chatting ; om jimin

By viouletta

689K 66.1K 5K

[completed] Was #15 #18 #21 #22 In Short story Park Jiminーpria berusia 27 tahun yang tampan, mapan dan seksi... More

Prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
empatbelas
bukan update
bukan update 2
limabelas
enambelas
tujuhbelas
hehehehe
bukan update (9293710)
delapanbelas
sembilanbelas
duapuluh
duapuluhsatu
duapuluhdua
duapuluhtiga
duapuluhempat
bukan update (yang ke berapa ya)
duapuluhlima (part 1)
duapuluhlima (part 2)
army confession part 2
duapuluhenam
duapuluhtujuh
duapuluhdelapan
maaf. ini bukan update
duapuluhsembilan
tigapuluh
bonus chapter😘
coming soon
jimin-sera's story

tigapuluhsatu (end)

13.8K 1.3K 275
By viouletta

Pengantin baru.

Rumah baru.

Kehidupan baru.

Jimin tak henti-hentinya tersenyum sepanjang perjalanan ke rumah barunya. Entah apa yang membuatnya tersenyum seperti itu. Tapi ia merasa sangat bahagia sekarang.

Di sampingnya, ada Sera yang sudah tertidur pulas dengan posisi kepala yang menyandar ke pundak Jimin.

Gadis itu sangat lelah.

Bagaimana tidak? Dari pagi hingga malam hari Sera harus memakai gaun yang sudah pasti dirasa tidak nyaman. Belum lagi ia harus terus berdiri dan menyapa tamu-tamu yang hadir dengan high heels yang cukup tinggi.

Sedangkan Jimin? Ia hanya mengenakan kemeja dan setelan jas dengan sepatu pantofel nya saja.

Jimin juga lelah. Tapi rasa lelahnya tak sepadan dengan Sera. Ia merasa salut dengan gadis yang sudah menyandang status sebagai istrinya itu. Ia masih bisa tersenyum di kala rasa lelah melandanya.

Satu jam berlalu, akhirnya pengantin baru tersebut sampai dirumah barunya.

Rumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak tingkat. Tetapi terlihat nyaman dan asri karena banyak tanaman hias menghiasi pelataran rumah. Rumah tersebut merupakan hadiah pernikahan yang diberikan oleh masing-masing orang tua.

"Sudah sampai pak.." Ujar sang sopir.

Sejujurnya Jimin tak ingin membangunkan istrinya. Tetapi tidur di kamar dengan kasur yang empuk lebih nyaman bukan?

Jimin mengusap rambut Sera dengan lembut. Lalu tangannya turun ke pipi gadis itu dan menepuknya halus.

"Ser bangun."

Tak berapa lama kemudian Sera terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya.

"Wow.. itu rumah kita?" Tanya Sera begitu ia melihat rumah bernuansa putih yang berada tepat di depan matanya.

Tanpa memperdulikan Jimin, Sera langsung turun dari mobil. Ia melangkah penuh semangat menuju rumah barunya. Sementara Jimin menurunkan semua koper dari bagasi mobil.

"Jimin lama ah. Aku masuk duluan ya dahhh."

Dan pada akhirnya Sera meninggalkan Jimin dan sopirnya di luar. Jimin menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan istrinya.

Setelah semua koper di keluarkan, Jimin membawanya masuk kedalam rumah. Tak lupa ia memberi salam kepada sopir sebelum pergi.

Di dalam rumah, tepatnya di ruang tengah, Jimin tak menemukan Sera. Ia kira saat masuk rumah tadi, Sera menunggunya di ruang tengah.

Mungkin gadis itu sudah ada di kamar, pikirnya.

Jimin melanjutkan perjalanannnya ke kamar Seraーmaksudnya kamar mereka berdua.

Dan benar saja, saat Jimin membuka pintu kamar, Jimin mendapati Sera yang tertidur dengan posisi tengkurap.

Menyadari keberadaan Jimin, Sera mengubah posisi kepalanya menjadi menghadap ke Jimin. Ia malas menggerakan tubuhnya karena kasur yang ia tempati sangatlah nyaman.

Setelah menaruh koper disamping lemari, Jimin menghampiri Sera yang masih setia tiduran di kasur.

"Ganti baju dulu gih. Abis itu baru tidur."

Sera tidak mengubris permintaan Jimin. Ia masih setia dengan posisi tengkurapnya.

Merasa gemas dengan tingkah Sera, Jimin ikut tiduran di sebelahnya dengan posisi tengkurap. Jimin juga setengah menindih tubuh Sera sehingga membuat gadis itu sulit bernafas.

