Evanesce || Min Yoongi [NC]

By lixfrasillia

738K 30.6K 2.3K

[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya ab... More

Proloque
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Special Story: Christmas
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Epilogue
Drunk || Min Yoongi

Special Story: New Year Eve

12.3K 585 76
By lixfrasillia

(Alur cerita ini tidak ada hubungannya sama alur cerita evanesce)

Lagi-lagi Yoongi kesal karena ia harus istirahat dan tidak dapat ikut memeriahkan panggung. Malam ini ia hanya bisa duduk dan menonton televisinya dari penthouse miliknya.

"Haruskah aku memotret mereka dengan efek dari Snow lalu aku memasukkannya lagi di twitter BTS seperti kemaren?" Yoongi mencibir menatap televisi yang menampilkan BTS sedang melakukan dance cover lagu As i told you.

"Appa lihat! Itu Jungkook oppa! Lihat tangan mereka sangat besar," celetuk Min Yeong yang duduk disebelah Yoongi.

Yoongi mengambil ponselnya lalu memotret penampilan BTS melalui televisi. "Sejak kapan kamu memanggil Jungkook dengan sebutan 'oppa'? Bukannya kamu memanggil mereka dengan 'ahjussi'?"

"Jungkook oppa memintaku memanggil dia seperti itu, appa," ucap Min Yeong sambil masih memerhatikan televisi. "Jungkook oppa!" Teriak gadis itu ke girangan. Sementara Yoongi hanya menghela napasnya dengan berat mendengar gadis kecilnya meneriaki nama 'Jungkook' bukan nama dirinya.

Tahun baru kali ini harus dirasakan Yoongi dengan mendengkam di penthouse bersama Min Yeong. Ia ingin sekali tampil bersama anggotanya kembali. Tidak sabar ia ingin kembali naik diatas panggung bersama anggotanya. Sementara Mi Bi harus menghadiri acara di agensinya.

"Min Yeong mau tetap disini atau berjalan-jalan diluar?" Tanya Yoongi pelan sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.

"Kata eomma, appa tidak boleh keluar malam ini."

Yoongi mencibirkan bibirnya. Gadis kecilnya terlihat menyebalkan kalau lebih memilih mengikuti kata-kata Mi Bi daripada dirinya. Walaupun menyebalkan, namun menurut Yoongi ia tetap sangat lucu dan menggemaskan. Gadis itu terlihat sangat mirip dengan Mi Bi kalau sudah menasehati atau melarang dirinya.

Namun ia merasakan sepi hanya dengan Min Yeong, walaupun gadis kecil itu terus berteriak-teriak ataupun sesekali bermain dengan dirinya. Ia merindukan Mi Bi.

Tiba-tiba Min Yeong menarik-narik baju Yoongi. "Appa, lihat itu! Ada lampu nyala. Bagus sekali," gadis kecil itu langsung turun dari sofa lalu menuju ke jendela yang sangat besar.

Yoongi menghampiri Min Yeong dan melihat apa yang dimaksud gadis kecil kesayangannya itu. Pria pucat itu terkekeh melihat apa yang menarik perhatian gadis kecilnya itu. "Itu kembang api, sayang. Bukan lampu," Yoongi melirik jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 12:01am. "Sekarang sudah tahun baru. Jadi banyak orang yang akan menyalakan kembang api untuk merayakannya."

"Kenapa kita tidak, appa?"

"Karena appa lagi sakit ditambah eomma melarang appa untuk pergi keluar," Yoongi menggendong Min Yeong sambil menikmati pesta kembang api.

"Kita main di dalam rumah," celetuk gadis kecil itu tiba-tiba.

Yoongi terkekeh pelan. "Kalau kita bermain kembang api didalam rumah, nanti Min Yeong tinggal dimana? Nanti rumah Min Yeong kebakaran terus hangus lagi."

"Tinggal bersama BTS ahjussi. Min Yeong mau tinggal sama Jungkook oppa."

Terbayang imajinasi Yoongi tentang hidup bersama anggota BTS lainnya. Itu akan menjadi mimpi terburukku kalau sampai kami tinggal bersama mereka. Menginap satu malam saja dengan ada Min Yeong sudah membuatku stress, apalagi harus tinggal bersama mereka. Batin Yoongi sambil bergidik. Ia tidak habis pikir kalau Min Yeong akan tinggal bersama anggota BTS lainnya, apalagi Taehyung didekat putri kecil kesayangannya itu.

Mata sipit Min Yeong menatap kagum kearah kembang api yang sedang menyala. Ini pertama kalinya ia melihat kembang api. Gadis kecil itu menguap lalu menyandarkan kepalanya di bahu Yoongi, namun asih menatap kembang api tersebut.

Terdengar suara dengkuran halus ditelinga Yoongi. Pria pucat itu tersenyum kecil mendapati gadis kecil digendongannya itu tengah tertidur sambil memeluk lehernya.

