Transmigrasi Jadi Istri Gendu...

De mustika2601

7.5M 253K 1.7K

Gimana jadinya kalau kalian menjadi Hana yang tiba-tiba menjadi istri yang akan diceraikan dan bukan itu aja... Mai multe

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 25

Bab 24

135K 8.4K 92
De mustika2601

Keesokan harinya, Hana mengajak Aska, Alfaro dan Alfarizi untuk belanja ke mall untuk membeli peralatan yang akan mereka bawah untuk perjalanan mereka ke rumah orang tua Aska.

Hana juga ingin membelikan sesuatu untuk orang tua Aska karena tidak mungkin Hana akan membawa tangan kosong ke rumah Aska apalagi baru pertama kali Hana bertemu orang tua Aska.

Mereka berempat yang berada di mall menjadi pusat perhatian, dimana Aska yang berdiri di samping Hana selalu berekspresi datar dan tidak berbicara satu katapun. Aska yang memancarkan aura keagungan seorang pemimpin yang langsung membuat orang yang berjalan di depannya akan langsung minggir dan memberikan mereka berempat jalan.

Aska yang baru pertama kali ke mall dengan Hana dan anaknya dari tadi tidak menghilangkan pandanganya dari mereka, takut Aska akan kehilangan.

"Orang tua kamu suka apa?" Tanya Hana ke Aska saat berjalan di mall.

"Saaya gak tahu." Balas Aska. "Beli apa aja yang menurut kamu bagus aja." Lanjut Aska menyarankan.

"Mama aku mau kesana." Ucap Alfarizi tiba-tiba yang melihat kearah tempat permainan anak-anak yang dari tadi dia perhatikan.

"Kapan-kapan aja ya Fari kita mainnya, besok kita mau berangkat ke rumah orang tua papa, jadi masih banyak yang harus kita beli." Jelas Hana.

"Tapi aku mau kesana ma." Tunjuk Alfarizi sedangkan Alfaro cuma diam dan tidak ada keinginan untuk pergi kesana.

"Fari dengarkan kata mama." Ucap Aska datar.

"Mama, aku mau kesana." Ucap Alfarizi menatap Hana dengan wajah memohon dan tidak takut dengan papanya.

"Oke, kamu temani Fari untuk bermain, biar saya pergi sendiri." Ucap Hana ke Aska yang mengambil keputusan. Hana tidak tega melihat Alfarizi yang begitu menyedihkan. "Kamu juga mau ikut bermain sama Fari dan papa?" Lanjut Hana bertanya ke Alfaro yang dari tadi diam.

"Aku ikut mama." Ucap Alfaro yang tidak suka untuk bergaul dengan anak-anak yang lain.

"Saya juga ingin ikut sama kamu." Ucap Aska yang tidak mau untuk menemani Alfarizi.

"Gak boleh, Kamu temani Fari aja." Jelas Hana. "Biar saya aja yang pergi dengan Faro, kalau saya sudah siap nanti saya telpon kamu." Lanjut Hana ke Aska dan pergi mengajak Alfaro untuk segera ikut dengannya dan meninggalkan Aska yang sedang menatap Alfarizi dengan tajam sedangkan yang di tatap mala melihat ketempat bermain.

"Tunggu sebentar pakai ini." Ucap Aska menghentikan Hana yang akan beranjak dan menyerahkan kartu pribadinya ke Hana.

"Gak usah kartu kamu masih ada sama saya dan itu cukup untuk belanja." Jelas Hana.

"Kalau jalan bareng saya, pakai kartu saya aja pin nya nanti saya kirim lewat pesan aja." Kasih tahu Aska dan langsung membawa Alfarizi ke tempat permainan.

Hana yang di tinggalkan dengan kartu pribadi Aska dengan senang hati pergi dengan Alfaro, untuk membeli apa yang mereka butuhkan dengan kartu Aska.

Hana juga tidak lupa membeli sesuatu untuk orang tua Aska sebagai hadiah pertemuan mereka.

Hana yang lewat di toko baju pria dewasa, juga teringat kalau baju Aska kebanyakan baju kaos tentara dengan inisiatif Hana menarik Alfaro ke toko tersebut.

"Bantu mama, untuk memilih baju untuk papa." Ucap Hana mengajak Alfaro.

"Bagus mana?" Tanya Hana ke Alfaro.

"Bagus keduanya." Balas Alfaro yang menurutnya kemeja yang dilihatkan Hana sama aja dan cocok untuk dipakai papanya.

