A-M-E-L
Gita terlihat sedang asik bermain dengan Jevin, sedangkan aku sedang sibuk memasak didapur
Aku masih dilanda Dilema, Apa aku akan tetap menjadi teman gita atau pergi dari sini dan melaporkan gita kepolisi... Ahhh tapi gita itu sangat baik padaku Ya walaupun aku tau dia itu seorang Psycho...
Apa yang harus Aku lakukan?? Ahhh Tuhan tolong aku!!
---
A-U-T-H-O-R
Amel telah selesai memasak dan Gita masih bermain dengan Jevin, Amel kini tengah memerhatikan Gita. Dia sepertinya masih bingung dengan Gita
"Apa yang sedang kau pikirkan tentang aku, Amel??" tanya Gita tampa mengalihkan pandangannya dari Jevin
"emmm... tak ada" Amel terdengar gugup
"kau takut padaku?? emm?" kini Gita menatap Amel
"Ti..dak!" seru Amel tapi masih sangat terlihat kalau dia gugup
"kalau kau tak percaya padaku, kau bisa pergi dari sini dan tinggalkan aku!! aku tak akan memaksamu percaya padaku!! dan aku juga tak mau memaksamu untuk mau jadi temanku" jelas gita
Amel terdiam mendengar ucapan Gita tadi
"Maafkan aku" ucap Amel
"Kau tak perlu meminta maaf, itu bukan salahmu"
"I'm Home!!" seru Alvin yang baru datang
Gita bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Alvin lalu memeluknya
"Aku sangat lapar" ucap Alvin
gita melepaskan pelukannya "Amel sudah memasakan makanan untuk kita" ucapnya
"Amel??" Alvin bingung
"Ohh ya, itu amel teman baruku" tunjuk gita pada amel dan amel tersenyum
"ohh, hay..." sapa Alvin
"emm hay" jawab Amel
"Untuk sementara Amel tinggal bersama kita, bolehkan?!" Gita
"Emmm boleh... Asal kau bahagia, aku akan mengijinkannya" ucap Alvin dan mengecup kening gita
"emmm... lebih baik kita makan, keburu makanannya dinginkan ga enak" Amel
"Benar juga, kamu juga udah laparkan sayang??" ucap Gita melepas dasi Alvin
Merekapun pergi keruang makan untuk makan pastinya
***
Malam telah menyapa,Terlihat Sherly sedang asik melamun dibalkon lantai 2rumahnya
Dwi datang dan memeluk sherly dari belakang
"Sayang... kamu lagi mikirin apa eh??" tanya Dwi
"Aku masih kepikiran sama tulang-tukang itu bie, aku takut itu bener-bener tulang keluarga aku"
"semoga itu bukan tulang keluarga kamu ya"
"dan Aku juga masih penasaran, siapa sih yang ngelakuin ini semua??"
"Mungkin orang yang iri sama kita tapi... ahh aku pusing"
"Aku curiga kalo Alvin sama Gita masih hidup"
"Kamu masih mikirin mereka berdua??"
"Bie... denger dehh yahh... bisa ajakan gita sama alvin masih hidup!! mungkin dia yang bantai semua keluarga aku dan nyuri jasad-jasadnya terus tulangnya mereka kirim kesini"
"kamu mikir sampe sejauh itu??"
"Aku takut biee"
Dwi melepaskan pelukannya dan memutar tubuh sherly agar menghadap kearahnya
"Kamu jangan mikir yang aneh-aneh sayang, gita sama alvin itu udah ga ada... jadi please aku mohon jangan sebut-sebut nama mereka lagi ya!! dan kamu ga usah takut karna aku selalu ada buat kamu, sampai jiwa sama raga aku pisah, aku bakalan lindungin kamu dan putri kecil kita!! inget janji aku itu"
"makasih sayang..." Sherly memeluk suaminya itu sangat erat
***
G-I-T-A
Hari ini hari sabtu!! Alvin libur dan hari ini ia mengajakku bertemu seseorang untuk diajak bermain... ihh aku sudah tak sabar...
Jevin tak ikut karna Alvin melarangku membawanya
Alvin membawaku kesebuah villa yang cukup besar dan mewah tapi terlihat sangat sepi...
"kita akan bertemu siapa??" tanyaku
"Papah Dwi!!" Jawab Alvin dan tersenyum simpul
"kita akan bermain dengannya??"
"iya pasti... Dwi juga waktu itu bermain dengan Ayahmukan?? sekarang giliranmu bermain dengan papah Dwi"
"Kau benar!!"
"Ikuti aku!!" Alvin memanjat Pagar besi tak terlalu tinggi villa itu dan aku mengikutinya
"Apa Papah Dwi tinggal sendiri disini??"
"Tidak!! Ada dua istri mudanya"
"2istri muda??"
