Awareness: Is (not) The Ending

By Ciciliaa03

17.6K 1.2K 79

-[COMPLETED] -[TAHAP REVISI] - BEBERAPA PART DI PRIVATE (TERMASUK ENDING, EPILOG, EXTRA PART MENGHINDARI CO... More

Prolog
1. New Class
2.Poetry
3. Doubtful
5. Sympathy, Empathy or Love?
6.Consensus
7. It's the answer?
8. Darkness(1)
9. Darkness(2)
10. New Boyfriend
11. Give and Take
12. Jealous
13. Distance
14. bestfriEND?
15. Where Are you?
16. It's happiness?
17. bestfriEND, again?
18. Langit Jingga
19. Seleksi
20.Selingkuh?
21. OMG! My First Kiss!
22.Accident
23. Menyesal
24. The Car?
25. Reality
26. Pemilik Hati
27. Goodbye
Epilog
EXTRA PART #1
EXTRA PART #2
About Sequel
XXX

4. Do you love me?

852 51 0
By Ciciliaa03

ADA PEROMBAKAN CERITA BESAR-BESARAN, MAAF KALO KALIAN LAGI BACA DAN ALURNYA JADI MUTER-MUTER. AKU AKAN TUNTASKAN PENGEDITAN SE SEGERA MUNGKIN. CERITA INI JUGA NANTI AKAN BERUBAH NAMAA^^ MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN NYA

••

Cinta tak butuh alasan karena yang sebenarnya cinta adalah rasa yang tak ber-alasan

••

Nata duduk sendiri di kursi panjang depan kelasnya, bel pulang berdering sudah dari lima belas menit yang lalu. Pria itu tidak bergerak dari tempatnya, asyik memperhatikan tiap tiap orang yang berlalu lalang di depannya.

"Nat."

Pria itu menoleh ke asal suara, terdapat gadis dengan tas punggung berwarna merah maroon tengah menghampirinya.

"Klub kan?"

Nata berdeham membalas pertanyaan dari Stevi, gadis itu mengangguk angguk mengerti setelahnya duduk disamping pria itu.

“Vi.” Panggil Nata. Kepalanya ia condongkan ke depan agar dapat menatap lekat wajah Stevi.

“Apa?” Stevi memandang Nata yang tengah menatapnya.

“Do you love me?” Nata bertanya dengan spontan dan cepat. Pria itu terdiam tapi masih tetap menatap ke dalam manic mata Stevi.

Stevi mengerjap-erjapkan matanya, dia memandang Nata dengan tatapan bingung. “Nat—“

“Bercanda.” Nata memotong perkataan Stevi yang belum terlontar, dia memundurkan wajahnya dan tertawa.

Stevi mengerucutkan bibirnya mencubit ganas lengan Nata yang masih tertawa.

“Baper ya baper yaa..” Goda Nata.

“Najis! Enggak lah. Aku kira kamu ikut-ikutan terpesona sama aku.” Balas Stevi percaya diri. Dia mengedipkan kan matanya.

Nata menjulurkan lidah berpura-pura muntah. Stevi tertawa karena wajah Nata yang terlihat menjijikkan.
“Oh iya Nat.” Stevi berhenti tertawa membuat tawa Nata pun terhenti.

Mereka saling tatap dalam diam.

“Jangan suka sama aku.” Peringat Stevi.

Dia tersenyum sangat manis. “Karena sekarang… Aku pacar Seza!! Hahaha” Stevi mengakhiri kalimatnya dengan kembali tertawa.

Nata sedikit terkejut, begitu mudah Stevi menerima Seza? Yang dia tahu, Stevi pemilih. Apa benar Seza sudah masuk criteria yang dia cari? Ah Stevi juga sama saja ribet kayak cowok lain.

“Aku udah nggak jones! Kamu masih jones! Jombs ngenes!!” Ledek Stevi pada Nata.

“Aku jomblo happiness kali.” Elak Nata.

“Alah!! Pencitraan dari para jomblo doang itu mah! Hahaha” Stevi tak henti-hentinya meledek Nata. Pria itu gemas, dia membekap mulut comel Stevi, gadis itu memberontak namun usahanya sia sia, Nata tak kunjung melepaskan telapak tangannya pada bibir mungil Stevi.

"Kak, hari ini klub kan?"

Sontak kedua insan itu menatap ke gadis berkacamata yang sudah berdiri didepannya, tak lupa juga Nata menurunkan tangannya dari bibir Stevi. Stevi mengangguk disusul Nata dengan anggukan pula.

"Ohh oke, aku ke ruangan dulu ka." Gadis berkacamata itu tersenyum, kemudian berlalu pergi.

Stevi berdiri dan membenarkan seragamnya, mengajak Nata untuk segera ke ruangan klub. Mereka berdua berjalan beriringan di koridor dengan obrolan ringan seperti biasanya.

