The Young marriage(Sudah Terb...

By AmaliaRistiana2

1.6K 108 81

Alisa tidak menyangka bahwa pacarnya Denis menjebaknya terlalu jauh. padahal keduanya masih sekolah dan merek... More

sapa-sapa..
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35 (End)
Extra Bab

Bab 24

26 3 0
By AmaliaRistiana2

Selamat membaca🌼

Denis berhasil membujuk Rania untuk pergi berbelanja dengannya. Mereka saat ini ada di supermarket dekat apartemen Rania.

Denis memasukkan bahan makanan dan minuman ke troli belanja dan Rania yang mendorong troli tersebut.

“Apakah posisi ini tidak terbalik, seharusnya ‘kan kamu yang mendorong troli ini. Kok jadi aku yang mendorongnya” protes Rania.

“Sama saja kan, kamu atau aku yang mendorong. Udah ah jangan bawel, kita ke bagian buah terus ke lorong sereal” tunjuk Denis yang berjalan santai di depannya.

Namun, memang Rania tidak memungkiri. Bahwa selama ia menikah dengan Varo, ia tidak seperti pasangan lain yang berbelanja seperti ini. 

“Udah selesai, yuk kita ke kasir” Denis menggandeng tangan Rania menuju kasir.

Petugas Kasir pun menghitung semua belanjaan mereka. Setelah selesai, Denis menyuruh Rania untuk  membayar semua belanjaanya.

Denis dan Rania pun keluar dari supermarket  dan kembali ke unit Rania. Setelah sampai, Denis membawa belanjaan tadi ke pantry. Ia mengeluarkan belanjaan tadi dari tas belanjanya dan meletakkan sesuai tempatnya.

“Sudah beres, sekarang kulkas kamu ada isinya juga tidak seperti tadi” ucap Denis bangga.

Kamu selain jadi gigolo, sidejob kamu menyuruh-nyuruh orang untuk membayar semua belanjaan kamu?” tanya Rania tidak suka.

“Memang udah tugas kamu, selama tiga hari bersama aku, kamu harus mematuhi aku. Cara kerjanya seperti itu” Denis menghampiri Rania dan mencium bibir Rania.

Rania terkejut dengan sikap yang dilakukan oleh Denis, “Semudah itu kamu bisa mencium seseorang tanpa ijin?” Rania tidak terima dan marah kepada Denis.

“Sangat mudah dan kamu harus tau bahwa mencium seseorang itu bisa dilakukan tanpa perasaan di dalamnya. Selama ini kesan yang aku buat kepada pelangganku semuanya puas dengan pelayanan yang aku berikan.” ucap Denis yang sudah duduk di sofa ruang tamu.

Rania terkejut dengan ucapan Denis tadi, ia tidak menyangka kenapa ia harus dipertemukan laki-laki yang menyebalkan seperti ini.

“Yaudah, aku mau mandi dulu. Kamu mau ikut?” Denis melepas kaos yang ia kenakan di depan Rania dengan santainya.

Rania pun menggeleng dan menatap datar ke arah Denis, “Aku tidak akan sudi mandi bersama mu!” tekan Rania.

“Kamu enggak nyesel nih, padahal seluruh pelanggan aku paling senang di ajak mandi bareng sama aku , karena mereka menemukan sensasi yang berbeda” goda Denis.

“Terima kasih, aku tidak akan tergoda dengan rayuanmu!” tolak Rania tegas.

“Kamu tau , kamu wanita yang sangat dingin yang pernah aku temui, Rania. Yasudah aku mandi sendiri saja. tapi jika kamu berubah pikiran, kamu boleh bergabung sama aku.” Denis mengedipkan matanya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah Denis di kamar mandi, Rania duduk di sofanya sambil memegang pelipisnya. Ia merasa pusing sekali menghadapi Denis. Rania memang sudah gila, tidak seharusnya ia mengikuti saran Susan untuk ikut arisan berondong. Sekarang ia merasa menyesal sekali.

Denis selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang bertengger dipinggulnya. Rania yang melihat penampilan Denis yang shirtless membuat dirinya membuang mukanya ke samping dan tidak memperdulikan Denis yang menghampirinya di sofa.

“Kamu enggak mau mandi, kok kamu enggak masuk ke dalam , padahal aku tungguin kamu” bisik Denis tepat di telinga Rania.

Rania merasakan bulu kuduknya berdiri, Denis sialan. Mengapa ia melakukan itu kepadanya. Ia pun langsung bangkit dari sofa terebut dan menuju kamar mandi.

