The Handsome Devil Love

By mauracubby

1.4M 45.1K 571

WARNING !!! CERITA INI DI PRIVATE ( khusus untuk folowers saya ) Kenangan lalu masih jelas terekam di memori... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
Chapter 17
bukan update
Numpang Promosi ya???
Chapter 29
jeritan hati ??!!!
Chapter 34
Chapter 38
Chapter 41
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 56
Chapter 61
Extra Part
Extra Part II
Pengumuman
Promosi (lagi) :
Pemberitahuan
Bukan Update

Chapter 53

20.9K 1.3K 35
By mauracubby

Prilly sudah berkali-kali mengerang frustasi,akhir-akhir ini bukan hanya Ali yang bersikap aneh kini anaknya Raka juga mulai bersikap sedikit membuat Prilly frustasi,

"Abang sayang, pakai ini aja nak ya kekantor daddy eumm." Prilly masih membujuk Raka dengan menyodorkan kaus bertuliskan namanya dengan jeans selutut seperti pakaian Raka biasanya namun lagi-lagi Raka menolak.

"Mommy abang au baju sepelti daddy." Pekik Raka yang terlihat mulai sebal itu.

"Sayang, baju seperti daddy kan baju kekantor sayang abang kan masih kecil belum kekantor seperti daddy jadi pakai ini dulu nak ya." Prilly masih membujuk Raka.

Dengan usia kandungan yang mulai memasuki 4 Bulan itu perut Prilly terlihat semakin membuncit, bahkan ada yang mengira usia kandungan Prilly sudah memasuki 6 atau 7 Bulan. Dengan perut besar Prilly semakin sering merasa lelah bahkan tubuhnya seperti remuk apalagi menghadapi tingkah dua pria tampan yang dicintainya ini.

"Abang sayang mommy nak."tanya Prilly lembut sambil membelai kepala Raka.

Raka menatap Prilly sambil mengangguk pelan, Prilly tersenyum lembut Raka memang menyayanginya tapi entah kenapa belakangan ini baik Raka maupun Ali seperti berlomba-lomba mencari perhatian darinya.

Dimulai dari Ali yang merajuk karena Prilly tidak menyisir rambutnya, beberapa hari ini Ali memang menginginkan Prilly uang menyisir rambutnya bahkan sampai bercukur pun Ali meminta Prilly begitupun Raka dimulai dari dibangunkan pagi,mandi bahkan sampai makan pun harus disuapi Prilly jelas ini aneh Raka memang manja tapi Raka sangat mandiri bahkan memakai baju Raka sudah mulai mengerjakan sendiri apalagi makan.

Entahlah, entah apa yang terjadi pada pria-pria tampan beda generasi ini, meskipun lelah dengan sikap Ali dan Raka namun Prilly sangat menikmati perannya sebagai Istri dan ibu yang disangat dibutuhkan oleh pria tampan itu.

"Yaudah abang pakai baju ini dulu sayang ya, mommy janji nanti saat dijemput oma Ambal kita mall mommy belikan baju seperti daddy." Ucap Prilly yang langsung diangguki Raka wajah Raka kini kembali sumringah dengan cepat Raka mengecup lama pipi Prilly hingga prilly terkekeh geli.

Ditempat lain Ali sedang bergelut dengan kertas-kertas yang berserakan dimejanya, entah apa yang salah sampai beberapa klien mengajukan komplen padanya dengan alasan bawahan Ali tidak becus atau lalai bahkan banyak rentetan keluhan lainnya.

Ali memijit pelan pelipisnya, ini memang bukan masalah besar walaupun komplen tetap saja beberapa perusahaan yang mengeluh itu tidak berani memutuskan kerjasama, perusahan besar dan berkembang seperti Winata Group sungguh tidak akan bangkrut hanya karena pembatalan beberapa proyek yang terbilang kecil untuk perusahaan yang memiliki cabang di beberapa Negara Asia itu.

"Curut sibuk banget lo." Ucap Kevin tanpa permisi langsung merebahkan tubuhnya diatas sofa Ali.

"Pusing gua." Ucap Ali yang kini ikut merebahkan tubuhnya disamping Kevin.

"Minggir lo apaan coba dekat-dekat gua begini." Sungut Kevin saat Ali merebahkan kepalanya dibahu Kevin.