"JIMIN KAMU TUH BERAT ASTAGA."

Bukannya merasa kasihan, Jimin malah tertawa.

Sera berusaha bangun dari posisinya tapi apa daya, tubuh Jimin lebih besar dari pada tubuhnya. Akhirnya ia pasrah dan membiarkan Jimin menindihya seperti itu.

"Jim... berat."

"Turutin permintaan aku dulu. Baru aku bebasin kamu."

Perasaan Sera sudah mulai tak enak.

Tapi ia tak peduli. Yang penting dirinya bisa bernafas dulu sekarang. Jimin sangat keterlaluan memang.

"Apa?? Cepetan terus lepasin aku. Ga bisa nafas nih."

Jimin memamerkan senyum liciknya pada Sera. Perasaan aneh muncul lagi di benak gadis itu.

Apakah... Jimin akan melakukannya malam ini?

Oh ayolah, bahkan hanya sekedar membalikan tubuh saja Sera tidak sanggup. Apalagi...

Ah sudahlah.

Jangan berfikir yang tidak tidak. Mungkin saja Jimin memintanya membuatkan makanan. Toh sejak siang tadi mereka belum makan apa-apa.

Sera yang frustasi karena Jimin tak kunjung menyingkir dari tubuhnya berusaha memberontak dan akhirnya berhasil. Ia bisa bernafas lagi. Gadis itu terduduk memperhatikan Jimin yang tiduran dengan posisi yang sama dengannya.

Baru saja Sera ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba Jimin bangun dan langsung menindih Sera kembali /asli gue geli nulisnya:"")/

Tentu saja gadis itu terkejut.

Sekarang wajah Jimin hanya berjarak 5 cm dari wajahnya. Sera bisa merasakan deru nafas Jimin yang menerpa wajahnya.

Terjadi keheningan beberapa saat sebelum Jimin mendekatkan bibirnya pada telinga Sera. Gadis itu hanya bisa menahan nafasnya. Ia tidak tahu bagaimana harus bersikap di situasi seperti ini. Pikirannya kalut. Hatinya berdebar seratus kali lebih cepat dari pada biasanya.

Dasar Park Jimin sialan.

Sera bisa merasakan nafas Jimin di tengkuknya sekarang. Rasanya hangat sekaligus menggelikan.

Sekali lagi Jimin menghembuskan nafasnya sebelum membisikan sesuatu ke telinga gadis itu.

"Can i?"

Tamat sudah riwayat Sera malam ini.

Memang sekarang Jimin adalah suaminya dan tentu saja 'hal' itu di perbolehkan.

Masalahnya adalah..

Sera belum siap melakukannya.

Apalagi sekarang tubuhnya sudah remuk dan kakinya sangat amat sakit. Dan tak mungkin akan sanggup melakukan 'itu'.

Tapi kalau posisinya sudah seperti ini, Sera tak mungkin bisa menolak. Sudah terlambat untuk menolak keinginan Jimin.

Sera menelan salivanya dengan susah payah. Tenggorokannya terasa sangat kering.

Ketika Jimin hendak mencium Sera kembali, Sera menahan dada Jimin. Sungguh ia tak mau melakukannya sekarang. Tubuh maupun hatinya tidak siap untuk melakukan ini.

"Jim aku..."

BRAK

"EH?"

Sera dan Jimin menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka lebar memperlihatkan sesosok pria berkemeja putih dengan sebuah kantung belanja di tangannya.

Sontak Jimin langsung bangun dari posisinya dan duduk di kasur. Begitu juga dengan Sera. Keduanya salah tingkah.

Kim Taehyung, pria berkemeja putih dengan kantung belanjaan di tangannya itu, mematung dengan mulut yang sedikit terbuka.

Ia baru saja mengganggu malam pertama sepupu dan sahabatnya.

Tetapi bagi Sera, Taehyung adalah sang penyelamat.

Jimin menghampiri Taehyung yang masih mematung di pintu kamarnya.

"Kok lo bisa masuk sih, nyet?" Tanya Jimin dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya. Tak lupa ia juga memamerkan senyum 'creepy'-nya pada Taehyung.

"Pintu rumah lo ga di kunci, pinter. Lagian gue ngetok-ngetok kaga ada yang nyaut. Yaudah aja gue masuk hehe." Jawab Taehyung tanpa dosa.

Kali ini Sera yang menghampiri Taehyung. Gadis itu langsung mengambil alih kantung belanjaan yang Taehyung bawa dan melihat isi di dalamnya.

