𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓

بواسطة alyaa_rakus

642K 47.2K 992

Fransen De Corlius... Pemuda berdarah Dingin dengan raut wajah yang selalu datar dan dewasa. Seorang ketua ma... المزيد

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
EXTRA PART 1
Extra part 2
halo!!!

Bab 6

16.8K 1.4K 14
بواسطة alyaa_rakus

Hii

Hii

SAYA UPDATE LAGI NIHH
GIMANA SUKA GAK?

FOLLOW AKUN INI DULU DAN
VOMENT DULU BARU BACA

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

see enjoy ya 😉

Happy reading...

Wajah yang tampak putih itu terlihat sangat menawan dan manis apalagi saat Kedua sudut bibir yang berwarna preach itu tertarik ke samping terlihat sangat manis dengan sebuah dimple dan lesung pipit juga ikut menghiasi senyum itu.

Badan mungil, dengan rambut yang sedikit acak acakan menambah kesan manis

Fransen sangat puas menatap pantulan dirinya di cermin bukan bukan dirinya tapi raga Luhan yang terlihat sangat manis

Tapi tunggu.. Bentuk hidung Luhan sangat mirip dengan keturunan keluarga Columbus bahkan sangat sama. hidung anak ini bahkan persis seperti bentuk hidung Robert tapi hidung Luhan cenderung lebih kecil dari hidung semua keturunan Columbus.

"Manis dan tampan bahkan wajah ini terlihat seperti blasteran," Fransen sedikit memainkan rambut nya dengan berbagai bentuk.

Katakan lah dia sedang gabut saat ini karena ini hari minggu dan semua anggota keluarga Columbus juga sedang berada di luar.

seperti Robert dan Cronus yang sibuk di kantor dan Kedua kakak tirinya juga entah pergi ke mana. Fransen tak tau

"Permisi tuan," Fransen menatap polos Seorang chef yang tengah duduk santai di sofa ruang tengah

Chef muda itu menoleh dan menatap malas kearah nya. "Ada apa? Kau tidak lihat aku sedang bersantai," Ujar Chef muda itu ketus.

"Boleh buatkan saya makanan? Dari pagi saya belum sarapan," Ujar Fransen. Memang benar anak itu belum sarapan pagi karena saat ia terbangun juga mansion ini sudah sepi

"Buat sendiri kau itu hanya anak haram di sini jadi jangan sok menyuruh ku," Bukan nya patuh Chef muda itu justru memarahinya.

Fransen menghela nafas dia memejamkan matanya sejenak amarah nya mulai menguasai diri Luhan tapi dia harus tetap bersabar karena ini adalah dunia Luhan bukan dunia nya.

Kalau saja ini dunia nya sudah Fransen pastikan akan memenggal kepala pria muda di hadapan nya ini

Akhirnya Fransen memiliki pergi kearah dapur dia akan membuat makanan sendiri.

Nasi goreng? 

Terlihat menggugah selera. Bagi Fransen, jadi mari membuat nya

Brak...

Fransen yang asik mengunyah nasi goreng nya seketika terhenti saat mendengar keributan di ruang tengah tapi anak itu hanya acuh sampai akhir nya atensi Charles terlihat di pandangannya

Terlihat di sana Charles berjalan kearah dapur dengan wajah menahan amarah nya. Pemuda itu membuka kulkas dan mulai menegak habis air dingin itu

Ah. Mungkin saja pemuda tempramen itu sedang ada masalah. Pikir Fransen

"Tuan muda kau ingin makan nasi goreng?" Tanya Fransen basa basi.

Mungkin saja pemuda itu sedang ingin makan nasi goreng sama sepertinya.

Yah mungkin saja.

Charles melirik nya sekilas tapi tak lama piring yang berisi nasi goreng itu ditarik oleh Charles pemuda itu langsung memakan nya dengan lahab bahkan Fransen sedikit tersentak kaget karena Gerakan Charles yang tiba-tiba tapi dia hanya diam dan menatap lamat kakak tiri nya itu yang sedang asik makan

"Enak. Kau yang membuat nya?"

Luhan mengangguk. "iya saya membuat nya sendiri tuan muda."

"Membuat sendiri?" Charles menaikkan sebelah alis nya

"Kenapa tidak menyuruh Theo?" Theo adalah nama Chef yang barusan di temui Luhan tadi

"Dia bilang dia tak mau membuat kan saya nasi goreng dan dia menyuruh saya membuat sendiri," Jawab anak itu polos

Charles menghentikan makan nya dan menatap datar Fransen.

Anak itu hanya diam dia tak tau harus apa sekarang.

"Ambil kan tas olahraga ku di kamar ku," Suruh Charles.

"Baik tuan muda," Fransen melangkah kan kaki nya menaiki lantai atas.

Srek...

Bugh...

"Kau digaji di sini jadi jangan sok menjadi bos saat kami sedang tidak ada," Charles membogem wajah Theo Chef muda itu tersungkur ke lantai.

Tak sampai di situ Charles kembali melayangkan pukulan telak di seluruh wajah pria itu.

"M-maaf tuan muda saya tadi tidak tau kalau itu putra bungsu tuan Robert," Jawab Theo terbata bata.

Seakan sedang di rasuki iblis Charles terus menerus membogem wajah Theo. "kau bilang maaf hah!! Dia bungsu keluarga ini dan adik ku jadi jangan pernah semena mena dengan Luhan camkan itu selalu turuti semua keinginan nya jika tidak mau aku memotong kedua tangan mu itu agar kau tidak bisa memasak selama nya lagi."

