Bagian 01 : The Same Sky (END...

By AyyaKanawut

43.3K 8.7K 2.4K

Langit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Lan... More

Tokoh || ☁️
The Same Sky : Chapter 01 ☁️
The Same Sky : Chapter 02 ☁️
The Same Sky : Chapter 03 ☁️
The Same Sky : Chapter 04 ☁️
The Same Sky : Chapter 05 ☁️
The Same Sky : Chapter 06 ☁️
The Same Sky : Chapter 07 ☁️
The Same Sky : Chapter 08 ☁️
The Same Sky : Chapter 09 ☁️
The Same Sky : Chapter 10 ☁️
The Same Sky : Chapter 11 ☁️
The Same Sky : Chapter 12 ☁️
The Same Sky : Chapter 13 ☁️
The Same Sky : Chapter 14 ☁️
The Same Sky : Chapter 15 ☁️
The Same Sky : Chapter 16 ☁️
The Same Sky : Chapter 17 ☁️
The Same Sky : Chapter 18 ☁️
The Same Sky : Chapter 19 ☁️
The Same Sky : Chapter 20 ☁️
The Same Sky : Chapter 21 ☁️
The Same Sky : Chapter 22 ☁️
The Same Sky : Chapter 23 ☁️
The Same Sky : Chapter 24 ☁️
The Same Sky : Chapter 25 ☁️
The Same Sky : Chapter 26 ☁️
The Same Sky : Chapter 27 ☁️
The Same Sky : Chapter 28 ☁️
The Same Sky : Chapter 29 ☁️
The Same Sky : Chapter 30 ☁️
The Same Sky : Chapter 31 ☁️
The Same Sky : Chapter 32 ☁️
The Same Sky : Chapter 33 ☁️
The Same Sky : Chapter 34 ☁️
The Same Sky : Chapter 35 ☁️
The Same Sky : Chapter 36 ☁️
The Same Sky : Chapter 38 ☁️
The Same Sky : Chapter 39 🍑
The Same Sky : Chapter 40 END ☁️

The Same Sky : Chapter 37 ☁️

905 197 62
By AyyaKanawut

Three years later

Gema berdecak dengan mata yang melihat sekitar, tapi tidak menemukan di mana orang yang dirinya cari daritadi. Buket bunga ada di genggamannya, Gema sangat manis dengan toga dan celana panjang.

Tiga tahun berlalu begitu cepat dan hari ini tepat dimana Gema dan Langit wisuda, mereka sudah memiliki gelar yang mereka kejar. Gema senang tentu saja, perjalannya tidak mudah sangat panjang dan membuat Gema kadang ingin menyerah saja.

Gema ingin berfoto dengan langit tapi pacar gema itu entah pergi kemana, Langit dan Gema hubungannya sangat manis hingga sekarang ini. Tidak pernah ada yang mengusik hubungan mereka, keduanya begitu lengket satu sama lain.

"Nyari siapa sih sayang? Papa disini padahal," ucapan itu membuat Gema menoleh, Gema melihat sang papa. "Langit papa, dimana dia? Aku tanya oval sama yoga juga Langit gak bareng mereka." Gema masih celingukan mencari keberadaan pacarnya.

"Kenapa cari langit?" Tanya sang papa. "Kan mau foto, foto bersama papa dan bunda juga biar langit bisa rasain keluarga bahagia tau papa." Gema menjelaskan dan sang papa tersenyum, Gema memang begitu perhatian pada langit hal sekecil apapun harus Gema pastikan untuk pacarnya itu.

"Tunggu aja sebentar lagi juga langit nongol sayang," jawab sang papa dengan mengusap kepala Gema lembut. "Kebiasaan langit itu suka ngilang tiba-tiba, aku kan jadi pusing nyarinya." Gema mendengus kesal lagi sekarang.

"Tidak sabaran sekali anak bunda ini," ujar sang bunda mengusap kepala Gema, Gema cemberut dengan menghela napasnya pelan. Mata sang papa melihat pria di belakang Gema, pria itu membawa buket bunga yang cukup besar.

Sang papa memegang bahu Gema dan memutar tubuh Gema, Gema yang kebingungan menatap sang papa. Tapi akhirnya dia mematung melihat siapa yang berada di depannya, Sangat tampan dan senyumannya itu Gema suka.

Itu langit, pria itu berdiri dengan membawa satu buket bunga berukuran besar. Langit berjalan menghampiri Gema, Memberikan buket itu dan langsung di terima oleh bodyguard papa nya. "Langit, tadi aku mencari Aku kir-" ucapan Gema terhenti saat Langit berjongkok di depan Gema dan memberikan hal yang tidak pernah Gema duga.

"Ini gak kecepatan kan? Empat tahun lebih kita pacaran dan hari ini mau naik ke jenjang yang lebih serius kalau pacarnya langit ini Nerima jadi Tunangannya langit," ujar Langit menatap Gema, Gema mengedipkan matanya pelan.

