Cheater✔

By wusanidol_

22K 1.1K 32

COMPLETED Penasaran yaa? Baca aja gapapa :) Based on my true story :) Written on bahasa :) #633 Sabtu, 14 Okt... More

1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 special
15
16
17
18
19
20 [End]
ATTENTION DIKIT
ANU
SEKUEL PUBLISHED
Comeback
SEKUEL PUBLISHED PT. 2
KEPUTUSAN
20k

4

1.1K 70 0
By wusanidol_

Rio dan Gabby berjalan beriringan menuju parkiran mobil sambil tangan Rio menggantung dipundak Gabby.

"Berat Rio" keluh Gabby

"Gimana kalo gini?" Rio memiting kepala gabby menggunakan tangannya dan mengacak-acak rambut Gabby.

"Aw aw aw rio. Sakit tau gue gabisa napas!! aww" keluh Gabby lagi

"Makanya. udah biarin aja kali" Rio melepaskan pitingannya dari Gabby dan ikut membenarkan rambut Gabby. Lalu meletakkan tangannya dipundak Gabby lagi.

Saat mereka sudah sampai mereka berpisah dan masuk kemobil. Langitnya udah mulai orange dan matahari juga udah siap tenggelam.

Rio menggas mobilnya cepat keluar dari kawasan BDI dan menuju rumah. Dalam perjalanan Gabby terus maracau karena Rio nyetirnya ugal-ugalan. Dan Gabby juga takut.
"Rio pelan aja napa si" Gabby menggengam erat pegangan yang ada diatas kepalanya.

"Sorry gue gabisa ini mendesak banget. Keburu sunset nanti"

Gabby memutar bola mata jengah.

30 menit kemudian mereka sampai dirumah Gabby yang bida dibilang cukup besar, bersebelahan dengan rumah Rio.

"Turun cepet." Rio melepas seatbelt dan turun dari mobil diikuti Gabby.

"Dirumah gue aja. Gaada orang kok" ajak Gabby

"Oke deh. Buruan" suruh Rio kayak orang dikejar maling sumpah.

Gabby membuka kunci rumahnya dan langsung melempar slingbagnya ke sofa ruang tamu dan berlari ketangga kedua setelah tangga kekamar Gabby.

"Duh Cape"

"Akhirnya sampe" helaan nafas Rio membuat Gabby membulatkan mata.

"Lo gak cape?" tanya Gabby

"Engg sedikit si"

5 menit mendatang sunset alan tenggelam digantikan kelipan jutaan bintang dilangit.
"Eh eh udah tenggelam tuh. Fotoin gue" Rio memberikan ponselnya ke Gabby dan berfoto.

"Gantian." Gabby memberikan ponselnya ke Rio dan mereka bergantian saling memfoto.

"Indah banget sumpah" Gumam Gabby yang terdengar oleh Rio.

"Norak!"

"Eh siapa yang norak. Gue emang jarang liat sunset."

"Tapi sekarang lo udah liat kan?" tanya Rio

Gabby mengangguk dan tersenyum. "Thanks" Gabby memeluk erat seorang Rio tiba-tiba.

Awalnya Rio kaget, tapi dia tidak ingin menyia-nyiakan moment ini. Jadi rio membalas pelukan Gabby. Langit sudah menjadi biru kehitaman dengan kelip-kelip bingtang yang menghiasi. Gabby sama Rio masi pelukan.

"Eh udah malem. Mana belum mandi lagi" Rio melepas pelukan.

"Eh iya. Yaudah turun yuk." ajak Gabby.

"Yuk".

Mereka berjalan menuruni 2 tangga beranak tangga sekitar 15. (Author ambigu). Pokoknya ada dua tangga dan masing-masing anak tangganya ada 15 lah.

Setelah sampai lantai dasar, " Eh gab, gua balik dulu ya? Ntar kalo ada waktu gue mampir deh. Bye"

"Iya bye. Ati-ati"

Eh? Rumah sebelahan pake acara ati-ati ?
Ah bodo.

Gabby segera mengambil sling bagnya dan menentengnya kekamar. Dia mengambil ponselnya dari saku dan menancapkan ke carger. Gabby mengambil pakaian santai + underwear lalu melesat kekamar mandi.

Gabby melupakan sejenak kejadian nonton siang tadi dan memikirkan apa maksud perkataan Rio saat di BDI antara cogan dan dia.

'Ah bodo amat dah' batin Gabby melanjutkan mandinya.

10 menit kemudian dia keluar sudah mengenakan baju santai dan hotpants 10 cm diatas lutut.

Dia turun kebawah dan membuka lemari es mendapati ada daging, sayuran, dan beberapa rempah.

Gabby memutuskan membuat Steak malam ini. Dia mengambil semua daging,beberapa sayuran dan rempah. Sementara Gabby memasak kita liat apa yang dilakukan Rio.

Rio yang tadi baru saja masuk kekamarnya, merasa lelah diapun duduk diatas kasur sambil melihati foto-foto Gabby yang Candid pada waktu diBDI. Kedua sudut bibir rio tidak bisa ditahan lagi. Bibirnya membentuk senyuman dan kekehan miris.

"Kalo aja lo tau apa yang gue rasain Gab" lirihnya lalu mengambil handuk dan berangkat pergi kekamar mandi.

10 menit berlalu. Rio sudah selesai mandi dengan handuk yang masih melilit dipinggangnya. Dia segera memakai baju dan celana lalu turun kebawah buat makan malam bareng keluarganya.

"Malem ma, pa, Cecil" sapa Rio kepada keluarganya yang berkumpul dimeja makan.

"Malem kak!" Cecil langsung mengangkat tangannya keudara mengisyaratkan minta digendong.

Rio dengan senang hati menggendong adek kecilnya yang baru berusia 3 tahun.

"Duduk Rio. Kita makan dulu. Sini cecil sama mama." Mama rio mengambil alih Cecil dari Rio. Rio langsung mengambil piring, nasi dan lauk yang sudah tersedia.

Melihat makanan, Rio teringat Gabby yang sendirian dirumah. Rio langsung beranjak dari tempat duduknya dan mengambil ponselnya dikamar.

"Rio mau kemana?"tanya mama rio yang melihat rio tiba-tiba beranjak berdiri.

"Bentar maa."

Rio menekan nomor Gabby di ponselnya lalu menelfonnya. Gabby mengangkat telfonnya pada nada dering ke 5 yang sudah didengar Rio.
"Apaan?" tanya Gabby to the point.

"Lo makan sendiri?" tanya Rio

"Iyalah emang sama siapa lagi.?"  tanya Gabby balik.

"Enggak. Terus lo makan sama apa?" tanya Rio penasaran.

"Steak. Gue baru mau goreng kentang pas lo telefon"

"Oh. Yaudah met makan! Gue makan dulu bye!"

"Bye!"

Rio menghela nafas lega dan berlari lagi kebawah. Sampai bawah dia langsung dihadiahi tatapan mengintrogasi dari keluarganya kecuali Cecil. Karena dia belum tau apa itu intrograsi.

"Kamu ngapain diatas?" tanya mama rio

"Nelfon Gabby ma. Kan tadi orang tuanya pergi ke ireland jadi dia sendirian" rio sambil makan. Gue cuman takut satu. Keselek terus mati. Itu aja.

"Oh. Terus dia makan sama apa?" tanya papanya

"Dia buat Steak tadi.Rio jadi pengen" balas Rio.

"Yaudah setelah makan kamu temenin dia biar gak sendirian" suruh mama

"Siap ma!" Rio sambil hormat lalu melanjutkan makannya dengan tenang.

"Mama, Cecil juga ikut sama kakak" rengek Cecil memasang wajah imutnya.

"Tanya ke kakak dong. Boleh gak?" tanya mama

"Kakak, Cecil boleh ikut?" tanya Cecil

Rio tertawa renyah "boleh lah. Ayok sini" Rio mengambil alih Cecil dan menuju kamarnya.

"Pake pintu Rio" ibunya memperingati.

"Iya ma. Rio ambil hp dulu" Rio menaiki tangganya bersama Cecil digendongannya. Dia membuka kamar dan mengambil ponselnya.

'Mumpung mama gaada mending lewat balkon'

Rio mengirim pesan singkat pada Gabby

Me: Gab, ade gue mau main. Cepetan ke balkon. Gue males pake pintu.

Send

Setelah menekan 'send' Rio menunggu Gabby dibalkonnya bersama Cecil. Rio menunjuki bintang dan memberi tahukan ke cecil apa yang ia ketahui tentang bintang.

"Kalo yang besar kuning itu apa kak?" telunjuk Cecil mengarah ke benda bulat besar bersinar berwarna kuning.

"Itu namanya bulan Cecil" suara lembut perempuan menjawab pertanyaan Cecil

"Eh ada kak Gabby" Cecil menoleh diikuti dengan Rio yang tersenyum sumringah.

"Sini Cecil sama kak Gabby" Gabby mengambil alih Cecil dan membiarkan Rio melompat kebalkon kamar Gabby.

"Kak? Haha" tawa Rio mengejek.

"Napa? Gak suka?" tanya Gabby

"Lo keliatan tua banget kalo dipanggil kak"

"Ngaca mas"

"Ayo kak mainan sama Cecil" Cecil menjambakkki rambut hitam Gabby

"Iya, iya, iya. Cecil mau main apa?" tanya Gabby lembut.

"Cecil mau menggambar aja" Cecil minta turun dan duduk diatas kasur Gabby.

"Tungguin disini. Gue ambil buku gambar dulu" suruh Gabby pergi dari kamar.

"Cecil." panggil Rio

"Apa kak?" tanya Cecil.

"Kakak ngumpet disini jangan dikasi tau kak Gabby yaa.." Rio berjalan kearah belakang pintu.

"Iya kak"

Tak lama kemudian Gabby masuk kekamar dan mendapati hanya Cecil yang ada dikamar.

"Loh. Cecil kakak mana?" tanya Gabby

"Kakak tadi ngumpet"

'Aduh Cecil!' batin Rio merutuki

"Dimana?" tanya Gabby

"Disitu kak!" Cecil menunjuk pintu.

Gabby mengkerutkan dahi dan mengangkat sati alisnya.
"Kok bisa si?" Gabby membuka pintu,

"Wuaaa!!"

"Waaaa!!" Gabby terjungkal kebelakang, untung belakangnya kasur.

"Woi rio. Bangun elah. Lo berat" usir Gabby yang ditindih rio.

"Kakak Cecil ikutan main dong. Cecil naik yaa.?"

Belum ada jawaban, Cecil sudah naik keatas punggung Rio yang menindih Gabby.
"Gilak rio! Berat badan lo berapa si?" tanya Gabby

"...." rio tidak menjawab.

"Hmm. Kebiasaan nih. Cecil, cecil turun dulu ya, kakak kamu tidur nih" Cecilpun turun dan bertanya

"Kakak kok tidur sih. Ntar Cecil bilangin mama loh tidur pas main kerumah kak Gabby"

"Eh eh jangan, jangan. Cecil gaboleh gitu. Yuk main lagi" Rio terbangun dan langsung duduk disebelah Cecil.

Gabby yang posisisnya masih terlentang menghela nafas. "Untung aja gue masi idup" gumam Gabby lalu duduk mendekat ke Cecil.

"Ini cecil buku gambarnya"

"Rio ambilin kotak pensil ditas gue." suruh Gabby.

"Ogah. Ambil aja sendiri. Punya kaki sama tangan yang masi berfungsi kan?" tanya Rio

Gabby memutar bola mata dan mengambil kotak pencilnya sendiri. Lalu memberikan sebuah pencil ke Cecil.

"Ini. Cecil mau gambar apa?" tanya Gabby duduk dilantai sambil menopang dagu diatas tangannya yang terlipat dikasur.

"Cecil mau gambar kak Yo sama kak Gabby sama Cecil"

"Samanya banyak amat" gumam Rio membuat Gabby ikut terkekeh.

"Cara gambarnya gimana coba?" tanya Gabby memperhatikan Cecil yang sedang menggambar.

"Lingkaran kecil, lingkaran kecil" gumam Cecil.

"Apaan si?" tanya Rio menghampiri Gabby yang terduduk dilantai.

"Gatau tuh adek lo" Gabby mendongak keatas lalu melihati Cecil lagi.

"Yaelah Cecil ini mah benang ruwet" Rio melihat hasil Gambarnya Cecil.

"Terus caranya gimana?" tanya Cecil manyun.

"Liat ini kakak Gambarin"

Rio menggambar dua orang stick man dan stick woman dan mini stick woman diantara mereka. Tangan gambar itu saling terhubung.

"Waah kak hebat!" teriak Cecil memeluk kepaka kakaknya sampe tiduran gara-gara kepala kakaknya berat.

"Rio kasian tuh adek lo" Gabby memperingatkan.

"Iya-iya." Rio bangkit dan membantu Cecil duduk lagi.

"Sekarang Cecil yang coba gambar" Rio memberikan pensilnya ke Cecil dan Cecil kembali mengoret-oret kertas gambarnya.

"Ini namanya apa cecil?" tanya Rio.

"Ini namanya bebek kak"

Rio terkekeh kecil dan merebut pensil dari Cecil. "Biar kakak tunjukin caranya gambar bebek"

Rio menggambar bebek yang berawal dari angka 2 kemudian dia menunjukan hasilnya kearah Cecil.

"Ini bebek. Sekarang coba Cecil"

"Hoam" Cecil menguap.

"Cecil ngantuk?" tanya Rio dan Cecil mengangguk.

"Pulang kak." Cecil mengangkat tangannya lagi.

"Gab-" "Yaelah udah molor ni anak." gumam Rio saat menoleh melihat Gabby yang tertidur dengan wajah polos dan tenang.

"Kak, kak Gabby kenapa?" tanya Cecil

"Tidur. Kamu tunggu sini dulu ya.." Rio memindahkan Cecil dari kasur Gabby menuju sofa yang berada dipojok ruangan.

Rio menggendong Gabby ala bridal style dan menidurkannya dikasur lalu menyelimutinya. Rio mengambil ponsel Gabby dan menyetel Alarm lalu meletakannya disebelah kepala Gabby.

"Ayo cecil kita pulang" ajak Rio saat setelah menutup pintu balkon Gabby.

Cecil digendong Rio dan merekapun keluar dari kamar Gabby tidak lupa mematikan lampunya. Rio berjalan keluar rumah Gabby kali ini melalui pintu. Cecil juga sudah tertidur dipundak Rio.

Setelah Rio sampai rumah, Dia memanggil mamanya dan memberikan Cecil ke mamanya. Dan dia pamit tidur.

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
897K 6.4K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
3.4M 212K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...