“ayah jangan pukul aku!!!”
“Ayahh”
...
“DUNK!!”
“kumohon jangan!!!”
“Dunk!!!”
Aku merasakan tubuhku diguncang, kedua lenganku dipegang
Seolah memintaku untuk segera sadar
“DUNK!”
“J-Joong”
“Apa yang terjadi?”
Aku masih berada di mobil Joong
“A-aku....”
Thudd!!
Tubuhku ditarik dan di peluk olehnya
“Shhh...”, Dia menenangkanku
“A-aku...”
“Tidak perlu mengatakannya....kamu bisa tetap seperti ini sampai kamu merasa lebih baik”
“...”
“Jangan lepaskan aku....sampai kamu merasa lebih baik”
“...”
Aku tenggelam dalam pelukannya
...
“terima kasih sudah mengantarku”, aku berkata dengan pelan
“tidak masalah”
Aku lalu membuka pintu mobil dan berjalan keluar
“Kamarmu nomor berapa?”, tanyanya tiba-tiba
“khrub?”
“....”
Apa aku salah dengar?
“Nomor kamarmu”, dia mengulangi
“e....646”
“masuklah dan beristirahat”
“Khrub”
...
Setibanya di kamarku...aku langsung berbaring di tempat tidurku, hari ini adalah hari yang sangat melelahkan...aku tidak tahu kenapa aku harus mengalami semua ini.
Perlahan aku mengeluarkan kalungku yang masih tergantung di leherku, dan aku juga merasa sedikit aneh....
Aku sudah terbiasa bermimpi buruk...tapi....kali ini....berbeda...aku merasa mimpi buruk itu....semakin terasa nyata, kenapa aku mengatakan itu terasa nyata?
Karena aku tidak pernah mengalaminya, aku tidak pernah mengingat aku dipukuli ayahku setiap hari. Hari saat ibuku pergi...itu adalah hari pertama dan juga terakhir.Namun selain terasa nyata....aku juga merasakan sesuatu yang sangat aneh menurutku.
Joong
Perasaan ini memiliki kaitan dengan Joong. Tadi saat Joong mencoba untuk menenangkanku...aku langsung merasa tenang, aku merasa seolah seseorang melindungiku.
Aku merasa....
Tok tok tok
Terdengar ketukan pintu.
Aku langsung berjalan menuju pintu tanpa berpikir panjang, karena mungkin orang yang mengetuk pintuku adalah Fourth atau Phuwin.
!!!
Begitu pintu dibuka
Aku terkejut
“J-Joong?”
“Maaf mengganggu, aku membawakan makan siang untukmu”, ucapnya sambil menunjukkan kantung plastik yang dia pegang.
...
Biasanya orang luar dilarang untuk memasuki asrama (kecuali orang itu benar-benar keluarga), dan pastinya seperti peraturan asrama pria pada umumnya.
Wanita dilarang masuk
Tapi tetap saja....tidak biasanya orang luar akan diberikan izin kecuali ada penjelasan atau keterangan dari orang yang berada di asrama.
Namun kemudian aku teringat sesuatu....
Peraturan itu pasti sudah jadi pengecualian untuk Joong.
Tentu saja....dia adalah Joong Archen Aydin, bukan orang sembarangan.
“maaf....kamarku...agak sempit”, aku berkata sambil menatap pria didepanku
“Makanlah”, dia tidak memberi tanggapan perkataanku
“umm...terima kasih”
Aku menerima piring berisi nasi dengan lauk dan sayur...
Setelah itu aku makan siang dengan tenang, tanpa berbicara... sekali-kali aku mendongak untuk melihat Joong, dia duduk tenang sambil membaca bukunya.
Setelah aku selesai makan dia mengambil piringku lalu mencucinya kemudian kembali duduk di depanku
“Duduk sebentar lalu beristirahat”,ujar Joong
JJ/N : ingat guyss gk boleh langsung tidur kalau abis makan 😉
“erm...Joong”
“Hmm”
“bisakah aku menanyakan sesuatu?”
“Silahkan”
“kenapa kamu ada disini?”
“merawatmu”
??
“P’Peat memintaku untuk menjagamu”
JJ/N : fyi Peat yang ini bukan Peatnya Fort yaa
“P’Peat?”
“Dokter Peat”
“o-oh..., Tapi apa itu tidak merepotkan?, Maksudku...aku bisa menjaga diriku sendiri”
“Hmm”
Hmm apa?
Hmm tidak merepotkan?
Atau
Hmm merepotkan?
“tadinya aku tidak ingin...., Tapi...aku penasaran”
“Penasaran?”
“kamu membenciku”
Astaga....🤦🏻♂️
“aku-“
“Aku penasaran...jika aku menjagamu dengan baik...apakah kamu akan menyukaiku alih-alih membenciku??”
“hah??”
“Pond bilang, menjaga seseorang sama seperti melayaninya sebagai seorang tukang ojek atau kurir, semakin baik kita melakukannya semakin tinggi nilai/rating yang diberikan”
“??”
“jadi....dari satu sampai sepuluh... seberapa baik aku dalam menjagamu?”
“....”
S-seberapa baik??
Shhiiiaaaaa
K-kenapa aku merasa.... seperti ada kupu-kupu beterbangan di dadaku?
To Be Continued