I'm Not A Perfect Boy [Choi S...

By CICIYA98

48.1K 4.2K 265

Choi Seungcheol seorang anak dari sebuah sekolah yang sangatlah populer dan tentunya banyak dikagumi oleh pa... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
LAST

Part 4

4.3K 416 32
By CICIYA98

*kriettt

"Seungcheol sedang apa? E-ehh?" Tanya Ji Kyo yang melihat Seungcheol berdiri di depannya yang lalu nyelonong masuk ke rumahnya.

"Hei hati2 jalannya nanti nabrak" kata Ji Kyo yang lalu menutup pintunya dan menyusul Seungcheol yang sudah berada di ruang keluarga.

"Arraseo" kata Seungcheol yang lalu berdiri diam.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Ji Kyo menatap Seungcheol bingung

"Bantuin aku buat prㅠㅠ" rengek Seungcheol sambil mencari cari Ji Kyo

"Baiklah2, sini dasar bayi besar" kata Ji Kyo yang langsung menarik Seungcheol ke tempatnya belajar.

"Aku ngak akan seperti ini kalau ngak buta" kata Seungcheol sambil ditarik oleh Ji Kyo. Sebuah smirk terukir jelas di wajah Seungcheol.

....

"Nah sudah selesai" kata Ji Kyo yang sudah selesai membantu Seungcheol membuat PR dan tentunya tugas Ji Kyo sendiri
"Gomawo Ji Kyo-ah" kata Seungcheol tersenyum manis
"Ne, pulanglah sekarang" kata Ji Kyo yang berdiri dari tempatnya duduk
"Diantar lagi, ya?" Tanya Seungcheol yang juga ikut berdiri
"Ok, itu adalah kewajibanku sekarang" kata Ji Kyo yang lalu menuntun Seungcheol keluar dari rumah Ji Kyo.

...

"Sudah sampai pulanglah" kata Ji Kyo

"Gomawo" kata Seungcheol tersenyum lagi

"Ayolah kau terlalu banyak terima kasih" kata Ji Kyo mengibas ngibaskan tangannya

"Arra, Jalja (Gnite) Ji Kyo-ah" kata Seungcheol yang mulai memasuki rumahnya

"Ne, bye2" kata Ji Kyo melambai lambaikan tangannya dan mulai pergi dan kembali ke rumahnya.

Saat Ji Kyo pergi sebuah mobil berhenti tepat di rumah Seungcheol. Pengendara mobil itu menatap tajam kepergian Ji Kyo.

"Siapa dia?" Tanya penumpang di belakang mobil
"Mollaseo, apa kita ikuti?" Tanya si pengendara
"Jangan, biarkan saja, kajja" kata penumpang tersebut. Mobil itu pergi melaju dengan kencang.

...

Besoknya Ji Kyo bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Lalu oppanya dimana? Lebih tepatnya Jeonghan sedang ada perjalanan bisnis di Busan untuk 1 minggu ini. Jadi selama satu minggu ini Ji Kyo akan tinggal sendirian di rumah. Dia melangkahkan kakinya keluar rumah , lagi lagi Seungcheol ada di hadapannya sekarang. Entah mengapa Sekarang Seungcheol akan terus menempel padanya apa boleh buat karena Seungcheol memintanya dengan aegyonya itu yang menbuat Ji Kyo ngak kuat.

Ji Kyo menghampiri Seungcheol perlahan
"Kau sedang apa?" Tanya Ji Kyo pada Seungcheol yang berdiri didepannya kali ini Seungcheol menambah perlengkapannya yaitu tongkat untuk orang buta.

"Menunggumu, kita harus berangkat bersama" kata Seungcheol yang menyodorkan tangannya pada Ji Kyo

"Apa?" Tanya Ji Kyo menatap tangan Seungcheol bingung

"Tuntun aku" kata Seungcheol dengan datarnya

"Heol, apa tongkat dan kacamata itu masih ngak cukup?" Tanya Ji Kyo menatap Seungcheol dari atas sampai bawah

"Aniyeo" kata Seungcheol menggeleng. Ji Kyo mengehela nafasnya pelan dan mengenggam tangan Seungcheol. Terukir jelas senyuman di wajah namja itu, sementara Ji Kyo hanya membatin
'Coba saja aku ngak membantunya waktu itu, kalau aku tau dia bakalan begini, aku tinggalin aja waktu itu' batin Ji Kyo kesal.

