Althanaya

Bởi MinYoonshi7

1.3K 67 125

WARNING !!! DILARANG MENG-COPY PASTE CERITA INI. Nayana Axellyn Smith dan Althair Zeehan Akalandra dua most w... Xem Thêm

1 🦋 Althanaya 🦋
2 🦋 Althanaya 🦋
4 🦋 Althanaya 🦋
5 🦋 Althanaya 🦋
6 🦋 Althanaya 🦋
7 🦋 Althanaya 🦋
8 🦋 Althanaya 🦋
9 🦋 Althanaya 🦋
10 🦋 Althanaya 🦋
11 🦋 Althanaya 🦋
12 🦋 Althanaya 🦋
13 🦋 Althanaya 🦋

3 🦋 Althanaya 🦋

101 5 3
Bởi MinYoonshi7

Happy reading
.
.
.

Saat ini Nayana dan ketiga temannya tengah berada disebuah tempat yang sudah lama tidak mereka kunjungi sejak kejadian 2 tahun lalu.

"Nay lo yakin?" Tanya Aurel khawatir.

"Yakin" jawab Nayana meskipun didalam hatinya masih terselip rasa takut.

"Nay mending jangan deh kita takut lo kenapa-napa" ucap Jesslyn.

"Kalian tenang aja gue bisa kok" ucap Nayana berusaha meyakinkan sahabatnya.

"Tapi Nay--"

"Udah ya gue gak bakal kenapa-napa kalian tenang aja" potong Nayana.

"Gue kesana dulu bentar lagi giliran gue" lanjut Nayana kemudian pergi.

"Gimana nih gue takut kejadian itu terulang lagi" ucap Leana tidak tenang.

"Ihhh pengen banget gue ngasih tau si Al" geram Jesslyn sembari mengacak rambutnya.

"Tapi kan Naya udah bilang jangan ngasih tau Al" ucap Aurel mengingatkan Jesslyn.

"Ck iya gue tau dia larang kita buat kasih tau Al tapi Rel gue khawatir banget sama Naya gimana kalo kejadian itu keulang lagi? Cuman Al yang bisa hentiin hal nekat Naya sekarang" jelas Jesslyn tanpa pikir lagi ia mengeluarkan hp nya dan mencari nomor Althair.

"Hallo Al!"

"Hallo?"

"Al lo bisa ke sirkuit sekarang gak? Naya nekat mau balapan lagi"

"Shit!! Gue kesana sekarang!"

Tut

Panggilan itu berakhir.

"Dia lagi kesini" ucap Jesslyn pada Aurel dan Leana.

"Semoga masih keburu sebelum giliran Naya" ucap Leana.

Balapan terus berjalan hingga kini adalah giliran Naya, Naya berjalan menuju motornya yang sudah ada di area start.

Sungguh saat ini tangan Nayana sedang gemetar, tapi ua mencoba mengesampingkan rasa takutnya.

"Naya gue mohon batalin aja ya!" Teriak Aurel dari pinggir area berharap Nayana berubah fikiran.

"Huhh gue pasti bisa" ucap Nayana sembari menghela nafas panjang.

Saat ia akan menaiki motornya seseorang mencekal tangannya dan menariknya menjauh dari arena balap.

"Awws Al lepasin sakit!" Ucap Nayana, mendengar itu Althair melonggarkan pegangannya pada tangan Nayana.

Syukur Althair datang tepat pada waktunya sebelum Nayana memulai balapannya.

"Lo apa-apaan sih hah?!" Tanya Nayana melepaskan tangannya dari cekalan Althair.

"Seharusnya gue yang nanya lo yang apa-apaan disini hah?!" Tanya balik Althair sedikit menaikan suaranya, sedangkan sahabat Nayana dan Althair hanya menyaksikan perdebatan keduanya.

"Terserah gue mau ngapain disini bukan urusan lo" jawab Nayana sebenarnya ia merasa takut dengan Althair yang sekarang terlihat tatapannya yang tajam dan dingin serta nada suaranya yang tinggi.

"Jelas urusan gue!" Ucap Althair.

"Pulang!" Lanjut Althair tetapi malah mendapat penolakan dari Nayana.

"Gamau, gue gak mau pulang sebelum balapan" tolak Nayana.

"Pulang atau--"

"Atau apa hah?! Gue disini cuman mau ngalahin rasa trauma gue Al gue gak mau hidup selalu diselimuti rasa trauma Al!" Potong Nayana tanpa sadar air matanya menetes.

"Ayo pulang" ucap Althair lembut dan membawa Nayana menuju motornya.

"Suruh salah satu anggota Xiver buat bawa motor Naya" titah Althair pada Aslan yang langsung diangguki Aslan.

Ditengah angin malam kini Althair tengah mengantarkan Nayana pulang.

Sekitar lima belas menit kini mereka sudah sampai didepan rumah mewah dan besar yang diketahui milik keluarga Smith.

"Makasih" ucap Nayana diangguki oleh Althair.

"Gak usah nangis lagi jelek" ucap Althair sembari mengusap jejak air mata di pipi Nayana dengan ibu jarinya.

"Ck apaan sih!" Ucap Nayana memalingkan wajahnya.

"Emm Al jangan kasih tau papa ya soal ini" cicit Nayana takut-takut Althair memberitahukan ini pada papanya.

"Hm" jawab Althair.

"Gue balik" lanjutnya.