Denis yang melihat Rania seperti itu hanya tersenyum miring. Karena tidak ada wanita yang bisa menolak pesonanya selama ini. Ia akan menaklukan hati wanita dingin ini dengan mudah. 

Denis pun duduk di sofa masih menggunakan handuknya dan ia memeriksa M-Bankingnya ternyata Mamanya sudah menstransfer uang untuknya. 

Rania mondar mandir di dalam kamar mandi. Ia tidak mau melakukannya, apalagi ia baru bercerai dari Varo. Pintu kamar mandi diketuk, Rania pun terkejut ketika membuka pintu kamar mandi.

“Kamu lama banget di kamar mandi. Hayo lagi ngapain. Kalo kamu perlu bantuan bilang sama aku. Nanti aku bantuin ya itung-itung test drive” goda Denis.

“Kenapa sih di otak kamu itu hanya urusan seperti itu. tidak ada yang lain lagi yang kamu pikirkan” Rania menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar mandi dengan bathrobe. 

“Enggak ada, karena yang aku tau semua wanita yang memesan aku pasti ingin bermanja-manja denganku bukan sebaliknya.”

Denis pun langsung menuju kamar Rania. Namun Rania melarangnya. Karena tidak ada yang boleh tidur di kamarnya selain dirinya.

“Kamu tidak boleh masuk ke dalam kamarku. Kalo kamu mau istirahat di sofa saja” tolak Rania.

Denis tertawa mengejek kepadanya, “Rania, rata-rata, wanita yang menang arisan gigolo. Pasti dia merasa senang dan tidak terbebani seperti kamu. Kamu terkesan takut dan masih berfikir. Mereka melakukan ini untuk bersenang-senang. Orang bersenang-senang biasanya pikirannya rilex bukan seperti kamu” tunjuk Denis dan ia merebahkan tubuhnya di kasur tersebut.

“Aku punya alasan mengapa aku seperti ini. Pertama aku baru enam bulan bercerai, kedua aku masih trauma dengan laki-laki, ketiga aku masih terbayang bagaimana mantan suamiku dulu menghianatiku dengan wanita lain. Jadi tolonglah mengerti aku. Bisakah kita malam ini hanya mengobrol dan saling mengenal dulu dan tidak langsung ke intinya. Aku belum siap” mohon Rania kepada Denis.

Denis yang mendengar ucapan Rania hanya tersenyum saja memandangi wajah klientnya yang sangat unik. Sebelumnya klientnya semuanya mendambakan sentuhannya tapi berbeda dengan Rania. Sepertinya ia harus memakai cara lain agar Rania bertekuk lutut dihadapannya.

Denis pun menarik Rania untuk duduk di tepi kasur bersamanya .

“Kata siapa aku malam ini mau langsung seperti itu sama kamu. Yah, kita pelan-pelan aja. Untuk apa buru-buru. Benar kata kamu kita harus saling mengenal satu sama lain. Kamu jangan takut sama aku ya. Aku juga baru melakukan itu jika kamu mengjinkannya, sayang” ujar Denis lembut.

“Terima kasih, kamu mau ngertiin kondisi aku” ucap Rania pelan.

“Sekarang kamu pakai baju kamu, kamu enggak dingin, aku aja pakai baju. Mau aku ambilin baju kamu di lemari? Denis menwarkan kepada Rania dan dibalas anggukan oleh Rania.

Denis langsung menuju lemari pakaian Rania dan melihat piyama berbahan satin berwarna pink dan ia pun mengambilnya dan membawanya kehadapan Rania.

“Kamu mau aku yang pakaikan piyama ini” Denis menunjukkan baju tersebut.

Rania pun mengangguk begitu saja. Denis pun melepaskan simpul bathrobe yang dikenakan oleh Rania. Beruntung Rania sudah mengenakan pakaian dalamnya.

Denis langsung memakaikan piyama tersebut ke tubuh Rania. Setelah itu ia mengambil sisir di samping nakas tempat tidur tersebut dan menyisir rambut Rania.

Rania hanya diam dan memperhatikan sikap Denis yang ia rasa sangat manis sekali di matanya.

“Terima kasih ya ” ucap Rania tulus.

“Sudah menjadi tugasku melayani kamu, udah selesai. Yuk kita nonton film dan sambil cerita atau curhat atau apapun boleh terserah kamu. Pokoknya tiga malam ini aku milik kamu” ajak Denis kepada Rania.

Rania pun mengekori Denis dibelakang dan menuju ruang TV. Rania duduk di sofa tersebut sementara Denis mengambil minuman ringan di kulkas yang tadi ia beli di supermarket. Rania mengambil minuman tersebut dari tangan Denis.

