Game Over

By manusiabiasaalahhh

767K 74.8K 2K

Hal yang paling menyedihkan adalah menyesali sesuatu yang tidak dapat terulang kembali. Hanya kata "Jika" yan... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39 - Part 1
Chapter 39 - Part 2
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Ayo di cek!

Extra Chapter

14.5K 1.2K 22
By manusiabiasaalahhh

Pagi hari di kediaman Gillmore. Jethro dan yang lainnya terlihat tengah sarapan bersama di ruang makan.

"Kak, apa rencana mu hari ini?" Tanya Louie pada Jethro begitu mereka sudah menyelesaikan sarapannya.

"Tidur." Jawabnya singkat.

Louie tentu saja cemberut begitu mendengar jawaban dari Jethro. Tidur katanya? Hari libur seperti ini seharusnya dihabiskan untuk bermain atau berjalan-jalan, bukan?!

"Biarkan kakak mu beristirahat, sayang." Sahut Lucie pada sang anak.

Louie semakin cemberut setelah mendengar perkataan sang mommy, "Membosankan...." Ucapnya.

"Bagaimana dengan kak Hayes? Apa rencana kakak hari ini?" Louie bertanya pada sang kakak.

Hayes terlihat berpikir, "Ah! Kakak baru mengingatnya. Hari ini daddy mengajak kakak untuk pergi ke kantor." Jawabnya.

Louie sedikit tidak puas begitu mendengar jawaban sang kakak, "Ke kantor? Pasti daddy menyuruh kakak untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang membosankan itu."

Hayes mengangguk, sedangkan Matteo yang mendengar itu hanya mendengus pasrah.

Lucie terkekeh pelan begitu melihat wajah Louie yang cemberut, "Sayang, kamu juga ada les piano hari ini bukan?"

Louie menatap sang mommy dengan raut bingung, "Ini hari libur mom." Katanya.

"Mommy tahu, tapi les hari ini menggantikan yang minggu kemarin. Waktu itu kamu sempat bolos, apa mommy salah?" Lucie menatap si bungsu dengan senyum tipisnya.

Louie menggeleng pelan, ia juga menghindari tatapan tajam daddy nya yang sekarang mengarah padanya.

"Bolos, hm?" Matteo menatap Louie dengan satu alisnya yang naik.

"Anak nakal." Sahut Jethro mengompori.

Louie terlihat gelagapan, "Daddy, aku minta maaf. Saat itu teman-teman ku mengajak bermain basket dan aku tidak bisa menolaknya. Lagipula, aku hanya bolos satu kali." Jelasnya, lalu menengok pada Jethro dengan tatapan tajamnya, "Aku tidak nakal! Kakak yang nakal!" Marahnya.

Jethro hanya terkekeh pelan begitu melihat tatapan Louie yang seperti anak kucing, tidak seram sama sekali.

"Jethro, jangan menjahilinya. Bocah itu akan menangis nantinya." Sahut Andrew dengan tawa gelinya.

"Aku tidak akan menangis! Aku seorang laki-laki tahu!" Seru Louie dengan kepalan tangannya.

"Hm? Lalu air apa yang berlinang di matamu itu, apa aku salah lihat ya?" Tambah Andrew.

Dan benar saja, Louie dengan sekuat tenaga menahan agar air matanya tidak keluar. Wajahnya pun sudah berubah menjadi merah.

"Boys, berhentilah menjahili adik kalian." Ucap Gillmore yang sedari tadi memperhatikan.

Alora yang duduk berdekatan dengan Gillmore pun ikut menggelengkan kepala begitu melihat tingkah laku para cucunya, "Kalian kompak sekali ya, jika soal menjahili Louie." Kekehnya.

"Sudah, sekarang siap-siap sana. Guru les mu akan segera datang." Ucap Lucie pada si bungsu.

Louie hanya mengangguk lesu, sedangkan Jethro yang duduk di sebelahnya mengusak rambut anak itu dengan gemas.

Louie diam-diam tersenyum senang sebelum dirinya melenggang pergi dari sana.

Jethro terkekeh pelan, "Sebenarnya berapa umur dia?" Pikirnya bertanya-tanya.

Louie de Romanova, si bungsu keluarga Romanova yang memang sedikit dimanja oleh yang lainnya. Walaupun begitu, dia adalah anak yang cerdas dan selalu mengerti akan keadaan. Ada waktunya dimana anak itu akan terlihat dewasa dan terkadang juga kekanak-kanakkan. Louie adalah satu-satunya anggota keluarga Romanova yang tidak terlalu mengenal gelapnya dunia bisnis Romanova. Bisa dikatakan, anak itu tidak tertarik dengan dunia bisnis Romanova.

"Walaupun begitu, dia yang terlihat lebih normal daripada kita." Sahut Damian si sulung Matthew.

Mereka semua tersenyum tipis begitu mendengar perkataan Damian. Yah, setidaknya ada satu anggota keluarga mereka yang hidup dengan normal tanpa ada sangkut pautnya dengan dunia bisnis yang kotor. Walaupun sebenarnya, mereka juga menginginkan Jethro untuk tidak ikut terlibat dalam dunia itu. Tapi mau bagaimana lagi? Jethro sudah terlanjur terlibat tanpa mereka sadari.

***

Sorenya, Jethro mengendarai mobil Mercedes-Benz 300 SL miliknya menuju tempat ia dan para rekannya berkumpul.

Mobilnya ia parkirkan di halaman depan bersama dengan mobil lainnya yang sudah terparkir disana.

"Oh Jethro, ternyata kau juga baru sampai. Aku kira kau sudah ada di dalam." Sahut Hael yang datang bersamaan dengan Jethro. Ngomong-ngomong, pria itu datang menggunakan motor miliknya.

