Bukan Catatan Pinggir Goenawa...

By agusrakeyan

796 11 0

Hanya coretan ringan kala senggang sembari menyeruput kopi. Coretan tentang apa saja, mulai dari Mbak Inul s... More

Pak Prabowo, Yakinlah Menjomblo Itu Mengasyikan
Mas Marwan, Benarkah Dana Desa 'Rasa Partai'?
Bu Siti, Panjenengan Kok Begitu?
Pekan Depan, Semoga Cak Imin Tak Sakit Lagi
Bagian tanpa Pemimpin, Bahasa Toilet dan Caci Maki
'Perang Bubat' Pelindo II
"Perang" Dua Sekondan Pendukung Presiden
Jumat Keramat Pak Surya Paloh
Bu Rini Harus Dandan Cantik
'Cinta' Mas Masinton untuk Ibu Rini
Mbak Puan, Panjenengan Pembantu Presiden atau Anggota Fraksi?
Saran untuk Mbak Puan Maharani
Mbak Arzetty, Jika Mau Ngobrol Lagi Di Teras Rumah Saya Saja
Jangan Sampai Rakyat Minta Menu Dana Desa 'Rasa KPK'
Om Dhani yang 'Intelek'
Pak Jaksa Agung, Mungkin Sedang Gundah Gulana
Pak Paloh, Mbok Kalau Janji Jangan Terlalu Gagah...
Ahok Harus Protagonis, yang Lain Antagonis Saja
Apakah Pak De Karwo Seperti Ahok?
MK Tak Lagi Punya 'Greget'
Perindo Tekuk Gerindra, Keok Oleh PKS
Tidak Enaknya Pak Harto bagi Beringin dan Pak Ical
Ical Bukanlah Guardiola
Pengusaha Mebel Kalahkan Konglomerat
Komandan ISIS Itu Bila tak Ngacir, Santai di Garis Belakang
Orkestra Kabinet Kerja Jokowi-JK

Pak Yuddy, Kami Sudah Komandan, 'Mosok' Turun Pangkat

12 0 0
By agusrakeyan


Pada acara sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pemerintahan Umum, para Kepala dan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota, berlomba-lomba mengeluarkan unek-uneknya terkait rencana vertikalisasi instansi Kesbangpol di Indonesia. Acara sosialisasi itu pun jadi ajang curhat dan tumpahan keluhan para Kepala dan Sekretaris Kesbangpol.

Abdul Manan misalnya yang mengaku sebagai Kepala Kesbangpol Kabupaten Bondowoso, tanpa tedeng aling-aling mengatakan, ia memilih jadi pegawai daerah saja, bila kemudian setelah terjadi vertikalisasi pangkat jabatannya turun. Kata dia, jadi Kepala Kesbangpol itu seperti seorang komandan. Tapi, kini status komandan itu terancam turun pamor, karena ada wacana setelah alih status tingkat eselon dan pangkat kepala Kesbangpol bakal diturunkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dia minta, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Yuddy Chrisnandi memperhatikan aspirasinya.

"Kalau nanti sudah vertikal, tapi turun dari eselon IIb jadi eselon IIIa, repot," kata Abdul Manan, di acara sosialisasi RPP PUM, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, 26 Januari 2016. Kebetulan saya hadir meliput acara tersebut.

Manan pun kemudian bercerita, selama jadi Kepala Kesbangpol, pejabat instansi lain menghormatinya. Bahkan, Kapolres pun selalu memanggilnya komandan. Pun, para kepala dinas di daerahnya. Karena itu, ia merasa resah dengan munculnya isu Kepala Kesbangpol bakal turun pangkat. Ia pun minta Kementerian Dalam Negeri, memperjuangkan aspirasi seluruh Kepala Kesbangpol di Indonesia. Jangan sampai, ia dan seluruh jajaran Kesbangpol jadi 'tumbal' aturan yang kontraproduktif.

"Saya mau cerita, pernah terjadi kecelakaan lalu lintas, saya telpon Kasatlantas-nya tak dijawab. Saya telpon Kapolres-nya, dijawab siap ndan. Saya juga telepon Diknas ketika ada anak SD ikut-ikutan nulis ISIS, di jawab siap ndan. Nah, saya tak bisa bayangkan, kalau Kaban Kesbangpol turun pangkat jadi eselon IIIa, saya tak ingin PP ini belum jalan tapi sudah makan korban, korbannya Kaban Kesbangpol," tutur Abdul Manan.