Hana di toko tersebut juga beli beberapa baju kaos untuk Aska sebelum keluar dari toko.

"Kita tunggu papa disini aja." Ucap Hana yang menunggu Aska dengan Alfaro di tempat orang yang jualan eskrim. "Mama mau beli eskrim, kamu mau rasa apa?" Lanjut Hana bertanya.

"Coklat." Balas Alfaro.

Sebelum membeli eskrim Hana tidak lupa mengirim Aska pesan dan mengasih tahu Aska dimana dia dan Alfaro berada.

Saat Hana memakan es krim dengan Alfaro, Hana melihat Aska yang membawa Alfarizi yang matanya sudah memerah karena menangis.

Alfaro yang melihat papanya sudah datang langsung menghabiskan es krim yang tertinggal dan dengan cepat membuang tempatnya ke tong sampah supaya tidak dilihat papanya.

"Kamu habis nangis?" Tanya Hana melihat Alfarizi yang matanya sudah memerah.

"Dia gak mau di bawah pergi." Jelas Aska datar dan ikut duduk di samping Alfaro yang membersihkan mulutnya setelah memakan es krim.

Alfarizi menjadi kecanduan bermain disana,  saat Alfarizi mulai masuk, Alfarizi langsung melepaskan tangan Aska dan ikut bermain dengan anak-anak lain sampai melupakan Aska.

Aska yang melihat itu langsung duduk di ruang tunggu yang sediakan untuk orang-orang yang menemani anak-anak untuk bermain.

"Kalau ada waktu kita pergi bermain lagi kesini."  Bujuk Hana ke Alfarizi. "Mau coba es krim mama." Lanjut Hana menyuapi Alfarizi es krim yang tadi dia beli dengan Alfaro sedangkan Aska sudah menatap tajam melihat Hana yang menyuapi Alfarizi dengan es krim yang diabaikan Hana.

"Enak ma." Ucap Alfarizi dan ikut duduk di samping Hana.

"Ini kartu kamu." Ucap Hana menyerahkan kartu Aska lagi yang langsung dimasukkan Aska kedalam dompetnya lagi.

"Kalau kamu pergi kemana-mana bilang aja sama saya, saya akan mentransfer uang ke kartu kamu." Ucap Aska santai.

Hana yang akan membalas ucapan Aska mendengar seseorang memanggilnya.

"Hana." Panggil Rian yang berjalan dengan mamanya melihat Hana dengan anak-anaknya kemaren dan juga seorang pria dewasa yang diyakini Rian suami Hana.

"Siapa?" Tanya Aska ke Hana yang melihat Rian. Aska yang melihat kearah Rian sudah tahu kalau Rian bukan orang biasa melihat gaya dan aura Rian yang seperti seorang pemimpin.

"Teman." Balas Hana menatap Aska yang merasa dingin dipunggung nya.

Hana tidak menyangka kalau bertemu dengan Rian lagi di mall saat dia bareng Aska, padahal Hana tidak pernah janjian dengan Rian, apalagi nomor telepon Rian, Hana juga tidak punya.

Hana tidak habis pikir sudah tiga kali Hana bertemu dengan Rian di mall ini, memang gak ada tempat lain apa, pikir Hana

"Udah dua hari saya nunggu kamu datang ke mall ini." Ucap Rian yang sudah sampai di depan Hana. "Ini mama saya." Lanjut Rian memperkenalkan mamanya ke Hana.

Rian yang terlalu fokus memperhatikan Hana membiarkan aura dingin yang menyelimutinya.

"Hana tan, ini suami aku dan anak-anak aku tan ." Ucap Hana memperkenalkan dirinya menyalami mama Rian dengan sopan dan tidak lupa memperkenalkan Aska, Alfaro dan Alfarizi. " Saya kemaren menghabiskan waktu bareng keluarga di rumah." lanjut Hana yang memberitahu Rian dengan sengaja memberitahu Rian kalau hubungannya dengan suaminya baik-baik aja.

Hana melihat ke mamanya Rian yang seperti wanita yang umurnya 30an yang tidak melihat seperti anak yang memiliki anak sebesar Rian.

Mama Rian juga melihat ke Hana, walaupun badan Hana sedikit berisi tidak menghilangkan kecantikan Hana, apalagi saat melihat Hana tersenyum orang tidak akan tahan untuk mencubit pipinya.