Keduanya sedang menonton film Lady Chatterley’s Lover yang sedang tayang di Netflix. Rania yang tidak menyukai film genre romance terlihat biasa saja saat melihat film tersebut. Denis yang disampingnya hanya memperhatikan sikap Rania.

“ Kamu mau tau engga film ini bercerita tentang apa. Film ini bercerita tentang seorang istri yang setia kepada suaminya namun, karena suaminya tidak bisa melakukan hubungan dengan dirinya. Akhirnya si istri merasa tertekan dan tidak sengaja ia berkenalan dengan penjaga ternak di peternakan milik suaminya. Ternyata si istri menyukai petugas penjaga peternakan suaminya. Akhirnya hubungan mereka ketauan oleh si suami. Namun, si suami tidak marah kepada istrinya tetapi si suami menuntut istrinya punya anak dari selingkuhannya tersebut. Si istri tadi menolak tapi ketika melihat keegoisan suaminya, ia jadi berfikir penjaga peternak itu lebih baik dibanding suaminya.”  Denis menceritakan film tersebut kepada Rania. Yang dibalas hanya “Oh” oleh Rania.

“Terus maksud kamu apa, menceritakan itu sama aku?” tanya Rania datar.

“Engga ada maksud apa-apa hanya ingin bercerita saja. Tapi jika kamu enggak mau di spoiler -in juga enggak apa-apa.” Denis pun memilih chanel film lain di tv tersebut.

“Pokoknya jawaban saya tetap sama, kamu enggak boleh nyentuh saya. Kamu tidur di sofa dan saya tidur di ranjang!” tegas Rania.

“Aku engga janji, soalnya badan aku suka pegel-pegel kalo tidur di sofa. Terus masa sih kamu pelit banget, itu ranjang kamu king size, masa engga bisa berbagi sedikit lapak sama aku” mohon Denis dengan puppy eyesnya kepada Rania.

“Jawaban aku tetap enggak!” Rania pun meninggalkan Denis di sofa tersebut dan memilih masuk kedalam kamarnya dan ia tidak lupa mengunci pintu tersebut.

Tanpa Rania sadari, ketika ia mandi tadi. Denis sudah menyimpan kunci cadangan pintu kamar Rania. ia pun memilih untuk merebahkan tubuhnya di sofa tersebut. Ia tidak sabar melihat ekspresi Rania besok pagi ketika ia tidur di sampingnya. Denis pun tersenyum penuh arti.

Denis pun memperhatikan lampu kamar Rania yang masih terang. Denis pun pergi kearah saklar lampu ruang tamu dan memadamkannya. Ia pun berusaha memejamkan matanya.

Namun, Rania keluar dari kamarnya membawakan selimut untuk Denis. Namun, Denis sudah tertidur. Akhirnya selimut yang ia bawa. Ia selimutkan untuk menyelimuti Denis. Setelah itu ia kembali ke kamarnya dan menutup pintunya serta tidak lupa menguncinya. Setelah itu ia merebahkan tubuhnya di kasur dan tertidur. 

Denis merasakan tadi ada orang yang menghampirinya namun ketika ia membuka matanya ternyata ia sudah ada selimut yang menyelimutinya. Denis pun tersenyum miring melihat tingkah laku Rania kepadanya. 

Ketika tengah malam, Denis bangun dan mengambil minum di pantry. Setelah itu ia menuju kamar Rania. Tepat di depan pintunya, Denis membuka pintu kamar tersebut dengan kunci yang tadi ia simpan setelah itu, ia masuk ke dalam dan melihat Rania sudah tertidur dengan nyenyaknya.

Denis pun langsung merebahkan tubuhnya di sisi kasur yang kosong. Ia pun memeluk Rania dari belakang dan melanjutkan tidurnya sampai pagi.

Pagi hari tiba, Rania kaget ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Tadinya ia ingin berteriak tapi ia ingat bahwa di apartemen ini ada Denis. Namun, Rania bingung, bagaimana cara Denis masuk kedalam kamarnya sementara pintu kamarnya semalam terkunci.

“Kamu jangan gerak-gerak seperti itu. sudah nikmati saja pagi ini , pagi ini sangat dingin sekali.” Denis pun semakin mengeratkan pelukannya.

Rania hanya diam saja dalam pelukan Denis tetapi lambat laun ia merasakan kenyamanan disana. Rania pun tidak sengaja menyentuh milik Denis.

“Kamu jangan sentuh disitu,  pagi hari ia akan turn on dengan sendirinya dan ini adalah kondisi yang normal. Jadi kamu mau kita mencoba dulu. Jika kamu merasa enggak sesuai, kamu boleh bilang kepadaku.” Denis menghirup aroma tubuh dari Rania yang membuat ia candu pagi ini.

