Qirani (sudah Di Terbitkan)

By abjadPertama

101K 2.3K 126

Part sudah tidak lengkap untuk kepentingan penerbitan:) ------------------- Seorang ibu yang ia cintai mening... More

Delapan~
Sebelas~
Dua belas~
Empat Belas~
Enam Belas~
CAST
Sembilan Belas~
Dua Puluh~
Dua Satu~
Dua Tiga~
Dua Lima~
Dua Enam~
Dua Delapan~
Haiii~
Dua Sebilan~
Tiga Puluh.1~
Epilog~
Cerita Baru!
berita gembira!

sepuluh~

2.6K 149 9
By abjadPertama

"terima kasih ibu, untuk setiap air susu
Yang mengalir dalam darahku, tanpa mu
Aku tak akan pernah mampu
Menghirup udara kehidupan,berteman dengan
Alam, mengarungi nafas dunia bersama mu.
Terima kasih karena selalu
Menyayangiku"
~Almahyra Qirani ~

****


Qirani sudah pulang ke rumah dengan keaadaan seperti biasa nya.

"Assalamualikum bu.. Ibu..?ibu kemana yah? Nggak biasa nya ibu keluar rumah."gerutu Qirani karena tidak mendapatkan ibu nya ada di dalam rumah, sambil mengecek ke semua penjuru yang ada di rumah bilik nya ini. Qirani merasa kesal, tetapi rasa kesal yang di rasakan Qirani tercipta akan kecemasan nya kepada ibu nya itu.

Terkadang banyak dekolektor yang masuk rumah tanpa izin sang empu nya. Dan mereka memaksa ibu Qirani agar bisa membayarkan hutang yang ayah nya pinjam kepada mereka. Sudahlah lupakan tentang hal itu.

Karena cacing-cacing di dalam perut nya sudah berdemo ria, sekarang Qirani harus memejam kan mata nya agar mereka tak mengganggu nya lagi.

Uhukk uhukk

Suara batuk menggema ke seluruh rumah bilik Qirani. Sehingga membangunkan seorang gadis kecil yang sedang tertidur pulas di atas tanah beralaskan karpet tipis.

"siapa yang batuk ya?" gumam Qirani yang bernada khas orang yang baru bangun dari tidur nya. Qirani baru saja mengumpulkan nyawa nya satu persatu.

"kaya suara ibu!"ucap Qirani sambil bergegas ke kamar ibu nya.

Di dalam kamar,seorang wanita paruh baya sedang meringkuk kedinginan padahal udara di luar sedang panas, wajah nya pucat, menandakan ia sedang menahan sakit nya.

"ibu? Ibuu kenapa bu?"tanya Qirani kepada ibu nya yang hanya di balas gelengan kepala oleh nya, di sertai dengan senyuman. Qirani tau sekarang ibu nya sedang menahan sakit nya agar tidak di lihat oleh nya. Tetapi apa daya, hubungan puteri dan seorang ibu sudah terikat kuat.

"ya Allah ibu, ibu pasti belum makan, yaudah Qirani cari makan dulu yah."tanpa di berikan persetujuan, Qirani keluar untuk mencarikan makanan untuk ibu nya.

Ibu Qirani tersenyum atas sikap puteri nya ini. Dia sangat ingin melihat anak nya bisa mendapatkan cahaya di kehidupan yang selalu ada kegelapan yang menyelimuti nya. Dia tidak mau meninggalkan anak-anak nya, dia ingin menjadi orang pertama yang akan menerima kabar akan kesuksesan mereka. Tapi, apa yang dia akan lakukan apabila yang maha kuasa memanggil nya terlebih dahulu.

****

Dia jalan, Qirani sedang memikirkan bagaimana dia bisa membeli makanan untuk ibu nya, kalau uang saja ia tak punya. 'kalau kamu ada masalah kamu bisa minta bantuan sama kakak' ucapan Hafidz terlintas begitu saja tanpa di minta untuk muncul.