"Sebentar doang,gua nyaman sama bau lo." Balas Ali santai sambil memejamkan matanya.

Kevin menatap cengo sahabatnya ini sejak kapan Ali semanis ini?

"Lo sehat?" Tanya Kevin was-was sambil menempelkan punggung tangannya didahi Ali.

"Enggak." Balas Ali santai tanpa merubah posisinya.

"Hah? Lo gila?" Pekik Kevin dengan nada lebay nya.

"Iya gua gila, gua tergila-gila akan cintanya Bidadari mungil gua."ucap Ali sambil terkekeh.

"Ohh Tuhan.. kenapa baru sekarang kau sadarkan aku betapa ruginya pria tampan seperti ku memiliki sahabat setengah waras begini." Ucap Kevin dengan nada dibuat-buat sambil mengadahkan tangannya.

"Sialan lo." Rutuk Ali menoyor kepala Kevin.

Kevin hanya terkekeh geli lalu kembali menyenderkan tubuhnya disofa diikuti oleh Ali,
"Li, gua mau ajak Nayla Nikah."

Ali sontak menegakkan tubuhnya saat mendengar penuturan Kevin,
"Serius lo? Terus kuliah Nay gmn." Tanya Ali

"Gua bakal ijinin dia tetap kuliah seperti biasa, lo liat angel bahkan rela menunda pendidikannya demi Lo dan Raka, tapi gua enggak kan maksa dia seperti angel gua tahu pendidikan penting meskipun dalam hati gua pengen Nay lebih memperhatikan gua tapi gua enggak kan ngehambat cita-cita dia." Jelas Kevin sambil memejamkan matanya.

"Ada apa sih sebenarnya kev, gua heran kenapa tiba-tiba lo pengen nikahin Nay,bukannya janji lo bakal nunggu dia selesai kuliah dulu."

"Gua enggak bisa Li, kampus kita udah enggak aman buat Nay, gua bahkan sekarang bersyukur banget angel milih nunda kuliahnya dulu dikampus kita." Cerocos Kevin sambil memijit pelipisnya.

Ali tahu Kevin sedang merahasiakan sesuatu tapi apa? Bukankah dulu Kevin sangat santai menjalani hubungannya dengan Nayla lalu kenapa sekarang?

"Curut yang satu tu gimana?" Tanya Ali sambil menatap Kevin.

"Dia setuju." Jawab Kevin, dan itu kembali membuat Ali bingung, Galang menyetujui pernikahan Nayla dan Kevin? Bukan karena Galang tidak menyukai Kevin tapi Ali tahu Galang tidak mungkin membiarkan Nayla menelantarkan Pendidikannya.
Tapi sekarang?

"Lo jelasin ke gua apa yang gua enggak tahu?"Tanya Ali sambil menaikkan sebelah alis tebalnya itu.

Kevin terkekeh sambil menoyor kepala Ali,
"Andre kembali bertingkah." Jawab Kevin sambil menatap Ali.

"Gila.." hanya itu yang keluar dari mulut Ali. Bagaimana tidak? Bahkan Ali sendiri sudah tidak mempermasalahkan lagi Andre mengajar dikampus miliknya karena Ali menganggap antara dirinya dengan Andre tidak ada dendam atau apapun lagi tapi nyata nya?

"Sialan tuh kampret." Ketus Ali dengan muka merahnya.

"Gua juga enggak tahu, lo tahu kemarin dia bahkan berani-beraninya narik tangan Nayla untuk ikut bersama dia, ya Tuhan entah apa yang akan terjadi pada Nay kalau gua terlambat." Ucap Kevin frustasi.

"Gua setuju.lebih baik lo nikahin Nayla itu jauh lebih aman buat keselamatan Nayla dengan lo disisinya , masalah Andre kita bicarain lagi nanti, kita cari cara buat hadapin dia tapi untuk saat ini sebaiknya cukup lo gua dan Galang yang tahu, gua enggak mau Nay dan Prilly ketakutan sampai berimbas pada kandungannya." jelas Ali sambil menepuk pelan bahu Kevin.

"Thanks Li, jujur gua sedikit khawatir dengan keselamatan Nay angel dan Raka juga janin dalam kandungan Prilly." Ujar Kevin.