"Eh ya, Tahun ini ikut seleksi Olimpiade?"

Nata mengangguk mantap dan tersenyum, "pasti."

"Pede amat mas. Kalo gak kepilih jangan nangis." Ledek Stevi lagi dan lagi.

Memang sebelum OSK (Olimpiade Sains tingkat Kota) dilakukan, akan ada seleksi di klub Kimia SMA ini karena untuk mewakili sekolah hanya diperlukan 5 orang saja dari sekian siswa yang ikut dalam Klub Kimia sekolah.

"Bukan pede tapi optimis," ralatnya enteng. Stevi berucap -yayaya- tanpa suara, Nata mengacak acak rambut Stevi gemas membuat gadis itu mencibir pelan.

••

Sepulang klub Nata dan Stevi bercengkrama di Kantin, kedua manusia itu sangat menikmati obrolan ringan mereka, Nata asyik mendengarkan celotehan yang dikeluarkan Stevi sambil sesekali mencela yang membuat Stevi memberenggut kesal.

"Stevi."

Bukan hanya Stevi, Pria yang disebelahnya pun ikut menoleh

"Yuk pulang," ajaknya.

Stevi mengangguk, dia membenarkan rok seragammya dan mendekati telinga Nata.

"Yah, sendiri lagi. Cepet cepet cari pacar Nat," bisiknya. Kemudian Stevi langsung menarik tangan Seza si empunya suara yang mengajaknya pulang, meninggalkan Nata yang tengah meredam kekesalannya pada gadis itu.

Nata menggeleng, bisa-bisanya Seza terpikat pada gadis gila seperti Stevi.

Setelah beberapa menit menikmati lemontea nya sendiri, Nata berdiri dari kursi kantin dan berjalan menuju tempat motornya terparkir. Setelah menyalakan mesin motornya, dia membawa motor itu mengeluari gerbang sekolah. Sampai di halte samping sekolah dia melihat satu gadis duduk disana, entah mengapa ia malah menepikan motornya. Gadis itu menoleh kearah Nata, Nata tersenyum.

"Nunggu bis?" Tanya Nata berbasa basi. Dia membuka helmnya.

Gadis itu mengangguk.

Yaiya lah nunggu bus, namanya juga dihalte Nat. Batinnya sendiri.

Nata menawarkan tumpangan untuk gadis itu.

Sesaat gadis itu berpikir, dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan waktu sore. Mungkin bus akan lama datang sedangkan badannya sudah pegal-pegal karena latihan bela diri.

“Gimana? Kalo nggak mau ya nggak apa-apa.” Nata memakai kembali helmnya.

Terdengar tarikan napas dari gadis itu. Dia bangkit mendekati motor Nata. Pria itu tersenyum dari balik kaca helmnya.

"Emang lo tau rumah gue?" Setelah duduk di jok belakang, gadis itu melihat wajah Nata dari samping.

"Tau lah, minggu kemaren kan kerja kelompok dirumah lo."

Gadis itu nampak mengingat ingat, dan setelahnya nampak menyunggingkan bibir-tersenyum-.

Tak ada obrolan lain, hanya ada deruan mesin motor dan beberapa kendaraan disekitar mereka. Nata fokus pada jalanan, sementara gadis di belakangnya menatap punggung Nata dan menghirup aroma khas dari Nata.

"Len, udah sampe." Ucap Nata, pasalnya sedari tadi Lena hanya diam padahal mereka sudah lima menit sampai. Gadis itu terkesiap dan segera turun dari motor Nata, setelah berucap terimakasih dan motor Nata pun melaju meninggalkan Lena yang masih terpaku ditempatnya.

Baru saja sampai di kamar, handphone Nata berdering menampilkan notifikasi line dengan lincah Nata membalas dan tersenyum.

Cting cting cting

Lena Yudhistira : Thx for tumpangannya Nat:)

Natanael Claudyno : Anytime Len

Lena Yudhistira : Btw parfum lo. Gue suka hehe

Nata sempat berfikir, sebelum mengetik lagi balasan dari Lena.

Natanael Claudyno : Ohiya itu pafrum pilihan Stevi saat gue masih bau ketek

Tak butuh beberapa menit, Balasan dari Lena langsung masuk kedalam chat roomnya

Lena Yudhistira :Ohh dia pinter juga milih parfum. kalo bisa besok jemput gue ya wkwk

Natanael Claudyno : siap nyonya. Asalkan tip nya ngalir ya.

Setelah itu, Nata menyimpan handphone ke dalam laci tanpa menunggu balasan dari Lena. Dia mengambil handuk berniat untuk mandi membersihkan diri.
••


PICT MULMED : NATANAEL CLAUDYNO

01 April 2016

Continue Reading

You'll Also Like

693K 20.3K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
967K 67.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
9.8M 886K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...