SERENADE IN E MINOR [END]

Autorstwa lnfn21

18.3K 3.3K 1.1K

memangnya, apa gunanya, sebagai manusia yang mengaku mencinta, ketika kekasihnya terluka, ia hanya sibuk meno... Więcej

serenade in e minor
Em7b5 \\ she was the one who waited for his return
Em6 \\ she was the one who invited him to witness the explosion
Em6 \\ she was the one who asked him to look properly
Em7b5 \\ she was his lover who disappeared amidst the splendor
Em7b5 \\ she was the one who made him feel worried
Em6 \\ she was the one who made him accept romance
Em6 \\ she was the one who received his kiss
Em7 \\ she was the one who hug him before goodbye
Em7 \\ she was the one who saw him in her dream
Em7 \\ she was the one who gave all of her to him
Em7 \\ she was the one who told him to live a hundred years
Em7b5 \\ he was her lover who just watched and applauded
Em7b5 \\ he was the one who hugged her before goodbye
Em11 \\ he was the one who came to her in the worst place
Em9 \\ he was the one who returned to her house
Em9 \\ he was the one who made his lover drunk without drinking
Em9 \\ he was the one who realized his lover was a mess
Em9 \\ he was the one who ran with her amidst the chaos
Em11 \\ he was the one who saw her so messed up
Em9 \\ he was the one who wanted to fall into the same hole as her
Em9 \\ they were the ones who have done many things in vain
Em 9 \\ they were the ones who love each other in sadness
Em11 \\ they were the ones who lose hope and languish
Em \\ he was the one who asked her to back to his side
Em \\ he was the one who watched her shined after the clouds
outro of serenade in e minor

Em11 \\ he was the one who made her smile

549 115 59
Autorstwa lnfn21

SATU tahun menjadi psikiater di sebuah lapas, Jaehyun belum juga menemukan perubahan yang berarti dari pasien yang amat ia nanti kesembuhannya, dari tahanan yang amat ingin ia nanti kebebasannya.

"Tidak ada."

Masih, dua kata itu yang menjadi jawaban atas pertanyaan, "Siapa yang membuatmu tersenyum hari ini?" yang tak pernah Jaehyun lewatkan tiap kali tiba sesi rehabilitasi mental.

Selebihnya, tiada. Pertanyaan-pertanyaan lain justru tiada jawabnya.

"Morfin! Beri aku morfin!"

Masih, perempuan itu memohon hal yang sama setiap harinya, di saat tahanan satu sel-nya telah berhasil lepas ketergantungan dari jenis narkotika yang mereka konsumsi, beberapa bahkan telah dibebaskan meski masih harus dalam pengawasan.

Perubahan yang nyaris tiada sama sekali itu menyebabkan ia harus membui lebih lama dari yang lain. Ia tidak pernah sungguh-sungguh mengikuti proses rehabilitasi;

hanya berdiri dalam lamunan ketika yang lain menggerakkan badan di lapangan, hanya duduk dalam diam ketika yang lain sibuk berinteraksi dengan sesama tahanan, hanya menatap kosong pendeta yang melantunkan siraman rohani ketika yang lain sibuk meratapi dosa-dosa,

hanya mengatup bibirnya rapat ketika Jaehyun—sama seperti kepada pasien lainnya—mengajukan banyak tanya dan menyuruhnya bercerita.

Namun demikian, atas cerita yang tak pernah diceritakan, Jaehyun telah cukup paham.

"Ini buku sketsa milik Rose. Dia meninggalkannya di barku. Barangkali dengan melihatnya, kamu bisa memahami mengapa dia mengambil jalan ini."

Barang yang diterima dari Junheo, di hari ketika Rose diadili, membawakan Jaehyun serangkaian asumsi. Sebuah lelembaran buku sketsa berisi gambar-gambar alakadar hasil goresan pena, meski tanpa kata, telah berhasil menceritakan banyak hal tentang pemiliknya pada Jaehyun.

Tentang siapa yang membuat perempuan itu tersenyum.

Juga, tentang siapa yang merenggut senyuman itu darinya.

