Hii maaf mungkin nanti author agak lama updatenya, soalnya author udah mulai sekolah. Jadi gak bisa update tiap hari, mungkin bisa updatenya agak sorean..
Sebelum baca jangan lupa follow, vote+komen, gratiss kokk gak bayar.. lumayan bisa bikin author bahagia, masa author terus yang harus bikin kalian bahagia, sekali kali bikin author seneng, selamat membaca synkk😍💞
.
.
.
Pukul 15.00
DI SORE INI, di taman seperti biasa mereka berdua duduk. Kaden dan Azka mereka berdua
lagi asik ngeliatin langit senja yang masih terang benderang, tanpa adanya hujan. Perasaan Kaden juga hari ini sangat senang, karna sore ini dia bakalan ambil janji yang sudah Azka kasih kepadanya waktu dia lagi sakit kemaren.
"Az, saya udah sembuh nih. Saya mau ambil janji kamu yang kemaren," kata Kaden sambil tersenyum menatap kearahnya.
Azka yang mendengar perkataan Kaden hanya terdiam, dan bergumam. "Duh ini anak masih inget aja lagi," kata Azka pelan.
"Em janji yang mana ya? Perasaan gue ga ada janji apa-apa deh sama lo," kata Azka berpura-pura tidak ingat.
"Heleh segala lupa, kemaren kamu bilang kalo saya udah sembuh kamu mau terima saya jadi pacar kamu, sekarang saya mau tagih janji kamu!"
"Duh gimana ini, apa gue terima aja? Tapi secepat ini gue jadian sama dia? Dia kagak ada niatan buat romantis dikit gitu?" batin Azka bingung, gimana dia tidak bingung sebab secepat ini kah mereka berdua jadian?
"Em, lo yakin cuman gini aja. Ga ada niatan buat nembak gue gitu? Romantis dikit kek.." dumel Azka kesal.
Azka pengen seperti orang lain, yang di tembak secara romantis dengan kata-kata yang indah dan juga sesuatu yang bikinnya selalu teringat.
"Ouh jadi kamu mau yang romantis? Haha maaf saya gak peka.." ucap Kaden sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Huftt dasar gak peka,"
"Sekarang tutup dulu mata kamu," kata Kaden sambil ngeluarin selembar kain tipis berwarna putih dari kantong celananya.
"Gue mau di apain nih?" tanya Azka penasaran.
Kaden langsung berdiri di belakang tubuh Azka, dan menutup matanya itu dengan kain yang ada di tangannya. "Udah kamu tenang aja, gak saya apa-apain kok." ucap Kaden.
Sekarang matanya Azka sudah tertutup rapat, dia tidak bisa melihat apa-apa, hanya kegelapan yang ia lihat.
"Kita mau kemana sih ini? Mata gue gelap woi," kata Azka semakin penasaran. Gimana dia gak penasaran, matanya di tutup seperti ini. Entah apa yang akan di rencanakan Kaden untuk calon kekasih nya itu.
"Udah kamu tenang aja ya, pegang tangan saya. Saya mau ngajak kamu ke sesuatu tempat," ucap Kaden sambil memegang tangan Azka, menuntunnya jalan ke sesuatu tempat.
Sepertinya Kaden ingin kasih sesuatu kejutan ke calon pacarnya itu.
"Nah kita udah sampai," ucap Kaden.
"Cepetan bukain ini kainnya, mata gue udah kek orang buta jir gelap semua," kata Azka memarahinya.
"Sebentar dulu jangan di buka," kata Kaden.
"udah belum woii? Lama amatt," teriak Azka ke Kaden.
"Sebentar dulu sayang,"
"Sayang-sayang, jadian aja belum!"
"Kalo nanti kita udah jadian, aku boleh manggil kamu sayang?" bisik Kaden sambil melingkarkan tangannya di badan Azka.
"Geli ah, yakali manggil nya sayang-sayangan."
Kaden cuman terkekeh pelan mendengar perkataan Azka. "Okei aku buka ya kainnya, tapi tetep merem okei sebelum aku hitung sampe angka tiga." ucap Kaden setelah itu di anggukin Azka.
Kaden langsung membuka kain yang tadi sudah ia ikat pada matanya Azka. Dia membukanya perlahan, dan menghitung maju dari angka 1 sampai 3.
"Satu..."
"Dua.."
"Tiga.. buka matanya cil," ucap Kaden.
Azka langsung membuka matanya perlahan, melihat Kaden yang sedang jongkok di hadapannya sambil memegang bucket berisi bunga di genggaman tangannya.
"Az, jadi gimana? kamu mau gak jadi pacar saya? Kalo kamu gak mau jadi pacar saya, biar saya aja yang jadi pacar kamu." tanya Kaden dengan tatapan serius. Tak lama Azka langsung mengangguk, dan menjawab pertanyaan Kaden.
"G-gue, gue mauu!!" jawab Azka yang langsung mengambil bucket bunga dari tangannya Kaden. Mendengar jawaban dari Azka, Kaden tersenyum senang, dan langsung berdiri memeluk Azka.
