Kagum (END)

By Pluto_nius

17.6K 1.7K 145

"Dia baik, apa aku bisa memiliki nya" More

Prolog
Bab 1 (Awal Pertemuan)
Bab 2 (Ingin Bertemu)
Bab 6 (Teman Baru Levi)
Bab 4 (Ingin Mengenal Lebih)
Bab 7 (Fakta)
Bab 8 (Pendekatan)
Bab 5 (Berkumpul Kembali)
Bab 9 (Ketua Osis Keren)
Bab 10 (Sibuk)
Bab 11 (Sibuk 2)
Bab 12 (Perhatian)
Bab 13 (Hari Perayaan Sekolah)
Bab 14 (Rencana Liburan)
Bab 15 (Reuni)
Bab 16 (Study Date? Maybe)
Bab 17 ( Lily )
Bab 18 ( Mengingat )
Bab 19 (Awal Mula)
Bab 20 (Bendera Perang)
Bab 21 (Pupus?)
Bab 22 (Licik)
Bab 23 (Kecewa)
(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
Bab 24 (Keluarga)
Bab 25 (Asing)
Bab 26 (Hilang)
Bab 27 (Titik Terang)
Bab 28 (Akhir?)
Bab 29 (Kembali Ke Awal)
Bab 30 (Kambali Dekat)
Bab 31 (Jalan)
Bab 32 (Study tour)
Bab 33 (Ber Dua)
Bab 34 (LiLynn)
Bab 35 (Perwakilan Sekolah)
Bab 36 (Jealous)
Bab 37 (Penjelasan)
Bab 38 (Kumpul)
Bab 39 (Persiapan Ujian)
Bab 40 (Hari Ujian)
Bab 41 (Hari Libur)
Bab 42 (Main)
Bab 43 (Kelas XII)
Bab 44 (ZyZy)
Oshi Ku ಥ⁠‿⁠ಥ
Bab 45 (Terbuka?)
Bab 46 (Usaha)
Bab 47 ( MoZy )
Bab 48 ( Zy? )
Bab 49 ( Kacau )
Bab 50 (Mencari)
Bab 51 (Penantian)
Info

Bab 3 (Sekarang Aku Tahu)

390 36 0
By Pluto_nius

"Pag-" ucapan Lily terpotong, ketika Delynn membekap mulut nya terlebih dahulu.

"Ini masih pagi jadi tolong!" Ucap Delynn penuh penekanan.

"Pagi Nay" ucap Delynn setelah melepaskan bekapan mulut Lily.

Tidak ada jawaban dari Nayla, membuat Delynn dan Lily menjadi saling bertukar pandang bingung.

"Nay" panggil Lily sambil melambaikan tangan nya di depan wajah Nayla, namun sama saja Nayla masih belum merespon. Membuat Delynn dan Lily menjadi bingung dan khawatir.

"Pagi" sapa Oline dari arah pintu, melihat kedatangan Oline membuat Delynn dan Lily tersenyum.

"Kenapa?!" Tanya Oline sambil memicingkan mata nya, ia heran dengan tingkah ke 2 teman nya ini. Bukanya menjawab pertanyaan Oline, Delynn malah kembali menatap kembali Nayla. Merasa aneh dengan itu Oline pun mengubah pandangan nya menjadi menatap Nayla. Sekarang ia paham kenapa Delynn dan Lily tersenyum ke arah nya.

"Nay!" Panggil Oline dengan menepuk pundak Nayla pelan.

"Hah! Iya kenapa?" Kaget Nayla, ia baru saja tersadar dari lamunan nya. Ketika ia menoleh ke samping, ia melihat Delynn, Lily, dan Oline menatap heran ke arah nya.

"Lu kenapa Nay?" Bingung Lily, yang diangguki oleh Delynn.

"Hah? Engak-engak papa"

"Yakin? Lu kangen ortu lu kh?" Kini Oline yang bertanya, raut wajah nya khawatir.

"Engak, aku engak kangen ortu kok-, dikit mungkin"

"Lu ada masalah?" Kini Delynn yang bertanya.

"Eng-"

"Apa aku cerita aja ya? Siapa tau mereka kenal" batin Nayla.

"Eng? Apa Nay?" Bingung Lily. Saat hendak bercerita bel masuk pun berbunyi, membuat Lily dan Delynn pergi menuju meja mereka.

Tak berselang lama guru mapel pertama pun masuk.