"Gua bakal jagain Prilly dan Raka dan lo harus jagain Nayla." Kevin menganggukkan kepalanya. Entah apa yang sebenarnya ada dalam otak kecil Andre saat ini, bukankah Clara hanya masa lalu lagipula dulu bukan Ali yang menyakiti Clara tapi Clara yang menyakiti Ali tapi kenapa sampai saat ini Andre begitu bersemangat menghancurkan orang-orang yang dicintai Ali.

Semoga semuanya baik-baik saja.. doa Ali dan Kevin dalam hati..

************

"Sayang..." panggil Prilly saat memasuki ruang Ali.. ya hari ini Prilly sangat ingin melihat senyuman hangat suaminya. Entah lah mungkin saat ini Prilly sedang mengidam.

"Iya Sayang, lho kamu kok kesini?" Tanya Ali heran saat melihat istri mungilnya didepan pintu.

"Emang aku enggak boleh kesini, yaudah aku pulang." Ketus Prilly sambil membalikkan tubuhnya meraih gagang pintu namun buru-buru Ali beranjak menahan istrinya.

"Kok ngambek sih yang." Kekeh Ali sambil memeluk pinggang istrinya.

Prilly masih diam bahkan pegangan pada pintu belum terlepas meskipun Ali memeluk erat pinggangnya sambil mengelus lembut perut buncitnya namun Prilly tetap enggan membalikkan tubuhnya.

"Yang.."

Hening.

"Kamu datang sendiri, Babang Raka mana Sayang." tanya Ali berusaha meredakan kemarahan istrinya.

"Sama mama." Ketus Prilly. Ali menghela nafasnya, emosi Prilly memang labil semenjak kehamilannya ini.

"Oke, aku minta maaf maksud aku bukan kek gini tapi aku kaget aja kamu datang enggak bilang-bilang ke aku,kan bisa aku jemput." Jelas Ali sambil mengecup pelan leher istrinya.

Prilly akhirnya tersenyum tangannya kini berpindah pada lengan Ali yang memeluk pinggangnya,
"Aku kangen, pengen lihat senyum kamu." Rengek Prilly manja sambil merebahkan kepalanya kedada Ali.

Ali terkekeh geli, barusan istrinya marah sekarang sudah manja begini? Ya Tuhan...
"Nih aku senyum lihat dong." Goda Ali sambil mengeratkan pelukannya.

Prilly membalikan tubuhnya menatap Ali yang sedang tersenyum padanya, senyuman yang dirinduinya, senyuman yang diinginkannya,
"I Love you." Bisik Prilly sambil membelai lembut rahang Ali.

"I love you too.." balas Ali, perlahan Ali mendekatkan wajahnya pada wajah Prilly, Prilly tersenyum lembut dengan perlahan mata Prilly terpejam seiring dengan lumatan dan pagutan lembut bibir Ali pada bibirnya.

Ali semakin intens melumat bibir tipis istrinya itu, tangannya semakin merengkuh pinggang Prilly, tangan Prilly kini sudah bertengger dileher Ali, jemari Prilly menyusup pelan mengacak-acak rambut rapi Ali, jambakan kecil pada rambut Ali membuat Ali semakin menggila dalam ciumannya, Ali semakin memanggut bibir Prilly begitupun Prilly semakin dalam membalas lumatan Ali,

"Aku menginginkanmu sayang." Bisik Ali sesaat setelah melepas pagutan pada bibir Prilly, Prilly tersenyum dengan nafas terengah-engah Prilly menempel dahinya pada dahi Ali.

"Ambil hak mu sayang, dengan senang hati aku akan melakukan kewajibanku." Balas Prilly dengan suara serak yang semakin menggoda Ali.

Ali dengan segera membopong Prilly kedalam kamar diruangannya, Ali segera membaringkan Prilly disana,
"Dek, daddy kangen..Kasih jalan buat daddy jenguk adek ya." Bisik Ali pada perut buncit Prilly sebelum melepas semua pakaiannya dan dress hamil yang dipakai Prilly.

Prilly tersenyum hangat menyambut Ali yang menindihnya, setelah itu hanya deruan nafas dan desahan mereka memenuhi kamar itu, berkali-kali terdengar teriakan Prilly menyebut nama Ali begitupun dengan gerakan dan erangan tertahan Ali.. mereka bahagia menikmati kenikmatan dalam penyatuan Cinta mereka..

