Precious like a diamond (Poss...

By LiztyDavisa

931K 44K 1K

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. Bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi... More

PROLOG°PLAD°
2°PLAD°
3°PLAD°
4°PLAD°
5°PLAD°
6°PLAD°
7°PLAD°
8°PLAD°
9°PLAD°
10°PLAD°
11°PLAD°
12°PLAD°
13°PLAD°
14°PLAD°
15°PLAD°
16°PLAD°
17°PLAD°
18°PLAD°
19°PLAD°
20°PLAD°
21°PLAD°
22°PLAD°
23°PLAD°
24°PLAD°
25°PLAD°
26°PLAD°
27°PLAD°
28°PLAD°
29°PLAD°
31°PLAD°
32°PLAD°
33°PLAD°
34°PLAD°
35°PLAD°
36°PLAD°
37°PLAD°
38°PLAD°
39°PLAD°
40°PLAD°
41°PLAD°
42°PLAD°
43°PLAD°

30°PLAD°

11.3K 568 12
By LiztyDavisa

HAPPY READING READERS

Sudah terhitung tiga hari alea sudah boleh pulang dari rumah sakit yang membuatnya muak.

Tapi, bukannya merasa senang, alea malah menjadi kesal sendiri.

Bagaimana tidak? Bukannya merasa bebas karena telah pulang dari rumah sakit itu, sekarang di mansion dirinya malah semakin dijaga ketat oleh keluarga nya itu.

Bahkan mereka menambahkan kamera pengawas atau yang disebut dengan cctv di setiap sudut mansion.

Katanya sih takut alea kenapa napa, jadi mereka selalu siap siaga.

Sebenarnya kamar alea pun juga ingin dipasang cctv tapi, alea menentang hal itu keras-keras. Jika kamarnya diberikan cctv, dirinya akan ketahuan jika memiliki insomnia.

Possesive nya tidak main-main!

Saat ini alea juga merasa sangat bosan di kamarnya, alea hanya menonton televisi, makan, minum dan ke kamar mandi sesekali.

Sama saja dengan kegiatannya di rumah sakit.

Kenapa alea tidak jalan jalan keluar mansion  sendiri saja? Ya pastinya tidak diperbolehkan lah sama keluarganya itu.

Pada saat tengah menonton televisi tersebut alea pun teringat kembali dengan ucapan dari jader.

Alea pun mematikan televisi tersebut lalu merebahkan dirinya di kasur dengan telentang. Matanya menatap langit-langit kamarnya."Apa gue salah ya? Gue emang gak mau ninggalin mereka tapi, gue gak tau sama perasaan gue sendiri,"

"Gue pengen banget ngasih tau hal ini sama mereka tapi, entah gimana perasaan gue mengatakan jangan sekarang. Makanya gue tunggu beberapa hari lagi sampe perasaan sialan ini hilang." lanjutnya sambil memegang dada nya.

"Apa ini perbuatan lo aya? Apa ini yang lo maksud tentang lo minta maaf sama gue karena lo gak bisa jaga tubuh gue? Huh, lo hilang entah kemana aya, lo gak mau mempertanggung jawabkan apa yang lo buat. Lo pergi gitu aja tanpa penjelasan yang jelas,"

"Seenggaknya lo kasih ingatan tentang tubuh gue, atau lo datang ke mimpi gue aya!"

Disisi lain para boy's azverza sudah berada di mansion, untuk si kembar dan ezel memang sudah jam waktu pulang dari sekolah nya. dan untuk bara, padahal pekerjaan nya di kantor belum selesai tapi, ia malah meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk itu untuk pulang cepat ke mansion agar bertemu dengan adik tercintanya.

"Lah? Abang kok udah pulang?" Tanya fadren, bara yang sedang memfokuskan dirinya ke arah ponsel nya pun beralih menatap adik kedua nya.

Belum sempat bara menjawab pertanyaan dari fadren, ezel terlebih dulu berucap." Abang pasti ninggalin pekerjaan kantor kan? Biar bisa cepet-cepet pulang terus ketemu kak alea?" Tuding ezel dengan wajah jahilnya, bara pun memutar bola matanya malas dengan dugaan adiknya yang sialnya tepat sasaran.

"Aelah bang mukanya sok kesel gitu, padahal omongan ezel bener kan??" Tambah fadran, bukannya menjawab, bara malah pergi meninggalkan para adiknya untuk ke kamar alea tersayang.

"Wah! bener-bener nih si kulkas malah ninggalin kita, dia mau ambil start duluan tuh. udah yok bang ke kamar kak alea." ucap ezel mengompori Abang kembarnya, mereka pun langsung beranjak pergi ke kamar alea yang terletak di lantai dua.

Mereka semua pun sudah sampai di depan kamar alea, entahlah, bara yang jalannya lama atau para adiknya yang jalannya kecepatan jadi mereka semua berbarengan di depan kamar alea.

"Nah udah yok masuk, ngapain diam aja?" Tanya fadran bingung dengan tingkah para saudaranya.

Seakan tersadar, mereka pun langsung masuk ke dalam kamar alea tanpa mengetuk pintunya terlebih dulu.

Hal yang pertama kali mereka lihat adalah alea yang sedang berbaring terlentang di kasur sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing akibat hilangnya aya begitu saja tanpa memberikan nya petunjuk yang jelas.

