My Mate Is Gumiho

By ivanaputh

924K 58.4K 525

TAMAT: Rabu, 26 Oktober 2016 (Cerita masih acak-acakkan, belum direvisi, belum dilihat lagi, pokoknya kalau a... More

Chapter #1
Chapter #2
Chapter #3
Chapter #4
Chapter #5
Chapter #6
Chapter #7
Chapter #8
Chapter #9
Chapter #10
Chapter #11
Bukan Update
Chapter #12
Chapter #13
Chapter #14
Chapter #15
Chapter #16
Chapter #17- Lion Pov 1
Chapter #18- Lion Pov 2
Chapter #19
Chapter #20
Chapter #21
Chapter #22
MMIG
Chapter #23
Chapter #24
Chapter #25
Chapter #26
Chapter #27
Chapter #28
Chapter #29
Chapter #30
Chapter #31
Chapter #32
Chapter #33
Chapter #34
Chapter #35
Chapter #37
Chapter #38
Chapter #39
Bukan Update
Chapter #40
Chapter #41
Chapter #42
Chapter #43
Chapter #44
Chapter #45
Chapter #46
Chapter #47
Chapter #48
Chapter #49
Chapter #50
Chapter #51
Chapter #52
Chapter #53
Chapter #54- END
The Wedding
Extra Chapter II
Ucapan Terimakasih
Kolom Pertanyaan
LAPAK BUCIN BARU LAUNCHING 😸

Chapter #36

10.5K 740 3
By ivanaputh

Yuk lanjut lagi

Senin, 19 september 2016

************

Malam harinya Clarissa dan yang lain mulai perjalan mereka menuju hutan yang memiliki tebing yang cukup tinggi. Sebelum mereka pergi Lion telah menempatkan para wariornya disekeliling rumah Nici dan Sam. Awalnya Nici merasa aneh karna disekeliling rumahnya terdapat banyak orang, namun Clarissa menjelaskan semuanya dan akhirnya Nici menerimanya walaupun menurutnya ini sangat berlebihan.

"Apakah masih jauh?". Tanya Harry.

"Sabar Harry sebentar lagi kita sudah sampai". Ujar Clarissa.

"Tapi ini sangat membosankan kak". Ujar Harry sebal.

"Kau ini ya tak pernah berubah, sabarlah. Jac bisakah kau lebih cepat lagi?". Ujar Clarissa.

"Baiklah, kalian semua pegangan". Ujar Jac. Ia kemudian membawa mobil dengan kecepatan diatas rata-rata. Hingga membuat Clarissa berteriak ketakutan.

30 menit kemudian mereka telah sampai di tebing yang telah Lion tentukan.

Di tebing itu pula mereka dapat melihat kota yang berpedar-pedar dengan cahaya lampu. Serta kunang-kunang yang setia menemani kegelapan hutan.

"Jadi kapan kau akan berubah Cla?". Ujar Jac antusias.

"Sabar lah Jac, ini masih jam 10 malam belum waktunya untuk aku dan Harry berubah". Ujar Clarissa.

"Lalu jam berapa kau akan berubah Cla, aku sudah tak sabar untuk bertemu Arca".

"Jam 1 dini hari".

"Itu masih lama Cla".

"Ya dan kau sebaiknya sabar saja". Ujar Clarissa.

Hening tak ada percakapan lagi setelah itu. Clarissa dan Harry membuat lentera dari kelopak bunga yang dirangkai menjadi lampion.

"Whoa Cla ini sangat indah". Ujar Jac terkagum-kagum.

"Ini namanya lentera bulan biru Jac, bangsa gumiho akan membuat lentera ini ketika ia akan mengambil tenaga dari bulan. Nah Harry sekarang giliranmu, berikan cahaya birumu". Ujar Clarissa.

Harrypun segera meletakan tangannya yang terpancarkan oleh cahaya biru lalu mengarahkannya kedalam lentera yang berwarna kuning.

Cahaya biru itupun berpedar dengan indah didalam lentera yang telah Harry buat.

"Cahaya apa itu Harry?". Tanya Lion.

"Itu adalah cahaya dari kumpulan elemen yang mengandung unsur air, dan malam ini giliranku untuk memberikan ini pada moon goddes".

