REGAL [SUDAH TERBIT]

بواسطة d_lisnawati

27M 675K 65K

⚠️ Sudah Terbit 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO SEBAGIAN PART DI HAPUS Regal Deova Dirgama, si manusia es ya... المزيد

PROLOG
Penculikan
Jenguk
Jealous
Kemarahan Regal
Perjodohan
Radar
Benci
Bumi Langit
Ulang Tahun Pernikahan
Curiga
Kebenaran
Pengakuan
Misi
Cincin
Kembalinya masa lalu (2)
SATRIA OH SATRIA
Hujan
Jatuh Luka dan Kamu
Jatuh Luka dan Kamu (2)
Hati yang kembali
Bahaya!
Cepat Bangun Sayang
Masalah Baru
Kembali
Ini menyakitkan
Galau?
Calon Mertua
Malam Minggu
Gara-gara Maling
Paturai Tineung (perpisahan) -(2)
Party
Lope
END
squel
TERBIT?
info
INFO MENGGEMBIRAKAN

Paturai Tineung (perpisahan)

301K 16.3K 1.7K
بواسطة d_lisnawati

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari dimana kelas 12 melepaskan masa SMAnya dan akan memulai kehidupan baru.

Persiapan sudah dimuali sejak pagi buta, disekolah guru dan panitia seperti OSIS sedang menyiapkan segalanya dan dirumah, regal sedang mepersiapkan dirinya dengan pakaian pengantinya.

Pakaiannya sangat pas ditubuhnya, setelan jas formal denga kemeja putih didalamnya serta dasi kupu-kupu berwarna senada dengan garis dikerah jasnya membuat regal terlihat gagah dan tampan, apa lagi rambutnya yang dibiarkan tidak terlalu rapih dan tidak berantakan.

Ia sedikit memutar tubuhnya apakah ada yang kutang atau tidak, tapi tak lama pintu terbuka dan menampilkan mbak sifa yang membawa box hitam besar.

"Kenapa gal? Ada yang tidak nyaman?" tanya mbak sifa.

Mbak sifa ini pemilik butik yang selalu turun tangan untuk melayani pelanggannya dan tidak terkecuali keluarga dirgama ini, dan mbak sifa sangat antusias karna hari ini ia harus me make over putra sulung keluarga dirgama serta pasangannya.

"Nggak!"

"Ini masih ada yang kurang, duduk!" mbak sifa menyuruh regal duduk ditepi ranjangnya karna disini tidak ada meja rias.

Kemudian ia membuka box besar tersebut dan isinya adalah seperangkat alat make upnya, regal terdiam memperhatikan mbak sifa dan tiba-tiba ia mengmbil bedak dan akan ia pakaikan kewajah regal.

"Stop it! Are you crazy? Regal gak mau pake bedak mbak!" perotes regal yang menahan lengan mbak sifa yang sudah siap dengan spons bedaknya.

"Nanti muka kamu gak kontras sama airys!"

"Bodo, keliatan jelek juga gak masalah!" protesnya lagi.

"Ada apa sifa?" tiba-tiba mila datang.

"Anak mu susah diatur! Suruh pakai bedak saja lama!" ucap sifa.

"Big no bun!" ucap regal dingin.

"Sedikit sayang!"

"No!"

"Regal!"

"No bun"

"Yasudah lepas baju itu, biarin regil yang pake dan berdampingan sama airys nanti!"

Dan itu membuat regal kicep, airys akan berdampingan dengan cowo tengil semacam adiknya? Jangan harap itu terjadi, tapi apa harus pakai bedak?

"Yaudah, tipis!" titah regal.

"Nah gitu dong! Merem!"

Lalu regal menurut, mbak sifa mulai memoleskan bedak pada wajah regal tipis karna memang wajah regal tak usah banyak dipoles lagi. Dan tiba-tiba sebuah benda dingin menari diatas bibirnya yang sexy membuat regal cepat-cepat membuka matanya dan terlonjak.

"Aish!" pekik mbak sifa. "Itu jadi belepotan regal!"

Mbak sifa mengelapi sisi bibir regal dengan tissue.

"Arhg!! Gila emang! Ini kayak cewe mbak!" perotes regal dengan rahang mulai mengeras.

"Ini cuma buat bibir kamu berwarna gak pucet regal!"

"Ah serah lah" dan regal menyerah.

"Udah selesai, sana turun. Gak sabarkan ketemu gadismu!" mbak sifa mengedipkan sebelah matanya.

Aish apa regal harus keluar kamar dengan keadaan wajah seperti ini? Bibir memakai lipstiks dan wajah memakai bedak? Ini gila bagai mana jika airys menertawakannya?

