Alex & Leo

By penulisbaru_amatiran

5.4K 463 26

Saya hanya seorang penulis amatiran yang sok"an ngepublish cerita gajelas ini. Karna saya masih baru, tolong... More

Intro
Leo
Alex
Alex
Leo
Leo
Alex
Alex
Leo
Alex
Author
Alex & Leo
Azka
Notif
Author
Author
Author
Leo
Leo
Author
Alex
Leo
Alex
Author
Author
Author
Author
Author
Author
Alex

Alex (satu hari sebelum pertunangan di langsungkan)

164 15 1
By penulisbaru_amatiran

Warning 18+

Underage silahkan menyingkir

Happy Reading





"Drrtt...ddrrttt.." ponsel ku berdering,segera ku jawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelpon,"hallo"

"Lex,aku sudah mengumpulkan semua informasi dan bukti yang mungkin nanti akan kau butuhkan."

"Bagus! segera kirimkan itu ke emailku." ucapku dan segera memutus sambungan telpon tanpa menunggu balasan dari Julian yang mungkin sekarang tengah mengumpat dan mengeluarkan sumpah serapahnya untukku,aku tak tak perduli.

2 menit kemudian masuklah sebuah email dari Julian dan segera kubuka untuk mengetahui isinya. Kubaca isi email itu dari awal hingga akhir. Ku putar video yang dikirimkan sebagai bukti.

"Ck dugaan ku benar. Wanita sialan itu menyembunyikan sesuatu dariku. Dasar jalang!! Wanita sepertimu tak pantas menjadi istri ataupun tunanganku." ucapku setelah selesai membaca isi email dan juga melihat bukti video yang dikirimkan Julian.

Setelahnya aku melangkah keluar dari kantor. Kupacu mobilku dengan kecepatan sedang menuju kantor cabang, tempat Leo bekerja.

.

.

.

Aku melewati para pegawai kantor yang tersenyum dan membungkukkan kepala mereka. Ah aku lupa jika aku belum pernah datang ke kantor ini dan akupun tak tau dimana ruangan yang biasa Leo gunakan. Kuhampiri seorang pria yang tengah sibuk mengutak-atik komputer di depannya.

"Bisa kau beritahu aku dimana Leo?" ucapku yang tiba-tiba mengejutkannya dan membuat pria itu terjengkang dari kursinya

"Pak Alex?!"tanyanya seperti tak percaya aku berada disini.Pria itu sudah bangun dari jatuhnya.

"Iya ini aku. Bisa kau tunjukkan dimana ruangan Leo?" Ulangku

"Tentu. Mari ikut saya"ucapnya sambil berjalan mendahuluiku

"Kita sampai,Ini ruangannya."ucap pria yang tak kuketahui namanya dan ia membukakan pintu untuk ku.

Aku masuk kedalam,tak kulihat siapapun disana. Ku edarkan pandanganku mengamati ruangan ini.



"Apa benar ini ruangannya?" tanyaku

"Tentu."

"Ruangan ini begitu sempit bahkan kamar mandiku lebih luas dari ini"ucapku lagi

"Ini kantor cabang,jadi wajar saja jika ruang kerjanya tak seluas ruang kerja di kantor pusat."

"Hm baiklah kau boleh kembali melanjutkan pekerjaanmu." Titahku pada pria itu yang segera ia patuhi.

Kurasa sebelum bertemu dengan Leo, lebih baik aku membasuh wajahku agar terlihat lebih segar. Kulangkahkan kakiku menuju toilet yang ada di sudut ruangan ini. Selesai dengan itu, aku melangkah kembali berniat untuk duduk di sofa sambil menunggu Leo. Namun,sepertinya Leo sudah kembali. Aku yakin dia tak tau aku disini.



GREP

Ke peluk ia dari belakang. Sepertinya ia terkejut dan segera menjauhkan tanganku dari tubuhnya.

"Alex?!!" Ucapnya setelah menolehkan kepalanya kebelakang. "Kenapa kau disini?" Sambungnya lagi.

"Memangnya kenapa? Ini juga bagian dari perusahaanku." Balasku dan kembali memeluknya.



Leo tak membalas pelukanku. Ku dekatkan hidungku pada lehernya dan menghirup kuat aroma strawberry yang selalu menguar dari tubuhnya. Kembali kudekatkan lidah dan kujilat leher jenjangnya yang menghasilkan sebuah erangan keluar dari bibirnya. Aku senang mendengarnya, itu seperti nyanyian surga yang sangat indah.

Entah kenapa tiap mendengar erangan ataupun desahannya selalu membuatku hilang kendali dan ingin segera "memakannya". Namun, kali ini aku harus menahannya.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang,sebelum aku kehilangan kendali." Ucapku

"Berangkat? Kita akan pergi kemana?" Tanya Leo

"Tak usah banyak bertanya, kau ikuti saja aku." Ucapku lalu menarik tangannya keluar dan ruang kerjanya.

"Alex kau menyakitiku" Ucapnya membuatku melepaskan tangannya

"Sorry" Tak ingin membuat Leo merasakan sakit lagi dengan menariknya,ku alihkan dengan menggenggam tangannya. Tak ku pedulikan beberapa pasang mata yang menatap kami heran dan penuh Tanya.