"Oh jadi itu yang disebut werrizu, tapi bukankah saat ini tidak ada orang yang bisa membuat werrizu?". Ujar Lion.

"Ya memang, tapi aku dan Clarissa telah diajari untuk membuat werrizu disaat umurku 4th dan Clarissa 5th". Jawab Harry.

"Whoa bukankah waktu itu kau masih kecil Harry? Dan kau sudah bisa membuat apa tadi warriza—"

"Werrizu Jac". Clarissa membenarkan.

"Ah ya itu maksudku". Ujar Jac.

"Ya memang waktu itu kami masih kecil, tapi meskipun kami masih kecil kami harus bisa membuat werrizu karna itu merupakan tradisi kami para gumiho". Jelas Harry.

"Oh jadi begitu". Ujar Jac.

"Iya, oh ya kak sekarang pukul berapa?". Tanya Harry.

"Pukul 23:58". Jawab Clarissa.

"Sebentar lagi".

"Ya, apa kau sudah siap Harry". Tanya Clarissa.

"Sudah kak".

"Baiklah ayo Harry". Ujar Clarissa seraya menarik tangan Harry.

Mereka segera meletakkan lentera berbentuk lampion itu di tanah.

Clarissa mulai berkonsentrasi sama seperti Harry. Mereka mengangkat lentera dan kemudian angin membawanya terbang, Clarissa mengayunkan tangannya dan muncullah berbagai macam bunga mini berwarna merah muda. Bunga itu terbang mengitari lentera. Kini cahaya lentera tak hanya berwarna biru melainkan bercampur dengan warna merah muda, Lion dan Jac yang melihat itu sangat terkagum-kagum. Mereka tak menyangka bahwa bangsa gumiho memiliki ritual seperti ini.

Kini waktu telah menunjukan pukul 01:00 dini hari.

Clarissa dan Harry telah siap. Mereka kembali berkonsentrasi.

"Acra berubahlah". Ujar Clarissa.

"Ken berubahlah". Ujar Harry.

Kratak

Bunyi tulang yang patah secara bersamaan menggema di tebing itu.

Clarissa mulai berubah wujud menjadi gumiho yang berbulu putih lembut. Sementara Harry ia berubah wujud menjadi gumiho berbulu biru dengan lingkaran putih di ekornya.

Arca—gumihonya Clarissa— menatap langit. Tak lama setelah itu cahaya bulan mulai mengitari Clarissa dan Harry, cahaya bulan yang begitu sempurna membelai dengan lembut ekor-ekor Clarissa dan Harry. Kening Arca memancarkan cahaya keemasan lalu cahaya itu berubah menjadi lambang mahkota milik Ratu. Sama seperti Arca, Ken—gumihonya Harry—juga memiliki tanda seperti itu namun milik Ken berbentuk mahkota raja.

Cahaya bulan mulai masuk kedalam tubuh Arca dan Ken dengan perlahan-lahan tanpa menimbulkan rasa sakit. Dan akhirnya mereka selesai Dengan ritual itu.

Arca menghampiri Lion, ekornya berterbangan karena angin.

Lion menatap kagum terhadap Arca, ingin rasanya ia membelai bulu lembut milik Arca.

"Kau boleh menyentuhnya Lion". Ujar Arca tiba-tiba.

Lion ia menatap Arca dengan dahi bekerut. Sementara Jac ia terkekeh dengan ekspresi Lion, tentu saja ia tahu bahwa Arca bisa membaca pikiran orang.

"Kau bisa membaca pikiranku?". Tanya Lion.

"Tentu saja Lion, dan sekarang kau boleh membelai buluku".

Lion tersenyum, ia pun mulai menggerakan jari-jarinya menyusuri setiap helai bulu milik Arca. Seperti nya ia akan merindukan bulu milik Arca, ini jauh lebih lembut dari bulu milik Elfran—wolfnya Lion—dan juga ini sangat sangat indah.

"Arca apakah kau tak membiarkan aku menyentuh bulumu?". Ujar Jac dengan memasang wajah cemberutnya.

"Tidak! Hanya Lion yang berhak menyentuh buluku". Ujar Arca.