Regal berjalan memasuki kamar mandi dan mengambil sabun cuci mukannya untuk nanti, ia segera mengambil ponselnya dan berjalan keluat dari kamarnya.

Dibawah sudah ada mbak sifa dan beberapa temannya yang regal yakini yang membantu mbak sifa mendandani airys dan saat ini jantung regal berdegup kencang, entah karna apa! Padahal ini acara perpisahan bukan nikah beneran.

Gini aja udah deg degan! Gimana pas mau akad ya? Batin regal.

Disana ada yudha dengan setelan jas formalnya dan mila dengan gaun elegannya, serta tak lupa adik kembar tercintanya yang memakai setelan jas formal juga karna acara ini mewajibkan siswa laki-laki memakai jas formal dan perempuan memakai kebaya.

Dan ia tak melihat gadisnya yang katanya sedari subuh sudah ada didalam rumah ini dan didandani, anehnya regal tak boleh bertemu dan ini benar-benar seperti dipingit beneran.

"Aish bang, bibir lo kenapa seksoy gitu?" ledek regil.

Regal hanya melotot kearah regil, dan kalian tau? Regal tak bisa mengatupkan bibirnya dengan sempurna karna dia rasa ada yang mengganjal di bibirnya.

"Mingkem dong!" ledek regil lagi.

"Berisik anjing!"

"Abang, ucapannya!" bentak yudha dan kini regil menjulurkan lidah.

"Dan kamu ade, diem!" bentak mila membuat regil diam.

Semuanya terdiam, regalpun kini memainkan ponselnya bembaca bagaimana ributnya grup chat karna teman-temannya yang tidak sabar melihat regal.

Mila yang sibuk dengan make upnya, regil dengan jasnya dan yudha dengan kopinya.

Ceklek!

Suara pintu terbuka terdengar, semua tatapan kini tertuju pada arah pintu kecuali regal yang masih setia pada layar ponselnya.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara derap langlah heels beradu dengan lantai marmer terdengar dan kini suara decak kagum dari bibir mila dan yudha terdengar dan suara heboh dari siperusuh membuat regal mengakat pandangannya dan melihat wajah cengo kedua orang tuanya dan adiknya dan membawa matanya mengikuti arah pusat pandangan ketiganya.

Dan betapa takjubnya regal melihat pemandangan didepannya hingga ia tak bisa memegang erat ponselnya lagi sampai ponsel itu terjatuh.

Brak..

Dan kini semua pandangan tertuju padanya.

"Buang aja bang, ayah kamu masih kaya ini!" sinir mila.

Dengan cepat regal menunduk dan mengambil ponselnya.

"Aduh calon mantu bunda cantik banget hah?" mila menghampiri airys dan menggengam lengan airys.

"Bunda bisa aja!" airys tersenyum.

"Bunda gak bohong sayang, ayah aja kalo gal inget punya anak dua udah ayah nilahin kamu!" canda yudha yang mendapat pelototan dari istri dan anak bungsunya.

"Canda bun!" yudha terkekeh.

"Gue kalo gak inget lo punya si kamvret udah gue embat lo rys!" ucap regil dan mendapat tatapan tajam dari regal dan regil malah terkekeh.

"Apa kamu mau bawa sabun cuci muka sama ponsel kamu kayak gitu regal?" tanya yudha sambil menatap putranya tak percaya.

"Titip bun!"

"Ogah penuh! Yuk yah!" Mila berjalan keluar diikuti regil.

"Kamu satu mobil sama airya diantar supir, ayah sama bunda dan regil sendiri." Setelah mengucapkan itu semuanya bubar termasuk mbak sifa dan antek-anteknya.

Dan kini tersisa hanya ada airys dan regal.

"Sini masukin tas gue aja gal, masih lega ko!" Ucap airys sambil membuka handbag yang ia bawa.

Regal menyerahkannya pada airys tanpa memalingkan wajahnya dari wajah airys yang dilapisi make up tebal.

Regal menatap airys dari atas hingga bawah, rambut yang disanggul dengan hiasan yang penuh khas adat sunda serta bunga melati yang terjulur dikiri kanan telinganya, make up yang regal rasa tidak terlalu tebal hanya saja lipstiknya berwarna merah menyala berbeda dengan lipstik yang sering airys pakai. Kebaya pas tubuh dengan ekor yang ia kaitkan ketangannya agar tidak menjuntai, rok span batik yang membentuk lekuk tubuhnya dan high heels silver yang ia pakai membuat tingginya sedikit bertambah.