"Elahhh kelamaan itu cincin di ambil kucing nanti!" Suara Oval menyadarkan Gema, Gema tersenyum dan mengulurkan tangannya pada langit. "Aku mau kok langit," jawab Gema senang, Langit melihat Gema sekarang.

"Bener?"

Gema mengangguk semangat, langit terkekeh kemudian memasangkan cincin itu ke tangan Gema. Gema menarik langit, berloncatan kecil kemudian memeluk tubuh Langit dengan erat.

Suara tepuk tangan dari berbagai arah membuat Gema dan langit terkejut, kedua nya melihat dan tertawa bersama ternyata di saksikan oleh banyak orang adegan mereka ini.

"Tetep sama-sama ya sayang, sampe kita buat rumah sendiri. Gema di panggil mimu dan langit pupi," ujar Langit dengan suara yang lembut, Gema terkekeh dan memeluk langit lagi sangat erat pelukan itu. "Ayo kita buat rumah yang langit impikan, ayo kita bahagia bersama langit." Langit mengecup tengkuk Gema pelan.

☁️☁️☁️

Gema menoleh saat ada yang duduk di belakangnya, Gema menyandarkan kepala di dada bidang orang di belakang. "Bagaimana langit? Biru pulang?" tanya Gema dan Langit memperlihatkan Chat nya dengan biru.

Gema tersenyum dan Langit ikut tersenyum. "Dia udah jadi dokter sekarang langit, dia bertugas disini kan?" tanya Gema dan langit kembali mengangguk, Langit mengusap kepala Gema.

"Dia balik ke tempat kelahiran dengan gelar dan diri yang lebih baik sayang, setelah kematian papa kita gak ketemu lagi dia akhirnya balik. Dia nepatin janji nya," ujar Langit bercerita, tangan pria itu melingkar di perut Gema.

Biru dan Langit tidak saling bertemu setelah tiga tahun tapi tadi Biru memberikan langit kabar bahwa pendidikanya pun sudah selesai dan pria itu menuju jalan pulang sekarang, bahkan biru meminta langit untuk menjemputnya di bandara hari ini.

Mereka tidak berkomunikasi langsung pasti bertanya lewat Paman mereka, Ego dan Gengsi nya masih sama tidak berubah sedikit pun. Gema saja bingung dengan kelakuan mereka, gema tau keduanya itu saling mengawasi tapi masih saja bersikap dingin satu sama lain.

"Biru tinggal di apartemen langit lagi?" tanya Gema tapi Langit menggelengkan kepalanya pelan. "Gak lah suruh dia beli rumah aja, enak banget tinggal di apartemen gak usaha dulu." Langit tidak rela jika seperti itu.

"Gak boleh gitu langit, kan kalian kembar jadi Gapapa tinggal satu rumah." Gema menggoda langit dengan mengusap pipi pria tampan itu. "Gak mau sayang, Langit mau nya bareng Gema gak mau bareng setan." Langit berucap dengan nada suara yang di buat Sedikit manja.

"Kan belum nikah, jadi gak boleh satu rumah." Gema menolak tapi langit terkekeh. "Kita udah tunangan pas pacaran juga kan tinggal bareng." Gema menoleh ke arah langit, Gema mengecup pipi kekasihnya itu.

Gema membalikan posisi duduknya dan menatap langit dengan lembut. "Mau jemput biru jam berapa?" tanya Gema tangannya mengalung indah di leher langit. Langit melihat jam, sebentar lagi seharusnya sudah mendarat.

"Yaudah berangkat sekarang aja sayang," ajak Langit dan Gema mengangguk pelan.

☁️

"Najis banget sok ganteng sialan!" umpat Langit melihat pria berwajah sama dengan nya keluar dari ruangan menggunakan kacamata dan mendorong koper besar.

"Kan emang ganteng langit, wajah kalian mirip masa gak merasa." Gema menjawab dan langit mendengus kesal. "Bisa gak sih di pecat aja sayang? Biar gak jadi kembaran?" tanya langit dan Gema terkekeh pelan.

"Hallo Biru!!" Gema menyapa dengan ceria, Biru terkekeh saat Gema memeluk Biru tiba-tiba. Biru membalas pelukan itu, mengeratkan tangan di pinggang Gema.

"Sabiru." Biru melihat ke arah pria yang memanggilnya dengan nada suara yang dingin, Biru melepaskan pelukannya pada Gema. "Santai kembaran, dia yang peluk duluan." Biru terkekeh dan langit memutar bola matanya malas.

"Mandi sayang nanti kamu kena kuman," ujar Langit setelah Gema berada di sampingnya. "Anak anjing!" umpat Biru dan Gema melihat mereka kembali bertengkar.

"Kalian kalau mau ribut silahkan tapi aku mau pergi," ujar Gema meninggalkan keduanya, Langit dan Biru saling menatap tapi tetap saja berjalan bersama di belakang Gema.

Banyak pasang mata menatap mereka aneh, mengapa ada dua wajah yang sama dan satu pria manis di depannya.

☁️☁️☁️


Gema terkekeh melihat komentar para penggemar langit, ketika melihat langit dan Biru berinteraksi di Twitter seperti mereka satu orang yang sama.