"Aku pulang," suara seorang wanita memasuki indera pendengaran Yoongi. Yoongi menoleh dan melihat wanita yang ia cinta berjalan menghampiri dirinya. "Yah, Min Yeong sudah tidur. Padahal aku berusaha pulang cepat agar bisa melihat kembang api bersama Min Yeong."

Yoongi mengulurkan tangannya yang bebas kearah Mi Bi dan wanita itu meraihnya. "Kau tidak ingin merayakan tahun baru bersamaku?"

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku cuma mau sama Min Yeong. Sini kan Min Yeong, biar aku tidurkan dia di kamarnya," Mi Bi mencoba meraih Min Yeong tapi Yoongi semakin erat memeluk gadis kecilnya.

"Tidak. Biarkan aku yang membawanya ke kamar."

"Aku saja, oppa."

"Tidak, aku saja."

"Aku."

"Aku."

"Aku."

"Aku!"

"Tidak, aku!"

Tiba-tiba Min Yeong menangis di dalam pelukkan Yoongi. Yoongi langsung menepuk-nepuk punggung Min Yeong dengan pelan. sambil mengucapkan kata-kata menenangkan hingga Min Yeong kembali tidur.

Mi Bi mencubit pinggang Yoongi. "Tuh kan gara-gara bertengkar masalah kecil sampai Min Yeong ke bangun tadi."

"Tidak apa, aku akan membawanya ke kamar," Yoongi berjalan menuju ke kamar Min Yeong sambil menggandeng tangan Mi Bi dengan tangannya yang lain.

Mereka memasuki kamar Min Yeong dan berjalan pelan menuju ke ranjangnya. Yoongi membaringkan tubuh Min Yeong perlahan diatas ranjang. Ia merapikan baju tidur Min Yeong, mengusap pipinya dan memasang baby monitor didekat ranjang Min Yeong. Lalu Yoongi menggandeng keluar Mi Bi dari kamar Min Yeong dan menutup pintunya.

Diluar kamar Min Yeong, Yoongi menarik Mi Bi ke dalam pelukkannya. "Aku merindukanmu," gumamnya diatas bibir Mi Bi.

"Aku lebih merindukanmu."

Yoongi mengecup bibir mungil Mi Bi beberapa kali. "Mandi sana. Aku akan menunggumu dikamar."

Mi Bi melepaskan diri dari pelukkan Yoongi lalu berjalan masuk ke kamar mereka untuk mengambil pakaian yang lebih nyaman untuk tidur. Sementara Yoongi, menghilang ke ruang tv dan menonton beberapa acara yang disiarkan.

Pintu kamar terbuka dan Mi Bi keluar kamar sambil mengusap-usapkan rambutnya dengan handuk. "Aku kira oppa langsung tidur," kata Mi Bi sambil mendekati Yoongi. Mi Bi hanya mengenakan gaun malamnya berwarna

"Tidak. Kemarilah," Yoongi membuka kakinya lalu menepuk-nepuk sofa diantara kakinya, menyuruh Mi Bi untuk duduk diantara kakinya. "Pasti kau lelah. Biar aku pijat sini."

Wajah Mi Bi memerah, lalu ia duduk diantara paha Yoongi dan menatap ke televisi didepannya. Ia meletakkan handuknya diatas meja didepannya. Yoongi langsung meraih kedua bahu Mi Bi lalu mulai memijatnya dengan sebuah penekanan. "Enak?" Mi Bi mengangguk dengan semangat. Yoongi menyibakkan rambut Mi Bi kesamping, sehingga Yoongi langsung dapat melihat leher putih dan mulus milik Mi Bi.

Yoongi sedikit membeku saat mendengar Mi Bi mendesah pelan karena pijatannya dipundak. Ia langsung memberi kecupan pada tengkuk Mi Bi lalu menghisapnya dengan pelan.

"O-oppa," ucap Mi Bi terbata-bata. Tangan kanan Yoongi menyusup masuk ke dalam gaun malam Mi Bi lalu mengusap perut datar wanita itu dan naik ke payudara sebelah kanan lalu meremasnya pelan, membuat Mi Bi mendesah pelan. "Pelan-pelan."

"Tentu saja," Yoongi mengangka tubuh Mi Bi keatas pangkuannya. Lalu wanita itu berbalik dan melingkarkan kedua kakinya disekitar pinggang Yoongi. "Tapi aku ingin bermain cepat."

Tangan Yoongi langsung menggulung gaun malam Mi Bi keatas pinggang gadis itu, lalu menyusup kedalam celana dalam Mi Bi dan menemukan clitoris wanita itu dan mengusapnya pelan.

Usapan jari tengah Yoongi membuat wanita itu mendesah pelan, ia berusaha mengecilkan suaranya agar tidak membangunkan Min Yeong.

Suara elevator terbuka menghentikan kegiatan Yoongi dan Mi Bi dan membuat mereka menoleh kearah ruang bagian depan.

"Oh, sepertinya kami mengganggu kalian," komentar Namjoon yang masuk terlebih dahulu. Disusul Jungkook, Jimin, Taehyung, Hoseok dan Seokjin. Tak lupa kekasih mereka juga ikut.

