KARMA

By sebisqnh03

3.9K 103 5

Reynaldi, tipe cowok yang sangat cuek terhadap apapun, apalagi masalah cewek dia sangat cuek. "Gue ga pernah... More

Prolog
PART 1
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13

PART 2

421 13 0
By sebisqnh03

Amora POV

"Hoammm...." Ujarku, aku bangun dari  tidurku yang tidur disebelah Nathalie. Terlihat Nathalie sangat lelah, dia tidur sangat pulas sekali.

"Kasian temanku yang satu ini." Ujarku seraya mengelus rambut Nathalie.

    Aku beranjak dari ranjang Nathalie, tetapi Nathalie tak bereaksi apapun saat aku turun dari ranjang, mungkin dia lelah. Aku membangunkan Liza yang tidur disofa, dia harus tidur disofa karna ranjang Nathalie tidak muat menampung tiga orang.

"Liz bangun, ayo kita pulang! Fauzan sama Adit udah pulang duluan tadi jam 5 pagi, bi surti sekarang udah pulang ko." Jelasku panjang lebar.

"Bentar mor, 5 menit lagi.." Balasnya memejamkan mata dan melanjutkan tidurnya.

"Nanti Nathalie bangun liz, kasian dia biar istirahat dulu." Seru ku.

"Iyaiya sebentar." Jawabnya sambil bangun dan memperbaiki posisi nya agar terduduk.

"Gue tunggu dibawah, mau pamit dulu ke bi surti." Ujarku berlari kecil menuju kamar bi surti.

"Bi, kami mau pamit pulang ya, Nathalie masih tidur dikamarnya, nanti kalo ada apa-apa langusung telpon saya ya bi." Jelasku panjang lebar.

"Iya non, non gak mau sarapan dulu?" Tanyanya kembali.

"Enggak bi, kami sedang ada urusan." Balasku. "Sudah ya bi, kami pamit." Sambungku.

"Iya non, hati-hati ya." Seru bi surti.

●●●●●●

Nathalie POV

"Hoammm..." Gumamku bangun saat mendengar alarm berbunyi tepat jam 8 pagi.

Tokk tok tokk...

Ceklek.

    Aku hanya berpura-pura tidur saat ada yang membuka pintu kamarku, entah siapa yang masuk aku hanya memejamkan mata dan membuat diriku tertutup dengan selimut.

"Ehh, kirain gue udah bangun." Ku dengar suara itu ciri khas Reynaldi berbicara.

"Nath, bangun udah siang" Ujarnya seraya membuka gordyn dan jendela kamarku, terlihat matahari pagi sangat menyengat kearah wajahku.

"Uhh, silau!" Ujarku berpura-pura baru bangun tidur, padahal udah dari tadi. Aku hanya tidak ingin menampakkan wajahku yang mata nya membengkak karna menangis sepanjang malam.

"Nath bangun, nih gue bawain sarapan." Ujarnya membawakan nampan yang berisi sandwich dan susu coklat kesukaan ku dan menyerahkan nya padaku.

"Enggak, gue gak nafsu buat makan." Jawabku seraya mengambil handuk yang ada disebelah ranjangku.

"Tapi nath lo belum makan dari kemarin siang." Balasnya ketika aku ingin beranjak Reynaldi menarik tangan ku agar duduk kembali.

"Why? Kenapa lo perhatian banget sama gue?" Ujarku mengerutkan dahi.

"Gue cuma takut lo sakit nath." Balasnya singkat.

"Plis deh rey, Amora bilang lo itu cuek sama cewe, gue takut dijadiin pelampiasan lo doang." Ucapku mengelak.

"Enggak nath, pelampisaan apa maksud lo? Gue cuma kasian aja sama lo yang abis ditinggal orang tua lo, selagi lo masih sendiri gue akan jadi sahabat hidup lo!" Jelas nya panjang lebar.

"Gue gak mau lo suka sama gue cuma karna kasihan, udah sekarang masih pagi, gue gak mau debat! Mending sekarang lo pergi dari rumah gue, gue lagi gak mau diganggu!" Ujarku meninggalkan Reynaldi dan menuju kamar mandi.

    Setelah 20 menit berlalu aku keluar kamar mandi, memakai dress rumahan selutut berwarna biru dengan rambut dikuncir kuda. Aku duduk ditepi ranjangku, dan masih mengingat kenangan manisku bersama orang tua ku. Aku membuka kembali album foto-foto ku bersama orangtua ku, kini aku kembali meneteskan air mataku dan membuat diriku tak kuasa menahan kesedihan yang melandaku kemarin.

