Aku udah lost contact sama dia. Kan kamu tahu sendiri ceritanya gimana."

"Iya aku masih inget kamu waktu itu.."

"Udah deh jangan mulai Nya!"

"Tuh kan kamu sendiri masih blushing kan kalau inget itu!"

"Apaan sih, ga inget apa-apa kok aku."

"Jangan bohong deh Ven. You can lie the others but you can't lie to me."

"Idih bahasanya ya." sahut Venna sambil tersenyum.

"Seandainya kamu bisa ketemu Edbert lagi, kamu mau ga?"

"Tough question. Tapi udah 10 tahun aku ga ketemu, jadi kayaknya mending ga usa dipikirin deh Nya." sahut Venna.

"Kamu yakin? Karena dari wajah kamu, aku melihat pernyataan yang sebaliknya." sahut Sonya sambil tersenyum.

***

"Akhirnya anak mama satu ini pulang juga. Kamu itu lo ya, mama sudah bilang ke kamu kalau pulang itu kasih kabar nak." sahut Bu Dina, mama Edbert.

"Ya kan yang penting Edbert udah pulang ma. Oh ya,   Evelin mana ma?"

"Biasa, lagi kencan sama pacarnya. Kamu udah makan belum?"

"Nanti aja ma, aku mau tidur dulu." sahut Edbert melangkah masuk ke kamar tidur.

Edbert mempunyai seorang kakak perempuan bernama Evelin yang sekarang sedang sibuk juga mempersiapkan pernikahan. Edbert dan Evelin memang sangat dekat, kalau bisa dibilang sih mereka seperti siblings goal. Bahkan Edbert sendiri juga turut andil dalam mempersiapkan pernikahan kakaknya.

Jessica added you by phone number

Jessica: Apa bener ini Edbert?

Edbert: Ya. Ini jessica siapa ya?

Jessica: Hi Ed! Ini aku Jessica anak XIA6 dulu.. Masih inget ga?

Edbert: Ohh inget2, kenapa jess?

Jessica: Kita bakal ada reunian nih. Km bisa dtg ga?

Edbert: Oh kapan?

Jessica: Nanti tanggalnya aku pastiin, aku mau mendata dulu jumlah teman2 yg kira2 bisa hadir

Edbert: Oh gitu.. Sejauh ini emang banyak yg bisa?

Jessica: Lumayan sih.. Sean sama William udah bilang oke..

Edbert: Nanti kabari aja tanggalnya, kalau aku ga berhalangan, aku bakal ikut.

Jessica: Ok bert, thanks ya. Nanti aku bakal invite km di grup ya.

Edbert: ok

Edbert pun merebahkan diri sambil membayangkan apabila Venna juga ikut di acara reuni ini. Tapi dia pun sadar bahwa sudah berapa lama dia tidak bertemu Venna..

***

Venna merebahkan diri di atas kasur sambil berpikir keras. Pembicaraannya dengan Sonya seolah-olah membangkitkan semua kenangan masa sekolah waktu itu. Sebagai seseorang yang perfeksionis dan over-thinking, dia langsung membayangkan acara reuni di mana pada saat itu dia akan bertemu dengan Edbert.

"Hai ed!"

"Hai Ven! Gimana kabarnya?" tanya Edbert.

"Baik. Kamu gimana sekarang?"

"Baik juga. Oh ya kenalin nih cewek aku.."

ARGH! Tiba-tiba bayangan itu langsung membuyarkan lamunan Venna. Kemudian pikiran itu mulai merasuki ke bayangannya

Ga ven, kamu jangan berpikir keras dulu. Belum tentu kan Edbert udah punya pacar.. Misalkan adapun, please kalian udah 10 tahun ga ketemu. Wajar banget kalau dia udah punya! Tapi kenapa aku ga rela kalau dia bawa pacarnya ya.. STOP IT VENNA!

***

Continue Reading

You'll Also Like

48.3K 3.9K 49
Senja dan Saka sudah lama menyerah, bagi mereka hidup hanya tentang bertahan, ada dinding batas yang sulit untuk mereka runtuhkan. Mereka pernah baha...
645K 43.2K 49
Dia itu seperti air, aku tidak bisa tanpanya, tapi juga bisa mati karenanya.
1M 62.8K 55
Story Kedua Neo Ka🐰 Duda Series Pertama By: Neo Ka Gayatri Mandanu itu ingin hidup simpel, tidak ingin terlalu dikekang oleh siapapun bahkan kadang...
504K 10.6K 12
Disclaimer! WAJIB FOLLOW AUTHOR KALAU PARTNYA GA MAU BERANTAKAN Kuno. Satu kata yang selalu terselip di benak Jenni Subagyo mengingat bahwa dirinya s...