"iya!! Kau akan bermain dengan mereka berdua dan biarkan aku bermain dengan papahnya oke!!"
"Siap Komandan!!"
Alvin mengandeng tanganku dan berjalan menuju halaman belakang villa ini tapi melewati pinggir villa ini...
dihalaman belakang terlihat pria paruhbaya yang sedang menikmati paginya, Ditemani perempuan yang terlihat jauh lebih muda dibanding pria itu
"Lihat!! itu istri keduanya!! umurnya hampir sama seperti kita"
"cewe matre" gumamku
Tak lama perempuan muda itu masuk kedalam...
"Kau siap sayang??" tanya alvin
"Aku selalu siap sayang!!" seruku
"Kalau begitu ayo kita mulai!!" ucap Alvin mengecup bibir dan kedua mataku
Lalu kita berpencar!! Aku Masuk kedalam sedangkan Alvin menghampiri papah Dwi
Aku menelusuri villa besar ini dan mendengar suara seseorang sedang mandi dikamar mandi bawah tangga
Aku mengetuk pintu kamar mandi itu 3kali
tok!! tok!! tok!!
"Masuk Aja mas!! Ga dikunci kok!!" teriak seorang perempuan didalam
Oke!! Aku masuk yah... Aku membuka pintu kamar mandi itu
"Mas mau mandi bareng aku??" ucap perempuan dibalik gorden plastik dihadapanku
Aku bukan mau Mandi!! Aku ingin bermain denganmu haha!!
Aku menutup pintu dan menguncinya dari dalam
"Mas?? Kok diem aja??" tanya perempuan itu lagi
"Mas...Mas... Aku bukan ikan Maa kali!!" ketusku
Perempuan dibalik gorden plastik itu sepertinya kaget dan menggeser gorden plastik itu
"Siapa kau??" tanyanya dan segera memakai handuk
"Aku teman bermain barumu" ucapku dan mengeluarkan pisau coupleku dengan Alvin
"Kau mau apa hah??" wajah berubah menjadi sangat tegang dan dia terus mundur sampai keujung ruangan ini
Ehhh kenapa semua teman bermainku selalu begitu, terus mundur hingga terpojok dipojok ruangan
Aku memainkan pisauku dan menghampirinya
Dia terlihat sangat ketakutan sekarang dan aku terkekeh geli melihat wajahnya yang lucu itu ketakutan
Aku kini berada dihadapannya, menatapnya tajam
"Mau aku mulai dari mana??" bisikku
"Disini??" tanyaku menunjuk bagian pahanya dengan pisauku
"disini??" kini aku menunjuk dibagian itu'nya
"Disini??" pisauku naik keperutnya
"Atau disini??" kini pisauku menunjuk tepat dileher panjangnya
"Apa salahku padamu??" tanyanya gemetar
"tanya malaikat nanti dineraka yah" ucapku tersenyum manis padanya
Aku mundur selangkah darinya
"Emmm... sebentar aku ingin memulainya dari mana yah??" ucapku memperhatikannya
Dia menunduk memegangi handuk yang menutupi sebagian tubuhnya
"Aha... aku punya ide... bagaimana kalau aku menusuk perutmu ehh tidak!! tidak!! itu telalu menstream, emm kalau menusuk-nusuk paha montokmu itu bagaimana ya sepertinya seru!!" Aku mendelatinya lagi dan dia terpeleset hingga terduduk dilantai
Aku menginjak kakinya dan menusuk-nusukan pisauku dipaha montoknya ahhhh... darah mulai menggenang dilantai dan dia berteriak sangat kencang membuatku sakit telinga
"Kau bisa diam ga sih??" kesalku
"Ampuni aku!! Aku mohon!!" ucapnya
"Untuk apa?? kau ini teman bermainku dan kau tak bisa berhenti jika aku belum selesai bermain!! mengerti??" Aku menyayat bibirnya hingga terukir senyum yang sangat lebar diwajahnya lagi-lagi dia berteriak
dia tergeletak dilantai, aku menusuk lehernya dan membuat sayatan melingkar disana... ahh darah segar dan bau menyengat ini... aku suka!!
Dia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi aku tak bisa mengerti apa yang ingin ia bicarakan
Aku Jongkok didekat kepalanya, dia memelototiku, ihhh aku tak suka ditatap seperti itu
Aku memukul-mukul kedua matanya dengan pegangan pisauku yang tumpul hingga matanya hancur
"Selesai... tinggal satu lagi" ucapku keluar dari kamar mandi
***
Bersumbing...
Yey yang lumutan sampe jamuran nungguiin updatetan cerita ini mana suaranya??!
Haha hayati sisuper ngaret dateng...
Maafkan yak atas kengaretan hayati...
Makasihh masih mau nunggu update'an cerita ini...
Vote and Commentnya Jangan lupa ya guysss!!
Bigluvluv,
rosceee