Sebagai seorang pakar jiwa, seharusnya asumsi yang Jaehyun punya tidak perlu dipertanyakan kepada yang bersangkutan. Namun, sebagai seorang yang pernah mencinta dan masih mencinta, Jaehyun ingin mendengar manusia tercintanya secara langsung mencerita.

Dan, hari itu, tiba.

"Dia ... seperti seseorang yang tidak mampu kugapai. Terasa sangat jauh. Mungkin karena dia pemilik bangku pojok kiri depan, sedangkan aku pemilik bangku pojok kanan belakang. Mungkin juga karena ini tentang si pintar dan si bodoh, atau si tong kosong dan si sedikit omong. Hampir mustahil, kami menjadi dekat. Sampai akhirnya ...."

Hari di mana Jaehyun berhadapan dengannya di ruang rehabilasi mental, ruang yang selama mereka menghuni selalu lebih banyak diliputi senyap. 

Dan, hari itu, hari ke tiga ratus empat lima, hari di mana pasiennya ini genap berusia dua puluh empat, seperti sebuah keajaiban, Jaehyun mendengar sosoknya bercerita.

Pada hari itu juga, tiap kali mendengarnya bicara, Jaehyun mengingat beberapa penggalan cerita usang di sudut kepala.

"Kemudian satu lagi .... Roseanne Park. Tolong masukkan saja dia ke dalam kelompok belajarku, Pak."

Cerita tentang sebuah awal mula mereka menjadi pemilik kisah paling melenggenda di SMA karena dinilai punya cinta serupa dusta. Orang bilang, Jaehyun tidak cocok dengan berpacaran dengan siswa paling bodoh di kelasnya. Orang bilang, Rose hanya memanfaatkan Jaehyun untuk keperluan akademiknya. Orang bilang, mereka tidak cocok dari segi apa pun.

Tapi, nyatanya hubungan mereka bertahan sebegitu lama. Nyaris tujuh tahun lamanya.

"... untuk pertama kalinya, dia melihatku dan memanggil namaku, di depan guru dan teman-teman kelas. Lalu, aku berdebar. Namun, aku tidak punya keahlian apa pun selain berlakon. Aku ahli untuk bersikap biasa saja, berteman dengannya, diajarinya matematika, padahal aku begitu menyukainya."

"Ayo berkencan, Jaehyun!"

"Kemudian, karena tidak bisa menahan diri, aku mengajaknya berkencan di malam saat kita berdua pergi menonton kirab budaya dan pesta kembang api di pusat kota. Tapi, kurasa dia menolak sebab tidak ada jawaban apa-apa setelah aku mengatakan alasan konyolku mengajaknya berkencan. Aku malu, lalu aku berlakon seolah tidak pernah mengatakan apa pun padanya, kembali bersikap biasa saja. Kukira dia lupa, tapi ternyata ...."

"Haruskah kita lakukan?"

"Apa?"

"Berkencan."

"... ternyata tidak. Dia mengajakku berkencan beberapa bulan setelahnya. Dan, aku setuju saja. Tentang alasan, aku tidak perduli apa. Ketika dia mengatakan bahwa dia mengencaniku karena ingin membantu mewujudkan keinginanku berkencan sebelum kencan itu menjadi hal yang merepotkan saat aku jadi aktris nanti, terasa menyesakkan, tapi tidak apa-apa."

"Kamu bilang tidak mencium orang yang tidak kamu sukai, bukan?"

"Tapi, entah karena dia tahu aku sedih mendengar alasannya mengencaniku atau karena dia benar-benar menyukaiku, dia menciumku. Itu ... kurasa adalah hari paling bahagia dalam hidupku. Aku tersenyum seharian, sehari hari kemudian, dua hari kemudian, dan seterusnya, ketika mengingat itu aku akan tersenyum."

"Kalau begitu jadi aktris saja!"

"Sebenarnya ... aku tidak benar-benar ingin menjadi aktris. Tapi, orang-orang di sekitarku selalu mendorongku untuk melakukannya. Ibuku bilang aku bisa jadi aktris dan harus jadi aktris untuk bisa punya kehidupan yang lebih baik. Nenekku bilang aku cucu tercantiknya, dan dia bilang suatu saat aku akan besar seperti Suzy atau Song Hye Kyo. Teman-temanku bilang, aku tidak berbakat, hanya menang cantik. Kemudian dia ...."

