My Mate Is Gumiho

By ivanaputh

924K 58.4K 525

TAMAT: Rabu, 26 Oktober 2016 (Cerita masih acak-acakkan, belum direvisi, belum dilihat lagi, pokoknya kalau a... More

Chapter #1
Chapter #2
Chapter #3
Chapter #4
Chapter #5
Chapter #6
Chapter #7
Chapter #8
Chapter #9
Chapter #10
Chapter #11
Bukan Update
Chapter #12
Chapter #13
Chapter #14
Chapter #15
Chapter #16
Chapter #17- Lion Pov 1
Chapter #18- Lion Pov 2
Chapter #19
Chapter #20
Chapter #21
Chapter #22
MMIG
Chapter #23
Chapter #24
Chapter #25
Chapter #26
Chapter #27
Chapter #28
Chapter #29
Chapter #30
Chapter #31
Chapter #32
Chapter #33
Chapter #34
Chapter #35
Chapter #36
Chapter #37
Chapter #38
Chapter #39
Bukan Update
Chapter #40
Chapter #41
Chapter #42
Chapter #43
Chapter #44
Chapter #46
Chapter #47
Chapter #48
Chapter #49
Chapter #50
Chapter #51
Chapter #52
Chapter #53
Chapter #54- END
The Wedding
Extra Chapter II
Ucapan Terimakasih
Kolom Pertanyaan
LAPAK BUCIN BARU LAUNCHING 😸

Chapter #45

9.6K 621 0
By ivanaputh

Enjoy reading guys...

Hai spesial buat kalian selama beberapa hari kedepan hingga akhir bulan oktober aku bakalan update cepet dan dengan 2 chapt. Yeeahh tetep pantengin updatenya MMIG guys...

Rabu, 19 Oktober 2016

Clarissa dan yang lain telah sampai di resort yang akan dijadikan tempat tinggal sementara mereka. Resort mereka berdekatan dengan pantai yang terkenal di Bali. Yup, pantai Kuta pantai yang sering didatangi oleh para turis lokal maupun mancanegara.

"Rissa apakah kau tak mau berjalan-jalan dulu?". Tanya Alexa.

"Tidak Lexa sepertinya aku sekarang mengalami jet lag". Ujar Clarissa.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu". Ujar Alexa.

Clarissa tahu bahwa Alexa kini sedang tak baik-baik saja. Meskipun ia tersenyum tapi dihatinya terdapat kesedihan. Ditambah lagi Jac yang sedang marah pada Alexa dikarenakan Luke.

"Jac tak harus bersikap seperti ini Lion". Ujar Clarissa ketika Lion masuk kedalam kamar Clarissa.

"Memangnya kenapa?". Tanya Lion bingung.

"Aku kasihan melihat Alexa yang seperti ini. Kuakui Alexa memang bersalah karna menyembunyikan semua ini dari kita, tapi Jac sebagai Matenya tak harus seperti itu pada Alexa". Ujar Clarissa.

"Mungkin Jac memiliki rencana lain Rissa. Aku yakin ia tak akan mendiami Alexa kalau bukan karna sesuatu". Ujar Lion.

"Tapi sampai kapan Lion?". Ujar Clarissa frustrasi.

"Ada waktunya Rissa. Dan sebaiknya kau istirahat sekarang karna kita akan menjalankan misi ini besok pagi".

"Um baiklah. Sekarang keluarlah". Ujar Clarissa.

"Apa keluar? Rissa untuk menjaga keamanan kami akan tidur dengan Mate kita masing-masing".

"Apa? Jadi aku... Kau". Ujar Clarissa seraya menujuk dirinya dan kemudian menunjuk Lion.

"Iya".

Clarissa terdiam, ia tak tahu jika peraturan yang dibuat Axel seperti ini. Atau jangan-jangan.....

"Tidak Rissa, bukan aku yang meminta itu. Axel sendirilah yang membuatnya dikarenakan keselamatan kita disini juga terancam oleh para pembunuh Golden Grace". Jelas Lion. Ia tahu bahwa Clarissa akan berpikiran seperti ini.

