Devil Beside You • Osh [Compl...

Av Imsakk

318K 44.7K 6.1K

Kisah seorang gadis yang berusaha mengejar cinta dari seorang pria yang dulunya arwah, dan ketika dia kembali... Mer

01👻
02👻
03👻
04👻
05👻
06 👻
07👻
08👻
09👻
10👻
11👻
12👻
13👻
14👻
15👻
16👻
17👻
18👻
19👻
20👻
21👻
23👻👻
24👻
👻👻👻
25👻
26👻
27👻
28👻
29👻
30👻
31👻
32👻
33👻
34👻
35👻
36👻
37👻
Bonus Chapter 1👻
DBY • END
ckckc

22👻

7K 1.1K 155
Av Imsakk


👻👻👻

Samah sadar bahwa kehadirannya di sekitar Sehun membuat pria itu risih dan merasa jengkel, normal saja kalau Samah pikirkan Sehun baru bangun dari komanya dan tiba-tiba Samah selalu muncul di hadapan Sehun dan bertingkah seolah-olah mengenalnya walau kenyataan memang mengenal Sehun, kalau dia di posisi Sehun juga pasti akan merasa risih.

Samah menghapus air matanya yang mengalir begitu saja mengingat Sehun selalu berhasil membuat mood nya tiba-tiba hancur. Pengaruh Sehun bagi hidupnya sangat besar.

"Kenapa sih, mikirin Sehun lagi ya?" Tanya Wendy duduk di hadapan samah yang di jawab anggukan lemah.

"Lo ke perpustakaan mau cari bahan atau buat nangis sih?" Tanya Lisa sambil menutup buku yang di depan Samah untuk kedoknya saja.

"Gimana dong? Gw mau lupain Sehun tapi susah masa ya gw harus balik ke Tangerang pulang ke orang tua gw?"

"Jangan!" Kompak Lisa dan Wendy bagaimanapun mereka berdua tidak ingin pisah jauh dari Samah, Mereka berdua langsung mendapatkan tatapan maut dari para mahasiswa yang sedang fokus membaca.

Mereka berdua langsung menunjukan cengiran tanpa dosa membuat Samah terkekeh geli.

"Tadi nangis sekarang senyum-senyum ga jelas"

"Terus lo maunya apa sih Lisa sayang? Mau gw nangis terus?" Samah memutar bola matanya malas.

"Kalau gw yah Sa, cuman mau bilang lima menit lagi kelas lo mau di mulai, lo bilang bakalan ada kuis" Ucapan Wendy berhasil membuat samah berdiri dan spontan menggebrak meja dengan keras.

"Sssssst!" Desis semua mahasiswa membuat Samah malu dan buru-buru keluar dari perpustakaan, kali ini gantian Wendy dan Lisa yang terkekeh geli.

Samah berjalan dengan cepat menuju kelasnya sekali-kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Aduh maaf" Samah memegang kepalanya yang terasa pusing saat menabrak seseorang yang ternyata adalah Sehun.

Samah hendak berucap hal-hal yang biasa dia katakan ketika bertemu Sehun namun semua itu dia urungkan. Jauhin Sehun secepat mungkin. Bisik hati kecil samah.

"Maaf yah" Samah bersikap biasa saja lalu membenarkan tasnya dan buru-buru meninggalkan sehun.

Sehun hanya mengangkat bahunya sama sekali tidak perduli dengan Samah yang bersikap biasa saja, malahan Sehun merasa senang karena tidak di ganggu olehnya.

👻👻👻

Move on itu tidak semudah yang kita pikirkan atau kita ucapkan prakteknya itu yang sangat susah, andai move on itu semudah membalikan telapak tangan, seperti Samah yang saat ini berdiri tidak jauh dari Sehun dan irene yang sedang menikmati kebersamaan mereka berdua duduk di bawah pohon saling melemparkan candaan satu sama lain.

Lagi-lagi air mata Samah mengalir begitu saja, semua tidak adil ingin rasanya Samah berteriak pada Sehun kalau dia adalah kekasihnya di saat dia jadi arwah.

Samah berdecak geli membayangkan Sehun yang akan mengatainya gila di tambah Irene yang pasti akan memakinya habis-habisan.

Mata Samah juling melihat wajah Kyung-soo yang begitu dekat dengannya lalu keduanya tertawa bersamaan.

"Lo mau nyium gw apa kak wajah lo dekat amat sih" Kyung-soo terbahak mendengar ucapan Samah dan mengacak rambut samah dengan gemas.

"Mau pulang?"

"Mau ke tempat kerja lah kak" Kyung-soo mengangguk.

"Mau gw anterin?"

"Ga ah ngerepotin nanti"

"Gapapa sekalian biar gw tau tempat kerja lo dan gw juga mau makan siang"

"Wah kalau gitu gw ga bisa nolak hahahaha" Kyung-soo kembali mengacak-acak rambut samah gemas bersamaan dengan Sehun yang melihat keduanya.