    Aku  berjalan menuju balkon kamarku yang terdapat meja dan kursi santai disebelahnya. Aku tidak melihat motor Reynaldi terparkir lagi digarasi rumahku, aku hanya melihat mobilku dan mobil orangtua ku saja.

"Kok motor Reynaldi gak ada ya? Biarin lah, mungkin dia udah pulang." Gumamku seraya duduk dikursi santai ku itu dan terus merenungkan diriku.

    Jam sudah menunjukan pukul 3 sore, aku masih belum makan dari kemarin siang.

Tokk..tokk..tokk

"Siapa?" Gumamku.

"Ini bibi non." Balasnya.

"Ada apa bi?" Balasku seraya duduk diatas ranjangku.

"Bibi bawain makanan buat non, non makan dulu ya, non kan belum makan dari kemarin." Ujarnya berbicara dibalik pintu kamarku.

"Gak usah bi, aku gak nafsu buat makan." Balasku singkat.

"Tapi non.." ucapnya terpotong karna ku mengelak.

"Kalo aku bilang enggak ya enggak bi, gak usah paksa aku buat makan." Ujarku mengelak bi surti dan membentaknya.

    Kudengar langkah bi surti berjalan turun dari kamarku, aku hanya mengurung diri seharian ini dikamarku. Ditemani dengan ponsel, laptop, dan juga tv. Aku tidak tahu dimana keberadaan sahabat-sahabatku, entah dia memperdulikanku atau tidak aku tidak tahu. Hari ini yang datang menjenguk ku hanya Reynaldi, aku mulai merelakan orang tua ku dan memikirkan Reynaldi.

Drettt..drettt...

    Ponselku bergetar, aku lalu meraihnya dan mengeceknya. Ternyata Reynaldi meng-WhatsApp ku.

Reynaldi Putra .A. Ashari:
    "Gimana kabar lo, udah baikan? Maaf ya gue ganggu lo tadi pagi, gue ga akan ganggu lo lagi ko, lo tenang aja."

"Hahh??" Aku cengo melihat pesan dari Reynaldi. "Apa dia bener mau ninggalin gue dan gak akan ganggu gue lagi?" Ujarku berbicara sendiri.

Reynaldi POV

"Gue salah gak ya ngirim pesan itu?" Gumamku berbicara sendiri. "Ahh tapi bodoamat, toh dia gak suka sama gue lagian gue juga gak suka sama dia, males banget gue harus pacaran sama cewek kaya dia, cantik sih tapi gue gak suka kalo dia ketos disekolah." Sambungku.

Dertt..dertt...

    Ponselku bergetar ternyata  balasan dari Nathlie.

Nathalie Alicia:
    "Gue gapapa ko, maaf ya tadi gue kasar sama lo, gue lagi kebawa emosi."

    Aku terdiam melihat pesan dari Nathalie seraya duduk disofa kamarku, aku hanya terdiam dan bingung ingin  membalas atau tidak pesannya Nathlie.

●●●●●●

Nathalie POV

    Aku bangun dipagi hari, hari ini aku sekolah. Aku berangkat pukul 6 pagi, hari ini aku tidak bersemangat untuk sekolah. Aku masuk kedalam mobilku dan menyetir sendiri, berhubung sopir pribadiku sedang mengambil cuti karna istrinya baru saja melahirkan, jadi terpaksa aku harus menyetir sendiri. 30 menit kemudian aku sampai disekolah, aku memarkirkan mobilku diparkiran sekolah dan langsung turun. Aku berjalan santai menuju kelas, semua murid memandangku aku aneh, tetapi aku cuek dan berjalan sambil bermain ponselku.

Dukkk..

"Awww.." Ringis ku, tak sengaja aku menabrak seseorang yang baru aku liat, mungkin dia anak baru. Buku paket yang kupegang jatuh, dan refleks aku mengambil buku itu dibantu olehnya, aku mendongak dan kulihat wajah tampannya itu ternyata Reynaldi.

"Ihh lo ya, ngapain si disini ngalangin orang lewat aja." Ujar ku seraya menunjukan telunjukku pada nya.

"Yang ada tuh lo, kalo jalan jangan sambil main hp, jadi nabrak kan." Balasnya mengelak.

"Tau ah, gue lagi gak mau debat!" Ujarku seraya meninggalkan Reynaldi.

"Dasar aneh." Balas Reynaldi datar.

    Aku melanjutkan jalanku menuju kelas, kulihat Amora dan Liza telah duduk menungguku. Aku menghampiri mereka dan duduk disebelah Amora, serentak Amora dan liza langsung menyapa ku.