*********

"Brengsek..." Andre melempar jas nya kesofa.

"Lo pulang marah-marah begini." Sahut sosok perempuan cantik sambil melenggang di depan Andre.

"Sialan, gua selalu gagal hancurin Ali dan sahabatnya itu." Geram Andre sambil memijit pelipisnya.

"Lo tenang gua bakal bantuin lo." Ucap Wanita itu dengan santai.

"Harus, lo emang harus bantuin gua, dan lebih parahnya lo tahu Keluarga Hardana sudah tahu Prilly adalah sisi, double shit." Teriak Andre kembali menendang Meja didepannya.

"Sial, kita kecolongan, gerak kita semakin sempit lo tahu sendiri bagaimana kekuasaan Winata dan Sekarang Hardana, sial.." Wanita itu mulai panik sambil menggigit kukunya.

"Gua enggak perduli, gua bakal habisin mereka, Ali yang ngebuat Gua kehilangan Cinta gua dan Prilly yang ngebuat Gua kehilangan Bunda gua." Lirih Andre masih dengan tatapan nyalangnya.

Andre kembali mengingat bagaimana Bundanya dulu menangis saat keluarga Hardana memecatnya, Andre kecil hanya bisa melihat bagaimana tersiksa Bundanya hingga akhirnya Bunda nya lebih memilih memotong nadinya hingga meninggal dunia, meninggalkan Andre kecil sebatang kara, Andre sudah kehilangan Ayahnya sekarang dia kehilangan Bundanya, sampai akhirnya Andre bertemu ibu panti yang mengajaknya tinggal disana, disana lah pertama kali Andre mengenal Clara, Clara juga sama sepertinya,hingga seiring berjalannya waktu Andre dan Clara layaknya sepasang kekasih meskipun Clara berkali-kali menegaskan bahwa Andre hanyalah sosok kakak yang sangat disayangi Clara.

Andre tahu dihati Clara tidak ada tempat untuknya, apalagi semenjak berpacaran dengan Ali, Clara semakin menjauh darinya, sejak saat itu Andre membenci Ali, hingga pada malam laknat itu Andre yang kehilangan kewarasannya akibat cemburu dan iri itu memilih menjadikan Clara sebagai miliknya dengan cara memperkosa Clara, bahkan teriakan kesakitan Clara tidak diperdulikan olehnya, Andre menyesal sungguh, tapi Andre benci saat Clara memilih meninggalkannya hingga akhirnya Clara melahirkan dirumah sakit dan mengatakan anak itu adalah anak Ali bukan anaknya, sejak saat itu Andre semakin membenci Ali. Ali adalah perusak hidupnya,Ali adalah muara penderitaannya.

"Lo ngelamun." Andre tersentak saat Wanita itu duduk dipangkuannya.

"Lo tenang dre, gua akan selalu ada buat lo." Desah wanita itu sambil menggigit pelan telingan Andre.

Andre segera melempar tubuh wanita itu keatas sofa dengan tergesa-gesa Andre membuka pakaian wanita itu, tanpa aba-aba Andre segera membenamkan miliknya dan memompa wanita itu dengan kuat tidak ada Cinta, tidak ada kelembutan bahkan wanita itu berteriak kesakitan namun Andre tetap tidak peduli.

"Lo bakal hancur Li, gua bersumpah.." Ucap Andre dengan lantang seiring Puncak kenikmatan menderanya sampai Andre tumbang diatas Wanita itu.

***********

Konflik baru nih kayak nya??
Hehehe..

Vote and komeen nyaa ya..

Continue Reading

You'll Also Like

11.2K 539 36
Clarisa dibuat pusing dengan kehadiran 3 makhluk di dalam hidupnya. 1. Danzel. Cowok ter-menyebalkan di sekolah yang membuat hidupnya tidak tentram k...
7.6M 169K 40
Blurb Novel Romantis (21+), DEWASA. Kisah perjuangan gadis cantik yatim piatu (16 tahun) yang harus melayani nafsu majikannya. Inilah kisahnya ....
YES, DADDY! By

Fanfiction

316K 2K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
572K 41.6K 32
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...