✅ A Missing Part

By Audeer

6.6M 301K 1.1K

[COMPLETE] "No great love ever come without great struggle" Kendra Damaris (23), anak tunggal dari sebuah ke... More

Prolog
Chapter 1 - It's Me
Chapter 2 - Damar Airlines
Chapter 3 - Must be Crazy
Chapter 4 - Vacation
Chapter 5 - Fiancé
Chapter 6 - Bad Habit
Chapter 7 - A Question
Chapter 8 - Airport
Chapter 9 - Double Date?
Chapter 10 - Bad intention
Chapter 11 - Waiting for you
Chapter 12 - By your side
Chapter 13 - Stuck in my head
Chapter 14 - Our Wedding
Chapter 15 - Edward
Chapter 16 - Gin and Tonic
Chapter 17 - High Line
Chapter 18 - Canada
Chapter 19 - Aaron's Secrets
Chapter 20 - Trauma
Chapter 21 - Another side
Chapter 22 - Perfect Breakfast
Chapter 23 - Don't Care?
Chapter 24 - Day Without You
Chapter 25 - Bad News
Chapter 26 - In a Dream
Chapter 27 - Just a dream
Chapter 28 - Australia
Chapter 29 - Because of you
Chapter 30 - Call
Chapter 31 - Aurora
Chapter 32 - Junior?
Chapter 33 - Jealous
Chapter 34 - Twin
Chapter 35 - Don't Leave Me
Chapter 36 - Tasya
Chapter 37 - Back to you
Chapter 38 - Clinic
Chapter 39 - Ambitious
Chapter 40 - Told you
Chapter 41 - Between us
Chapter 42 - Next to you
Chapter 43 - Marco
Chapter 44 - New Jersey
Chapter 45 - New Jersey (2)
Chapter 46 - I Need You
Chapter 47 - Say Sorry
Chapter 48 - Be my Friend
Chapter 49 - Olivia's Birthday
Chapter 50 - Nostalgia
Chapter 51 - News
Chapter 52 - Shooting star
Chapter 53 - New Job
Chapter 54 - Luxury
Chapter 55 - Jeremy
Chapter 56 - Reason
Chapter 57 - Art Gallery
Chapter 58 - Protective
Chapter 59 - Regret
Chapter 60 - Treasure
Chapter 61 - Cold
Chapter 62 - Spring
Chapter 63 - Leave
Chapter 64 - I'm Ready
Chapter 65 - Get lost
Thankyou
Edisi Kangen

Epilog

167K 4.8K 79
By Audeer

Author's POV
"Archerrie...Sudahku bilang jangan lari kemana-mana, kan?" Pria itu tampak marah dan juga lega, napasnya terengah-engah sehabis berlarian.

Ia meraih tangan kecil itu kemudian menuntunnya kembali ke tempat keramaian.

"Sudahku bilang jangan panggil aku Archerrie!" Teriaknya sambil memukul lengan ayahnya dengan sekuat tenaga.

Anak laki-laki berusia baru genap tiga tahun itu terpaksa berjalan mengikuti langkah besar Ayahnya.

"Hey! Archerrie...Ada apa berteriak, nak?" Tanya Abercio memandang keduanya yang berjalan menuju kearahnya.

"Jangan tambahkan kata 'cherry' di namaku, popa!" Cibirnya kesal.

Walaupun masih terlihat kesal, nadanya berbicara kepada kakeknya terdengar lebih sopan dibandingkan ketika dia berbicara dengan ayahnya sendiri.

"Sudahku bilang berulang kali, tapi kalian tidak pernah mengingatnya," tambahnya lagi.

"Lihatlah dia! Bukannya persis seperti jiplakan ayahnya?" Sahut Kendra dari kejauhan.

"Mommy!" Seru laki-laki kecil itu lalu berlari memeluk ibunya yang datang membawakan piring berisi makanan.

"Hati-hati, Arcell!" Omel Aaron.

Kendra melirik Aaron, tatapannya mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tetapi Aaron masih saja bersikap berlebihan, "Here, makanan kesukaanmu, sosis bakar."