"Ya kalian menggangu kami," sahut Yoongi sambil mengerutkan dahinya, sementara Mi Bi menyembunyikan wajahnya dibalik bahu Yoongi, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Wanita itu langsung melompat dari pangkuan Yoongi sambil merapikan baju mereka, lalu berlari ke kamar untuk mengambil baju yang lebih pantas. "Seharusnya aku tidak memberitahu kode ke penthouse kepada kalian."

"Oh, ayolah, hyung. Kau tega kepada kami," Hoseok meletakkan plastik besar berisikan makanan diatas meja. "Kami membawa beberapa makanan kecil. Apa hyung tidak ingin merayakan tahun baru bersama kami?"

"Tidak."

Taehyung menoleh kepalanya ke kanan dan kekiri, mencari-cari sesuatu. "Hyung, dimana Min Yeong?"

Yoongi mengambil sekaleng soju dari yang dalam plastik lalu membukanya dan meminumnya. "Dia dikamarnya, lagi tidur."

Kaki Taehyung langsung mengarah ke kamar Min Yeong lalu masuk ke dalam kamarnya tanpa diketahui Mi Bi atau Yoongi.

Mi Bi keluar dari kamarnya mengenakan celana piyama dan kaos putih milik Yoongi, ia berjalan kearah anggota BTS dan lainnya yang sedang berkumpul di ruang tengah. Ia ikut berkumpul bersama yang lainnya.

Mereka saling bercanda satu sama lain, makan makanan dan minum minuman yang dibelinya di minimarket. Lalu Jimin menyadari sesuatu yang kurang diantara mereka. "Ngomong-ngomong dimana Taehyung? Bukankah dia ikut bersama kita tadi?"

Lalu terdengar suara tangisan dari dalam kamar Min Yeong, membuat Mi Bi dan Yoongi langsung bergegas ke kamar gadis kecil mereka bersama seluruh anggota BTS yang ikut kekamar Min Yeong. Begitu masuk ke dalam kamar, mereka menemukan Taehyung tengah menggendong Min Yeong dan berusaha menenangkan gadis kecil itu.

Taehyung terkekeh pelan. "Dia sangat menggemaskan."

Mi Bi tertawa pelan lalu melangkah mendekati Taehyung dan Min Yeong, ia mengambil Min Yeong dari gendongan Taehyung. "Tidak apa, sayang. Lihat siapa yang datang. Ada BTS ahjussi." Yoongi menyalakan lampu kamar Min Yeong agar lebih terlihat.

Min Yeong terisak pelan lalu ia diam. Matanya beralih ke Jungkook yang berdiri dibelakang Hoseok. "Jungkook oppa."

Semua mata menatap Jungkook terkejut. Pasalnya Min Yeong tidak pernah memanggil anggota BTS dengan sebutan 'oppa' sebelumnya. Jungkook hanya nyengir lalu mendekati Min Yeong yang mengulurkan kedua tangannya kearah Jungkook.

"Apa Min Yeong merindukan oppa?" Ucap Jungkook yang sudah menggendong Min Yeong. "Mau tidur lagi?" Min Yeong menggelengkan kepalanya.

Mereka semua kembali ke ruang tengah, bersama Min Yeong yang terbangun dan menolak untuk tidur lagi. Min Yeong duduk di pangkuan Jungkook dan hanya menatap orang-orang sekitarnya dalam diam. Gadis kecil itu masih belum mengerti apa yang dibicarakan mereka.

Anggota BTS bersama kekasih mereka merayakan tahun baru dengan suka cita di penthouse milik Yoongi ditengah kesibukkan mereka mengisi acara dan Yoongi yang masih dalam proses penyembuhan tersebut.

***

A/N
Hai hai Lix kembali
Ini cerita nggak ada hubungannya sama Evanesce, sama kayak special story: christmas.
Maaf tadi kepublish padahal belum kelar. Kebiasaan banget ya aku :( suka kepencet kalo pas nggak fokus. Jarinya nakal

Semoga kalian suka ya. Aku usahain chapter 23 cepet publish T.T penggantar tidur kalian. Selamat belajar buat kalian yang besok udah masuk sekolah atau kuliah. Selamat bekerja juga buat yang udah masuk kerja besok. Semangat ya ^^

Kalo suka bisa di vote. Kalo mau bisa di komen.

See you with next chapter 😉

Continue Reading

You'll Also Like

24.4K 3.1K 65
Shin Sekyung, seorang gadis yatim piatu yg terpaksa bekerja menjadi seorang wanita penghibur disebuah klub malam terbesar di kota karna berhutang bud...
86.1K 4.3K 24
[Mature 21+] Awalnya Jungkook hanya perhatikan dari jauh, namun lama-lama jiwa prianya memberontak ingin berkenalan dengan wanita cantik pemilik tub...
1.1K 148 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Niat baik mengantarkan barang milik Ryu Taehyung yang tertinggal di kafe tempatnya bekerja, Lee Hana malah harus terjebak k...
YES, DADDY! By

Fanfiction

315K 2K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar