chatting ; om jimin

By viouletta

689K 66.1K 5K

[completed] Was #15 #18 #21 #22 In Short story Park Jiminーpria berusia 27 tahun yang tampan, mapan dan seksi... More

Prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
empatbelas
bukan update
bukan update 2
limabelas
enambelas
tujuhbelas
hehehehe
bukan update (9293710)
delapanbelas
sembilanbelas
duapuluh
duapuluhsatu
duapuluhdua
duapuluhtiga
duapuluhempat
bukan update (yang ke berapa ya)
duapuluhlima (part 1)
duapuluhlima (part 2)
army confession part 2
duapuluhenam
duapuluhtujuh
duapuluhdelapan
maaf. ini bukan update
duapuluhsembilan
tigapuluh
tigapuluhsatu (end)
bonus chapter😘
coming soon
jimin-sera's story

tigabelas

17.4K 1.8K 54
By viouletta

Dengan langkah tergesa-gesa, Sera memasuki kawasan sekolahnya yang sudah sepi, tidak ada murid yang berlalu-lalang lagi. Pintu gerbang sekolah yang tingginya hampir 2 meter itupun sudah tertutup rapat.

Ya, gadis itu terlambat.

Tapi hal itu tidak membuat Sera kesal dan kecewa. Sejujurnya telat merupakan kebiasaan Sera selama ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Bahkan jika dihitung-hitung dari kelas 1, mungkin Sera sudah telat puluhan kali.

Sera melangkahkan kakinya mendekati pagar besi yang sudah ditutup rapat. Terdapat seorang pria yang usianya kira-kira 35 tahun, berdiri dibalik gerbang dengan seragam lengkap security-nya.

Dari kejauhan, bisa dilihat pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan menggumamkan sesuatu.

"Telat lagi." Ujar pria itu setelah Sera sampain di depan gerbang.

Sera hanya tersenyum simpul pada pria yang bekerja sebagai petugas keamanan sekolahnya itu.

"Hehe pak. Izinin saya masuk dong." Bujuk Sera. Kali ini dengan wajah memelas. Tetapi sang security tidak mengindahkan perkataannya.

"Kamu tuh, sekolah kok telat melulu. Kamu perempuan, dek. Harusnya lebih rajin."

Ya, Sera diomelin.

"Kalo dihitung-hitung, semester 1 ini kamu udah telat 10 kali. Belum lagi ditambah telat kamu yang dulu dulu pas kelas 1 dan 2." Lanjut security itu.

Sera hanya tersenyum kecil mendengar omelan si security yang biasanya dipanggil Heechul Ahjussi oleh anak-anak. Dalam hatinya ia mengumpat, melontarkan kata-kata kasar pada security itu.

"Bapak bingung kok kamu gak di drop out ya." Tambahnya lagi sembari membenarkan posisi topinya.

Untuk kali ini, Sera bisa meredam emosinya. Ia menghembuskan nafas kasar. Jika biasanya ia selalu meladeni kata-kata pedas Heechul ahjussi, dan berujung keributan, kali ini Sera hanya tersenyum saja. Malas meladeni pria bangkotan itu.

"Yaudah deh pak kalau gamau bukain. Saya pulang aja. Capek ngomong sama bapak. Gaada ujungnya." Kata Sera akhirnya.

Gadis bersurai hitam itu membalikan badannya dan berjalan menjauhi sekolahnya.

Bukannya berjalan ke halte bus, Sera malah membelokkan dirinya ke suatu tempat. Tempat yang sudah tidak asing bagi Sera.

Yaitu belakang sekolah.

Sera berjalan menuju pintu gerbang belakang sekolah. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada seorang pun disana. Setelah itu, ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Yaitu benda yang biasanya kita sebut sebagai 'celana'.

Sera segera mengenakan celana tersebut, lalu menggandeng tasnya kembali.

Dengan percaya diri, Sera memanjat pagar besi yang tingginya tidak sama dengan pagar yang ada di depan tadi. Hal itu membuat Sera lebih leluasa untuk memanjat pagar tersebut.

Sejujurnya, setiap kali Sera telat, ia akan pergi ke belakang sekolah dan memanjat pagar. Seperti yang ia lakukan saat ini.

Sebut saja Sera adalah gadis nakal berparas cantik.

Mengejutkan memang. Tapi itulah kenyataan.

Sesampainya di puncak, dengan  hati-hati gadis itu menuruni pagar. Lalu mendarat dengan selamat di lapangan sekolah. Ia melepas celana yang ia kenakan lalu memasukkannya lagi ke tas.

Gadis itu tidak menyadari bahwa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Bahkan saat Sera memanjat pagar.

"Selesai." Ujarnya.

Saat baru ingin melangkahkan kakinya, Sera mendapati seorang pria tinggi berdiri dihadapannya dengan berkacak pinggang.