Orang yang pertama kali melihat Hana pasti akan langsung suka dengan Hana, tidak terkecuali mama Rian yang ingin Hana menjadi menantunya. Tapi Melihat  ke Aska, Alfaro dan Alfarizi mama Rian langsung menghela nafas, sayang sekali Hana tidak bisa menjadi menantunya, padahal Hana sangat cocok dengan Rian.

Rian yang mendengar Hana memperkenalkan suaminya melihat ke arah Aska yang juga menatapnya.

Melihat aura Aska yang begitu tenang yang memancarkan aura dingin  buat Rian tidak berani menatap Aska terlalu lama. Rian yang sudah tahu walaupun Hana punya suami tetap aja merasa kecewa, apalagi Rian yang melihat suami Hana yang bukan orang sembarangan.

"Aska, SUAMI Hana." Ucap Aska langsung berdiri dan menekankan kata suami ke Rian. "Jangan harap kamu bisa mendapatkan istri saya." Lanjut Aska membisikan di telinga Rian.

Hana yang melihat Aska yang masih belum melepaskan tangannya dari tangannya dari Rian, menggenggam tangan Aska supaya Aska paham kalau dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Rian.

"Aska lepas, Rian kesakitan." Suruh Hana ke Aska.

Bukannya dilepaskan Aska mala menambah kekuatannya meremas tangan Rian.

Rian yang merasakan tangan merasa sakit cuma bisa menahan ekspresinya supaya tidak terjadi apa-apa.

"Rian, ayo pergi." Ajak mama Rian yang melihat Aska yang begitu posesif dengan Hana, apalagi mama Rian melihat Aska yang menggenggam tangan anaknya kuat sampai urat-urat ditangan Aska keluar.

Mendengar ucapan mama Rian, Aska langsung melepaskan tangan Rian sampai-sampai tangan Rian menjadi memerah.

Melihat mereka yang sudah pergi Aska langsung melihat ke arah Hana. "Kamu cukup perhatian ke cowok tadi, sampai rela manggil nama saya untuk pertama kalinya." Ucap Aska dengan ekspresi datar.

"Waktu papa pulang kemaren, kami bertemu om itu di sini juga pa dengan mama dan mama gak menanggapinya." Jelas Alfaro yang takut papanya salah paham ke Hana.

"Dari mana kamu lihat saya perhatian ke dia." Ucap Hana yang tidak tahu apa yang dipikirkan Aska.

"Itu tadi kamu suruh saya lepasin tangannya." Ucap Aska dan melihat ke orang-orang yang lewat di depannya.

"Wajar Aska, gak lihat tu si Rian udah kesakitan gara-gara kamu." Ucap Hana memutar matanya malas. "Lagian lihat mamanya tadi, sudah memperhatikan kamu." Lanjut Hana.

"Wajar saya memperlakukannya seperti itu, siapa suruh dia tertarik sama kamu yang jelas istri saya." Ucap Aska menatap Hana dengan dingin.

"Lagian saya gak suka sama dia dan saya sudah kasih tahu dia juga kalau saya sudah punya keluarga dan rian juga pasti paham dan mundur untuk suka sama saya." Jelas Hana memberikan Aska pengertian.

"Baguslah kalau dia berpikir begitu." Ucap Aska yang tidak terima kalau ada laki-laki lain untuk mendekati Hana.

"Ayo pulang, saya juga beliin kamu baju." Ucap Hana yang mengubah topik pembicaraan.

"Oke." Ucap Aska dan beranjak dari tempat duduknya.

Alfaro dan Alfarizi yang mendengar papa dan mamanya berdebat cuma diam-diam duduk di kursi dan juga merasa sedikit senang mendengar papanya yang mau berbicara dengan mamanya lebih panjang dari biasanya.

Continuă lectura

O să-ți placă și

298K 24.3K 27
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...
28.8K 1.7K 39
PERHATIAN CERITA INI BELUM SEMPET REVISI JADI MOHON PENGERTIAN ATAS TYPO² YANG ADA ..... " enggak yon! aku gamau putus dari kamu! aku cinta sama kamu...
2.4K 971 31
DIBUAT : 7 JUNI 2022 END :_________2022 Tentang seorang cewek gendut yang menyukai seorang laki laki tampan, terlebih lagi dia termasuk seor...
3.2M 327K 64
Memasuki raga seorang wanita hamil, itulah kejadian yang di alami oleh aubrey Fathiah. dimana ia harus menghadapi berbagai masalah yang datang di keh...