"Lucu banget langit," ujar Gema dan langit menoleh. "Bingung pasti mereka, biru gak pernah muncul sekalinya muncul minta di Mati in." Langit berucap dengan bermain dengan Anjing peliharaan nya.

"Langit diem disana, aku mau foto langit juga." Gema buru-buru memotret langit, senyumnya terlihat. Memang tidak di ragukan lagi Langit sangat tampan. "Aku posting di Twitter Gapapa kan Langit?" tanya Gema, sebelum mempostingnya.

"Gapapa sayang, posting aja." Langit mengijinkan dan Gema langsung memposting Foto itu, komentarnya kembali di serbu oleh penggemar langit yang kebingungan.


"Biru ini malah makin aja dia," ujar Gema mendengus kesal, Langit mendongak kemudian melihat ponsel Gema. "Orang gila jangan di layani sayang," ucapnya tanpa beban, Gema terkekeh kecil.

"Nah Biru udah klarifikasi Langit, ayo muncul bantuin Biru komen." Gema meminta Langit untuk kembali muncul di publik, Langit mengambil ponselnya dan menuruti permintaan Gema.

Gema mendengus melihat komentar langit, hanya seperti itu. "Langit ish! Masa komentarnya begitu doang sih." Gema menatap langit, Langit terkekeh. "Terus aku harus gimana sayang?" tanya langit, nada suaranya sangat lembut di dengar.

"Aku aja deh bantu, aku pake Screenshot pas kita Vc di mobil aja." Gema meminta ijin dan langit mengangguk saja, membiarkan Gema melakukan apa yang Gema inginkan.

Langit melihat Gema dan tiba-tiba mengambil ponsel anak manis itu. "Kenapa langit," ucap Gema dengan suara lirih karena tiba-tiba langit menjadi sangat serius, Langit menarik pinggang Gema.

"Aku mau serius dulu," ujar langit dan Gema walaupun tidak paham tetap menganggukan kepalanya, langit mengambil tangan Gema. "Mau di foto?" tanya Gema tapi tidak mendapatkan jawaban hanya suara jepretan yang menjawab.

"Kita publish ya sayang?" pinta Langit, Gema melihat tepat ke arah mata langit. "Langit serius? Udah mempertimbangkan semuanya?" tanya Gema dan Langit dengan mantap mengangguk.

"Iya, gak ada yang perlu di takuti sayang." Langit berucap dengan mengusap pipi Gema, Gema menganggukkan kepalanya pelan. "Okey, aku ikutin apa yang langit bilang." Langit tersenyum, kecupan kecil Langit berikan pada Gema.

Langit membuka ponselnya dan mulai memposting apa yang mereka bicarakan tadi, senyum langit terlihat. Komentar positif lebih mendominasi, Langit cukup tenang karena itu.


Langit mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Gema, anak manis itu terlihat sangat senang sekarang. "gak ada yang perlu kita rahasiakan sayang, Langit bangga punya Gema." Langit berucap dengan mengusap punggung Gema.

"Aku sayang langit banyak!" Seru Gema, wajahnya Gema sembunyikan di ceruk leher langit. "I love you too, My Baby." Langit menjawab lain.

Gema melepaskan pelukannya dan mengalungkan tangan di leher Langit. "langit tampan!" Gema berucap dengan semangat, sudah sering Gema mengatakan itu. "Gema cantik, Ganteng, manis, lucu juga." Langit membalas ucapan Gema, Gema tertawa manis saat langit menyatukan hidungnya dengan hidung langit.

"Menikah satu bulan lagi?" tanya Langit menatap tepat ke arah mata Gema. "Yeyy nikah!!" Seru Gema semangat, langit terkekeh kecil Gema benar-benar sangat menggemaskan.

Kecupan-kecupan manis langit berikan pada pipi, kening dan bibir Gema membuat empu nya terkekeh Kegelian karena ulah langit ini.

Yeyyyy Tunangan🥳

Aku berubah pikiran Gaiss, chapter berikutnya nikah okey? Aku kasih Chapter nikah sesuai keinginan kalian deh.

Hahaha

Kalau Nc nya aku Gak yakin buat yaaa tapi aku usahain deh semoga ada Mood buat Ngetiknya hehe..

Vote dan komen jangan lupa

See you next part 👋

Continue Reading

You'll Also Like

244K 36.7K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
126K 12.6K 31
GERY KENDRICK TRAIPIPATANAPONG Setelah 2 tahun menghilang dari Negara kelahirannya kini Gery kembali dengan niat dan tujuan untuk hidup bahagia bersa...
4.1K 399 37
Namanya Radika, usianya hanya terpaut satu bulan saja. Di mana Radika berada maka Magenta selalu jadi bayangannya. Begitu pun sebaliknya. Satu perbed...
my husband By siska

Teen Fiction

24.5K 964 18
gus dan ceo menikah? what? mana sama sama cowo lagi what? ayolahini tidak lucu bagai mana bisa mereka-anjir muhammad alian hasanur adalah gus di sala...