Tidak memerlukan waktu yang lama, anak itu langsung duduk manis, melahap makanan yang diberikan oleh Kendra,

"So, what's wrong with 'Cherry', sweetheart?" Tanya Kendra sembari duduk didepan Arcell.

"Namaku Arcell Torres, sama sekali tidak ada kata 'Cherry', mom! Kalian telah membuat namaku terdengar seperti nama perempuan!"

"Okay, okay, aku akan beritahu semua orang bahwa kau tidak menyukai panggilan 'Cherry'"

"Berjanjilah, mom! Oh iya...Kata dad kita akan ke air mancur habis ini."

"Tapi sehabis kita mengantar mereka berbelanja," Sahut Aaron yang baru saja kembali dan bergabung bersama mereka.

Seperti katanya, sehabis mereka mengantar Abercio dan Olivia bersama dengan beberapa asistennya berbelanja di shopping mall terdekat, mereka langsung lurus ke Trevi Fountain.

"Tidak menduga kita benar-benar kembali kesini setelah empat tahun," Ucap Aaron kepada Kendra, sembari menggendong buah hatinya, Arcell.

Mereka berjalan berdampingan, menikmati pemandangan klasik kota Roma.

"Arcell, mau tahu sesuatu?"

Kendra menoleh, ikut penasaran karena ucapan Aaron barusan.

"Kami membuatmu disana," Ucap Aaron sambil menunjuk gedung tinggi yang terlihat dari kawasan distrik Trevi yang tak lain adalah sebuah hotel.

Mata Kendra melebar, lalu memukul lengan Aaron sekuat-kuatnya, "Aaron! Sudah kubilang jangan bilang aneh-aneh pada Arcell!"

Aaron tergelak, "Aku bercanda!"

Kendra manyun, Aaron masih tertawa keras, sedangkan Arcell tidak peduli dan juga tidak mengerti apa yang sedang dibahas kedua dewasa itu.

"Jangan marah, I love you," Goda Aaron sambil meliriknya sebentar.

Kendra tidak berkomentar,

"Ayolah balas! Setelah apa yang terjadi digedung itu, aku tidak pernah mendengarnya lagi," goda Aaron kembali tertawa.

Alis Kendra tampak semakin mengerut, jika begini terus, ia yakin lama-lama wajah Aaron akan terlihat jauh lebih awet muda daripada wajahnya.

"Termasuk munculnya bocah satu ini, aku iri!" Lanjut Aaron.

Karena Kendra tidak juga menjawab, Aaron melanjutkan, "Kuharap yang satu ini perempuan, lihatlah bagaimana nanti aku membuatmu cemburu, sayang." Bisiknya ditelinga Kendra.

"Aaron!" Panggil Kendra tiba-tiba.

"Ada gelato! Belikan aku gelato!" Seru Kendra sambil menunjuk ke arah gerobak gelato disudut taman itu.

"Aku juga, dad!" Arcell mengacungkan satu jari telunjuknya yang mungil didepan wajah Aaron.

"Tidak! Jangan jajan semb—"

"I love you," Sela Kendra, memandang Aaron memohon.

Jika saja wanita itu bawa dompet atau uang tunai, ia tidak akan peduli lagi akan omelan Aaron yang adalah suaminya sekalipun.

"So much," Tambah Kendra lalu mengecup pipi Aaron kilat.

Aaron mendengus, "Satu bagi tiga, okay?"

"Okay."

THE END

Continue Reading

You'll Also Like

973K 51.8K 63
Dante Diangelo Emanuele, pengusaha muda, tampan, mapan dan kaya raya, definisi pria idaman. Namun sangat disayangkan, kesuksesannya di dunia bisnis t...
2.4M 109K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
1M 147K 61
[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bu...
2.4M 126K 33
Aku cuma perempuan biasa yang gak begitu terburu-buru dengan masalah cinta. Sampai akhirnya atau lebih tepat sialnya aku bertemu dengan Devan. Pria y...