IDOL | Markhyuck AU

By LuluCacas0

250K 22.8K 978

。◕‿◕。 BACA WARNING WOI! *** Hanya kisah Mark yang jilat ludah ketika mengatakan tidak akan pernah menyukai id... More

IDOL-1
IDOL-2
IDOL-3
IDOL-4
IDOL-5
IDOL-6
IDOL-7
IDOL-8
IDOL-9
IDOL-10
IDOL-11
IDOL-12
IDOL-13
IDOL-14
IDOL-15
IDOL-16
IDOL-17
IDOL-18
IDOL-19
IDOL-20
IDOL-21
IDOL-22
IDOL-23
IDOL-24
IDOL-25
IDOL-26
IDOL-27
IDOL-28
IDOL-29
IDOL-30
IDOL-31
IDOL-32
IDOL-33
IDOL-34
IDOL-35
IDOL-36
IDOL-37
IDOL-39
IDOL-40
IDOL-41
IDOL-42
IDOL-43
IDOL-44

IDOL-38

3.1K 322 9
By LuluCacas0

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.

"Lihat? Bagaimana mungkin Donghyuck akan percaya?"

Wanita dihadapan Doyoung tertawa kecil melihat riwayat pesan yang baru saja diperlihatkan putranya. Kim Boora, wanita berusia 47 tahun itu merasa lucu dengan kekesalan sang anak. Makan malam keluarga mereka diisi dengan segala keluh kesal Doyoung selama bekerja di LD Entertainment.

"Kau benar-benar menyayangi Hyuckie sekarang?" tuding Kim Boora.

"Kaa-san berhenti bertele-tele dan jelaskan semuanya padaku." Doyoung sungguh tak bisa menelan potongan sushi dihadapannya lagi. Obrolan dengan sang ibu tak mencapai titik temu, Doyoung kesal kenapa dulu ia melakukan ucapan ibunya yang diiming-imingi perbuatan baik.

Kim Boora terkekeh pelan, kemudian kaki jenjangnya bergerak menjauhi meja makan. Jemari lentiknya meraih selembar foto yang terselip antara tumpukan buku di dekat rak meja makan.

Doyoung mengerutkan kening bingung sebagai respon, ketika sang ibu kini menyodorkan foto tampak usang itu padanya. Disana ada dua orang perempuan dan satu orang laki-laki berkacamata, dengan pose yang sama. Background di belakangnya tidak asing seperti—what? Bukankah ini pohon yang ada di samping gedung LD Entertainment? Tapi kenapa terlihat belum ada bangunan seperti sekarang?

"Maksudnya apa kaa-san?" balas Doyoung.

Wanita cantik itu cemberut." Aish kau tak mengenali wajah ibumu sendiri?"  Doyoung berkedip cepat, melihat foto itu dari pandangan jarak dekat.

"Ini kaa-san, eomma Donghyuck, dan--"

"Lee Yeseung, appa Donghyuck." Kim Boora memotong pembicaraan yang hendak dilanjutkan Doyoung. Kini dalam otak pemuda mirip kelinci itu muncul berbagai pertanyaan. Tentang apa, bagaimana, kenapa, kapan dan penjelasan lainnya hubungan Aerum, Kim Boora, bahkan Lee Yeseung.

"Aku menyukainya dulu." Doyoung berkedip cepat, mencerna kalimat yang baru saja dikatakan oleh Kim Boora.

"Apa? Kaa-san menyukai appa Donghyuck?!" heboh Doyoung.

"Hum, aku sangat tergila-gila dengan dosen muda itu, sampai mahasiswi asal Indonesia mendapat perhatian khusus Lee Yeseung. Dan itu--"

"Eomma Donghyuck?" sambung Doyoung, dijawab anggukan oleh Kim Boora.

"Jadi kaa-san tidak mencintai, otou-san?" Kim Boora tampak tersenyum kecil, lalu menggeleng pelan.

"Ya! Mana bisa begitu! Tidak cinta tapi sampai membuatku lahir ke dunia!" Kim Boora berhasil tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan putra tunggalnya. Selama apapun baginya, Doyoung hanya kelinci kecil yang butuh kasih sayang darinya.

"Cinta dan sex itu berbeda my bunny."

"Lalu kaa-san membayangkan orang lain? Jadi aku ini hasil pergulatan kaa-san dan imajinasi Yeseung samchon?" Kim Boora menggeleng cepat, hei ini terlalu jauh!

"Tentu saja bukan, aku tidak sebrengsek itu, tapi tetap saja otou-sanmu tak mampu menggesernya."

"Bisa-bisanya kaa-san menikah tanpa mencintai otou-san." Doyoung mendelik, sebenarnya itu hanya bagian masa lalu, karena Kim Boora sudah menemukan jawabannya, meskipun sempat melakukan hal bodoh.

"Tapi aku mencintaimu," sahut Kim Boora.

"Ya ya, lalu apa hubungan semua ini?"