"Um baiklah karna itu peraturan yang Axel buat, aku bisa apa". Ujar Clarissa. Iapun menggeser tubuhnya da memberikan tempat untuk Lion.

"Tapi kau jangan macam-macam Lion". Lanjut Clarissa.

"Aku takkan macam-macam Rissa, aku berjanji".

"Baiklah kalau begitu selamat malam". Ujar Clarissa, iapun segera berbaring membelakagi Lion.

Saat Clarissa ingin menutup mata, tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan memeluk pinggangnya. Tak perlu banyak memikirkannya, Clarissa tahu itu tangan siapa. Siapa lagi yang tidur dengannya malam ini jika bukan Lion.

"Lion lepaskan tanganmu dari pinggangku". Ujar Clarissa.

Namun Lion tak mendengarnya ia malah mengeratkan pelukannya dan menepatkan kepalanya di bahu Clarissa.

"Lion!". Ujar Clarissa setengah merengek.

"Biarlah aku memelukmu untuk malam ini Rissa, aku ingin tetap seperti ini. Kumohon". Ujar Lion.

Mendengar nada bicara Lion yang terdengar serius akhirnya Clarissapun menerimanya walaupun ia merasa risih.

"Baiklah".

"Terimakasih Rissa". Ujar Lion.

Merekapun malam ini tidur dengan Lion yang terus memeluk Clarissa.

Alexa berjalan dengan pikiran kosong. Jac masih marah dengannya membuat Alexa bertambah sedih. Masalahnya dengan Luke sampai saat inipun masih belum selesai.

"Akankah ini semua lekas berakhir". Gumam Alexa seraya menatap langit yang telah menggelap dan bertaburkan bintang.

"Aku lelah, bahkan sampai saat ini aku tak tahu dimana mommy dan daddy Luke sembunyikan". Lanjutnya.

Alexa memilih duduk tanpa beralas apapun. Ia menatap laut yang nampak begitu tenang.

Alexa menatap pasangan yang saling bergandengan dan tampak begitu bahagia.

"Kapan aku bisa merasakan kebahagian seperti itu". Gumannya.

Ia pun tak sadar bahwa tangannya kini penuh dengan darahnya dikarenakan pisau lipatnya yang ia pegang tadi.

Alexa tersentak kaget ketika ada yang memegang tangannya dan membuang pisau lipatnya.

"Apa yang kau lakukan ha?!". Marah Jac.

Alexa keget karna melihat Jac yang kini sedang membalut lukanya dan terus marah.

"Apa kau akan melukai dirimu sendiri!". Bentak Jac.

Alexa hanya bisa diam, tak tahu harus berbuat apa. Jac yang tiba-tiba muncul membuatnya terkejut.

"Jawab aku Lexa!!". Bentakkan Jac membuat Alexa tersentak kaget.

Alexapun menundukkan kepalanya.

"Ma—af.." hanya kata itu yang Alexa dapat katakan. Ia tidak menangis setelah kejadian beberapa tahun lalu ketika Luke memisahkan dirinya dengan kedua orangtuanya. Baginya menangis malah akan membuatnya terlihat lemah, namun jika ia mengingat Clarissa tanpa ia sadari air matanya telah jatuh.

"Kau tahu Lexa jika kau melukai dirimu bukan kau saja yang sakit aku juga. Aku tak bisa melihatmu terluka". Ucapan Jac muai melunak. Ia tadi lepas kendali ketika melihat tangan Alexa yang penuh dengan darah. Jika lukanya dalam butuh waktu beberapa minggu untuk memulihkannya.

Jac memegang dagu Alexa membuat sang empunyapun mendongak. Kini mata mereka saling menatap satu sama lain.

"Jangan lakukan hal seperti ini lagi Lexa, sungguh maafkan aku karna mendiamimu beberapa hari kemarin. Aku bingung Lexa disisi lain kau menyembunyikan rahasia ini dariku dan disisi lain nyawa Clarissa dalam bahaya". Ujar Jac.