"apa aku ke rumah pa haji aja yah?"pikir Qirani. Tetapi, dia tak mau merepotkan beliau, karena ia sudah bayak membantu keluarga nya. Apa sekarang dia harus merepotkan nya lagi? Pikir Qirani.

Qirani menoleh ke sebelah kanan, banyak tumbuhan di sana, dan... 'Ah! Itu ada singkong, apa aku masak itu aja yah?' ucap Qirani dalam hati. Tetapi, dia harus ijin dulu kepada si pemilik nya. 'ehh.. Tapi kok ada orang di kebun nya'ucap Qirani dalam hati. Tanpa pikir panjang Qirani menghampiri seorang yang sedang menyandarkan tubuh nya ke pohon sambil mengibas ngibaskan tangan nya ke udara.

"Assalamualikum,pak" seorang itu menoleh.

"eh, kirain siapa, ada apa neng?" tanya bapa bapa itu. "ini kebun punya bapak yah?"tanya Qirani yang dibalas senyuman dan anggukan oleh bapa itu.

"Qirani boleh minta singkong sama daun nya pak?"tanya Qirani sopan. "ambil aja neng, banyak juga nggak papa, dari pada di makan sama serangga."ucap si pemilik singkong itu.

"wah, makasih banyak yah pa, Qirani pasti nggak akan lupa sama kebaikan bapa, langsung cabut aja nih pa?"ucap Qirani kegirangan yang di balas anggukan oleh si bapak bapak itu.

Qirani sudah bersiap untuk mencabut pohon singkong itu, tapi dia tidak bisa mencabutnya karena kekuatan nya di bawah rata rata. Tanpa aba-aba seorang lelaki mencabutnya tanpa menghiraukan baju nya yang terkena tanah.

"kakak?"sontak Qirani bertanya. Hafidz hanya tertawa kecil.

Sebenarnya Qirani tidak mau, kalau dia ketahuan sedang butuh bantuan, dia harus berusaha sendiri. Karena orang yang seperti Qirani adalah seorang yang tidak gampang menerima bantuan apabila dia masih bisa melakukan nya, egois memang.

"kamu kok ada di sini sih?" tanya Hafidz kepada Qirani.

"harus nya aku yang nanya, kakak kenapa ada di sini?" tanya Qirani sambil mengambil pohon singkong itu dan mengambil daun dan singkong nya saja untuk di masak oleh nya.

Hafidz diam, dia sedang melihat bagaimana gadis itu dengan lihai nya memotong daun singkong dan membersihkan singkong nya dari tanah yang menempel. Di usia nya bermain adalah hal yang sangat menyenangkan, namun Qirani tidak seperti mereka anak-anak seusia nya. Dia berbeda. Pikir Hafidz.

"yah nggak dijawab.. yaudah, aku pulang dulu ya kak. Assalamualaikum."salam Qirani meninggalnya Hafidz yang diam di tempat seperti boneka menequin di tempat perbelanjaan.

Hafidz tersadar dalam lamunan nya, apakah dia melewatkan sesuatu?? Pikir Hafidz.

"eh Qirani, kamu mau kemana?" tanya nya sambil berteriak karena jarak nya dan Qirani yang tak dekat itu. Qirani berbalik dan hanya tersenyum.

Qirani tersenyum padaku! Astagfirullah, tersenyum! Baru kali ini di tersenyum padaku, biasa nya dia hanya menunduk. Dan aku tidak percaya senyuman nya itu memberikan efek luar binasa*ehh biasa tuk kesehatan jantung ku. Apa aku terlalu berlebihan? Yasudahlah lupakan.

Qirani terus berjalan sambil menenteng daun dan singkong untuk di buat makanan untuk ibu nya. Tanpa menghiraukan teriakan dari Hafidz. Tak di pungkiri sekarang Qirani sangat senang, bahwa dia berguna untuk ibu nya dan tak merepotka nya lagi, pikir Qirani.