"Jika aku ceritakan, aku pasti akan dibenci olehmu." Doyoung mendengus lagi, ibunya ini sangat suka mengulur waktu. Doyoung ingin cepat, pembukaan-isi-penutup, ingin yang seperti itu.

"Apaaa kaa-san?"

"Sebelum aku menikah dengan otou-sanmu, aku sempat menghancurkan hubungan Yeseung oppa dan Aerum. Kau tahu, orang tua Lee Yeseung membenci keturunan Indonesia karena dendam masa lalu, jadi aku memanfaatkan itu." Doyoung membulatkan matanya, mendengar cerita tentang masa lalu sang ibu. Ini baru dirinya yang mendengar, bagaimana jika Donghyuck? Apa ibunya akan dibunuh?

"Kaa-san gila?! Jadi penyebab perceraian eomma dan appa Donghyuck itu ulah kaa-san??" Kim Boora mengangguk kecil, lalu tersenyum manis setelahnya, seakan tindakannya bukan apa-apa.

"Kenapa kaa-san begitu tergila-gila pada appa Donghyuck, dan astaga kaa-san memisahkan Donghyuck dari eommanya bertahun-tahun. Dan kaa-san menghancurkan keluarga yang harusnya bahagia!" sentak Doyoung.

"Lihat kan? Kau pasti membenciku," gumam Kim Boora cemberut.

"Tentu saja! Aish, aku bisa gila!" Doyoung ingin memukul kepala kaa-sannya itu pakai panci, serius.

"Hei tenanglah, aku sudah meminta maaf pada Aerum dan Yeseung soal itu. Mereka sudah memaafkan, dan menerimanya karena memang dari awal orang tua Yeseung oppa tidak setuju." Doyoung kembali duduk setelah berdiri untuk melampiaskan kekesalannya tadi. Ah, ralat melampiaskan emosi dan juga hal-hal yang baru ia ketahui.

"Lalu apa hubungannya sekarang? Misi yang kaa-san berikan padaku bertahun-tahun ini."

"Tentu saja untuk membuatmu menjadi penguasa LD Entertainment!" seru Kim Boora semangat.

"Hah? Kaa-san tahu kan LD Entertainment itu milik appa Donghyuck. Kaa-san ingin menghancurkan mereka lagi?" Doyoung tak habis pikir.

"Oleh karena itu, yang tadi hanya bercanda." Kim Boora terbahak setelah melihat wajah kesal sang anak. Doyoung bangkit dari duduknya, menggeser bangkunya kasar.


"Aku akan kembali ke Korea!" Doyoung memang terlalu banyak berharap pada ibunya. Memangnya jawaban apa yang ia harapkan pada wanita 47 tahun yang penuh rahasia dan sibuk menciptakan permainan untuk dirinya.

Dan sialnya ia terjebak oleh permainan ibunya sendiri.

"Hei aku belum selesai bunny!"

"Baiklah-baiklah, jika kau ingin pergi dan tak sabar bertemu kekasihmu itu. Tapi satu hal yang bisa aku katakan tentang LD Entertainment. Pengkhianatnya bukan seperti pengkhianat."

Ujaran terakhir dianggap angin lalu oleh Doyoung. Pemuda itu segera menuju pintu, dan keluar tanpa pamit pada sang ibu.

"Kelinciku menggemaskan." Kim Boora terkekeh pelan, lalu meraih foto yang tadi ia perlihatkan pada Doyoung.

"Aku hanya ingin melindunginya." Gumam Kim Boora mengusap lembaran foto itu, tepatnya pada gambar Lee Yeseung.

***

Sementara disalah satu perkantoran media, sedang heboh akibat banyaknya pertanyaan yang kini berbondong-bondong datang ke akun resmi mereka. Discrath, media yang memberitakan tentang dating soal Donghyuck, didesak warganet untuk menjelaskan, akibat belum ada kepastian dari agensi, bahkan Donghyuck sendiri.

Sudah seminggu berlalu berita itu belum terkonfirmasi, bukannya tenang malah semakin panas. Kepastian yang diperlukan mereka semua. Meskipun jika berita itu datang dari discrath kebenarannya tentu sudah 90 persen. Namun tidak adanya konfirmasi agensi, membuat warganet kembali bertanya-tanya apakah berita itu benar?

Banyak orang yang terkena efek samping dari berita dating Donghyuck dan Mark Lee. Seperti Mark yang harus libur sementara untuk kantornya, serta member bidadari Hyuckie yang kini diteror berbagai macam pertanyaan oleh teman kampus mereka.

"Winter, jawab dong, beneran nggak sih abang lo pacaran sama Hyuckie?" Sudah pertanyaan yang ke 10 hari ini Winter dituding.

"Masa sih Donghyuck bisa pacaran sama abang lo, kek gak mungkin aja gitu." Ningning yang disamping Winter ingin memberikan tamparan satu per satu mulut orang yang sibuk mengomentarinya, namun lengannya ditahan Winter.