"Kau telat." Kata Jethro sembari berjalan menuju pintu masuk bersama dengan Hael.

"Lihatlah dirimu dulu." Sinis Hael dengan beraninya.

"Saya bosnya." Balas Jethro dengan raut datar.

Hael tertawa paksa begitu menyadari hal itu. Benar juga ya, Jethro kan bos nya.

Begitu mereka masuk, sudah ada Amory, Nawel, Charles dan juga Kai yang menunggu mereka. Jadi, hanya mereka berdua saja yang telat.

Jethro mengerutkan dahinya begitu melihat atensi dua orang disana, "Kalian tidak berpamitan dengan keluarga kalian?" Tanyanya. Pasalanya, keluarga Gideon yang lain akan pergi ke pulau asing milik Gillmore.

"Charles bilang tidak perlu." Jawab Kai terdengar sedikit kesal.

"Aku tidak menyuruhmu untuk mengikuti ku." Sinis Charles.

Kai hanya diam tidak membalas lagi. Pria itu merasa sedikit tak tenang begitu tahu kedua orangtuanya akan pergi jauh. Lebih tepatnya, ia memikirkan mommy nya.

"Pergilah, tidak ada yang melarang mu." Kata Jethro santai. Lagipula, bukan masalah besar baginya jika Charles dan Kai ingin bertemu dengan keluarganya sebelum berpisah, atau jika mau mereka juga boleh ikut bersama mereka. Tapi, sepertinya itu tidak mungkin.

Kai menggeleng pelan, "Tidak perlu." Ucap Kai. Jika dipikirkan lebih dalam lagi, ia tidak perlu menemui mereka. Toh, selama ini pun mereka tidak terlalu memperdulikan kehadirannya. Mereka hanya memikirkan Seena terus menerus.

Jethro mengangguk.

"Jadi, mengapa kita berkumpul hari ini?" Tanya Nawel.

Jethro duduk dihadapan mereka, lalu menatap kelimanya bergantian.

"Kalian mau liburan?" Pertanyaan Jethro membuat mereka semua menatap tak percaya padanya. Ada apa dengan pria ini? Pikir mereka.

Ide liburan ini Jethro dapatkan ketika ia tidak sengaja melihat promosi tiket liburan di handphone nya. Ia sedikit tertarik, begitu tahu seberapa jarangnya ia pergi liburan. Yah, anggap saja ini bonus untuk mereka.

Jethro menaikkan satu alisnya, menunggu jawaban dari mereka.

"Tunggu dulu? Kita berkumpul hanya untuk membahas ini?" Hael menatap Jethro dengan bingung.

"Kalian tidak mau? Itu tidak masalah, saya akan membatalkan tiket kalian sekarang." Kata Jethro.

"JANGAN!" Teriak mereka dengan kompak.

Jethro tersenyum tipis, "Sebenarnya, tidak hanya kalian yang akan saya ajak. Tidak masalah, bukan?"

Kelimanya mengangguk dengan semangat, merasa tidak keberatan sama sekali. Kapan lagi kan liburan gratis.

Jethro ikut mengangguk puas. Rencananya, ia akan mengajak para saudaranya yang lain dan juga Arzan bersama teman-temannya. Ia ingin menghabiskan uangnya yang sudah mulai menumpuk di rekeningnya.

Ditengah-tengah suasana bahagia mereka yang akan liburan, ponsel Jethro tiba-tiba saja berdering.

"Jethro!"

"Hm?" Jethro tidak tahu siapa yang menghubunginya kali ini.

"Hei, bagaimana bisa kau melupakan dosen terbaikmu?!" Ucapnya dari sebrang sana.

Jethro menyunggingkan senyum tipisnya, "Mr. Edwin?"

"Ya ini aku! Bagaimana kabarmu?" Kekehnya.

***

Sebelumnya, author ingin meminta maaf kepada para pembaca cerita Game Over karena untuk lanjutan extra chapter author tidak akan melanjutkan up nya di Wattpad.

Author juga ingin mengucapkan terima kasih atas vote dan comment kalian selama ini.

Bagi yang penasaran dan berminat untuk membaca kelanjutan extra chapter dari cerita Game Over, kalian bisa mengakses link dibawah ini atau cek profil author.

https://karyakarsa.com/manusiabiasalah

Ingin tahu bagaimana keadaan Adeline dan yang lainnya?

Atau ingin tahu bagaimana Jethro bisa kembali ke masa lalu? Tertabrak truk kah? Atau kecelakaan kah? Hanya author yang tahu.

Ayo segera akses link nya bagi yang masih penasaran!

Terima Kasih semuanya!!
Sampai Jumpa di cerita selanjutnya!!

Continue Reading

You'll Also Like

1M 107K 63
(๐’๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ๐“๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ ๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐Ÿ’) โš  (PART KE ACAK!) ๐˜Š๐˜ฐ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ช๐˜ฅ๐˜บ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต๐˜ช0506 า“แดสŸสŸแดแดก แด…แด€สœแดœสŸแดœ แด€แด‹แดœษด แด˜แดแด›แด€ ษชษดษช แดœษดแด›แดœแด‹ แดแด‡ษดแด…แดœแด‹แดœษดษข แดŠแด€...
355K 49.2K 39
Egi, pria dewasa berumur 21 tahun baru saja bertengkar dengan adik perempuannya kemarin sore. Mereka bertengkar karena sebuah novel berjudul "The Reb...
1.7K 66 24
Deskripsikan sesuai keinginan kalian. Pencinta sick male lead merepet..
25.5K 1.6K 30
Lira Adiba atau biasa dipanggil Lira. Gadis yang memiliki hobi balap liar, jarang pulang ke rumah, serta jauh dari agama. Ia tidak menyangka dengan t...