Mereka sampai di gerbang sekolah, Ji Kyo menghentikan langkahnya.

"Kenapa kita berhenti? Ini sudah sampaikan?" Tanya Seungcheol

"Ne, tapi lepaskan tanganmu" kata Ji Kyo yang berusaha melepaskan tangannya

"Jangan! Lagian kamu akan dinilai sebagai anak yg baik yang mau membantuku yang buta ini" kata Seungcheol

"Baiklah aku kalah" kata Ji Kyo yang lalu membawa Seungcheol ke kelas dengan tangan yang masih berpegangan. Dia ngak peduli lagi sama orang lain yang mau menagtakan apa, atas kelakuannya.

Mereka duduk bersebelahan, tiba2 saja perut Ji Kyo mules. Ji Kyo memutuskan untuk ke WC tapi tangan Seungcheol menahannya.

"Mau kemana?" Tanya Seungcheol menghadap papan tulis yah diakan buta dia ngak tau juga mau menghadap kemana.

"Ke WC lepaskan.., ini mules banget" kata Ji Kyo yang ngak tahan lagi. Seungcheol langsung melelaskan tangan Ji kyo tanpa berkata-kata. Dengan kecepatan Kilat Ji Kyo berlari je arah WC.

*BRUUTTTT
*ceklek
"Ahhh leganya" kata Ji Kyo yang baru keluar dari toilet sambil mengelus elus pelutnya legah. Saat dia ingin keluar dia berpaspasan dengan Na Ra. Ji Kyo hanya memberikan senyuman apa adanya untuk Na Ra dan anehnya Na Ra tersenyum manis sekali pada Ji Kyo. Heran? Tentunya
'Ternyata seorang Choi Na Ra bisa berakting dengan hebatnya' batin Ji Kyo
'E eh tunggu belum tentu juga Na Ra melakukan semua ini pada Seungcheol' pikir Ji Kyo.

"Permisi?" Kata seseorang yang membuat lamunan Ji kyo terbubarkan

"Ah mianhae" kata Ji Kyo yang lalu keluar seutuhnya dari WC. ternyata dia masih melamun tadi saat berpaspasan dengan Na Ra.

'Astaga Yoon Ji Kyo kamu ini!' Batin Ji Kyo kesal pada dirinya sendiri. Ji Kyo kembali ke kelasnya dengan langkahnya yang terbilang pelan. Karena Ji Kyo masih memikirkan beberapa hal.

'Seorang Choi Na Ra teganya melakukan hal itu pada Seungcheol. Tapi dengan alasan apa Na Ra melakukannya?' itulah yang dipikirkan Ji Kyo sampai tiba di depan kelasnya.

Saat Ji Kyo memasukki kelas dia melihat Seungcheol duduk dengan santainya dan sebuah pertanyaan muncul dibenak Ji kyo.
'Bagaimana kalau aku tanya langsung saja ya?' Batin Ji Kyo yang lalu duduk di bangkunya tepat di sebelah Seungcheol.

"Seungcheol-ah aku ingin tanya" kata Ji kyo
"Tanyakanlah" kata Seungcheol yang mengahadap lurus kedepan.

"Apa kau mempunyai masalah dengan Na Ra sampai2 dia membuatmu seperti ini?" Tanya Ji Kyo , volume suara Ji Kyo sangat kecil yah hanya bisa didengar oleh Ji Kyo dan Seungcheol saja.

"Nanti saja aku ceritakan ,sebentar lagi masukkan?" Tanya Seungcheol masih menatap lurus kedepan

"Ne 5 menit lagi, tapi janji ya? kamu akan ceritakan, Arrachi ?" Tanya Ji Kyo
Seungcheol mengangukkan kepalanya mantap.

Bel masuk berbunyi dan kali ini pelajaran tang sangat sangat bikin otak sariawan. Yup! Apa lagi kalau bukan Matimatika ups... Matematika sob. Tapi tenang aja Ji Kyo anak yang pintar dia termasuk sepuluh besar di kelasnya. Kalau Seungcgeol? Yah dia No. 1 di kelasnya.