Lain halnya dengan Sekretaris Kesbangpol DKI Jakarta, Entis Sutisna. Saat diberi kesempatan bicara, ia langsung mengeluarkan unek-uneknya. Kata dia, sejak RPP tentang Pemerintahan Umum mulai disosialisasikan, para pegawai yang bekerja di Kesbangpol DKI Jakarta resah. Dalam RPP memang disebutkan dengan tegas, bahwa seluruh pegawai Kesbangpol nanti akan alih status jadi pegawai pusat. Dan, pembiayaan, mulai dari gaji dan operasional, semua ditanggung APBN, bukan lagi APBD. Semua itu adalah bagian dari prosesi vertikalisasi instansi Kesbangpol.

"Terus terang saja, di DKI, agak kegaduhan terkait rencena vertikalisasi Kesbangpol. Kami tak ada masalah, karena itu wajib hukumnya. Namun yang terjadi kegaduhan mengenai status kepegawaian," kata Entis.

Ia pun bertanya, apakah mungkin pegawai Kesbangpol di DKI Jakarta diberi pilihan, misalnya mau bertahan jadi pegawai daerah, atau memilih jadi aparat pusat. Jadi ia minta kepastian pusat, apakah boleh memilih status pegawai. Entis juga menanyakan, apakah mungkin daerah tetap bisa membantu pembiayaan, misalnya untuk tunjangan kerja.

"Hanya saran saja, apakah melalui vertikalisasi, penganggarannya dapat dibantu APBD, misal terkait tunjangan kinerja,"kata Entis.

Menanggapi itu, Kepala Bagian Perundang-Undanga Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, langsung menodong Sekretaris Kesbangpol DKI Jakarta dengan bertanya jumlah penghasilan yang diterima. " Penghasilan bapak berapa? 30 juta? Ini biar clear pak," kata Bahtiar.

Di tanya seperti itu Entis, tampak tersipu malu. Ia terdiam sejenak, sampai kemudian menjawab. " Cukuplah Pak. Lebih Pak," kata Entis.

Setengah berseloroh, Bahtiar langsung menimpali. Kata Bahtiar, dengan gaji sebesar itu, eselon 3a di Ibukota, sudah bisa mencicil mobil Alphard. Karena cicilan mobil jumbo itu, sekitar 10 jutaan. "Wah bisa cicil mobil Alphard. Sebulan 30 juta lebih, 10 juta untuk nyicil Alphard, masih bisalah," katanya.

Namun Bahtiar memaklumi adanya kekhawatiran seperti itu. Dan itu manusiawi. Tentu, itu akan jadi bahan masukan bagi pemerintah pusat untuk menyempurnakan RPP tentang Pemerintahan Umum.

Sedangkan Sekretaris Kesbangpol Provinsi Riau, menyorot soal posisi Kesbangpol yang tak jelas dalam struktur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Selama ini, dalam setiap rapat-rapat Forkompimda, Kesbangpol tak lebih berfungsi sebagai sekretariat rapat. Hanya jadi fasilitator. Ia pun minta, jika RPP itu sudah disahkan, Kesbangpol ditegaskan jadi bagian dari Forkompimda. " Dalam rapat-rapat Forkompimda, kami  duduk-duduk saja di belakang. Jadi untuk menaikan marwah Kesbangpol, Kepala Kesbangpol harus masuk Forkompimda," katanya.

#Dimuat di Indonesiana.tempo.co, awal 2016

Continue Reading

You'll Also Like

191K 20.3K 56
"කේතු දන්නවද මම කේතුට කොච්චරක් ආදරෙයි කියල ?" "හැමතිස්සෙම වචනෙන් නොකිව්වත් සර්ගෙ ඇස් මගේ ඇස් එක්ක පැටලෙනකොට ඒ දිලිසෙන ඇස්වලින් මට පේනවා සර් මට කොච්...
14.6K 421 13
"𝑪𝒂𝒖𝒈𝒉𝒕 𝒎𝒚 𝒆𝒚𝒆, 𝑰 𝒂𝒊𝒏'𝒕 𝒆𝒗𝒆𝒏 𝒂𝒕 𝒕𝒉𝒆 𝒔𝒑𝒐𝒕 𝒄𝒖𝒛 𝑰 𝒃𝒆 𝒐𝒏𝒕𝒐 𝒚𝒐𝒖"
16.6K 2.5K 19
ආදරේ කියන්නෙ හුත්තක්. එච්චරයි __සිතුම් ආකාෂ් ෆ්‍රනෑන්ඩෝ
8.2K 158 25
It's classification day for Riley. he is finally 18 but when he gets his results things turn for the worst quickly when he has to stay with his broth...