"Kau sedang apa?" Tanyaku pada Leo

"Aku sedang mengirim pesan pada Azka. Aku tak ingin ia khawatir." Jelasnya yang kuangguki. Kuarahkan lagi pandanganku menatap jalanan di depanku.

.

.

.

"Ayo turun" Titahku

"Sudah samapai?" Tanyanya

"Hmm turunlah."

"Pelabuhan Muara Angke?!" Pekik Leo tiba-tiba. Huh!! Aku rasa pendengaranku akan rusak jika tiap hari mendengarnya.

"Iya kita akan pergi ke kepulauan seribu. Ayo,aku sudah menyewa kapal sebelum datang kesini." Ujarku menjelaskan.

Cuaca hari ini sangat cerah,jadi laut ombaknya kecil dan hanya terasa sedikit goncangan. Tapi, semakin jauh kapal berjalan,ombak semakin besar,walaupun tak besar sekali. Goncangan yang kami rasakan sempat membuat Leo mabuk laut,hingga melewatkan perjalanan ini dengan tidur.

Setelah berjam-jam di kapal, akhirnya kami sampai juga. Ku bangunkan Leo dengan menepuk-nepuk pelan pipinya. Setelah itu kami turun dari kapal. Angin laut yang sepoi-sepoi membuat anak-anak rambut Leo tertiup dan berantakan. Itu sungguh menggemaskan ketika melihat leo yang berusaha kembali meraapikan rambutnya namun sedetik kemudian tertiup angin dan kembali rambutnya acak-acakan.



"Apa kau senang?" Tanyaku sambil memeluknya. Posisi Leo saat ini tengah membelakangiku.

"Hmm disini indah." balasnya

"Jika kau terus bersamaku,maka aku akan mengajakmu mengunjungi tempat terindah yang ada di dunia ini." Ucapku sambil mengeratkan pelukanku dan mencerukkan kepalaku kelehernya.

"Itu tak mungkin. Besok kau akan bertunangan dengan Gabriel."

"Tak akan. Aku tak akan bertunangan dengan siapapun kecuali denganmu." Ucapku mantap

"Bagaimana mungkin itu terjadi? Bahkan aku merasa kau mengajakku kemari sebagai salam perpisahan dan kita tak bisa seperti ini lagi." Ungkapnya jujur. Kulihat ada kesedihan diraut wajahnya.

"Ini bukan perpisahan. Percayalah padaku,aku tak akan bertunangaan dengan wanita sialan itu." Ujarku meyakinkan.

"Tak perlu kau minta,aku akan selalu percaya padamu." Ucapnya sambil tersenyum tulus. Kubalikkan tubuhnya dan kecup kening,mata,pipi,hidung dan terakhir bibirnya.

.

.

.

Hari sudah menjelang malam kami baru tiba dihotel. Lelah. Segera ku baringkan tubuhku di atas ranjang.

"Kau tak mandi dulu?" Tanya Leo

"Kau duluan saja atau kita bisa mandi bersama." Balasku sambil mengerling nakal padanya

"Ck dasar pervert!!"

Aku hanya terkikik gemas melihatnya mendengus. 10 menit kemudian Leo selesai membersihkan diri. Wangi sabun itu tercium oleh hidungku yang membuat darahku berdesir. Segera kudekati Leo dan kepeluk lalu membisikkan kata "Aku menginginkan mu, Le.."

Kucium bibirnya. Melumat dan menghisap kasar bibirnya dengan begitu liar. Lalu dengan cepat memaksakan lidahku masuk dan bermain di rongga atas mulutnya. Kemudian turun,dan menyesap lidahnya penuh nafsu.

Cukup lama kami berciuman lalu kucumbu Ia mulai dari leher, kujilat dan ku gigit pelan telinganya kemudian ku buka bathrobe yang dikenakan Leo,lalu ku hisap nipple nya bergantian kiri kanan.

"Uugghh..."

Napas Leo semakin memburu,gairah biharinya memuncak. Jemari lentiknya sibuk meraba-raba dan mengelus dada bidangku. Tak lupa ku beri tanda merah yang biasa disebut dengan kissmark mulai dari leher hingga dadanya.

Ku baringkan Leo ke atas ranjang. Ia melingkarkan lengannya ke leherku, menarik wajahku dan melumat bibirku penuh nafsu. Ku balas ciumannya dengan tak kalah sengit. Sambil meladeni serangan bibir dan lidahnya aku memeras dadanya yang terlihat lebih berisi dari sebelumnya.

Dengan gemas ku hisap kuat-kuat nipple kirinya dan yang kanan ku mainkan dengan tangan.

"Hhh...ahhh..mmhhh" Suara desahannya kembali terdengar. Dengan cekatan kutarik underwear nya dan membuangnya kelantai. Ku mulai kembali dengan menjilati, menyusuri paha Leo yang halus dan mulus,terus mendekat ke selangkangannya.

"Ugh suck my dick"

"As you wish, Baby"

Ujarku lalu segera kuhisap juniornya dan Leo meremas kuat rambutku.