"Jahat sekali kau Arca". Ujar Jac dengan nada dibuat-buat marah.

"Kau boleh menyentuh bulu ku Jac". Ujar Ken.

"Benarkan?". Ujar Jac berbinar-binar.

"Ya asal kau tidak membuatnya lusuh".

"Baiklah". Jacpun mulai membelai lembut bulu milik Ken. Sampai-sampai ia membuat bulu Ken menjadi lusuh dan acak-acakan.

"Berhenti!! Kau membuatnya lusuh Jac". Ujar Ken marah.

"Maafkan aku Ken, tapi aku bolehkan menyentuhnya sekali lagi". Ujar Jac dengan puppy eyesnya.

"Tidak!!". Finis Ken. Jac hanya mengembungkan pipinya.

"Sudah waktunya untuk diriku dan Ken berubah Lion". Ujar Arca.

"Tapi kan ini masih lama Arca".

"Tapi aku harus berubah Lion, kasihan Clarissa ia juga harus menyerap cahaya bulan".

"Baiklah jika itu yang terbaik". Ujar Lion lesu, padahal ia masih ingin bersama Arca.

"Eh tunggu". Ujar Lion tiba-tiba, karna Arca akan merubah wujudnya didepan matanya.

"Ada apa?". Tanya Arca heran.

"Jika kau berubah disini, maka aku akan melihat tubuh Clarissa yang naked".

"Hahahahahaha". Arca tertawa hingga perutnya menjadi sakit.

"Kenapa kau malah tertawa Arca? Apakah mau membiarkan diriku melihat tubuh Clarissa hm". Ujar Lion dengan menaik turunkan alisnya.

"Benar yang dikatakan Clarissa, bahwa kau begitu mesum Lion. Sekedar info untukmu Lion, kami para gumiho berbeda dengan werewolf yang jika mereka berubah menjadi manusia dalam keadaan naked, jika kami berubah maka akan seperti semula yaitu berpakaian lengkap. Apa kau mengerti sekarang?".

"Ohh kenapa kalian para gumiho begitu sempurna. Aku iri padamu Arca".

"Kau begitu berlebihan Lion. Kau tahu bahwa bangsa werewolf itu jauh lebih indah dari kami. Biar Clarissa yang menceritakannya padamu nanti, aku pergi dulu Lion". Ujar Arca.

Kratak bunyi patah tulang kembali terdengar. Kini baik Ken atau Arca telah berubah kembali menjadi Manusia.

Clarissa kini tampak begitu cantik, cahaya bulan memancarkan aura kecantikannya tidak seperti sebelum Arca menyerap tenaga dari bulan.

Lion berjalan mendekati Clarissa. Ia meraih pinggang Clarissa lalu memeluknya. Lion membisikkan sesuatu di telinga Clarissa yang langsung membuat pipinya merah merona.

"Sebaiknya kita pulang sekarang, kurasa Uncle akan mencari kita". Saran Jac.

"Ya kau benar, aku sudah mengantuk sekali. Hoaemm". Ujar Harry dan kemudian menguap karna rasa kantuknya.

"Ya kau benar, ayo. Sekarang biarkan aku yang membawa mobilnya". Ujar Lion.

Merekapun segera menaiki mobil lalu Lion segera membawa mobil itu keluar dari hutan.

🍓🍉🍓

Yeah sampai juga di Chapter #36

Wuhuuuu thanks ya udah mau singgah ke cerita ini...

Bye bye

Sampai ketemu di chapter berikutnya.

Love
_Ivanaputry








😄

Continue Reading

You'll Also Like

829K 83.9K 48
PINDAH KE APK KUBACA Aku hanya berlari dan berlari terus hingga aku memasuki hutan. Dan sampai aku melihat semua makhluk yang dipercayai oleh manusia...
1.1M 75.2K 47
Daddyyyyyy😡 "el mau daddy🥺"
989K 85.9K 47
Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang tuanya, karena sejak kecil ia sudah bersa...
878K 40.4K 40
"I STEVANO LEONANDO. REJECT YOU AS MY MATE, CLAIRE ROUSA" "..." "kenapa kau masih di sini. PERGILAH!!" Aku berlari, terus berlari Aku tidak mau dan t...