"Stt! Nay, nanti ceritain pas istirahat aja!" Bisik Lily lalu kembali duduk tenang di belakang Nayla. Nayla pun mengangguk sebagai jawaban.

~~//~~

Kringggg....

"Baiklah, anak-anak karena waktu nya sudah habis, tugas yang belum selesai bisa di selesaikan di rumah dan di kumpulkan minggu depan saat pelajaran saya. Sekian terimakasih selamat beristirahat" setelah guru itu pergi meninggalkan kelas, Nayla dkk pun beranjak dari tempat duduk nya menuju kantin. Mereka pun langsung mencari bangku yang kosong.

"Akir nya ada yang kosong juga, btw kalian mau makan apa?" Tanya Delynn.

"Hemm~ samai aja Lyn kayak biasa" jawab Lily, yang di angguki oleh Oline dan Nayla. Serasa sudah mendapat jawaban dari pertanyaan nya Delynn pun pergi untuk memesan makanan mereka.

"Ekhem! Lu gak lupa kan Nay?!"

"Oh iya, hehe, jadi gini ada yang mau aku tanya in ke kalian"

"Tanya apa?"

"Kalian pernah liat gak Kakak tingkat yang punya rambut se pundak?"

"Hah? Bentar lu lagi nyari orang?" Kini Oline mulai bersuara sejak ia menyimak percakapan antara Lily dan Nayla.

"Iya" jawab Nayla dengan antusias.

"Bisa lebih spesifik gak? Selain rambut, di sekolah ini yang rambut nya sebahu banyak Nayla"

"Hemm~ hehe aku cuma tau itu" jawab Nayla dengan cengengesan, membuat Oline dan Lily menepuk jidat mereka.

"Bisa-bisa nya lu mau nyari orang tapi cuma tau dari rambut nya! Mana orang dengan rambut se bahu di sekolah ini banyak lagi" degus Oline, sementara itu Nayla hanya cengengesan mendengar nya.

"Heh! Gua ketinggal apa ni?!" Ucap Delynn yang baru saja kembali sambil membawa pesanan makanan mereka.

"Ini si Nayla nyari orang! Tapi dia cuma ngasih 1 spesifikasi kan susah, mana spesifikasi nya cuma rambut se pundak! Kan banyak di sekolah ini!" Jelas Lily, mendengar itu Delynn pun tertawa.

"Bisa-bisa nya lu Nay" ucap Delynn masih sambil tertawa.

"Udah-udah itu pikir nanti aja mending kita makan dulu, laper gua" ucap Delynn lalu membagikan makanan sesuai pesanan mereka.

Kegiatan makan mereka berjalan begitu tenang, sesekali mereka bercerita satu sama lain, canda dan tawa juga tak terlewat. Hingga makanan yang ada di hadapan mereka sudah habis.

"Hah~ akir nya kenyang juga, ini mau balik ke kelas apa mau nongkrong di sini?" Tanya Oline.

"Balik kelas aja gak sih! Di sini makin rame kasian mereka yang baru dateng trus belom dapet tempat" jelas Delynn, yang di angguki oleh ke 3 teman nya.

"Eh, kalian duluan aja, aku mau ke toilet bentar" ucap Nayla, yang di jawab anggukan oleh Delynn, Lily, dan Oline.

Nayla pun bergegas menuju toilet untuk menyelesaikan beberapa urusan kecil. Selesai dengan urusan nya ia hendak kembali ke kelas nya ketika pandangan nya terarah ke salah satu kursi di samping taman. Ia melihat gadis yang selama beberapa hari ini menghantui pikiran nya. Tanpa pikir panjang Nayla langsung mendatangi gadis itu. Melihat seseorang tiba-tiba berdiri di depan nya gadis itu yang awal nya sedang membaca lantas mendongak kan kepala nya menatap Nayla yang sudah berdiri tegak di depan nya.

"H-halo, a-aku N-Nayla" ucap Nayla dengan gugup lalu mengulurkan tangan nya, ia mencoba berkenalan dengan gadis itu.

Gadis itu yang awal nya bingung pun lalu meraih uluran tangan Nayla.

"Halo, aku Shasa" ucap gadis itu lalu tersenyum ke arah Nayla.

"Boleh kenalan gak?" Tanya Nayla ragu. Shasa yang melihat itu pun tertawa geli, ia lalu menepuk-nepuk bangku kosong di samping nya, memberi kode ke Nayla agar ia duduk terlebih dahulu. Nayla yang sadar pun langsung duduk di samping Shasa.