"Aku tahu Jac, maafkan aku karna tak memberi tahu kau tentang ini semua. Kukira Luke telah menerima Chloe sebagai Matenya dan melupakan Clarissa. Namun ternyata dugaanku salah Luke masih mencintai Clarissa". Ujar Alexa.

"Luke telah terbutakan akan ambisinya untuk mendapatkan Clarissa sampai-sampai ia tak melihat Chloe yang bahkan rela mengorbankan nyawanya demi Luke. Lucifer pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka menyerang mension Luke lalu mendekati Luke dan menawarkan akan membantu Luke untuk mendapatkan Clarissa , Luke yang tahu bahwa Clarissa tak akan menerimanya akhirnya mengiyakan ajakan itu. Bahkan Luke tega memisahkan aku dengan mommy dan daddy demi tercapainya keinginannya". Ujar Alexa bergetar. Mungkin ini pertama kalinya Alexa dapat menangis setelah beberapa tahun lalu. Isakan demi isakan pun keluar dari mulut Alexa. Jac yang melihat Alexa menangis membuat hatinya serasa tertusuk ribuan tombak tak kasat mata. Iapun memeluk tubuh Alexa.

"Aku ada disini untukmu Alexa, kau tak sendirian kami selalu bersamamu". Ujar Jac ia mengelus lembut punggung Alexa menyalurkan kekuatannya agar gadisnya berhenti menangis.

"Aku....hikss...merindukan mereka Jac.hikss....hiksss....hiksss Luke memisahkan kami hikss....". Alexa terus terisak.

"Shuutt sudah tenanglah aku akan membantumu untuk mencari kedua orangtuamu". Ujar Jac.

Ia tak menyangka bahwa Alexa memiliki kenangan yang sangat menyakitkan. Iapun menyesal telah mendiami Alexa.

Alexa tak menjawab ia hanya menganggukan kepalanya.

Jac yang setia memeluk Alexa kini mendengar deru nafas yang mulai teratur dari Alexa. Iapun melihat Alexa yang ternyata sudah tertidur.

"Aku akan selalu bersamamu sayang. Dan aku berjanji akan selalu ada disisimu untuk selamanya". Ujar Jac.

Jac menggendong Alexa ala bride style menuju resort. Jac membaringkan Alexa pada ranjang ia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah pucatnya.

"Kau tidur disini saja Jac". Ujar Yogi.

"Apa tak apa jika aku tidur disini Yo?". Tanya Jac.

"Tak apa bro. Kutahu Alexa kini membutuhkan dirimu untuk berada disisinya. Jadi temani dia, kurasa tim mu belum mendapat perintah dari Master kan?". Ujar Yogi.

"Iya tim ku memang belum diberi tugas dari Master. Baiklah aku akan menemani Alexa, terimakasih Yo". Ujar Jac.

Yogipun menganggukan kepalanya lalu keluar dari kamar Alexa.

Jac membaringkan tubuhnya disamping Alexa lalu mendekap Alexa. Iapun berjanji akan membantu Alexa bertemu dengan kedua orangtuanya.

🍓🍎🍓

Tbc.......






Love
_Ivanaputry





😭

Continue Reading

You'll Also Like

FARAH By Blue_Lova

Teen Fiction

360K 23.1K 66
Baca aja dulu, biasanya nagih 😄 . FOLLOW AKU YAA. UNTUK KENYAMANAN MEMBACA YANG LEBIH BAIK 😆 . COMMENT DAN VOTE BUAT DUKUNGANNYA JUGA READERS 😊 . ...
70.4K 9.1K 35
(Cerita telah tamat, part masih lengkap) Hidup Antares berubah drastis semenjak ia bertemu dengan sosok hantu cantik bernama Aluna. Antares terjebak...
2.4M 173K 49
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
989K 85.9K 47
Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang tuanya, karena sejak kecil ia sudah bersa...