AZELLO [END]

By dhiladinia

1.3M 125K 4.9K

"Woy, Kuning!" Duagh "Manggil gitu lagi, gue galiin kubur lo!" Pemuda bar-bar bernama Azello itu sungguh tak... More

PROLOG
AZ || ONE
AZ || TWO
AZ || THREE
AZ || FOUR
AZ || FIVE
AZ || SIX
AZ || SEVEN
AZ || DELAPAN
AZ || SEMBILAN
AZ || SEPULUH
AZ || SEBELAS
AZ || TIGA BELAS
AZ || EMPAT BELAS
AZ || LIMA BELAS
AZ || ENAM BELAS
AZ || TUJUH BELAS
AZ || DELAPAN BELAS
AZ || SEMBILAN BELAS
AZ || DUA PULUH
AZ || DUA SATU
AZ || DUA DUA
AZ || DUA TIGA
AZ || DUA EMPAT
AZ || DUA LIMA
AZ || DUA ENAM
AZ || DUA TUJUH
AZ || DUA DELAPAN
AZ || DUA SEMBILAN
AZ || TIGA PULUH
AZ || TIGA SATU
AZ || TIGA DUA
AZ || TIGA TIGA
AZ || TIGA EMPAT
AZ || TIGA LIMA
AZ || TIGA ENAM
AZ || TIGA TUJUH
AZ || TIGA DELAPAN
AZ || TIGA SEMBILAN
AZ || EMPAT PULUH
AZ || EMPAT SATU
AZ || EMPAT DUA
AZ || EMPAT TIGA
AZ || EMPAT EMPAT
AZ || EMPAT LIMA
AZ || EMPAT ENAM
AZ || EMPAT TUJUH
AZ || EMPAT DELAPAN
AZ || EMPAT SEMBILAN
AZ || LIMA PULUH
AZ || LIMA SATU
AZ || LIMA DUA
AZ || LIMA TIGA
AZ || LIMA EMPAT
AZ || LIMA LIMA (END)
AZELLO 2 🔒
Give Away Pdf Azello 2

AZ || DUA BELAS

32.8K 2.9K 173
By dhiladinia

"Saya kembarannya."

Azello tak menyangka jika Asher memiliki saudara kembar.

"Terus ngapain ngejar tadi?"

"Tadi kamu melihat saya seperti melihat hantu. Saya hanya ingin tahu kenapa, sepertinya saudara kembar saya membuat kesalahan."

"Hah? Enggak tuh, gue nggak kenal." Azello mengelak.

"Kenalkan saya Dariel."

"Nggak tanya."

Dariel terkekeh, dia menatap Azello lamat-lamat.

Azello yang tadinya melihat ke arah jalanan pun sadar jika manusia di sebelahnya ini memandanginya.

Rasanya Azello jadi merinding. Kenapa rasanya dia bisa merasakan aura-aura negatif dari pria ini. Sama seperti Asher, saudara kembarnya. Azello juga jadi teringat dengan Keegan.

Azello jadi menyesal, seharusnya saat di perguruan silat gunung botak, dia mau saat diajari ilmu pembaca aura. Katanya sampai bisa merasakan jika seseorang akan berniat buruk atau memiliki niat terselubung padanya.

"Siapa namamu?"

Pertanyaan itu tak segera dijawab oleh Azello, dia malah memperhatikan bola mata pria ini. Biru, sama seperti miliknya.

"Rahasia. Udah ah Om, aku mau pulang."

Akhirnya Dariel membiarkan Azello pergi. Laki-laki itu mamandang kepergian Azello dengan pandangan rumit.

Dariel mendapatkan panggilan telepon, dia mengangkatnya.

"Halo? Ya, aku sudah bertemu dengannya, dia menggemaskan."

***

Azello berjalan dengan waspada. Dia tengah menghindari seseorang.

Siapa lagi jika bukan Keegan. Dia mengenakan topi hitam, jaket hitam dan kacamata hitam.

Bukannya tersamarkan, Azello malah jadi pusat perhatian. Tentu saja karena penampilannya yang mencolok dengan pakaian serba hitamnya itu.

Sepertinya dia sedang beruntung walaupun orang-orang memperhatikannya, tidak ada Keegan di antara mereka.

"Zel, ini lagi disapu. Kenapa malah diinjek sampahnya?!"

Sinta, salah satu teman satu kelas Azello menggerutu karena Azello yang mengacaukan pekerjaannya. Bisa dibilang Sinta adalah orang yang galak. Maka dari itu Sinta diberi jabatan sebagai bendahara kelas. Semuanya jelas langsung tertib membayar, tidak ada yang berani menunggak.