"Iya hati-hati" ucap Nayana, kemudian Althair pergi dari pekarangan rumah Nayana.

***

Pagi ini disebuah kamar bernuansa serba ungu itu terlihat seorang gadis yang masih tertidur dikasurnya siapa lagi kalau bukan Nayana Axellyn Smith.

"Astagfirullah Naya jam segini kamu belum bangun!" Ucap seorang wanita paruh baya sembari menarik selimut yang dikenakan putrinya.

"Euggh lima menit lagi ma" lengguh Nayana.

"Lima menit apaan cepet bangun" ucap wanita itu yang tak lain adalah mama dari seorang Nayana, Sandra Amalia Smith.

"Issh iya-iya" pasrah Nayana kemudian bangun dari tidurnya dan pergi menuju kamar mandi.

"Cepetan udah ditungguin sarapan" teriak Sandra lalu pergi dari kamar putrinya.

Setelah beberapa menit mandi dan bersiap kini Nayana sudah memakai seragamnya.

"Masyaalloh tabarokalloh cantik banget sih gue pantesan banyak yang klepek-klepek" monolog Nayana saat melihat pantulan dirinya dicermin kemudian ia meraih tasnya dan pergi dari kamarnya.

"Pagi papa mama" sapa Nayana kemudian ia duduk dikursi lalu mengambil roti yang sudah disiapkan untuknya.

"Pagi" jawab papa mamanya.

"Pelan-pelan Nay" peringat papa Nayana saat melihatnya makan dengan terburu-buru. Alexion Sadewa Smith.

"Heheh takut telat pa" jawab Nayana membuat papa mamanya menggelengkan kepala.

"Lagian anak gadis jam segini baru bangun" omel Sandra.

"Gak boleh gitu ma gini-gini juga anak mama" ucap Nayana.

"Udah ah Naya berangkat assalamualaikum" ucap Nayana setelah salim kepada kedua orangtuanya.

"Waalaikumsalam"

Hari ini Nayana diantarkan oleh supir keluarganya karena motornya berada di markas Xiver semalam Aslan menyuruh orang yang membawa motor Nayana untuk dibawa ke markas saja.

Saat sampai disekolah terlihat gerbang sekolah yang sudah tertutup artinya dirinya terlambat.

"Aduh non gerbangnya udah ditutup" ucap mang Ujang supirnya.

"Naya turun disini aja mang gapapa makasih ya mang udah nganterin" ucap Nayana lalu turun dari mobil tersebut.

"Pak!" Panggil Nayana pada satpam yang berjaga.

"Ya ampun neng Naya jam segini baru dateng bel juga udah bunyi dari tadi" ucap satpam bername tag Irman.

"Pak Irman mending bukain gerbangnya buat saya" ucap Nayana.

"Gak bisa atuh neng kudu konfirmasi dulu ke pak Hendra" ucap pak Irman.

"Ehh jangan dong pak, atau bapak mau saya kasih tau bi inah kalo bapak suka sama dia" ucap Nayana membawa nama bi Inah penjaga kantin sekolah, karena ia tau bahwa kelemahan pak Irman itu bi Inah.

"Duh neng Naya mah ngancemnya gitu, ayo atuh cepet" keluh pak Irman kemudian sedikit membukakan gerbang agar Nayana bisa masuk.

"Nahh gitu dong pak" ucap Nayana kemudian masuk kedalam area sekolah.

"Duh semoga gak ketemu pak Hendra yang lagi patrol deh" ucap Nayana kemudian ia bergegas menuju kelasnya.

Saat sampai dikelasnya Nayana melihat dari jendela kelasnya untuk mengecek apakah sudah ada guru atau belum dan ternyata gurunya belum masuk kedalam kelas.

"Asik beruntung banget sih gue" ucap Nayana lalu ia pun berjalan santai menuju pintu kelasnya.

"Hey kamu!" Suara tegas dari arah belakang Nayana mengejutkannya.

"Ck baru juga gue bilang beruntung" keluh Nayana kemudian berbalik menghadap ornag yang memanggilnya.

"Heheh good morning pak Hendra"

-Tbc-

Haii guys gimana chapter ini?

Maaf ya kalo ada yang kurang

Don't forget to vote and coment guys💋

Jum'at
05 Januari 2024
15.19

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

1.1M 36.7K 70
HIGHEST RANKINGS: #1 in teenagegirl #1 in overprotective #3 in anxiety Maddie Rossi is only 13, and has known nothing but pain and heartbreak her ent...
190K 9.4K 55
ငယ်ငယ်ကတည်းက ရင့်ကျက်ပြီး အတန်းခေါင်းဆောင်အမြဲလုပ်ရတဲ့ ကောင်လေး ကျော်နေမင်း ခြူခြာလွန်းလို့ ကျော်နေမင်းက ပိုးဟပ်ဖြူလို့ နာမည်ပေးခံရတဲ့ ကောင်မလေး နေခြ...
70.5K 2.2K 27
[ONGOING 🔞] #8 insanity :- Wed, May 15, 2024. #2 yanderefanfic :- Sat, May 18, 2024. After y/n became an orphan, she had to do everything by herself...
NAURA Bởi izza

Teen Fiction

3.9K 95 8
Naufal alzaska rayanza seorang cowok dingin yang menjadi kebanggaan sekolah karena prestasi nya , dia juga merupakan ketua basket di SMA Garuda sekal...