Kyung-soo berjalan lebih dulu dan Samah mengekor pandanganya bertemu dengan mata Sehun langkah kakinya terhenti seakan terhipnotis oleh mata Sehun, Irene memegang kedua pipi Sehun supaya menatapnya, Samah mengehela nafas sadar bahwa posisinya tidak akan bisa melampaui Irene.

"Sa ayo" ajak Kyung-soo yang di jawab anggukan dan senyuman Kyung-soo merasa ada yang aneh dengan dirinya saat melihat Samah tersenyum.

"Lah loh bengong kak" Kyung-soo menggaruk tengkuknya lalu reflek menggandeng tangan Samah dan menariknya menuju parkiran, Samah Bingung namun sebisa mungkin bersikap santai, tidak mau menyimpulkan hal-hal yang akan membuatnya menjadi kegeeran.

👻👻👻

Jam sudah menunjukkan pukul 6 yang artinya pekerjaan Samah sudah selesai, sebelum pamit pada Suho dia terlebih dahulu makan malam.

"Lo kenapa sih gw liatin saat kerja banyak banget hela nafas, punya masalah apa?" Tanya Suho yang menemani samah makan, Samah tidak langsung menjawab dia mengunyah makanannya lebih dulu dan menatap Suho sambil menghela nafas kembali membuat Suho menyernyit heran.

"Mas bro, kayanya gw bakalan pulang ke Tangerang deh"

"Kangen orang tua lo?"

"Kalau itu sih ga di ragukan lagi, walaupun Mereke berdua selalu bikin gw kesel tapi gw tau mereka lakukan hanya sekedar untuk ngelindungin gw"

"Terus lo mau pulang ke Tangerang mau ada urusan apa? Mau nikah?"

"Nikahin aku dong mas bro" Ucap samah memegang tangan Suho yang di atas meja dan mengedipkan matanya berkali-kali.

"Cacingan? Coba jangan mengalihkan pembicaraan kali aja gw bisa bantu Masalah lo" Gantian Suho membalikkan tanganya dan menggenggam tangan Samah erat.

"Ambigu mas bro cerita gw"

"Gw akan coba mengerti kok" Samah tersenyum miring dan mulai menceritakan masalahnya dan Suho menjadi pendengar yang baik, namun dia juga sedikit bingung dan membenarkan yang Samah pikirkan, Suho juga akan risih pada Samah karena tidak mengenalnya tapi selalu bersikap seolah-olah dekat.

"Terus gw harus gimana mas?"

"Pulang ini udah hampir jam 7, kalau kemalaman nanti banyak setan yang muncul buat nakutin lo" Samah mendesah dan mengangguk pasrah.

"I cabut yah mas bro" Suho hanya mengangguk.

"Tapi sa" Suho menginterupsi langkah Samah dan berjalan mendekatinya.

"Lo harus berjuang ya, masa ya Beru mau perang udah nyerah sih, kalau lo benar-benar cinta sama dia lo harus perjuangin walaupun pada akhirnya lo ga bisa sama dia seenggaknya lo ga nyesel pernah berjuang bukan?" Ucapan Suho berhasil menjadi motivasi tersendiri untuk samah, yang langsung menghambur memeluk Suho dan tidak lupa mengucapkan banyak berterimakasih pada bosnya itu.

Sebelum pulang Samah mampir di minimarket untuk membeli cemilan yang Wendy dan Lisa titip melalui SMS, saat kaki Samah memasuki minimarket dia melihat dari cermin ada Sehun yang sedang memilih cemilan, Samah menggigit bibir bawahnya ada pertengkaran di hatinya antara menjauhi Sehun dan mendekatinya.

Samah mengambil keranjang dan berjalan mendekati Sehun dengan jantung yang berdetak sangat kencang, Sehun menaikan satu alisnya melihat Samah yang berjalan mendekatinya.

"Oh, hai" Sapa samah gugup, Sehun membalas dengan berdehem lalu kembali memilih cemilan.

"Buat siapa?" Tanya samah dengan nada lembut.

"Buat temen-temen gw" Samah mengangguk dan mengambil beberapa cemilan, dia tidak mau membuat Sehun tidak nyaman dan buru-buru ke kasir untuk membayar.

Sehun berdiri di belakang Samah untuk mengantri, Samah melirik cermin dan melihat Sehun yang berdiri di belakangnya tubuh Samah menegang dengan jantung yang berdetak sangat kencang, Samah meremas jari-jarinya entah mengapa dia merasa gugup.

"Mba totalnya 75 ribu" Samah mengangguk dan mencari dompet di dalam tasnya namun tidak menemukannya.

"Ga ada sih" gumam Samah pelan namun Sehun di belakangnya bisa mendengar dengan jelas.

"Kenapa?" Samah terkejut saat Sehun memegang bahunya begitu pun Sehun yang langsung menarik tangannya yang memegang bahu samah.

"Tangan gw kaya kesetrum lagi?" Batin Sehun.

"Ini, dompet gw kayaknya ketinggalan di loker tempat gw kerja" Ucap Samah namun tidak berbalik, dia menahan malu.

