Second Life || Levi Ackerman...

By pkandini

197K 26.1K 7.9K

[Anime story Pertama] Apa yang akan kau lakukan saat dirimu yang kau pikir telah tewas terbangun didunia fiks... More

Dengar dulu coy
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20 -end-

12

7.5K 1.1K 761
By pkandini

.
.
.
.
Twelve
.
.
.
.

(Y/n) terperanjat diatas ranjangnya. Kaki nya menendang kuat selimut yang membungkus tubuhnya. Ia membanting jam yang menyandar pada nakas disamping tempat tidur saat melihat jarumnya yang mengetak.

"Aku terlambat! Aku terlambat! Aku terlambat!"

Dan mungkin kalian akan dapat mendengar suara gaduh dari dalam sana.

Oh iya, jangan lupa untuk mengingatkan dirinya merapikan kamarnya nanti.

-oOo-

"Kadet (y/n)! Bisa jelaskan apa yang membuatmu terlambat mengikuti apel?"

Mike bertanya dengan nada sarkastik. Aku menerawang langit langit mencoba mencari alasan yang tepat atas keterlambatanku kali ini. Tidak mungkin bukan? Mengatakan kalau aku tidak bisa tidur semalam karena kejadian semalam. Oh ayolah, kalian tau maksudku

"Alarm ku tidak berfungsi"

Jawabku bohong, untung saja posisi kami berada di belakang para anggota survey corps yang tengah berbaris, jadi percakapan kami tidak terlalu menarik perhatian.

Mayor mike melipat tangannya didepan dada. Dan memberi kode padaku agar mengikuti anggota lain.

Sebagai manusia normal, aku akan lebih memilih pergi daripada terus berada disini dan menerima ocehan dari pria mesum berbadan besar didepannya ini.

Ayolah, tidak mungkin kalian tidak tahu bahwa mayor besar ini sudah terkenal diantara pelacur kelas tinggi.

Bahkan banyak wanita yang rela membuang harta mereka demi benih dari 'manusia terkuat kedua' ini (?)

Aku mengangkat kepalaku, pada komandan Erwin yang tengah memberi arahan? Mungkin.

"Jadi, kita akan mulai berlatih ekspedisi yang akan diadakan sebentar lagi. Diharapkan agar kalian semua mempersiapkan diri dengan matang,"

Degh

Tunggu, sudah sampai disini?

Aku merasakan seseorang memegang punggungku. Aku berbalik dan mendapati armin, eren, dan mikasa yang tersenyum kearahku.

Ya, aku tidak sendirian.

Kali ini tidak sendirian.

-oOo-

"Mike, bisakah kita rubah sedikit strateginya?Aku pikir, kita harus meletakkan (y/n) bersama levi,"

Mike duduk didepan erwin. Menutup matanya kemudian membukanya lagi.

"Tidak masalah"

Erwin tersenyum lega. Ia mencoret kertas diatas mejanya dan menggarisnya kembali.

"Kau masih perjaka bukan?"

Erwin tertohok mendengar pertanyaan Mike. Ia berdehem pelan dan meletakkan dagu pada tumpuan tangannya.

"Kau ini berkata seperti kita masih remaja, ingat umur mike,"

Mike tertawa pelan memukul bahu kawan seperjuangannya.

"Kita masih 34 tahun Erwin, apa salahnya--"

"Salah. Kita ini pasukan siap mati, berpikir tentang cinta hanyalah angan saja. Aku tidak ingin membangun apapun, berpikirlah apa yang akan terjadi pada keluarga kita nanti saat kita pulang hanya membawa nama"

Mike bungkam. Ia memijit pelipisnya. Menatap Erwin yang masih fokus pada coretannya.

"Lupakan soal marie, dia sudah bahagia bersama nile," erwin menjatuhkan penanya. Ia terkekeh dengan pernyataan Mike.

"Jangan membuka masalalu. Aku sudah melupakannya, lagipula bukan dia lagi yang membuatku tertarik," erwin memutar kursinya membelakangi Mike. Tepatnya menghadap kearah jendela dimana kadet baru tengah menerima arahan.