"Maaf ya."

Azello tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya.

Sinta memegang dada kirinya, sial dia kalah. Jika Sinta adalah es krim, pasti dia sudah meleleh. Kemarahannya langsung hilang.

Ralat, ada yang berani menunggak kas, siapa lagi jika bukan Azello. Alasannya karena dia belum genap seminggu menjadi siswa kelas itu.

Apalah daya, dia kalah dengan bocil itu. Azello itu ganteng tapi juga manis, begitu kata para siswi.

Memang Azello mempunyai lesung pipi. Saat masih kecil, Azello syok saat pertama kali sadar jika pipinya aneh. Dia langsung berteriak memanggil Lola, dan menunjuk pipinya. Lalu menangis karena mengira pipinya bolong.

Lola hanya bisa menenangkan Azello dan memberikan pengertian dengan bahasa yang mudah dimengerti. Dia kira apa tadi, tiba-tiba saja anaknya berteriak, dan saat dihampiri sudah ada plester di pipi kanan dan kirinya. Katanya takut jika ada semut yang masuk karena pipinya bolong.

"Kenapa?" tanya Galaksi menatap Azello aneh. Dia kira maling tadi, untung saja Galaksi tidak reflek membogem Azello karena mengganggu tidurnya dengan cosplay menggunakan pakaian seperti itu.

"Keren nggak?"

"Nggak."

Azello langsung manyun.

"Lo mah, nggak bisa apa nyenengin temennya kali-kali."

Galaksi menegakkan tubuhnya, dia berbalik dan mengambil sesuatu di tasnya.

Mata Azello langsung berbinar saat melihat 5 buah lolipop yang diberikan padanya.

"Buat gue?"

"Bukan, gue cuma nitip pegangin."

Azello tak bisa berkata-kata. Dia menatap nanar lolipop-lolipop itu.

"Bercanda, buat lo."

"Ngeselin, tapi makasih Galak."

Galaksi tersenyum tipis dan menepuk sekali puncak kepala Azello yang terlihat buru-buru membuka lolipopnya.

"Lo emang paling pengertian deh."

"Jangan kebanyakan," ucap Galaksi saat melihat Azello membuka lagi lolipopnya yang lain, padahal dia sudah makan dua.

"Enggak."

Tentu saja Galaksi tak percaya dengan perkataan Azello, ia pun mengambil si lolipopnya dan dia kantongi. Azello hanya bisa mendumel karena Galaksi sudah menatapnya galak.

***

"Guys, gue punya kabar gembira."

"Apa?"

"Pak Kadir sakit."

Sorak-sorai anak-anak kelas Science 2 terdengar. Guru mereka yang paling galak itu tidak masuk hari ini, itu tandanya di jam terakhir ini mereka free.

"Tapi boong."

Sorak senang langsung tergantikan dengan hujatan.

"Rei, nggak lucu lo. Kejam, gue kira beneran."

"Gue cuma mau tau reaksi kalian aja, kalau Pak Kadir nggak masuk," kata Reihan nyengir. Sesekali menghindar dari lemparan kertas dari teman-temannya.

"Jadi kalian senang kalau saya sakit?"

Suara itu membuat kelas jadi sunyi. Pak Kadir berdiri dengan raut marah di depan pintu kelas.

"Bapak ada tugas untuk kalian. Kerjakan soal di halaman 40-50, kalau belum selesai tidak boleh pulang."

Jam pelajaran Pak Kadir memang ada di jam terakhir. Padahal ada yang sudah membayangkan bisa pulang lebih awal dan tidur di kasur kesayangan mereka dengan keluar diam-diam lewat tembok samping sekolah.

Reihan bisa merasakan berbagai mata tajam menatapnya.

Tidak untuk dua murid yang duduk di pojok belakang. Mereka berdua seakan tak terganggu sama sekali.

Galaksi yang langsung membuka buku paket dan mulai mengerjakan, sedangkan Azello masih mengemut lolipopnya menatap Galaksi mengerjakan.

"Mau nyalin?"

Galaksi agak menggeser buku tulisnya agar Azello bisa lebih leluasa melihat.

"Enggak, gue cuma heran. Kok lo rajin banget."

"Gue nggak rajin."

"Halah, itu apa buktinya."

"Biar cepet pulang."

"Lo pasti mau tidur?" tebak Azello.

"Hm."

Azello akan dengan senang hati menominasikan Galaksi sebagai salah satu orang aneh di dunia ini.

Galaksi dan Azello sama-sama berdiri. Mereka bertatapan karena ternyata mereka selesai bersamaan.

Suara deritan kursi mengalihkan perhatian seisi kelas.