"dasar, gadis kecil!" gerutu Hafidz karena dia merasa tak di hargai, baru kali ini dia berbuat seperti ini, baju koko putih nya kotor kena tanah! Huh menyebalkan! Tapi dia senang*ehh lha gimana?

"udahlah gus, jangan ngegerutu kayak gitu. Ayo kita pulang si mang udah selesai ngebersihin kebun bapak mu ini. Oh iya nanti kalau bapak mu pulang salam dari si mang terimakasih."ujar bapa bapa yang tadi memberikan singkong pada Qirani.

"abi kan udah ngasih setengah kebun ini buat si mang toh. Jadi nggak usah pake acara terima kasih an mang."ucap Hafidz ke pada bapak bapak yang di sebut mang oleh nya. Si mang hanya mengelurkan senyuman nya, sambil membawa Hafidz pulang.

****

"Assalamualikum bu..Qirani bawa makanan!"ucap Qirani senang.

Bruk!

"suara apa itu?"Qirani berlari menghampiri suara itu berasal.

Seketika, senyum Qirani memudar dan menghasilkan buliran buliran air mata yang jatuh tanpa diminta.

"ibuu!!!" teriak Qirani, sambil menghampiri ibu nya yang jatuh.

Kaka dan adik Qirani baru saja sampai dari pasar dan langsung menerima kejadian yang tak pernah mereka bayangkan.

"Qirani, ibu kenapa?" Arka--kaka Qirani bertanya sambil menampilkan wajah terkejut nya.

"nggk tau kak.."tangis Qirani pecah. Faqih yang dari tadi diam ikut menangis, sambil mengoyangkan tubuh ibu nya. Arka dengan sigap keluar untuk mencari bantuan karena ayah nya sudah pergi entah kemana.

Banyak warga yang langsung menolong ibu Qirani dan membawa nya ke tempat tidur. Salah satu warga memanggil dokter yang bekerja di pukesmas di daerah itu.

Setelah menggunakan alat alat medis nya dan mengecek nadi ibu nya Qirani, dokter itu berkata..

"inalilahi wainalillahi roji'un.. Mbak nti sudah di panggil oleh yang maha kuasa."dokter cantik itu mengucapkan dengan jelas. Tetapi Qirani tidak percaya itu.

"nggak! Nggak! Dokter pasti salah, bu.. Bangun bu! Bilang ke dokter itu kalau ibu baik baik aja! Ibu bilang kalau ibu mau liat Qirani jadi orang sukses!!! bu.. Hiks..hiks.. Maafin Qirani bu.. Be.. Lum.. Bi..sa.. Ja..di a..nak yang nge bangga.. In i.. Bu.." ucap Qirani terbata bata.. Tangis Arka dan Faqih pecah.

"ibu.. "

Tbc.
-------------------------------------------------------

Jeng jeng jengg! Aku datang 😂 part ini 65% nya kisah nyata lho! 😁 wkwk
Makasih yang udah baca, dan nungguin aku yang nggak pernah update 😌
Typo selalu mengintai mu gaje salalu ada di sekitarmu 😂 hahah..
Salam: Alya Nurkhalizah 😚
.
.

Aku bawa abang Hafidz nih! Wkwk.. Jaga pandangan nya yah!😌Qirani nya nanti yah 😊

Ganteng nya pria berpeci itu bedakan?😂

Continue Reading

You'll Also Like

155K 8.5K 30
"Namanya Iliyas Abrisam. Dia suami kamu sekarang." "Mama bercanda?! Kapan Diba nikahnya?!" *** Adiba Larasati itu cewek nolep. Kerjaannya hanya mengu...
157K 5.8K 41
Serpihan cinta Gus Al dan Ning Syafa yang berakhir abadi🌹 Dilarang keras plagiat⚠️ Cerita ini murni hasil imajinasi author, jika ada unsur kesamaan...
6.7M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
1.3M 132K 29
Lentera Hati - Series keempat Lentera Universe Romansa - Spiritual - Militer "Dejavu paling berat adalah bertemu seseorang yang mirip dengan dia tapi...