Rania merasakan reaksi tubuhnya sangat aneh sekali pagi ini. Kenapa pagi ini ia ingin sekali disentuh. Salahkan Rania yang bilang kemarin tidak akan tergoda kepada Denis namun, ia harus menjilat sendiri ludahnya. Ia tergoda oleh sentuhan pria ini. Padahal Rania sudah mempertahankan dirinya sekuat mungkin namun ternyata pertahanannya pun roboh. Denis berhasil membangkitkan hasratnya yang selama ini ia pendam dalam dirinya.

Denis langsung membalikkan tubuh Rania untuk berhadapan dengannya. Ia pun mencium bibir Rania serta mencium lehernya sampai Rania menengadahkan kepalanya karena merasakan sentuhan yang Denis lakukan kepadanya. Denis pun tiba-tiba berhenti, Rania pun tampak bingung.

“Gimana mau dilanjut atau…”

Sebelum meneruskan kata-katanya, Rania sudah terlebih dahulu membungkam mulut Denis dengan bibirnya, dan disela ciuman mereka, Denis tersenyum puas ternyata begitu mudah menaklukan wanita dihadapannya.

Mereka melakukannya sampai berkali-kali, sudah tak terhitung lagi berapa kali Denis membuangnya di dalam rahim Rania. Karena Denis lupa membawa kondom dan Rania juga sudah lupa tentang itu.

Yang ia butuhkan sekarang adalah bagaimana ia menuntaskan hasratnya dan bersenang -senang pagi ini.

***

Hubunga Axel dan Gina semakin hari semakin intens tanpa komitmen dan hanya senang-senang saja. Namun, berbeda dengan Axel. Axel tetap memakai perasaan ketika melakukannya dengan Gina.

Walaupun Gina selalu memungkirinya dan menganggap hubungan mereka seperti friends with benefit.

“Mau sampai kapan kita merahasiakan hubungan ini ?” tanya Axel kepada Gina usai menyalurkan hasratnya.

“Sampai salah satu dari kita menyerah” ucap Gina santai.

“Kenapa kamu selalu berfikir ke arah sana?” Axel tidak mengerti kenapa Gina tidak menganggapnya ada.

“Karena aku tau kamu siapa Axel. Kamu anaknya Yoga Firanda pemilik perusahaan terkenal. Juga mama kamu Susan adalah anggota di club ini dan juga temanku yang sering menyewa gigolo disini!”ucap Gina ketus kepada Axel.

“Memang kenapa? memang salah jika aku mencintai kamu,engga kan” jawab Axel sengit.

“Nanti apa kata mama kamu, jika melihat anaknya menjadi gigolo dan sering tidur dengan bosnya seharusnya kamu fokus kuliah bukan disini. Hubungan kita ini tidak akan pernah berhasil Axel sampai kapanpun, jadi kamu simpan aja cinta kamu untuk diri kamu sendiri!” tunjuk Gina kepad Axel.

“Aku akan tetap pertahanin kamu, walaupun kelak Mama akan ngelarang aku atau Papa enggak setuju. Aku udah engga peduliin semua itu yang aku peduliin cuma kamu” ucap Axel yakin.

“Terserah kamu saja, setiap kali aku melakukannya sama kamu, terbayang wajah Mama kamu yang akan membunuhku hidup-hidup. Bahkan Susan bisa menutup usahaku ini kapan saja.” ucap Gina putus asa.

“Jika Mamaku melakukan itu, aku akan bilang kepada Papa bahwa selama ini Mama sudah sering bermain dengan gigolo disini dan aku jamin Mama pasti takut dengan ancamanku.” ucap Axel tidak mau kalah, ia akan mempertahankan Gina bagaimanapun caranya.

Gina pun mengela nafas lelahnya, percuma ia mengatakan semua ini kepada Axel. Namun, Axel tidak peduli bahkan ia menyuruh Gina untuk memuaskannya lagi sampai ia puas.

🤣🤣🤣

Pokoknya please y, yg baca crta harus open minded. Yg g open minded ga diajak😌.

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 61.3K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
1.4M 86.3K 37
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
260K 19.4K 43
Nara, seorang gadis biasa yang begitu menyukai novel. Namun, setelah kelelahan akibat sakit yang dideritanya, Nara terbangun sebagai Daisy dalam dun...
8.9M 111K 45
(โš ๏ธ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž๐Ÿ”žโš ๏ธ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] โ€ขโ€ขโ€ขโ€ข punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...