letters | aomine daiki.

By yuzutsu_yoshikawa

6.3K 912 127

[status: completed.] Tentangmu dan dia, sang lelaki pengirim surat tanpa identitas. ━━━━━ Kuroko no Basket by... More

introduction.
satu.
dua.
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
pemberitahuan.

Extra Part

530 71 35
By yuzutsu_yoshikawa

"Jadi kau belum menguak identitsku, [Name]? Sebegitu bodohnya kah dirimu? Kalau begitu, rangkailah namaku dari setiap huruf pertama dalam surat yang kutulis dan temui aku di atap sepulang sekolah, bodoh."

***

Whuush!

Angin berhembus membangunkanmu dari tidur. Entah, tapi tiba tiba saja dalam mimpi pun kau bisa mengingat tentang surat tadi pagi yang kau terima di loker. Kau belum membuka suratnya sampak sekarang, karena faktanya kau malas.

Akhirnya dengan gontai, kau berbalik dan mengambil surat dari dalam tas, kumudian membukanya untuk dibaca.

1 detik...

3 detik...

7 detik...

4 menit kemudian...

Kau masih terpaku, diam membatu tak percaya-----bagaimana dia bisa dengan mudahnya membohongimu?

Dan lagi, berani beraninya dia memanggilmu bodoh berkali kali.

Mari kita ingat dulu tempat tempat kau menyimpan surat yang kau dapat.

Surat pertama, masih dalam tas-----secara, karena kau tidak pernah peduli akan kebersihan.

Surat kedua, surat yang kau remas...rasanya masih ada di dalam loker.

Surat ketiga, terselip di antara buku dalam loker?

Surat keempat, uh-oh dalam tempat sampah loker. Untung saja sampah loker dibuang 2 minggu sekali, jadi mungkin masih ada di dalam situ.

Surat kelima, ah! Surat yang kau tinju waktu itu.

Surat keenam, kau masukkan dalam tas.

Surat ketujuh, ada di dalam tas juga.

Surat kedelapan, di dalam loker?

Surat kesembilan, bertumpuk dengan surat kedelapan, kaurasa.

Surat kesepuluh, di tas? Ah tidak, di dalam sarung bantal.

Surat kesebelas, kau-----sobek. Tapi sepertinya masih kau ingat isinya.

Segera, kau mengambil surat tersebut yang berada dalam tas, sisanya, biar kau ingat ingat saja- (semoga saja kau ingat intinya).

Oke, mari kita mulai penyusunannya.

"Aku akan menjadikanmu milikku."

"Overdosis, kurasakan saat melihat senyum manismu."

"Melindungimu itu prioritasku, orang lain tak bisa menyentuhmu."

"Ijinkanlah aku menciummu meski dalam mimpi."

"Neraka jika bersamamu, aku rapopo."

"Egoku bahkan tak berdaya atasmu, karena di mataku kau begitu sempurna."

"Dalam hatiku hanya ada sosokmu, bagaimana denganmu [Name]?"

"Akankah kau membalas perasaanku?"

"Ikatan benang merah mempererat takdir kita."

"Kau bagai malaikat yang turun dari khayangan, [Name], milikku."

"Ilusi atau kenyataan? Aku berada di ambang keputusasaan [Name], berikanlah jawabanmu sekarang?"

Rasanya beberapa melenceng jauh, tapi tak apalah...

Huruf pertama...A-O-M-I-N-E D-A-I-K-I

Uhm, oh oke...

TUNGGU AP-APAAAA?! Bwahahaha...leluconnya lucu sekali.

Kau menatap kertas coretanmu kosong. Benak menjerit tidak karuan melihat hasilnya-----hasil nama sang pengirim surat.

Kau berdiri secara tiba, menimbulkan suara decitan kursi di tengah kelas yang sepi. Semuanya menatap ke arahmu yang meneteskan ke ringan dingin dari pelipis. Hanya tatapan kosong yang terhias di wajah cantikmu.

Perlahan kau berjalan ke arah pintu, membukanya dan berjalan menyusuri koridor.

Mengabaikan teriakan dari Tamako sensei, hanya ada satu tempat yang menjadi tujuanmu sekarang.

Atap sekolah.

Karena ini jam pelajaran ke 7-----yang berarti setelah waktu istirahat kedua, dia pasti ada di sana.

Itu sudah pasti. Dia akan tertidur di atap sekolah, bolos seperti biasa.
***

"Daiki!" Kau berteriak memanggil namanya ketika sudah tiba di atap, namun hening tak mendapat respon dari sang insan hitam.

Kau menaiki tanggi lagi, untuk sampai di atap tempat biasanya Aomine tidur.

Well, yea. Benar seperti dugaanmu, Aomine tertidur di situ. Wajahnya polos tetapi dia ngiler. //dihajar fans Aomine

"Daiki, oi, hey hitam..." Aomine masih terdiam, bahkan suara dengkuran tidurnya pun semakin keras. Bukannya bangun, dia malah terlelap lebih dalam, "Mai-chan, ehehehe~" gumamnya pelan disertai senyuman mesum khas miliknya.