Regal terpesona? Sangat! Bahkan kini ia tak berkedip.

"Gal, ayo tar telat!" Ucap airys, tapi regal masih tetap menatapnya.

"Regal!"

"Regal ih!" Airys memukul lengan regal hingga regal tersadar.

"Eh, apa sih!"

"Gue panggil-panggil juga! Ayo ntar kita kesiangan" ucap airys dan regal melenggang pergi meninggalkan airya.

Airys berjalan sendiri dan ia masih sedikit takut meningat ia jarang sekali mengenakan high heels begini.

"Ayo!" Ucap regal dari ambang pintu.

"Gal, bisa kesini gak? Aku masih takut jalan pake hak tinggi bangget gini" ucap airys sedikit malu-malu.

"Ck, makannya gak usah so pake high heels segala!" Omel regal yang kini berjalan mendekati airys.

"Yey, emang gue yang mau?" Ketus airys.

Setelah berdiri di samping airys, dia menyodorkan lengannya untuk airys gandeng, dan tanpa bertanya lagi airys menggandeng lengan regal dan lengan kirinya ia gunakan untuk menyimpan ekor kebaya dilepitan sikutnya dan jarinya menggenggam handbagnya.

Mereka berjalan menuju mobil sport merah regal yang wow! Sudah dirias menggunakan bunga? Apa ini mobil pengantin untuk acara perpisahan?

Regal berdecak sebal, ayah dan bundanya sungguh berlebihan, mobil sport mewah dan gagah milik regal disulap dengan hiasan bunga-bunga?

"Jijik!" Gumam regal.

"Cepat naik, kita akan terlambat" teriak mila dari mobil yang paling depan.

Pintu dibukakan oleh supir, pertama airys dulu yang masuk dan yang kedua regal dan pintu mobil tertutup lalu sang supir memasuki mobil dan mobil berjalan meninggalkan rumahnya.

💢💢💢💢💢

Ketiga mobil mewah itu memasuki area sekolah dan terparkir ditempatnya, keadaan sekolah sudah sangat ramai. Orang tua murid, anak kelas 10-12 pun sudah berkumpul dan tentunya anak kelas 12 sudah duduk dikursinya masing-masing sedang adik kelas duduk tenang di kursi yang juga sudah disediakan, yang repot kini tinggal guru-guru dan panitia.

Para supir dari ketiga mobil itu keluar dan membukakan pintu untuk tuannya, bapak dan ibu guru sudah berjejer menyambut kedatangan keluarga dirgama itu.

Yudha keluar dan membantu mila turun dari mobilnya, regil keluar dengan setelan jasnya dan saat regal menginjakan kaki ketanah bahkan semua orang yang duduk berdiri dan hendak melihat kearah parkiran yang dari lapangn terlihat.

Saat regal benar-benar keluar semua orang berdecak kagum dan suara itu tambah riuh lagi saat regal membantu airys keluar dan saat airys keluar terdengar bisik-bisik dan decakan yang benar-benar ramai.

"Wihh airys sama regal emang cocok ya dari dulu!"

"Pangeran sama putri atuh, mani cocok pisan!"

"Itu anak pertama keluarga dirgama? Ganteng banget!"

"Wih airys pangling!"

"Balikan gak? Kalo nggak sayang ini mah?"

"Ini gak sekalian ijam qobul?"

Dan banyak lagi desas desus yang terdengar.

Yudha mila dan regil berjalan kearah acara disambut oleh guru-guru dan jajarannya, sedang regal masih berdiri disamping mobil dengan airys hingga seorang perempuan memakai batik yang mereka tehaui adalah panitia dari osis menghampiri mereka.

"Kak, kita keruangan tunggu. Biar tasnya aku yang bawa!" ucap anak itu sopan.

"Eh, gak usah de. Bisa sendiri ko!" cegah airys karna tidak mau merepotkan.

"Kasih rys, baju lo ribet!" ucap regal yang lalu mengambil handbag airys dan menyerahkan pada anak itu.

Anak perempuan itu mengambilnya lalu berjalan terlebih dahulu, airys hendak berjalan tapi tiba-tiba lengan regal sudah bersiap untuk digandenga. Airys menatap lengan regal dan regal bergantian.

"Ayo, panas! Tar bedak lo luntur!" ucap regal dan airys menggandeng lengan itu dan mereka berjalan memasuki koridor dan berjalan dengan banyak pasang mata yang melihatnya hingga mereka memasuki ruangan yang kemarin mereka pakai untuk menunggu dan disana sudah ada mika dan radar yang menatap airys dan regal dengan wajah cengo.