Mike tersenyum miring, berdiri gagah. Mengambil beberapa berkas yang ada diatas meja Erwin.

"Aku tau. Tapi jangan terlalu sering memerhatikannya erwin."








"Aku takut jika (y/n) merasa terganggu,"

Dan perkataan Mike sukses membuat mata Erwin membola.

-oOo-

(Y/n) menepis serangga yang menghinggap dipelipisnya. Bahkan kaki polosnya yang tidak tertutupi oleh rok mendadak bergetar kedinginan.

Sebenarnya dia masih dalam masa hukuman, levi menyuruhnya untuk membersihkan seluru aula. Penyebabnya karena ia terlambat pagi tadi. Sempurna :)

Ia berhenti sejenak menoleh secara absurd kepenjuru lapangan seakan kehilangan kiblat.

Kosong.

Itu yang ia katakan dalam hati

Ia berjalan mendekati sebuah kursi yang berada di samping lapangan. Bersyukurlah bahwa lampu lapangan kali ini dapat menjangkau seluruh pengelihatannya dimalam hari.

(Y/n) menutup mata dan menyerosotkan punggungnya pada sandaran bangku. Sesekali memijit pelipisnya yang bahkan tidak terasa sakit.

"Sedang apa disini (y/n)?"

"Komandan erwin! S-selamat malam" (y/n) tergagap bahkan tanpa ia sadari sudah berdiri tegap diatas bangku.

Siapa sih, yang tidak gugup saat dihampiri oleh seorang komandan yang sudah diakui semua orang.

"E-eh!"

Sadar dengan posisinya saat ini, (y/n) melompat dari bangku. Namun bodohnya, sebuah tragedi konyol yang nyaris membuatnya terjatuh.

"Ah!"

Erwin dengan cepat mengenggam pergelangan tangan (y/n) tepat sebelum bokong ratanya menempat ditanah.

"A-arigatou"

Erwin terkekeh dan memilih untuk duduk disebelah (y/n).

Hening dan canggung

Itu yang terjadi. Erwin memilih untuk diam, sedangkan (y/n) mencoba mencari pokok pembicaraan yang tepat untuk saat ini.

"(Y/n)"///"komandan"

Keduanya saling menatap kemudian tertawa bersamaan.

"Kau duluan," ucap erwin disertai dengan tatapan penuh kharismatik.

(Y/n) menggigit bagian dalam pipinya.

"Ha-- sebenarnya aku hanya ingin menanyakan, kenapa anda belum tidur... itu saja"

"Sebenarnya pekerjaan ku masih sangat banyak, aku kesini hanya ingin mencari udara segar" jawab erwin.

"Kau sendiri?"

"Sebenarnya aku masih dalam masa hukuman, alu lesini hanya untuk mencari udara segar" (y/n) tersenyum diakhir kalimatnya. Membuat erwin membalikkan wajahnya dengan tiba-tiba.

"Oh begitu, sebaiknya kau kembali sebelum levi mendapati ruangan aula yang kosong, dia pasti akan menambah hukumanmu 100 kali lipat"

(Y/n) merosotkan punggungnya pada sandaran bangku.

"Kurasa kopral sedang bersama dengan petra-san. Kata erd-san, kopral akan lupa waktu jika sudah bersama kekasihnya itu" Erwin tertawa mendengar penuturan (y/n) yang begitu polos.

"Kalimatmu terdengar sarkas, apa kau cemburu?" Erwin dan (y/n) seketika terdiam. Keduanya saling menatap sebelum memilih untuk melihat kearah belakang.

"I-ittai!"

Levi mengambil pergelangan tangan (y/n) dan menariknya.

Levi enggan untuk melepas kan (y/n) walau gadis itu sudah berkali kali meringis kesakitan.

Hanji berjalan dari arah yang berbeda. Karakter dengan gender yang tak jelas itu lantas terkejut melihat levi dan (y/n) yang ia kira sedang berpegangan tangan.

"Yo! Shorty a--"

Tak menggubris sapaan hanji, levi tetap berjalan menuju aula.

Setelah sempai pada tempat tujuan, levi melepas tangan (y/n) yang kini dipenuhi oleh memar merah yang cukup besar.