"Ternyata jadi idol gak menjamin seleranya tinggi ya," sahut satu orang lagi.

"Trus seleranya Donghyuck kaya lo gitu? Cewek modal halu doang, tanpa bisa support. Minimal kalau gak bisa dukung beli album, dukung keputusan idol lo kali! Miskin aja belagu!" ketus Chenle. Jisung yang di samping pemuda itu hanya mampu melongo. Ini kenapa Chenle lebih julid?

Tapi tak apa, buktinya kumpulan orang itu bubar setelah mendapat wejangan pedas dari Zhong Chenle.

"Lo nggak papa Win?" Giselle bertanya pada gadis yang tampak gundah itu.

"Apa yang gue takutin terjadi, gue mikirin Abang," ujar Winter.

"Sini duduk. Sepanjang gue kenal bang Mark, dia orang yang paling kuat dan bertanggungjawab. Coba ingat-ingat, lo aja dirawat dari umur 14 tahun, yang mana saat itu usia bang Mark masih sama mudanya sama lo. Dan see, dia bisa, gue yakin buat yang ini bang Mark juga berhasil." Karina memberikan nasihat, membuat teman-temannya yang lain terkagum. Tumben waras.

"Tapi kan gaes, gue yang nggak kuat. Gimana hal ini jadi boomerang buat karir mas Hyuckie, belum lagi bisnis abang, gue khawatir." Winter mengusap wajahnya frustasi. Benar-benar tak bisa berpikir, selain berharap yang terbaik, karena sampai sekarang tak ada titik terang oleh agensi Donghyuck.

"Jangan mikir kejauhan, lo percaya aja deh sama bang Mark. Bang Mark sendiri pernah bilang, kalau untuk seseorang yang kita sayangin, memang ada perjuangan dan pengorbanan. Lo harus percaya sama Abang lo, karena hanya itu yang bisa kita lakuin sekarang." Winter merasa terharu mendengar ujaran panjang dari Jisung. Matanya bahkan sampai berkaca-kaca, ia punya sahabat yang support disini.

"Kok lo jadi bijak?" heran Chenle.

"Makanya jangan sedih-sedih, gue jadi bijak soalnya," balas Jisung dan mereka tertawa karenanya.

"Gaes, thank you!"

"Aww big hug, semoga masalahnya cepat kelar." Ningning lebih dulu memeluk Winter diikuti Karina, dan Giselle. Sedangkan Jisung dan Chenle hanya saling pandang, dan merasa lega dengan berkurangnya kegundahan teman-temannya itu.

***

Bagian negara yang berbeda, lagi-lagi kantor LD Entertainment heboh. Keadaan kantor kacau seperti sudah terjadi gempa. Banyak yang berserakan di sekitar studio dan ruangan pribadi milik Chung-hee. Semuanya kalang-kabut untuk memeriksa segala data, barang beharga yang menjadi milik mereka.

Semua aman, kecuali ruangan Chung-hee. Ruangan itu seperti sudah terkena badai besar. Map yang tersusun di rak kantor kini berserakan di lantai. CCTV rahasia yang dipasang secara rahasia oleh Chung-hee hancur tergeletak di lantai.

Kamera yang diam-diam juga ia letakkan di dekat brangkas rahasia juga hilang, dan otomatis memorinya juga tidak ada.

Chung-hee lagi-lagi memeriksa segala tempat, mencari sekali lagi, hal yang mungkin saja dicuri. Dan tepat sasaran, map wasiat Lee Yeseung tidak dapat ditemukan.

"ARGHH! SIALAN!! Siapa yang melakukan ini??!"

Chung-hee menendang meja kerjanya kuat hingga menjatuhkan benda-benda diatasnya. Wajahnya tampak kacau, hingga getaran ponsel mengalihkannya.

Chung-hee frustasi, namun pengirim di seberang sana tertawa puas melihatnya.

Permainannya baru saja dimulai.

***

Mau ngingetin ygy, ini fiksi dan gak ada berkaitan dengan agensi manapun.

Ini cuma gambaran agensi bobrok yang dibuat untuk keperluan konflik cerita.

Jangan dianggap serius ya, jujur aing pun gak terlalu paham tentang seluk beluk, dunia ent, jadi harap dimaafkan jika ada kesalahan🙏

Btw karena universe lain udah tamat, aing bisa fokus ke sini. Ada yang masih nungguin gak sih?

Jangan curigain kelinci aku gaes wkwkwk.

Tbc



Continue Reading

You'll Also Like

196K 13.9K 28
BACA WARNING OI! *** ‌Di Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan an...
242K 27.5K 24
지성,천러 𝐝𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠?,𝐲𝐞𝐬 Chenle si solois terkenal di pertemukan dengan jisung anggota boy grup nct.
149K 14K 33
"Diajak bercanda, kok malah jatuh cinta." -Lee Haechan. "Ingat aturan mainnya. Lo baper, lo kalah." -Mark Lee ...
1.7M 67.7K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...