"Hai nath." Ujar mereka berdua.

"Iyaa, bahagia banget kalian sedangkan gue terpuruk gini. Lo kemana sih pas pulang nginep dari rumah gue bukannya balik lagi tapi malah ngilang entah kemana." Balasku ketus sambil memutarkan bola mataku kearah pandangan lain.

"Iyaiya maaf nath, kemarin gue sama keluarga gue pergi kerumah tante gue yang baru ngelahirin." Ujar Amora lesu.

"Iyaa nath, gue juga kemarin bantuin mama gue masak soalnya mau ada acara arisan ibu-ibu dirumah gue. Gue minta maaf ya?" Sambung Liza.

"Iyaiya deh gue maafin kalian, ehh tapi tunggu deh lo kok muka sumringah banget sih liz, ada apa? Cerita dong, gue udah lama gak dengerin cerita kalian." Seruku.

"Itu loh nath, si Liza abis ditembak sama si Adit." Ujar Amora polos.

"Truss truss, diterima gak?" Tanyaku.

"Ihh kalian apaan sih." Seru Liza dan pipinya langsung merona merah.

"Cie ciee, kaya nya tinggal kita berdua nih yang jomblo ya mor?" Balasku.

"Hah, kita? Lo doang kali nath, gue lagi deket tau sama Fauzan temennya Adit, ciee tinggal lo doang nih yang jomblo." Seru Amora menggodaku, aku hanya terdiam malu.

"Emm gitu ya kalian sama gue, awas aja kalo minta contekan ke gue." Ujarku merajuk.

"Iyaiya nath, engga deh engga." Seru serentak bersamaan.

    Aku membuka tas ku mengambil earphone stitch yang berada di tas stitch kesukaan ku itu, ku sambungkan ke ponselku dan ku mendengarkan lagu-lagu kesukaan ku. Aku tidak mendengar ocehan temanku yanh sedari tadi ribut, entah apa yang mereka perbincangkan itu bukan urusan ku. Mendengar ocehan mereka hanya membuat kepalaku pusing.

Tringg!!tringg!!tringg!!

    Bel berbunyi, aku melepas earphone ku dan ku letakkan didalam tasku. Aku mengerluarkan buku pelajaran bu Mala, guru yang cantik dan terkenal galak itu masuk  kedalam kelasku. Pelajaran berlangsung selama 2jam.

    2jam telah berlalu, kini pergantian jam pelajaran kedua. Berhubung aku ketos di SMA HARAPAN ini, aku harus mengecek seluruh koridor kelas takut ada yang bolos dijam pelajaran kedua ini. Perhatian ku tertuju pada kelas 11C, kulihat kelas itu banyak yang berhamburan keluar dan bercanda. Aku menghampiri kelas itu.

"Kelas 11C, kalian semua masuk! Ketua kelas sama keamanan kelas mana?" Seruku. Murid 11C langsung berhamburan masuk kembali kekelas dan duduk ditempat masing-masing.

"Gue ketua kelas." ujarnya.
"Gue keamanan kelas." ujarnya lagi.

"Nama lo berdua siapa?" Balasku sambil mendongakkan dagu kepada mereka yang berdiri dan menundukan kepalanya.

"Anif sama Bobby." Balas ketua kelas itu singkat.

"Sekarang jam pelajaran siapa?" Tanyaku kembali pada ketua kelas itu.

"Pelajaran pak Hansad." Balas Anif singkat.

"Kenapa gak lo panggil, ketua kelas sekarang lo panggil pak Hansad! Dia ada dikelas 10A." Ujarku. Ketua kelas itu langsung berlari kecil menuju kelas 10A. "Lo jadi keamanan kelas gak bener banget, gue perhatiin ya kelas ini kayanya kelas unggulan kedua dari kelas 11A, kelas gue. Lain kali jadi keamanan kelas tuh yang tegas jangan letoy kaya gitu! Semua nya gak ada yang berisik, guru kalian bentar lagi datang!" Ujarku.

    Aku melihat seorang laki-laki yang memandangiku terus, kutatap jelas-jelas laki-laki itu ternyata Reynaldi. Aku lupa kalau Reynaldi sekolah juga disini dan dia ada dikelas 11C, tanpa basa-basi ketika aku melihat Reynaldi aku langsung keluar kelas 11C itu menuju kelas ku.

    Aku merasa malu, ketika aku sampai dikelas  aku langsung duduk disamping Amora.

"Lo kenapa nath, kaya abis ketemu setan aja." Ujara Amora mengerutkan dahi menatapku bingung.