"Nama kamu?" Tanya Shasa, sambil menutup buku yang ia baca tadi.

"Nama aku Nayla Suji Anatias, aku murid baru pindahan dari jepang, kamu bisa panggil aku Nayla, aku kelas 11 MIPA 2, salam kenal" ucap Nayla lalu tersenyum ke arah Shasa.

"Pftt, ah maaf, kamu engak usah terlalu formal, ok kenalin aku Aisa Maharani Jayawarda, kamu bisa panggil aku Shasa, aku kelas 11 MIPA 1" ucap Shasa lalu tersenyum ke arah Nayla.

"Lo kamu satu angkatan sama aku? Aku kira kamu Kakak tingkat"

"Hahaha, engak aku masih kelas 11"

"Oh, hehe aku kira"

"Ternyata satu angkatan aku kira dia Kakak tingkat" batin Nayla.

"Oiya aku mau tanya, kamu yang natep aku waktu di bus itu bukan?"

"Eh, i-itu i-iya" jawab Nayla lalu menundukkan kepala nya malu.

"Hahaha, jadi bener ya, oiya kenapa pas itu kamu natep aku?"

"Eh itu maaf kalok kamu jadi keganggu, a-aku cuma mau kenalan tapi kamu keburu turun"

"Oh aku kira ada yang aneh sama muka aku"

"Engak-engak ada yang aneh sama muka kamu"

"Kamu cantik" monolog Nayla sangat pelan, bahkan hampir tidak bersuara.

"Apa? Kamu bilang apa?"

"Ah engak, hehe, inti nya salam kenal Shasa, k-kalok begitu aku balik dulu udah mau bel dada" ucap Nayla lalu berjala pergi meninggalkan Shasa. Sementara itu Shasa masih tertawa kecil melihat tingkah Nayla.

"Jadi ini temen kelas kamu yang baru dek, lucu" monolog Shasa lalu berdiri hendak kembali ke kelas nya.

"Aghh malu banget" batin Nayla sambil berlari kecil ke kelas nya.

Sesampai nya di kelas Nayla lalu meletakan kepala nya diatas meja sambil ditutup buku. Melihat tingkah aneh Nayla, sontak membuat Oline, Delynn, dan Lily bertanya-tanya.

"Lu kenapa Nay?" Tanya Oline, Nayla pun mengangkat kepala nya lalu tersenyum ke arah ke 3 teman nya itu.

"Lu sakit Nay? Itu muka kamu merah" khawatir Lily.

"Iya muka lu merah gitu, mau gua bikin in surat ijin?" Tambah Delynn, Nayla pun menggeleng cepat sebagai jawaban, hal itu justru membuat ke 3 teman nya semakin terheran-heran.

"Engak, aku engak sakit"

"Terus kenapa muka lu merah gitu?"

"Iya kalok sakit jangan di paksa Nay, gua bikin in surat aja ya"

"Engak usah, aku engak papa Lily, Oline, Delynn"

"Terus kenapa muka kamu merah?"

"I-ini karena aku malu"

"Hah! Malu kenapa?" Ucap ke 3 nya kompak.

"Aku udah tau nama orang yang aku cari" jawab Nayla dengan bangga.

"Wihh gilak, siapa Nay? Dia gak macem-macem sama lu kan? Kalok iya bilang aja nanti gua gebukin orang nya" ucap Delynn

"Eh engak dia gak macem-macem kok tenang aja"

"Ok terus dia siapa?"

"Oh iya nama nya Shasa dari kelas 11 MIPA 1, aku kira dia Kakak tingkat." ucap Nayla, lalu tanpa sadar muka nya kembali memerah seperti tomat.

"Nay muka lu merah lagi" ucap Oline sambil menatap Nayla. Nayla yang mendengar itu kembali menutup muka nya menggunakan buku.

"Shasa-, itu kan Kakak lu Liy!" Ucap Delynn sambil menatap Lily.

"Lah iya?" Kini Oline yang baru menyadari itu juga menatap Lily.

"Hemm~ iya tapi kek nya Nayla engak sadar jadi biarin aja dulu, biar jadi surprise nanti!" Jawab Lily sambil tersenyum menatap Nayla, seperti nya Nayla tidak mendengar percakapan ke 3 teman nya itu.

~~//~~

AISA MAHARANI JAYAWARDA (Shasa)

~~//~~

TBC~

Continue Reading

You'll Also Like

156K 15.6K 27
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
91K 8.5K 33
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
215K 23K 44
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
95K 9.5K 38
FIKSI