"Kamu terlihat bagus di layar kaca. Bersungguh-sungguhlah di sana! Jadilah besar dan hebat!"

"... dia juga mengatakannya. Dia bilang aku bagus di layar kaca dan menyuruhku bersungguh-sungguh, jadi besar dan hebat. Itu adalah dorongan paling besar untukku, setiap hari menyemangatiku di tengah putus asanya menjadi figuran untuk ... ayo jadi besar dan hebat, buktikan padanya kamu berbakat dan bisa menjadi seperti yang dia harapkan."

"Berhasil. Aku menerima penghargaan pertamaku. Aktris pendatang baru terbaik. Lalu, kemudian aku bertanya pada diriku sendiri apakah aku benar-benar ingin jadi besar dan hebat? Rasanya aku tidak menemukan ledakan apa pun kecuali saat dia memelukku dan mengucapkan selamat. Selebihnya, ucapan-ucapan selamat dari orang lain terasa biasa saja, justru yang paling menyiksa adalah ketika aku merindukannya tetapi aku terlalu sibuk dengan peranku dalam drama."

"Tapi aku bahagia, karena sesibuk apapun aku, dia tidak pernah meninggalkanku. Setidaknya sampai dia kemudian pergi kuliah ke Belanda. Aku merasa ditinggalkan, berat, tetapi dia juga punya mimpi yang ingin ia kejar. Hari-hari tanpanya di kota ini, terasa sangat hampa. Setiap hari, aku merindukannya, tapi semakin hari dia seperti orang yang tidak lagi perduli."

"Mengapa nekat ke sini?"

"Aku merindukanmu. Aku melihatmu di mimpiku, Jaehyun. Banyak kali, aku memimpikanmu. Kurasa, aku tidak bisa menahannya lagi. Aku benar-benar merindukanmu, jadi aku datang kemari."

"Aku benar-benar takut ditinggalkannya. Bisa dibilang, dia adalah ... satu-satunya harapanku. Hari itu, aku menyusulnya ke Belanda, karena malam sebelumnya, aku bermimpi ... dia pergi bersama perempuan lain. Mimpi yang terasa seperti nyata. Malam itu, tanpa ragu, aku mengakui bahwa aku sangat mencintainya dan menyerahkan seluruh diriku."

"Kamu harus hidup sampai seratus tahun. Dan, jalani bagianku juga!"

"Ketika mengatakan itu, aku tidak bercanda sepenuhnya. Aku benar-benar ingin dia hidup lebih lama dari aku, seratus tahun atau mungkin lebih. Aku ingin dia menjalani hidupnya dengan bahagia, fokus mengejar impiannya menjadi dokter, agar bisa hidup dengan nyaman nantinya. Akan sangat membahagiakan jika aku bisa menemani masa jayanya dan menikmati hasilnya, tapi kalaupun pada akhirnya tidak begitu, kalau pada akhirnya aku hanya bisa sedikit menikmati, kalau pada akhirnya aku harus lebih cepat pergi, kalau pada akhirnya yang menemani dia menjalani sisa hidupnya bukanlah aku ...."

"... aku tidak apa-apa. Aku ... haruskah aku melanjutkan ceritanya, Dokter?"

"Hm. Lanjutkan."

"Kalau begitu, jangan menangis! Anda harus profesional, seperti biasanya."

[]


Em11
\\   he was the one who made her smile   \\



[SERENADE IN E MINOR]
by
linasworld

***


notes:
dialog bercetak miring = bayangan di kepala jaehyun
semoga paham :')

terimakasih masih bertahan dengan work 'mumet' ini

:)


Czytaj Dalej

To Też Polubisz

14.5K 1.2K 14
____________________________________________ Takdir ? andai Park Jimin bisa mengubah takdirnya, bertemu Jungkook tanpa harus bertemu Taehyung ataupu...
2.2K 313 14
Dunia Revalina yang semula berwarna, perlahan berubah redup dan hanya menyisakan hitam - putih yang gelap nan pekat. Mengurung dirinya yang lemah dal...
441K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
8K 1K 16
The story of an actor and model who turned out to be a couple + the comments of various netizens. FEBRUARY2024, written by avocawoodz.