"Aku sudah cukup sabar dengan tingkah kurang ajarmu! Aku bahkan tidak pernah mendapat bawahan yang lancang sebelum dirimu!" Levi berteriak membentak (y/n) gadis itu menunduk gemetaran. Untuk pertama kalinya ia melihat levi yang penuh dengan emosi.

"Maaf, aku minta maaf" gadis itu bergumam.

"Bisakah kau sedikit menurut? Aku sudah sangat lelah dengan tingkahmu yang tidak pernah mematuhi perintah atasan" (y/n) makin menunduk dalam.

"Kau, dengarkan aku." (Y/n) mengangkat kepalanya.

"Aku benci jika harus mengatakan ini. Tapi, bisakah kau untuk fokus pada pekerjaanmu dari pada memikirkan soal cinta?"

Singkat. Padat. Namun menusuk.

"Aa-- aku mengerti," (y/n) menunduk.

"Ini sudah malam, kembali kekamarmu. Ini bukan berarti hukumanmu sudah selesai, besok datanglah kembali 2 jam sebelum makan pagi, bersihkan ruang bawah tanah dan kandang kuda sebagai tambahan,"

Levi berniat melangkah keluar sebelum akhirnya ia berhenti karena suara serak dari gadis dibelakangnya.

"Sekali lagi saya minta maaf" (y/n) tersenyum manis sebagai penutup.

-oOo-

Levi memegang dadanya berkali kali. Ini sudah kesekian kalinya ia menghembus nafas dengan kasar. Ia mengatur posisi bantal. Berharap itu dapat memudahkan darahnya untuk mengalir kejantung.

Kenapa? Ada degupan aneh saat melihat dia tersenyum?

Seperti ada ratusan kupu kupa yang beterbangan menggelitik perutnya.

"Mengapa saat mendengarnya meminta maaf membuatku benar benar merasa bersalah?"

"Aku tidak tau apa yang terjadi denganku. Mungkin aku butuh dokter besok"

Ia menutup matanya.

"Itu tidak boleh terjadi. Aku sudah memiliki calon tunangan,"

"Apapun yang terjadi. Aku harus bisa mengontrol perasaanku. Meski sudah bertahan sekian lama. Karna itu lebih baik"

"Aku harus bisa melepasnya dengan perlahan,"

"Walau sebenarnya aku mencintainya."

"Hahaha, aku sangat aneh kan ibu?"

Bersambung....

Hahahaha *tabur bunga* author back setelah hiatus sekian kamanya 😈.

Intinya author hiatus setelah masa liburan yang panjang 😚😚.

Okelah lanjut.

Seperti yang udah kalian baca diatas. Bisa kalian tebak sendiri apa yang terjadi.
Tentang perasaan erwin dan levi.

Untuk next chap ada beberapa bocoran.

1. Perasaan levi yang sebenarnya akan diketahui (sama readers)

2. Readers akan tau kenapa levi menerima pertunangan nya sama petra.

3. (Y/n) mulai menjauhi levi.

4. Erwin mulai mendekati (y/n)

Dan.......

5. Levi mulai cemburu. Entah pada siapa :'v

Yah begitulah. Walau chaptee ini udah ada beberapa bocoran :'v tapi yah bodo amat, yang penting aku bisa nulis note yang panjang 😈

Okeoke see you next chapter 😘😘😘😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

3.3K 283 17
gadis bernama "petra rall" yang kini telah berganti marga menjadi ackerman setelah ia menikah dengan pria berambut undercut bernama "levi ackerman" c...
22K 3.1K 29
Proyek bangunan aja nolak kalo dikasih tumbal kayak makhluk makhluk dalam book ini. Kehidupan sekolah yang absurd para tokoh Attack on Titan di SMA-d...
3.1M 323K 30
[M] Mikasa kabur dari rumah sang Bibi yang berniat menjualnya kerumah bordil. Gadis itu berlari masuk kesebuah hutan terlarang di daerahnya. Hutan At...
197K 26.1K 21
[Anime story Pertama] Apa yang akan kau lakukan saat dirimu yang kau pikir telah tewas terbangun didunia fiksi. 23 Maret 2018 - 22 Desember 2018 β€’en...