"Seriusan kamu mau jadi pacar saya?" tanya Kaden sambil menangkup kedua pipi Azka.
Azka hanya mengangguk dan meng-iyakan pertanyaannya. "Iyaaa, gue mauu," ujar azka sambil tersenyum.
"YESHHH YUHUUU AKHIRNYA AZKA JADI PACAR GUAAA...!!" teriak Kaden di taman ini. Orang-orang yang melihatnya hanya terheran-heran melihat dirinya.
"Den, jangan teriak-teriak. Malu di liatin orang noh," ucap Azka sambil menutup kepalanya dengan tangan.
"Hehe maafin saya, habisnya saya seneng banget. Makasih ya, makasih kamu udah mau jadi pacar saya, saya janji gak bakalan sakitin kamu, dan selalu sayang sama kamu."
"Gue gak butuh janji, gue butuhnya cuman bukti."
"Okei saya bakalan buktiin ke kamu,"
"Saya boleh gak cium kamu?" tanya Kaden sambil menatap serius.
"Harus banget nyium gitu?" jawab Azka sambil mengernyit.
"Enggak juga sih," setelah Kaden ngomong gitu, Azka langsung mencium Kaden tepat di pipinya.
Yang tadinya Kaden bersemangat, seketika berubah menjadi diam, wajahnya pun menjadi kemerahan akibat di cium olehnya. Kaden hanya bisa tersenyum senang, dan menahan dirinya untuk tidak berteriak. Tapi itu semua tidak bisa ia tahan, alhasil dia berteriak kembali di taman ini.
"ARGHHH NGAPA GAK BILANG DULU KALO MAU NYIUMM??" teriak Kaden sambil masang muka malu.
"Kenapa emang nya?"
"Badan aku jadi lemes nih, gara-gara kamu cium," ucap Kaden.
"Cihh lebayy," kata Azka, Kaden hanya ketawa ngedenger nya.
"Cil, janji ya jangan bikin aku cemburu." ucap Kaden sambil megang tangan Azka.
"Enggak janji,"
"Gak boleh bikin pacar cemburu, dosa tauu.."
"Heleh, palingan juga nanti lo yang bikin gue cemburu."
"Mana ada sayang,"
"Awas aja kalo lo deket sama cewe lain,"
"Aku deket sama cewe lain, cuman sama anak OSIS aja, itu pun kalo lagi ada tugas."
"Em yaudah,"
"Cil, kamu gak ada niatan mau manggil aku kakak gitu?" tanya Kaden ke Azka.
"Lo mau gue panggil Kakak? Boleh.. Berarti kita cuman sebatas adek Kaka aja, bukan pacaran. Gimana? Mau?" jawab Azka sambil tersenyum.
"Eh eh gak gitu, yaudah deh terserah kamu aja."
"Canda-canda, jangan ngambek kak." ledek Azka sambil tertawa.
"Coba ngomong sekali lagi," ucap Kaden kembali.
"KAKK KADENNN, udahh kann." ujar Azka sambil tersenyum, dan Kaden langsung memeluknya kembali.
Setelah Kaden menyatakan perasaannya ke Azka, Kaden langsung mengantarkan pulang Azka kerumahnya. Tadinya Kaden mau mengajaknya untuk pergi jalan-jalan, tapi Azka tolak karna udah mau Maghrib, takutnya mamahnya Azka khawatir dengannya.
Sesampainya mereka berdua di depan rumah Azka. Azka langsung turun dari motornya, dan melepas helm milik kaden yang ia pake di kepalanya.
"Entar malam jadi kan jalan?" tanya Kaden yang langsung di anggukin Azka.
"Jadii, nanti kesini aja ya."
"Siap cil, yaudah aku pulang dulu ya. Kamu mandi gih, dandan yang cakep ya nanti habis Maghrib aku jemput kamu,"
"Gak perlu dandan juga gue udah cakep," ucap Azka dengan pedenya.
"Siapa dulu dong, pacarnya kadenn." kata Kaden sambil tersenyum.
.
.
.
Jadi di hari ini tepat tanggal 8 Januari tahun 2024. Kaden dan Azka resmi jadian📌
Eh eh salahhh.. di ceritanya tanggal 6 Januari 😭☝️gini nih kalo author update nya lama, jadi harus sesuai in sama ceritanya.
Okei jadi tepat tanggal 6 Januari tahun 2024, Kaden dan Azka resmi jadian, 📌
udah yaa ini beneran asli bukan mimpi kayak kemaren wkwk.. huftt akhirnya author gak nyangka bisa bikin mereka jadian. Sorry kalo jadiannya agak lama, karna author pengen buat kisah mereka beneran kayak nyata, walaupun ini cuman fiksi, seenggaknya author pengen liat perjuangan mereka berdua😇
Ramein komentar nyaa yaa, bisa in vote cerita di part ini lebih banyak dari sebelumnya😓☝️soalnya ini spesial Chapter, masa iya mereka jadian tapi vote sama komennya sedikit, sedih..
PART INI UDAH SELESAI TAHAP REVISI✓