Guru matematika mereka Hong saem, entah mengapa kalau guru ini yang mengajar semua murid merasa senang. Kenapa tidak? Hong saem atau biasanya dipanggil oleh murid Mr. Josh yah guru ini gaul sama murid2nya. Dan selalu membuat murid2 perempuan klepek klepek ganteng sih tapi menurut Ji Kyo Seungcheol is the best sekalipun dia buta.

Semua murid tersenyum saat melihat Mr. Josh masuk ke kelas, pelajaran matematika yang sulit yang membuat pusing akan hilang jika sekali saja melihat wajah guru satu ini ( pengecualian untuk Seungcheol maklumi karena dia tunanetra). Pelajaran dimulai dan semua murid memperhatikan dengan seksama begitu pula Ji kyo dan Seungcheol.

"Baiklah anak2 apa ada yang mau bertanya?" Tanya Mr. Josh sambil menatap semua muridnya dan ngak ada satupun yang mau bertanya *ini sudah biasa*

"Kalau begitu saya saja yang tanya" kata Mr. Josh yang mencari targetnya saat ini dihadapannya.

"Seungcheol-ssi apa kau tau bagaimana mengerjakan ini?" Tanya Mr. Josh sambil menunjuk soal di papan tulis

"Mian saem aku ngak bisa melihat" kata Seungcheol sambil mengangkat tangannya dan menurunkannya lagi. Ji Kyo hanya bisa menahan tawanya bagaimana bisa seorang guru matematika menajdi pelupa? Yah maklumin namanya juga manusia

"Sorry Seungcheol-ssi, saya kelupaan kalau begitu saya sebutkan saja soalnya" kata Mr. Josh yang mulai menyebutkan soalnya yang langsung terangkau di otaknya Seubgcheol.

"Apa jawabanya?" Tanya Mr. Josh menatap Seungcheol serius

"Jawabanya 56 akar 5 dm kubik" kata Seungcheol

"Baiklah, kita lanjutkan ke teman kalian yang lain" kata Hong saem yang mulai mencari targetnya lagi

"Ah Mr. Kim Mingyu, jawab soal nomor 2 didepan" kata Mr. Josh yang menunjukan soal kedua di papan tulis. Dengan percaya dirinya Mingyu maju dan mengerjakan soalnya.

Setelah selesai mengerjakannya Mingyu kembali ke tempat duduknya.
"Ada yang kurang" kata Mr. Josh menatap serius memeriksa jawaban Mingyu. Mingyu yang berada di tempatnya mencoba menghitung kembali.

"Baiklah Ji Kyo coba benarkan jawaban Mingyu" kata Mr. Josh yang sudah menyodorkan spidol pada Ji kyo.

Ji Kyo menghitung ulang jawaban Mingyu
'Ini benar kok tapi apa yang salah? Ah dasar Mingyu ceroboh' batin Ji Kyo yang berhasil menemukan kesalahan Mingyu lebih tepatnya kekurangan. Ji kyo hanya menulis satuan terakhir cm kubik.

"Bagus kembali ke tempat dudukmu dan kalian semua murid disini harus teliti akan jawaban kalian bahkan satu kata satuan itu sangat penting bagi nilai kalian" kata Mr. Josh memperingatkan semua murid yang lalu melanjutkan pelajarannya kembali.

Tak terasa Bel istirahat berbunyi
Ji kyo ngak membawa bekal kali ini dia memutuskan untuk ke kantin, tapi saat dia akan ke kantin dia melihat Seungcheol yang masih terduduk diam dan menatap lurus kedepan.

"Seungcheol-ah ngak mau ke kantin?" Tanya Ji kyo pelan, Seungcheol menggeleng pelan lalu menghela nafasnya kasar.

"Bisakah kau membelikanku roti sama susu? Nanti aku kembalikan" kata Seungcheol yang masih menatap lurus.

"Ne, aku pergi dulu" kata Ji kyo yang lalu pergi keluar kelasnya menuju kantin.