Mereka segera duduk di kursi yang sudah disiapkan, kini regal saling melempar tatapan dengan mika dan radar tak henti-hentinya menatap airys sedang yang ditatap malah mengobrak-abrik tasnya.

Regal yang menyadari suasana jadi canggung segera mengalihkan tatapan dan meraba kantong dibajunya, dan dia baru ingat jika ponselnya berada di dalam tas airys.

Regal mengangkat pandangannya dan melihat radar yang tak berkedip menatap airys, regal pun melirik airys yang mengobrak-abrik tasnya.

"Kenapa?" tanya regal.

"Ah? Nyari kaca, ko gak ada ya?" airys terus mengacak-acak tasnya.

Tiba-tiba regal berdiri dan berjalan keluar ruangan, airys melirik regal setelah itu fokus pada tasnya lagi.

"Sut!! Sut!!"

"Heh!"

"Ck, de! Sini!" regal memanggil panitia osis yang sedang berdiri dilorong.

Anak perempuan itu celangak celingung.

"Lo woy!" ucap regal kemudian dan anak itu berjalan menghampiri regal dengan wajah sedikit ketakutan.

"Bisa tolongin gue ga za.. Zahra!" ucap regal mengeja nametag anak itu.

"Bo.. Boleh ka!"

"Cariin cermin ya, buat airys ngaca!"

"Iya ka!"

"Sana cepet!" lalu dengan cepat anak itu pergi.

Regal berjalan dan duduk lagi ditempat yang tadi ia tempati. Ia kembali melirik mika yang memakai baju seragam, dengan rambut diikat kuda dan menunduk.

"Gal, pake lipstik lo?" tanya radar kemudian membuat regal mendelik.

"Seksi amat, mau saingan sama airys?" ledek radar.

Airys yang masih fokus dengan tasnyapun mengangkat pandangannya dan melirik bibir regal, bibir regal berwarna pink mengkilap dan itu membuat airys terbahak.

"Hahaha, abis makan gorengan lo gal?" airys terus tertawa dan kini radar pun ikut tertawa.

Mika hanya memperhatikan sikap airys dan regal menatap airys tertegun, baru kali ini airys tertawa lepas didepannya dan itu karnanya juga?

"Permisi!" tawa airys dan radar terhenti dan keempatnya melirik kearah pintu ruangan.

"Maaf ka, ini ada cermin. Apa kakak butuh."

Dan fiuhh! Regal menghela nafasnya karna anak ini tidak bilang jika regal yang memintanya mencari kaca, sebenarnya bukan cuma untuk airys saja. Ia juga butuh kaca untuk mengontrol lipstik yang ada di bibirnya.

"Kebetulan de, sini!" dan anak itu menyerahkan kacanya pada airys lalu pergi.

Airys bercermin, mengecek bulu mata lipstik dan yang lainnya yang berada diwajahnya. Dan regal sedari tadi memperhatikan cermin itu hingga airys hendak memasukan cerminnya kedalam tasnya, tapi belum sempat disimpan regal merebutnya dan bercermin membuat radar airys dan mika melongo melihat regal yang bercermin.

Lengannya kiri menggenggam cermin dan kanannya menelusi wajahnya hingga berhenti di bibirnya. Tatapannya kini beralih pada radar mika dan airys.

"Ini.. Cara hapusnya gimana?"

Dan pertanyaan itu membuat ketiganya tertawa terbahak-bahak, sedang regal menatap mereka bingung.

"Emang ada yang lucu?"

__________________________________________

Voment

Semacam ini lah riasannya.

Modelan jasnya yaa hahah

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

9.1M 523K 84
[SQUEL DARI GANGSTER] Menjadi anak dari seorang mantan gangster terkenal membuat Alendra menuruni sikap anarkis sang ayah. Berkelahi baginya adalah s...
VANYA بواسطة Keyraa

قصص المراهقين

4.2M 162K 65
[complete] [Follow dulu sebelum baca biar bacanya lebih enak] "diaa" "oh iya lo belum tau ya?" "tau apa?" "mereka itu Bos complited, anak dari pem...
8.7M 745K 57
"Cinta itu racun tanpa obat penawar."-Aksara Denta Karanva. "Cinta itu anugrah dari Tuhan untuk kita rasakan kehadirannya di dalam hati."-Sastra Rahm...
860K 47.2K 67
-seri pertama- Akan mengisahkan tentang seorang gadis yang hidupnya dipenuhi rahasia dan berbagai teka teki. Gadis yang kerap disapa Bulan. Memiliki...