"Ngapain lo bawa ini?" Tanya Sera. Ia masih fokus dengan semua bahan makanan yang ada di kantung belanjaan tersebut.

"Buat makan kalian berdua besok pagi weh. Tadi emak lu nyuruh gue kasihin ini."

Jimin tersenyum lagi pada Taehyung.

"Udah kan? Sono pulang. Ganggu ae lo."

"Gaada makasihnya banget lo sama gua."

"Iya iya makasih. Udah sana lo pergi."

Taehyung pun berbalik hendak meninggalkan mereka berdua. Tetapi ia menghentikan langkahnya dan berbalik kembali menghadap pengantin baru itu.

"Monggo dilanjut anuan-nya. Mohon maaf mengganggu."

Setelah mengatakan itu, Taehyung langsung keluar dari rumah Jimin dan Sera.

"Ayan emang tu orang." Ujar Jimin.

Sera melirik ke arah Jimin sebentar, lalu gadis itu berjalan menuju lemari untuk mengambil piyamanya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai mengganti bajunya, Sera naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya.

Jimin juga mengganti bajunya, lalu ikut berbaring di sebelah Sera.

Mood untuk melakukan 'itu' sirna sudah karena Kim Taehyung sialan.

"Jim.." Panggil Sera pelan yang hanya dibalas dengan gumaman Jimin.

Sera tahu sekarang Jimin sedang kesal karena tiba-tiba saja Taehyung datang dan merusak momen mereka malam ini. Walaupun Sera agak senang karena sekarang mereka batal melakukan 'itu', tetapi ia merasa tidak enak hati pada Jimin.

Jimin pasti kecewa karena tidak bisa melakukannya malam ini.

Untuk mengembalikan mood Jimin, Sera memeluk Jimin dan menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu.

"Jim..."

"...jujur, aku juga belum siap. Maaf ya."

Sera semakin mengeratkan pelukannya. Ia juga kecewa dengan dirinya yang belum bisa menuruti kemauan Jimin. Padahal malam ini adalah awal mereka menjalani kehidupan seperti layaknya suami-istri.

Jimin mengelus puncak kepala Sera lalu mengecupnya lama, menikmati aroma gadis itu.

"Gapapa. Aku bakal nunggu sampe kamu siap.."

"Beneran?"

"Iya sayang. Udah ah ayo tidur."

Sera melepas pelukannya. Ia mencium kening Jimin sebelum ia tidur membelakangi pria itu.

Jimin tertawa kecil karena tingkah lucu istrinya. Pria itu memeluk Sera dan belakang. Ia menempelkan keningnya dengan kepala bagian belakang Sera.

"Love you, dek."

"Love you more, om Jimin."




ㅡ 끝 ㅡ





Beneran ending kok ini:)))

Pertama, aku ucapin terimakasih banyak buat readers ff inii. Makasih untuk yang selalu nge vote dan memberikan komentar-komentar.

Sumpah deh akutuh seneng banget kalo ada yang komen walaupun itu cuma 'next' 'lanjut kak'. Tapi aku hargai karena udah mau komen👍

Makasih udah mau nunggu ff ini yang update nya lamaaaaa banget. Kalian adalah orang-orang yang setia. Padahal ff ini tuh tijel. Ailapyu pul.

Pokoknya ya, makasih banyak. Makasih makasih makasih udah mau baca ff ini. Mungkin ff ini masih banyak kekurangan, tapi aku seneng kalian suka sama ceritanya :")

Makasih buat hyessimi yang terkadang memberikan ide-ide buat saya. Sarangek.

Sekali lagi terimakasih banyak ya semuanyaaa. Aku juga ga tega mau mengakhiri ff ini karena ini ff pertama aku :( Tapi ya namanya ff mah pasti ada ending lah. Masa kagak wkwk.

Bye semua. Tunggu ff aku yang selanjutnya yaa👋 Sarangek😚😚😍😍😘

ps ; bakal ada bonus chapter, kalo pada mau😊

































Continue Reading

You'll Also Like

8.6K 1K 27
Eyes on You versi cetak masih bisa dipesan melalui shopee lilacs creative, atau klik link yang ada di bio IG BaperNugraha 😍 Sosok seperti apa keduan...
264K 9.1K 38
[ Sebelum baca, budayakan untuk follow author nya seng. Mana tau tertarik sama next story author nya 😘] ...
4.3K 182 8
seorang pelajar yang masih beranjak smp,yang memendam perasaan nya. untuk seseorang yang di cintainya.oke di simak ya gays ceritanya...
631K 965 20
Kumpulan cerpen bertema dewasa