Dies Iræ [DWC NPC 2024]

By Nilakandiez

241 53 47

Seth pikir, dunia mungkin akan mengalami kiamat berkali-kali. More

0. Night Has Come
1. In the misty morning, on the edge of time
2. I'm a leaf-shaped shadow
3. Life is like a runway, and you're the designer
4.
5. The blood is on my hands
6. If i killed someone for you
7. Quando judex est venturus
8. Feeling like there's nothing I can do
9. Mango its mango day
10. Fly high dead body!
11. Gurita Kota
12. Kita rehat sejenak
13. Dino help me!
14. Romansa di liang lahat
15. Keluarga Halligan
16. Masa kecil Reginald
17. Seth dan senapan pertamanya
18. Mau mandi dengan gajah
19. Si Pemilik warung madura
20. Teman bagi Jese
21. Apakah kehidupan itu semacam nama kue?
22. Uang untuk beli mayat
23. Apa yang dirasakan Seth
24. Orter bertanya pada Seth
25. Percival ke ladang koko crunch
27. Pelangi
28. Seth sendirian di asrama

26. Kamar dan kawan-kawan

2 0 0
By Nilakandiez

Bunyi harmonika dari luar jendela menarik perhatian Seth. Suara yang sangat indah itu saat ini entah di mana tetapi Seth agak bersyukur karena bisa melihat pemandangan langit biru yang cerah. Sesuatu yang cukup langka di inggris pada musim dingin. Ia hanya berharap semoga tak ada dari apa yang jadi tulisan di buku yang ia cari itu dicuri orang yang benar-benar tak paham saja isi bukunya.

"Kau tak mau keluar?!" Seth menoleh dan mendapati seseorang sedang berdiri di depan jendelanya sambil membawa harmonika.

"Ke mana?" Tanya Seth malas. Ini musim dingin dan rasamya ia hanya ingin bermalas-masalan daripada keluar dan berakhir kedinginan. Dia sedang sendirian dan teman-temannya sudah pulang. Tak akan ada yang merawatnya kalau dia sakit nanti.

Serena si ketua asrama perempuan memutar bola matanya beberapa kali, berlagak pusing. "Tentu saja bermain di luar. Kau tak mau ikutan?"

Seth menggeleng lemah dan menutup jendelanya.

Suasana asrama sudah sepi sebab banyak yang sudah pulang, tetapi kantin masih cukup ramai dan Seth tak merasa kesepian. Setidaknya berkeliling kios-kios yang ada di kantin akan cukup bagus untuk kesehatan mentalnya yang rasanya mulai memburuk sejak berpisah dari teman-temannya. Seth pikir libur musim dingin bakal sebentar, tetapi kenyataannya itu akan sangat lama.

Dia jadi bingung harus mengisi waktu dengan kegiatan apa. Seth bukan Jese yang senang berdagang, tidak sebanyak teman Reginald, dan tidak serajin Percival untuk berkeliling di perpustakaan sepanjang hari. Dia hanya dirinya sendiri dengan berbagai rumor buruk tentangnya.

Kadang-kadang ia bingung bagaimana teman-temannya hidup atau memandang kehidupan sementara ia masih diam saja di tempst. Yang pepnting selalu menang. Memang tak ada salahnya jadi orang yamg culup smbisiud. Tetapi Seth tak dipandnag sebagai ancaman bagi siswa lain. Jadi dia lebih memiluh punya jawaban lain. Yaitu dengan membuat imejnya jadi sangat aneh.

Kalau boleh jujur, Seth kadang-kadang cukup percaya diri dengan berbagai keanahan dalam hidupnya. Kalau ada orang yang tiba-tiba bertanya padanya maka ia akan menunjukkan sesuatu lewat kartu tarot.

"Dia pasti akan menembakmu dengan sangat tulus," Seth tersenyum melihat itu dan membuat temannya menangis."kau sebaiknya siap-siap minggu ini."

Sebenarnya, Seth sendiri juga tidak terlalu yakin ramalan asal bunyi itu benar-benar terjadi. Tetapi kadang-kadang itu benar-benar terjadi. Seth hanya memanfaatkan kemampuannya memprediksi sesuatu. Meski tak banyak yang berani bertaruh dengannya, beberapa orang yang melakukannya kebanyakan berterima kasih pada Seth setelahnya. Ia tak terlalu merasa melakukan pekerjaan yang luar biasa jika itu karena tarot, maka ia biasanya akan mengaku apa yang dikatakannya bukan ramalan melainkan prediksi dari analisisnya usai mereka berterima kasih. Tetapi kadang-kadang mereka tak terlalu perduli dengan itu dan hanya mau mengingat hasilnya, seperti kebanyakan manusia pada umumnya.

Pagi itu Reginald yang baru tiba di rumahnya tiba-tiba menelepon Seth dan minta dibacakan peruntungan tarotnya dengan Ophelia. Seth sudah menjelaskan kalau itu hanya prediksi dan Reginald tak masalah dengan itu.

"Napasmu terdengar agak cepat," gumam Seth. "Kau gelisah dengan sesuatu. Apa hubungan kalian baik-baik saja?"

Lama tak ada jawaban dari seberang, tetapi Reginald segera menyahut setelah merasa pernapasannya mulai normal. "Lebih tepatnya, orangtuaku tak suka dengan hubungan kami. Apa kau punya solusi?"

Seth mendecak. "Aku hanya bisa memprediksi, bukan konsultan hubungan percintaan."

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 212K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
1.7M 238K 38
Tidak ada yang bisa menebak sifat Drystan sebenarnya. Cowok itu ... terlalu hebat berkamuflase. Drystan bisa bijaksana, galak, manja dalam satu waktu...
973K 67.2K 63
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
528K 40.1K 46
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...