Reihan menatap Azello dengan memohon agar diberi contekan. Azello balas dengan tatapan nyinyir, saat lewat bangku Reihan, dia menjitak temannya itu. Salah siapa yang secara tidak langsung membuat satu kelas pulang terlambat.

"Kalian sudah selesai?" tanya Pak Kadir sangsi.

"Sudah, Pak."

"Kalian tidak saling mencontek kan?"

"Coba diliat dulu Pak, jangan suudzon, dosa. Inget Pak, umurnya udah tua bau tan-"

Galaksi menutup mulut Azello. Jika dibiarkan nanti Pak Kadir malah menambah tugas mereka lagi.

Kadir melihat pekerjaan mereka. Benar, berbeda karena mereka berdua menggunakan cara yang berbeda.

"Kalian boleh pulang."

Galaksi dan Azello salim dengan Kadir.

"Dadah Pak, dadah prend semangat ngerjainnya."

Teman-temannya yang lain ada yang mendengus, tapi ada juga yang malah kegirangan karena diberi kiss bye, agak lebay memang.

"Lo pulang naik apa Gal?"

"Motor. Mau nebeng?"

"Enggak, gue ada basket habis ini."

Galaksi mengangguk, mereka berpisah.

Azello menyempatkan diri untuk mampir ke kantin. Dia ingin membeli es krim.

"Bu, beli ini berapa?"

"5 ribu."

"Ini, kembaliannya ambil aja."

"Orang pas juga," ibu penjual es krim itu mendumel.

Azello berbalik, di belokan sana ada Keegan. Dia heran kenapa seakan-akan kakak kelasnya itu ada dimana-mana.

Dia mengambil benda yang sudah dipersiapkan dan dipakainya. Duduk dengan tenang di salah satu bangku masih memegang es krim di tangannya.

Ia bersorak kala Keegan melewatinya. Namun harapannya pupus karena laki-laki itu kembali lagi dan malah menghampirinya.

Keegan menatap aneh siswa di depannya. Siswa ini berkumis dan berjanggut putih. Padahal rambutnya tidak putih. Lalu menatap badge yang ada di lengannya, kelas 1?

Sepertinya Keegan mengenalnya. Lalu dia melihat sekilas badge nama yang berusaha ditutupi.

"Lo pikir gue bodoh?" kata Keegan.

Dia duduk merangkul Azello. Keegan tak habis pikir, ada-ada saja tingkah bocah ini.

"Iya, lo kan bodoh."

Azello berucap dengan suara diserak-serakkan. Masih berpikiran positif bahwa Keegan belum sadar siapa sebenarnya dirinya.

"Sini."

"Enggak mau, jangan pegang-pegang, najis."

Keegan berhasil menghindar dari tendangan Azello.

Dia melepas paksa janggut dan kumis palsu itu, membuat Azello memekik.

"Sakit tau!"

Bagian dagu dan bawah hidung Azello terlihat memerah karena kumis dan janggut palsu tadi. Terlihat sangat lucu di mata Keegan.

"Sini gue obatin."

Keegan memajukan bibirnya.

"TOLONG!!! ADA ABANG-ABANG PEDO!!!"

***

Morningg, pagi yang cerah di hari Senin yang sangat indah yekan 🌞

Kemarin ada typo Kairel, maklum lah khilap 😭 maap ya Aze 🤧

Ada kembarannya Asher wkwk

Jadi siapa bapaknya Azello? 🤣

Lanjut?

Jangan lupa vomment 💕

Balik lagi kalau udah rame hehehehehhe. Kalau belum balik berarti belum rame 😂🙏🏻

See ya!

20/11/23

Continue Reading

You'll Also Like

922K 54.3K 22
Arya Giandra dan Arsen Ganendra dua saudara kembar yang terpisah karena perceraian kedua orang tuanya. Arya ikut dengan sang ibu memiliki nasib berun...
SKY TRAPPED [END] By Gib

General Fiction

915K 86.8K 31
Hidup diperlakukan seperti bayi? Hal buruk atau menyenangkan? Tanya kan saja pada sky, anak yang berusia 13 tahun tinggi sekitar 156 memiliki wajah...
Yulio By Dewi

Short Story

760K 59.2K 36
Yulio si kecil berusia 4th, tubuh kecil nya selalu ia bawah berkeliling ditengah terik panas matahari. Tidak ada kata lelah, yang ia tahu dirinya har...
1.3M 121K 39
Narengga F. bocah cadel yang memiliki wajah menggemaskan ini memiliki sifat manja dan cengeng kepada orang-orang yang sudah dekat dengannya. Bocah po...