Tanpa melihat wajahnya, Sera sudah mengenali pria yang sekarang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sera memejamkan matanya, ia tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"Nona Kim." Panggil pria itu dengan suara beratnya.

Kali ini Sera memberanikan untuk menatap pria tersebut dan tersenyum padanya, "Eh, pak."

"Ikut saya ke ruang BK!"

Oh crap, this is the worst thing ever.

***

"Sekarang kamu masuk kelas."

Yoon saem, guru yang menangkap basah Sera memanjat pagar tadi kembali memfokuskan dirinya kepada berkas yang ada ditangannya.

Setelah memberi hormat pada guru tersebut, Sera bangkit dan berjalan keluar ruang BK.

Orang-orang memperhatikan Sera di sepanjang jalan. Dan menggumamkan sesuatu yang Sera sendiri tak tahu apa. Ini merupakan pemandangan yang biasa bagi gadis cantik itu.

Ya, Sera memang terkenal dengan kenakalannya. Ia sudah sering berbuat onar di sekolah. Entah itu telat, menjahili gurunya, membolos pelajaran dan sebagainya. Jika dibuat sebuah buku, mungkin catatan 'kriminal' Sera sudah sangat tebal.

Lebih tebal dari bedak yang menempel diwajah cewek-cewek norak yang sedang membicarakannya sekarang.

Perlu diketahui, menjadi nakal adalah kemauan Sera sendiri. Faktor utamanya adalah keluarga. Sera adalah anak tunggal di keluarganya. Sementara ayah dan ibunya workaholic. Sera sudah biasa ditinggal oleh ayah dan ibunya keluar negeri. Sampai-sampai Sera pernah berfikir bahwa dirinya adalah anak dari pembantu rumah tangganya yang sudah merawatnya dari kecil.

Saat duduk di bangku sekolah dasar, ibu dan ayahnya pernah sekali berjanji untuk membawanya jalan-jalan. Tetapi kenyantaannya, orang tua Sera lebih mementingkan pekerjaannya daripada membawanya jalan-jalan. Dari situlah sifat "tidak mudah percaya dengan orang lain" Sera muncul.

Sera tersenyum miris mengingat-ingat tentang orang tuanya. Ia berjalan dengan langkah gontai menuju lokernya. Ia tidak menyadari, dari semua anak-anak yang memperhatikannya, ada satu orang yang menatapnya dari kejauhan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Gadis bermarga Kim itu membuka lokernya dan mengambil beberapa buku dari sana. Sera terdiam sebentar, mengingat-ingat pelajaran yang akan di pelajari hari ini.

Sampai akhirnya ia sadar bahwa buku sejarahnya tidak ada di loker. Ia mengumpat dalam hati.

Siap-siap saja ia akan dimutilasi oleh guru sejarahnya yang killer.

Setelah selesai, Sera menutup lokernya kembali. Dan tak lupa untuk menguncinya. Ia segera memasukkan buku-buku yang ia ambil kedalam tasnya.

Seorang pria bertubuh jangkung berjalan ke arah Sera dan berdiri dibelakang gadis itu. Sera tidak menyadarinya, ia masih berusaha memasukkan buku-bukunya kedalam tas. Sesekali ia mendecak, kesal karena buku biologinya yang tebal tidak muat ke dalam tas.

"Butuh bantuan?"

Seketika pergerakan tangan Sera berhenti. Tubuhnya membeku. Bulu kuduknya berdiri. Entah sejak kapan keringat dingin mulai bercucuran di pelipis gadis itu.

Sera kenal suara itu.

Dengan segenap keberanian yang ia miliki, Sera membalikkan tubuhnya perlahan, menghadap seorang pria tampan yang sedari tadi menatapnya dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana.

Dan, bang!

Sera hampir saja kehilangan keseimbangannya jika tidak ada loker dibelakangnya.

"Hai Ser. Glad to meet you here."


"Jungkook.."

***

Jungkook sang mantan telah kembali haha.

Btw double update for today. Udah lama ga update soalnya, jadi aku publish 2 part sekaligus hehe.

Okay, see you on the next part.

Jangan lupa vote+comment nya;)

Continue Reading

You'll Also Like

174K 19.6K 41
Yuna tidak pernah menyesal memilih universitas ini, untuk pertama kalinya dia merasa keputusan yang dia ambil adalah keputusan paling tepat. Terlebih...
918K 7.4K 25
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca
354K 30.5K 34
Haruskah Aku Tetap Bertahan?' #1 in sg 151218
8.4K 444 11
[JANGAN LUPA GUYS,FOLLOW SEBELUM BACA] "Anya kamu harus nurut sama ibu, kamu harus nikah sama Reyhan. Dia mapan ibu yakin dia bisa biayin kamu, kamu...