Sementara itu Seungcheol masih duduk terdiam di kelas. Di kepalanya terputar kembali kejadian dimana sebelum dia buta. Raut wajah Seungcheol dari datar menajdi kecewa saat mengingat bahwa NaRa tega melakukan hal itu padanya. Setelah itu senyuman lebar terukir jelas di wajah Seungcheol saat dia mengingat Ji kyo yang membantunya walaupun sampai sekarang Seungcheol ngak tau wajah Ji kyo. Senyuman itu hilang saat seseorang duduk disebelah Seungcheol.

"Mau apa kesini?" Tanya Seungcheol dingin pada Na Ra yah, yeoja itu mengunjungi Seungcheol.

"Aku rindu padamu" kata Na Ra yang bertingkah manja di sebslah Seungcheol

"Eoh? Kita sudah berakhir Choi Na ra pergilah aku ngak mau didekatmu lagi" kata Seungcheol dengan dinginya

"Wae? Aku ngak ada salah kan?" Tanya NaRa yang mulai menangis.

"Aku ngak pantas lagi untukmu" kata Seungcheol tanpa memperdulikan tangisan Na Ra.

"Aku benar2 mencintaimu oppa" kata Na Ra yang terus menangis

"Aku ngak bisa Nara-ya, lebih baik kau melupakanku" kata Seungcheol
'Daebak! Choi NaRa' batin Seungcheol
Na Ra menangis disamping Seungcheol di kelas itu hanya ada Nara dan Seungcheol.

Sementara itu Ji Kyo sedang di kantin memakan Kimchi yang dia beli, di dekat kimchinya terdapat satu roti cokelat dan susu pisang untuk Seungcheol. Setelah selesai menghabiskan kimchinya JiKyo berjalan menuju kelas, saat dia hampir sampai.

"Hiks..hiks..srrch."
"Siapa yang menangis?" Gumam Ji Kyo sambil berjalan menuju kelas

Perlahan Ji Kyo membuka pintu kelasnya. Ternyata Nara yang sedang menangis di dekat seungcgeol. Seungcheol terlihat rese akan tangisan Nara. Ji Kyo menghampiri mereka, perlahan Ji kyo menaruh makanan Seungcheol dan mendekati Nara.

"Nara-ssi? Waeyo?" Tanya Ji Kyo didekat Nara , Nara hanya menggeleng dan Ji Kyo menatap Seungcheol dilihatnya Namja itu memakan rotinya dengan santai. Ji kyo berdecak sebal ' kenapa dia sekasar ini sih? Kan belum tentu Na Ra yang melakukannya' batin Ji kyo.

"Nara-ssi, jangan menangis lagi ini di sekolah, sebaiknya kamu pulang ke kelasmu karena bel masuk akan berbunyi" kata Ji Kyo lembut pada Nara. Na Ra hanya menatap Ji Kyo sendu dan mengangguk pelan lalu keluar kelas tanpa menatap Seungcheol.

"Babo!" Kata Ji kyo memukul kepala Seungcheol pelan

"Ya! Sakit" kata Seungcheol mengelus kepalanya pelan

"Jangan membuatnya nangis di tempat seperti ini" kata Ji Kyo yang lalu duduk

"Jadi aku harus apa? Menariknya? Membawanya pergi? Bolos? Memasukkannya ke penjara? Melaporkannya?" Tanya Seungcheol bertubi tubi

"Ya! Belum tentu dia yang melakukan semua ini" kata Ji Kyo berusaha membela Nara

"Kenapa kau membelanya eoh? Buktinya sangat kuat mengarah padanya" kata Seungcheol mendengus kasar

"MOLLA!" Kata Ji Kyo ketus. Seungcheol hanya diam tanoa memperdulikan Ji kyo

Bel lulang sekolah sudah berbunyi. Ji Kyo membereskan barangnya dan Seungcheol masih duduk terdiam didekatnya.

"Mianhae" kata Ji kyo sambil membereskan barangnya

"Hm? Ne, mianhae" kata Seungcheol

"Jadi dimana kau akan menceritakannya?" Tanya Ji Kyo

"Di rumahmu saja" kata Seungcheol yang mulai berdiri dari tempatnya duduk.

"Kajja" kata Ji kyo yang lalu menuntun Seungcheol ke rumahnya.