"Emm guee? Ga-pa-pa kok." Jawabku gugup.

Tringg!!tringg!!tringg!!

    Bel istirahat berbunyi, semua murid SMA HARAPAN berhamburan menuju kantin. Termasuk aku dan sahabatku juga berjalan menuju kantin, aku duduk ditengah antara murid lain duduk. Aku dan temanku memesan makanan yang sering kami pesan.

●●●●●●

    Jam sudah menunjukkan pukul 1siang, bel tanda pulang pun berbunyi. Aku, Amora dan Liza pun pergi menuju parkiran. Hari ini kami semua akan full time dirumahku, untung saja Amora tidak bawa mobil, jadi dia menumpanh dimobilku. Aku yang menyetir, Amora duduk disampingku dan Liza duduk dibelakang. Aku menacapkan gas dengan laju yang wajar, tetapi aku tidak langsung kerumah, aku dan yang lainnya pergi kesupermarket terdekat disekolah kami. Kami membeli cemilan dan minuman secukupnya untuk kami, tetapi Liza menambah-nambahkan karna kata dia Adit  dan temannya akan menyusul kerumahku. Adit tau rumahku karna dia pernah kerumahku sewaktu orangtua ku meninggal.

"Woii Liza, jangan banyak-banyak nanti kalo orangnya gak datang sayang gak ada yang makan." Ujar Amora menatap Liza tak suka.

"Engga mor, dia pasti datang sama temennya, orang dia udah janji saa gue." Balasnya ketus. Aku hanya mengeleng-gelengkan kepalaku melihat mereka selalu bertengkar.

"Udah-udah kalo gak datang gue yang abisin." Ujarku menengahkan. "Udah kan? Udah yo bayar, gue traktir deh." Sambungku, dan seketika wajah mereka menjadi sumringah mendengar kalau kali ini aku yang traktir.

    Setelah membayar semua, kami pergi menuju rumahku. Mereka semua sudah merencanakan akan full time dirumahku hari ini, jadi mereka membawa pakaian ganti. Hari ini aku pakai celana pendek hitam dan kaos berwarna putih, sedangkan Amora memakai warepark (baju kodok) celana pendek berwarna biru muda dengan daleman baju panjang hitam tak lupa juga dia membawa flatshoes hitam. Dan Liza, memakai drees selutut berwarna hitam dan memakai flatshoes berwarna putih.

    Kami semua kumpul dihalaman belakang rumahku yang terdalat kolam bernangnya, seketik kami semua sibuk dengan ponselnya masing-masing. Aku sibuk meng-stalk orang yang aku idolakan entah itu siapapun, Liza sibuk menghubungi Adit yanh sendari tadi tak membalas pesan Liza, dan Amora dia sibuk membuat vlog, entah vlog apa yang dia buat itu tidak penting untukku.

"Kalian ada yang mau bernang?" Tanyaku memecahkan keheningan.

   Amora dan Liza hanya menggelengkan kepalanya, aku beranjak dari duduk ku pergi menuju kamar untuk mengganti baju dan bernang, biasanya aku selalu ditemani Amora kalau aku inggin bernang, tapi kali ini dia sedang asyik membuat vlognya itu, jadi terpaksa aku bernang sendiri. Ketika aku selesai mengganti pakainku menjadi pakaian bernang aku langsung berlari kecil menuju kolam bernang tak lupa juga memakai baju handuk. Kulihat disana sudah ada Adit dan temannya Fauzan dan Reynaldi, ketika melihat Reynaldi aku gugup dan langsung tak bicara apapun jantungku berdetak kencang seperti habis lari maraton.

"Ehh kalian udah datang, maaf ya gue gak ikut kumpul mood gue sekarang lagi pengen bernang." Ujarku mengelak takut disuruh ikut kumpul bersama, dan aku langsung berlari kecil menuju kolam bernang dan menaruh baju handukku dikursi santai yanh terdapat ditepi kolam renangku. Mereka hanya melihatku bernang dari kejauhan saja, kulihat mereka bercanda ria, tetapi Reynaldi tidak wajahnya tetap sama datar tak ada ekspresi.

Tbc

●●●●●●

Haii, maaf ya telat upload berhubung lagi ulangan, ini juga bela-belain bikin part 2 sampe 2102 kata. Jangan cuma baca yaa tapi vote juga, Thanks buat yang udh nge-view dan udh ngikutin ceritanya♥
Jangan lupa kasih bintang gaess♡

  

   

Continue Reading

You'll Also Like

754K 69.1K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
2.4M 109K 47
⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavie...
15.8M 991K 35
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...