"Alea kamu sakit?" Tanya bara to the poin, alea yang masih dalam termenungan nya pun lantas kaget.

Mereka yang melihat terkagetan alea pun menahan gemas, bagaimana tidak? Wajah kagetnya itu sangat menggemaskan dimata mereka!

"Kalian?" Gumam alea, mereka pun tersenyum lalu menghampiri kasur alea dan duduk di pinggir nya.

"Kakak kenapa? Sakit?" Tanya ezel, alea pun tersenyum tipis lalu menggeleng.

"Enggak."

"Tapi, kamu tadi kelihatan pusing le," ucap fadran.

"Iya, abang ambilin obat ya?" Tambah fadren.

"Enggak. Alea gakpapa. Oh iya abang kok udah pulang?" Ucap alea sambil mengalihkan pembicaraan agar mereka tak membahas tentang dirinya yang memegangi kepalanya yang terasa pusing.

"Emm, abang––

Ucapan bara terpotong dengan adik nya itu.

"Ah, gak usah ditanya kak. Bang bar mah sengaja pulang cepet biar ketemu kakak." ucap ezel yang membuat bara menatapnya tajam, ezel pun diam. Bungkam! Seram sekali abang dinginnya ini.

Alea pun sedikit terkekeh lalu menggelengkan kepalanya seakan heran dengan tingkah keluarga nya ini." Yaudah, oh iya, daddy katanya tadi telepon gue. Katanya daddy mau pulang cepat." mereka yang mendengarnya nya pun lantas kesal dengan alea. Padahal kemarin kosakata yang alea pakai sudah bagus tapi, kenapa sekarang kembali seperti semula.

"Ayo kebawah," ajak alea, setelah itu dirinya meninggalkan saudaranya yang hanya diam.

"Satu pikiran," gumam fadran didengar mereka semua.

"Satu tindakan." tambah fadren.

+++

Mereka semua pun telah sampai diruang keluarga, ternyata daddy nya itu telah sampai di mansion beberapa menit lalu. Pratama yang tengah duduk di sofa sambil memegang ponselnya pun mengalihkan atensinya ke arah putrinya yang tersenyum kepadanya.

"Sini princess, duduk," ajak pratama kepada putri satu satunya. Tanpa mengatakan apapun alea pun duduk di samping pratama.

Tak lama kemudian para anak laki-lakinya datang. Pratama pun menghela nafas kesal. Padahal dirinya ingin menghabiskan waktunya dengan alea tapi ada saja hal yang mengganggunya.

Para boy's azverza pun duduk di sofa.

Pratama yang baru sadar akan kehadiran nya bara pun mengernyitkan keningnya." Kamu udah pulang? Kerjaan kamu bukannya lagi padat?" Bara pun menghela nafas lelah.

Sudah berapa kali ia ditanya dengan pertanyaan yang sama. Ezel pun diam, tak berani menyahut! Takut salah omong.

Fadran yang mengerti pun hanya mengkode daddynya dengan kontak mata. Seakan mengerti, Pratama mengangguk lalu sedikit tersenyum jahil. Bara pun membuang muka agar tak melihat wajah daddynya yang sayangnya tampan.

"Oh iya kamu tadi udah minum obatnya alea?" Tanya Pratama lalu alea mengangguk.

"Kakak udah dimakan kan buahnya?" Tanya ezel, alea pun mengangguk.

"Iya udah kakak makan. Oh iya tadi tuh gue––

Ucapan alea terpotonh dengan suara berat dan serak milik bara." Alea jangan ngomong kayak gitu!" Tekannya.

Alea yang merasa tatapan maut dari keluarganya pun mengernyitkan keningnya bingung.

Seakan mengerti Pratama pun menjelaskan nya." Aleansya, kita tuh gasuka kalo kamu bicaranya pakai kosakata lo-gue." tekan Pratama dengan lembut tapi, dominan dengan nada dingin nya. Tak pernah gagal! Ucapan pratama yang dingin itu selalu membuat alea merinding.

Membuatnya ingat dengan om gibran.

Alea pun menepuk keningnya, sampai berbunyi plak.

"Jangan ditepuk alea!" ingat fadren, alea pun menyengir.

"Iya tuh merah kan," tambah fadran lalu menghampiri alea agar lebih dekat lalu mengelus kening adiknya lembut seakan mengusir bekas tepukan yang memerah.

Haii guys, maaf ya aku udah lama gak upload. Jujur, aku agak malas dan kurang semangat. Entahlah..

Aku jadi bingung, gimana caranya agar membangunkan semangat untuk nulis nih cerita.

Mon maap kalo kurang seru..

Jangan lupa voment nya guyss.

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Continue Reading

You'll Also Like

17.5K 2.3K 71
Makasih udah mampir *** book ke 2 Being a sister baca being a sister dulu baru baca ini *** Jadi semuanya tidak nyata? Apa yang ia alami itu hanyala...
195K 8.7K 37
"Anjing!" "Bangsat! "Babi!" Umpatan-umpatan kasar itu keluar begitu saja dari mulut seorang gadis yang beru bangun dari tidurnya. Dia Airaya Floranik...
371K 1K 23
Menceritakan tentang ayra gadis polos, yg terpaksa melayani dady dan abang nya
935K 63.9K 42
Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan hanya untuk mencari nafkah. memenuhi kebut...