...

Sekarang ini Ji kyo dan Seungcheol sudah sampai di rumahnya Ji kyo. Tepatnya di ruang keluarga.

"Jadi ceritakanlah" kata Ji Kyo yang sudah duduk dengan rapi

"Jadi begini dulunya ayahnya Nara bekerja sebagai Sekretaris di perusahaan ayahku. Dulu terjadi suatu insiden di gedung perkantoran ayahku saat itu penyakit ayahnya Nara kumat saat itu ayahnya Nara berubah menjadi ngak sadarkan diri dia seperti orang kesurupan. Ayahku yang heran akan kelakuan ayahnya Nara berusaha menenangkannya tapi ayahnya Nara memberontak dan berlari ke Rooftop gedung menerjunkan dirinya sendiri." Cerita Seungcheol yang mendapat teriakkan ketakutan dari Ji Kyo

"Aish belum selsai" kata Seungcheol

"Mian, lanjutkan2" kata Ji Kyo yang mulai serius kembali

"Tentunya ayahnya Nara meninggal saat nenerjunkan dirinya dan Saat itu Nara masih tinggal di Jepang bersama ibunya, dan Nara ngak tau sama sekali tentang hal ini, hanya ibunya saja yang tau akan penyebab kematian ayahnya" kata Seungcheol

"Jadi maksudmu Nara salah paham akan keluargamu?" Tebak Ji Kyo

"Ne, waktu itu aku dekat dengannya tapi saat dia salah paham dia murka dan menjadi Gila seperti ayahnya waktu itu." Kata Seungcheol

"Lalu apa yang terjadi saat dia gila?" Tanya Ji Kyo penasaran, seungcheol menghela nafasnya pelan.

"Dia kecelakaan, dan itu membuatnya lupa ingatan" kata Seungcheol dan JiKyo menutup mulutnya yang menganga dengan punggung tangan kanannya.

"Jadi maksudmu sekarang Nara sudah ingat semuanya?" Tebak Ji Kyo dan dibalas dengan anggukkan pasrah Seungcheol.

Mereka berdua terdiam
10 detik
20 detik
35 detik
58 detik
1 menit

Ji kyo melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Ini sudah jam 5.00, mau kuantar sekarang?" Tanya Ji kyo menatap Seungcheol lelah

"Ne, kajja" kata Seungcheol yang berdiri dan menjulurkan tangannya yang diraih oleh Jikyo untuk dituntun pulang. Saat mereka keluar dari pintu.

"Oppa?" Tanya Ji kyo yang melihat Jeonghan turun dari mobilnya.

Continue Reading

You'll Also Like

22.5K 5.3K 19
Anak yang tidak diinginkan, begitulah yang Naylin dan Zirka rasakan, mereka berdua satu nasib hanya saja beda cerita. Naylin yang cacat dan sering d...
219 13 1
๐‚๐จ๐›๐š ๐š๐ฃ๐š ๐๐ฎ๐ฅ๐ฎ ๐›๐š๐œ๐š ๐›๐ž๐›๐ž๐ซ๐š๐ฉ๐š ๐›๐š๐›, ๐ฌ๐ข๐š๐ฉ๐š ๐ญ๐š๐ฎ ๐ค๐š๐ฅ๐ข๐š๐ง ๐ฌ๐ฎ๐ค๐š๐š. ๐†๐ข๐ฆ๐š๐ง๐š ๐ฒ๐š๐š ๐ซ๐š๐ฌ๐š๐ง๐ฒ๐š ๐ค๐š๐ฅ๐จ ๐ฉ...
17K 621 10
Hai Army !!!!! Aku hanya ingin membagi tulisan dan curhatan Army maupun member BTS sendiri ... Disini aku juga menulis beberapa artikel yang kalimat...
4K 140 14
โ€ขTYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA, DIMAKLUMI YA MAN TEMAN (โ ไบบโ  โ โ€ขอˆโ แด—โ โ€ขอˆโ ) โ€ขSEBELUM MEMBACA, FOLLOW AKUN KU DULU YAA๐Ÿ˜ผ๐Ÿ˜ผ > DISCLAIMER < - this is just FIKS...