Gege, Do You Still Love Your...

LianXianQiu द्वारा

4K 533 441

Bermula dari pembantaian di tahun 1998, selama 11 tahun, disamping dilatih dan menjalani misi, Zayyan menyeli... अधिक

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Note from Writer
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Pengumuman

Chapter 3

457 68 43
LianXianQiu द्वारा


Tahun 2009

Semarak kota Hongkong di malam hari terlihat jelas dari ruangan di sebuah gedung, tempat dia berdiri.

Pemuda tinggi itu sedang fokus memandang sebuah foto, dan tampak seorang remaja yang tersenyum manis tercetak di sana.

Bibirnya ikut menyunggingkan senyuman, lalu mencium foto itu dengan penuh kasih.
"Zayyan gege, akhirnya aku menemukanmu."

"Hentikan itu, Sing! Kau seperti psikopat!" cerca seorang pemuda lain, yang sedari tadi mengamati perilaku aneh saudaranya itu.

Sing terkekeh pelan mendengarnya. Dia menoleh pada adiknya yang sedang menatapnya tajam. Sing balas menatapnya jahil.

"Kalau itu Zayyan gege, aku mungkin tidak masalah menjadi orang gila karena cinta. Leo, bilang saja kamu ingin mencium foto ini juga, kan?"

Leo berdecih dan tertawa sarkas.
"Maaf, aku lebih suka mencium orangnya langsung, bukan sebuah foto."

Sing memutar bola matanya malas menanggapi ucapan Leo.

Tidak lama kemudian, handphone Sing berdering dan ternyata itu dari orang suruhannya.

"Tuan, orang yang Anda cari sudah ditemukan."

Seketika itu, jantung Sing seakan-akan berhenti berdetak untuk sesaat. Dia juga lupa untuk bernafas dan berusaha membuka mulutnya yang kelu.

"Apa itu benar?"

Orang di seberang sana mengiyakan dan memberitahu bahwa ia akan segera membawa orang yang Sing cari ke apartemen.

Saat panggilan dimatikan, Sing terduduk di sofa. Ia masih tidak menyangka bahwa momen yang selama ini dia nantikan, sebentar lagi akan terjadi.

Leo mengerutkan dahinya, merasa ada yang salah dengan reaksi Sing.

"Ada apa? Apa kelincimu melahirkan lagi?"

Sing menggeleng. Senyumnya perlahan muncul dan dia bangkit memeluk Leo.

"Zayyan gege! Kita akhirnya bisa bertemu lagi dengan Gege!!!"

Leo membelalakkan matanya, merasa kaget bukan main. Pasalnya, semenjak tiga tahun, setelah mereka berhasil pergi meninggalkan negara itu, sudah bertahun-tahun lamanya mereka mencari Zayyan, dan seperti tertelan bumi, Zayyan tidak bisa mereka temukan dimanapun. Bahkan kabar tentang pemuda itu pun sulit untuk dicari.

Leo balas memeluk Sing tak kalah erat. Ia tertawa senang dengan hati yang berbunga-bunga.

"Rasanya aku ingin menangis."

Kini Leo yang memutar bola matanya dan melepaskan pelukan tersebut.

"Kau tidak cocok mengatakan hal itu."

Sing mengerutkan dahinya tidak setuju.
"Tidak cocok?"

"Yah, sangat tidak cocok."

Leo berbalik dan berjalan menuju pintu. Sing dengan wajah bingungnya pun menyusul langkah Leo.

"Hei! Tunggu aku!"



Seorang pria jangkung berjas hitam membawa sosok pemuda yang tidak sadarkan diri ke sebuah apartemen, tempat kedua tuan mudanya tinggal.

Dia berjalan dengan tanpa beban menuju sebuah kamar yang sangat luas. Meletakkan pemuda itu di atas ranjang dan melepaskan sepatunya.

Dia menatap lekat pemuda itu. Lalu, merapikan rambut si pemuda dengan hati-hati.

"Zayyan hyung, kita bertemu lagi."






"Davin!!! Dimana gege kami?!"

Sing dan Leo menerobos masuk ke kamar. Sedangkan, Davin secepat kilat menarik tangannya dari Zayyan, dan berdiri sambil membungkuk hormat.

"Selamat malam, Tuan. Orang yang Anda cari sudah di sini."

Keduanya tidak terlalu peduli dengan jawaban Davin, dan langsung mendekati Zayyan.

Leo berlutut dan meraih tangan Zayyan sambil meremasnya. Air matanya bahkan sudah menggenang, siap untuk tumpah.