"Ya udah bawa aja kantong plastik punya lo, biar gw yang bayarin" mendengar ucapan sehun membuat Samah langsung berbalik dengan wajah yang menahan malu.

"Maaf ya ngerepotin, nanti gw ganti" Ucap Samah pada Sehun, keduanya berjalan keluar.

"Santai, ga usah di ganti ga masalah" Samah mengangguk canggung.

"Mau gw anter lo pulang?" Samah langsung mendongak dan menatap Sehun yang berada di sampingnya.

"Eh ga usah nanti ngerepotin" Samah tersenyum dan menatap ke depan.

"Ga masalah sekalian jalan-jalan malam" Samah tidak bisa menolak tentu saja dia tidak mau menolak kesempatan sebesar ini, mimpi apa dia semalam di bayarin belanjanya dan juga di antar Sehun pulang.

Sehun membukakan pintu mobil untuk Samah yang kembali merasa terbang karena mendapatkan perlakuan manis dari sehun.

Di dalam mobil suasana menjadi awkard, Samah tidak menyangka akan terjadi suasana seperti ini, namun dia sesekali melirik Sehun yang fokus menyetir.
Samah membenarkan omongan orang yang berkata pria akan semakin terlihat tampan ketika menyetir mobil.

"Dimana kostan lo?" Pertanyaan Sehun membuyarkan lamunan Samah.

"Itu di depan belok kiri yah hun" mendengar jawaban Samah dengan nada yang lembut membuat Sehun langsung melihat ke arah Samah ada sesuatu di dalam hatinya namun Sehun tidak tau itu apa.
Sehun menghentikan mobilnya di depan gerbang kost-an.

"Makasih ya, maaf ga bisa nawarin lo masuk, soalnya ini kostan khusus​ wanita" Sehun tidak menjawab dan terus menatap kostan Samah karena gerbang terbuka jadi dia bisa melihatnya.

"Gw kayaknya pernah kesini deh" ucap Sehun mengerutkan keningnya, Samah sedikit terkejut mendengar ucapan sehun.

"Lo inget?" Tanya samah spontan.

"Inget apa?"

"Yah inget lo tinggal di sini sama gw?" Samah merutuki dirinya sendiri karena bisa keceplosan.

"Gw tinggal di sini sama lo? Are you kidding me?" Tanpa menjawab pertanyaan Sehun yang akan menjebak dirinya Samah buru-buru keluar dari mobil Sehun dan melupakan belanjaanya yang di letakan di bangku belakang.

Sehun mengerutkan keningnya melihat Samah yang berlari memasuki kost-an nya.

"Dasar cewek aneh, modus banget sih belanjaan dia di tinggal segala" walaupun kesal Sehun mengambil belanjaan Samah dan berjalan menuju kostan.

"Permisi" Lisa langsung menyauti dan berjalan keluar untuk melihat siapa yang datang.

"Eh Sehun? Lo udah ingat ya makanya datang kesini?" Ucap Lisa yang tidak bisa menutupi kebahagiaannya.

"Ingat apa?"

"Ingat Samah lah siapa lagi?" Sehun mengerutkan keningnya.

"Gw nganterin ini, punya Samah ketinggalan" Sehun mengulurkan Katong belanjaan Samah yang langsung di terima dengan senang hati oleh Lisa.
Tidak ada ucapan yang keluar dari bibir Sehun, dia langsung berbalik.

"Jangan terlalu lama hun, cepatlah ingat sebelum Samah di ambil orang, perjuangan lo juga buat dapatin hati dia kan susah, coba ingat siapa samah buat lo" Sehun berbalik kembali dan menatap Lisa dengan bingung.

"Lo ngomong apa sih? Ga jelas banget?"

"Lo yang bilang pada Samah walaupun otak lo ngelupain dia tapi ga dengan hati lo, kayaknya buat lo samah itu berharga kan? Lo pasti pernah ngalamin sesuatu yang ganjal di hati lo saat dekat dengan Samah kan?" Sehun tidak menjawab dan lebih memilih pergi.

"Beb!" Teriak Lisa kencang membuat langkah kaki Sehun terhenti namun tidak berbalik.

"Itu Panggilan lo buat Samah" Teriak Lisa kembali sebelum memasuki kost-an nya.

"Beb?" Sehun mengangkat tangannya dan menyentuh dadanya, lagi-lagi ada sesuatu yang aneh tapi Sehun bingung itu apa.

Fortsett å les

You'll Also Like

1.4K 160 33
[Sajak/Puisi] Bagaimana kau akan menulis tentang kita saat tinta itu telah tumpah, Bagaimana kau akan menggambarkan aku saat kuas itu telah patah, B...
822K 39.6K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
798K 82.4K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
114K 4.3K 9
[Eksklusif di Dreame/innovel] Juni tak pernah menyangka kalau keterlambatan pulang malam itu menjadi akhir kedamaian hidupnya. Tak ada lagi ketenanga...