"Ugh Fuck!!!" Erangnya. Terus ku permainkan juniornya dengan mulutku hingga "Aahhh...ah..lex I'm cum..Argghhh....." Cairan putih kental itu menyembur dan tanpa ragu kutelan hingga tak tersisa.

Setelahnya Leo tampak lelah seperti tak bertenaga. Aku bukan Alex jika tak bisa membangkitkan kembali gairahnya. Kembali kuraih tengkuknya dan membawa Leo dalam ciuman yang lebih Liar dari sebelumnya. Tanpa melepaskan pagutan bibir kami,Leo membuka satu persatu kancing kemeja yang kukenakan.

Leo kehabisan oksigen dan mendorongku pelan membuat tautan bibir kami terlepas. Napasnya terengah-engah. Kubiarkan ia menghirup udara sebanyak mungkin.

Kembali ku telusuri tubuhnya dengan bibirku. Merasakan tiap inci dari tubuhnya. Leo hanya bisa mendesah merasakan nipplenya ku hisap dan kugigit kecil.

"Hurry up.....nnnngghh...and stick that cock of your....aaahh...in my ass hole...haaaahh..." Rancaunya

"Baby, sabarlah. Kalau aku memasukkan nya sekarang,kau akan kesakitan."

Ku masukkan jari-jariku yang sudah basah oleh saliva kedalam holenya. Dan lagi-lagi Leo hanya bisa merau tak jelas.

"Be..aku ingin memasuki mu sekarang. Apa kau siap?" Tanyaku sebelum mengarahkan milik ku untuk memasuki lubangnya.

"Lakukanlah" Ucapnya pelan nyaris berbisik.

JLEB

"Nngghhhh" Lenguh ku dan Leo bersamaan setelah aku berhasil memasukkan milikku kedalam lubangnya. Kudiamkan selama beberapa saat agar holenya mulai terbiasa dengan kehadiran juniorku.

"Can I move,baby?" Leo tak menyahut,Ia hanya mengangguk kan kepalanya.

Ku gerakkan pinggulku maju mundur.

"Ugh..Lex pelan..,sakit" Kulihat matanya sedikit beraih. Mungkin ini efek karna aku sudah lama tak memasukinya.

"Just relax bee" bisik ku lalu kembali melumat bibirnya sambil tetap mengeluar-masukkan milikku dalam lubangnya.

"Mmmhhh...aahhh.."

Perlahan rasa sakit itu berubah menjadi nikmat

"Akh shit..!! You're so tight."

"Aaahh...so good..nnggghhh.."

Leo semakin mengeratkan kakinya di pinggangku. Ku hentakkan dengan keras juniorku hingga menghantam prostatnya.

"Nnnggghh...aaahh...Lex..yes..Alex..yes right there" Leo kembali meracau.

"Where bee,here?" Kataku menggodanya sambil menghantamkan kembali juniorku dengan keras ke prostatnya.

"Ah! Yes! There...Right there! Again! Aaah..Yes har....der...Please"

Ku gerakkan pinggulku semakin cepat dan keras.

"Aaahh...Lex lebih cepat,aku hampir keluar"

"Tahan sayang kita keluarkan bersama" Ujarku sambil menghentak-hentakkan juniorku dengan lebih keras dari sebelumnya,hingga

"Aleexx...."

"Aaaggghhh...Lee...kau hebat,aku mencintaimu"

Cairan putih kental yang menyembur dari juniorku memenuhi lubang Leo. Tubuhku melemas dan jatuh diatas tubuh Leo dengan napas terengah-engah.

Jika Leo wanita,mungkin ia akan datang padaku dan mengatakan kalau dia hamil. Karna begitu banyak sperma yang menyembur keluar dari juniorku dan semua itu ku benamkan di dalam holenya.

Setelah beberapa saat ku keluarkan juniorku dari lubangnya dan beranjak ke sisi kanan tepat disamping Leo. Sempat kulihat lelehan sperma mengalir keluar dan membasahi sprei karna lubang Leo tak mampu menampungnya.

"Apa kau lelah?" Tanyaku setelah aktivitas kami selesai

"Aku lelah,ingin tidur"Ucapnya

"Hmm tidurlah" Kataku lalu memindahkan kepalanya ke dada bidangku dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku dan juga Leo.

Aku memeluk Leo seperti biasa dan menghiup aroma yang menguar dari tubuhnya hingga aku terlelap memasuki alam mimpi.

Kurang hot?

klo kurang hot, kalian bisa baca ini sambil berendam pake air panas biar lebih hot,hehe

Continue Reading

You'll Also Like

125K 3.7K 40
"Udah gue bilang kan, sekali pun bekas lo pasti gue makan" Samuel Wiratama, ketua dari salah satu geng motor yang ada di Jakarta 'Warrior'. Samuel me...
141K 3.6K 67
Bagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantre...
381K 32.3K 47
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...
120K 3.5K 34
--- Nindya Ayunda, atau yang akrab dipanggil Indy, adalah seorang wanita lajang berusia 25 tahun yang menjabat sebagai CEO di perusahaan N'A Company...