"Zayyan gege, ini kami. Leo dan Sing, sahabat kecilmu yang paling tampan."

Sing juga terharu. Dia berusaha untuk tidak meneteskan air mata, tetapi justru dia yang pada akhirnya menangis seperti anak kecil.

Sudah 11 tahun berlalu. Mereka pikir mereka tidak akan pernah lagi bertemu dengan sosok penyelamat mereka dalam hidup ini.

Bukan hanya penyelamat, tetapi sosok kakak yang tidak tergantikan oleh siapapun.

Rasa rindu yang telah terpendam bertahun-tahun membuat hati mereka sakit dan tidak pernah tenang.

Namun, saat ini, semua itu menghilang seketika, tergantikan dengan rasa puas dan bahagia.

Lama mereka melepas rindu, hingga Sing dan Leo sadar bahwa Zayyan sedang tidak sadarkan diri.

Keduanya menoleh pada Davin yang masih setia berdiri di tempat.

"Ada apa dengan gege?"

Davin menunduk merasa ragu. Nampak dari raut wajahnya dia enggan menjelaskan. Namun, dia menghela nafas berat dan mengangkat wajahnya dengan serius.

"Maafkan saya. Tuan Zayyan ditemukan oleh anak buah saya di tempat pelelangan manusia. Dia..."

"Apa?"

Sorot mata Sing berubah tajam. Dia bangkit dan berjalan mendekati Davin.

"Lanjutkan!"

Davin terlihat tidak takut sama sekali, justru dia tampak marah seperti Sing.

Dia pun melanjutkan, "Tuan Zayyan dijual untuk dijadikan budak seks para konglomerat itu. Syukurnya, saya dan anak buah saya segera membelinya sebelum dia dilelang. Pemilik lelang tidak terlalu mempermasalahkannya, karena menurutnya Tuan Zayyan tidak terlalu menarik. Dan dia setuju dengan mudah. Saat kami mengambil Tuan Zayyan, dia sudah tidak sadarkan diri karena dibius dengan obat bius dosis tinggi."

Mendengar hal itu, Sing berdecih, menggertakkan giginya dan terkekeh mengerikan.

Dia menatap Leo yang juga balas menatapnya dengan penuh arti.

"Leo, sepertinya kita punya mainan baru sekarang."

Leo menyeringai lebar.
"Bagus. Berani-beraninya mereka melecehkan Zayyan gege. Ini waktu yang tepat untuk mengisi peluru pistolku."

Sing mengangkat sebelah alisnya, tampak tidak setuju.
"Terlalu membosankan menggunakan pistol. Bukankah pisau tumpul atau kapak yang berkarat lebih baik? Terdengar menyenangkan, bukan?"

Leo tertawa. Ia merangkul pundak Sing dan menepuk-nepuknya.

"Baiklah, itu tidak buruk, Brother."

Sing tersenyum lebar, melepas rangkulan Leo. Kemudian, pemuda itu menyelimuti Zayyan dan mengecup keningnya.

Leo tertawa kecil melihatnya. Ia tidak mau kalah dari Sing, sehingga dia mengecup pipi Zayyan.

"Mimpi indah, Zayyan gege."

Kedua pemuda itu meninggalkan apartemen mereka setelah berpesan kepada Davin untuk menjaga Zayyan.

Adapun apa yang akan mereka lakukan, hanya mereka yang tahu.

Namun, Davin bisa menebaknya. Besok pagi, tempat pelelangan itu mungkin sudah hancur dibanjiri dengan darah.

Dan potongan-potongan anggota tubuh manusia....
















TBC.

Maaf ya lama update. Aku minggu kemarin sibuk menyiapkan acara tahun baru 😥 jadi, gx sempat nulis cerita.

Kira2 cerita itu layak untuk lanjut gx sih? 😅 Kalo banyak yang minat genre kyk gini, aku kemungkinan akan ngelanjutin.

Yah walaupun slow update 🤪😁

Leo

Sing

Davin

Zayyan

Zalesing 💞

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

7 Doctors Life Acellibe द्वारा

फैनफिक्शन

805K 84.2K 57
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
118K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
4.6K 514 18
Setelah Li Lian Hua ditemukan dua tahun yang lalu, selama itu pula Li Lian Hua terbebas dari 'racun yang ada di dalam tubuhnya', sayangnya Li Lian Hu...
1.4K 126 20
Pada bulan Juni 1980, Voldemort berhasil mengambil alih Kementerian Sihir. Selama sebelas tahun, Magical Britain akhirnya damai, hanya beberapa pembe...