Oh, shit.

Kau kesal setengah mati.

Kenapa bisa bisanya dia masih memimpikan Horikata Mai setelah menerormu dengan surat coretcintanyacoret itu?!!

Dasar upil hitam lucknut, kau merutukinya dalam hati.

Kau pun mengangkat kaki, berniat menendang Aomine tepat di perutnya, tapi...

"Celana dalammu warnanya bagus, [Name]"

"Kyaaaa!!" kaget, kau malah menendang Aomine lebih keras. Padahal niatmu tadi hanya bermain main saja agar Aomine bangun.

/SENSOR/

"Uhuk, [Name] dasar kau bodoh, tadi aku bisa mati, uhuk uhuk" Aomine memegangi perutnya sambil menatapmu sinis.

Kau hanya bisa menatapnya kesal-----sebenarnya setengah kasihan juga, tapi toh apa boleh buat, sudah terjadi kok.

Aomine melirikmu dan memulai pembicaraan, "Jadi, ngapain kau kesini? Mau membunuhku?"

Kau diam, selagi tangan merogoh saku rok, mencari sesuatu kemudian kau sodorkan pada sang lelaki hitam.

"Paan?" Aomine dengan cepat merebutnya dari tanganmu, membacanya dengan malas. Sementara kau masih menunggu kepastian apakah jawabanmu benar atau tidak.

Hening.

Tak ada satupun dari kalian yang kembali berbicara.

Aomine merobek kertas yang sedari tadi digenggamnya, kau berharap harap cemas-----apakah Aomine akan marah atau tidak.

"Hoi" panggilnya

"Kenapa?" kau membalas, wajah datar namun siratkan ketakutan dalam pandang.

Aomine menghela napas berat. Dia berbalik menghadap dirimu.

"Apa?" tanyamu dengan watados.

Perempatan siku siku ganda muncul di dahi Aomine. Rasanya ingin sekali rasanya mengenaenamu sekarang, mumpung wajahmu lagi begitu.

Oke, abaikan.

"Jadi bagaimana?" Aomine masih dengan wajah kesalnya bertemya padamu tangannya membuang kertas yang telah disobeknya tadi. Angin sepoi pun meniup sobekan kertas pergi menjauh.

"Bener ya?"

"Ya bener lah!" Aomine menaikkan nada suaranya. Agak terkesan membentak sih, kalau saja yang di hadapannya itu gadis lain pasti akan menangis. Tapi tidak, dihadapannya cuma ada kamu. Iya kamu, yang udah kebal sama Ahomine Dakian.

"O-Oh gitu..." Kau menunduk, berharap agar Aomine tidak melihat wajah merah tomatmu. Terlambat, Aomine sudah melihat semburat merah muka pada pipimu sebelum kau menunduk.

"Heh, apa aku tidak salah lihat? Pipimu memerah iya kan, [Full Name]?" Aomine menyeringai mengetahui kemenangannya pasti.

Disentuhnya pipimu dengan tangan kanannya, memaksamu untuk menatapnya.

Saat kalian bertemu pandang, kau juga menyadari sesuatu. Aomine, wajahnya memerah dan juga ada sesuatu lembut yang menyapu bibirmu. Ciumannya ringan, namun terasa sangat dalam. Bibir tipisnya melumat bibirmu pelan. Lidahnya bahkan sedikit menjelajahi sudut bibir kecilmu. Kau tersentak kaget lalu berusaha mengikuti permainannya setelah mengecup bibir bawah Aomine. Menambah kesan basah di bibir itu.

Sontak kau memejamkan mata, ikut merasakan sensasi yang dia berikan. Ini seperti ekstasi yang membuatmu melayang serta kecanduan.

Aomine kembali memandangmu setelah menyudahi tautan bibirnya.

"Jadi bagaimana? Apa jawabanmu?" Aomine menatap irismu dalam, sebenarnya tanpa bertanya dia sudah tahu jawabanmu.

"Sudah pasti iya, dasar Ahomine Dakian yang hitam bodoh!"

Owari



.
.
.

Tjie tjie yang jadian sama Aominee, dapet kissu juga eakk //apaansih

Jadi akhirnya ff ini selesai ughaaaa, jadi saya akan memulai ff lainnya (づ ̄ ³ ̄)づ

Makasih buat yang udah nungguin ff ini apdet, saya terhura ;w; Makasih juga buat Shiori_Kazehaya06 yang udah ngebantuin buat adengan kissunya, lopyuh mbeb 😘😘

Tunggu aja ya ff terbaruku //g.

Continue Reading

You'll Also Like

569K 57.6K 28
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
1K 194 10
"Tahun 864. 10 tahun sejak kekacauan yang terjadi antara orang-orang di Pulau Paradis dan orang-orang di luar pulau. Marina bertemu lagi dengan orang...
736K 58.9K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...