"Kau dengar aku tidak bangsat!! "

"I-iya tuan muda s-saya mendengar mu sekali maaf kan kesalahan saya,"

Charles menghempaskan badan Theo ke lantai. Mata pemuda itu melirik ke lantai atas di mana letak kamar nya berada.

"Anak haram!! Di mana tas ku!!" Teriak Charles tak lama Luhan turun dari tangga dengan menggeret tas olahraga milik Charles.

Tas itu sangat berat bahkan Luhan sedikit kesusahan saat membawa nya jadilah dirinya hanya menggeret tas itu karena tak kuat mengangkat nya

"Maaf menunggu lama tuan muda, ini tas anda," Dengan susah payah Luhan menyerahkan tas itu. dengan santai Charles langsung menariknya dan menenteng nya hanya dengan satu tangan saja.

Membuat Fransen melongo di tempat mengapa bisa Charles semudah itu memegang dan menenteng nya sedang kan dia tadi sangat susah membawanya.

Dug.

Fransen mengerjap polos saat kepalanya terdorong ke belakang dia menatap bingung Charles yang barusan mendorong Kepalanya tadi

"Kembali ke kamar mu, ingat jangan mencoba-coba kabur. jika butuh sesuatu minta saja pada Theo," Setelah mengatakan itu Charles langsung keluarga dari mansion tapi sebelum itu.

"Turuti semua keinginan nya. Kalau tidak mau keluar dari mansion ini dengan keadaan cacat," Tekan Charles tepat di telinga Theo membuat Pria itu mengangguk kaku.

Kepergian Charles Meniggalkan Fransen dengan sejuta pertanyaan di dalam otaknya.

Ada apa dengan semua ini?

Tingkah Charles membuat nya bingung. Dia tidak bodoh Fransen tidak bodoh dia melihat Charles memukul Theo membagi buta apalagi saat dia mengatakan dirinya bungsu keluarga ini dan juga adik nya.

Apa mungkin mereka sudah menerima anak ini? Itulah yang Fransen pikirkan sekarang.

Tapi dia memilih bodoamat toh dia bukan Luhan yang asli jadi mau diterima atau tidaknya dia. Itu semua bukan urusan seorang Fransen.

****

Luhan sudah berdiri Stan by di depan pintu utama mansions dengan memakai seragam sekolah lengkap dia berharap mungkin saja kedua kakak tirinya mau mengajaknya untuk berangkat sekolah.

Karena sesungguhnya mau naik taksi atau kendaraan umum lainnya dia tak punya uang bahkan sejak kedatangannya ke mari sampai hari ini Robert tak pernah mengasih nya uang sepeserpun dan juga sedikit beruntung karena waktu pertama kali dirinya masuk sekolah Joseph dan Mareta memberikan beberapa uang untuk nya tapi dia baru memakai nya seratus ribu sisanya ia simpan di lemari tapi saat akan mengambil nya lagi dia tak menemukan sepeserpun uang lagi.

Entah kemana perginya uang itu dia tak tau.

"Minggir," Charles menyuruh Luhan menyingkir dari hadapan nya."Kubilang menyingkir kau tak dengar!!" Oh god pemuda itu sudah mulai meninggikan suaranya saat ini.

Luhan langsung bergeser di kanan mempersilahkan pemuda itu lewat dia sedikit bingung karena jalanan masih luas tapi mengapa pemuda itu malah memaksanya menyingkir.

Luhan mengigit bibir bawah nya dia melirik kearah Calvin yang sibuk dengan ponselnya dengan badan yang di sandarkan pada body mobil.

"Em, maaf sebelumnya tuan muda," Luhan mendongak melihat reaksi Calvin karena tinggi nya hanya sebatas dagu pemuda itu.

"Ada apa?" Pemuda itu mematikan ponselnya dan menatap malas
Luhan. "Cepat katakan aku tak punya banyak waktu meladeni anak haram seperti mu," Ketus nya.

"Boleh saya berangkat bersama tuan muda ke sekolah. Karena saya tidak punya uang untuk ongkos naik kendaraan umum. "

Calvin tak langsung Menjawab pemuda itu langsung melemparkan tas nya ke Luhan beruntung dengan sigap anak itu menangkap nya lalu memeluk tas itu supaya tak jatuh

Calvin berjalan memutari mobil nya dia langsung masuk ke sisi kanan mobil tak lama pintu mobil sebelah kiri yang berada di dekat Luhan terbuka otomatis.

"Cepat masuk".

Dalam hati Luhan dia berterima kasih karena pemuda ini mau mengajak nya dengan cepat ia masuk ke dalam mobil.

Takut jika Calvin menunggu nya terlalu lama.

Sedangkan Charles yang masih berada di depan mansion menatap pias kearah mobil Calvin yang kian menghilang di balik gerbang besar mansion

Entahlah tapi pemuda itu terlihat marah.

Marah??

Iya, tapi entah apa yang membuat nya marah saat ini.

Hanya dia saja yang tau

Brukk..

Luhan terjatuh terjerembab ke lantai dengan posisi tengkurap dia baru saja menginjak kan kakinya di Koridor sekolah tapi Viona sudah lebih dulu menghalang kakinya dan berakhir dirinya jatuh

"Anak haram tak tau malu, masih saja kau berada di sekolah ini apalagi tadi kau datang bersama Calvin."

Luhan sedikit menilai tentang Viona gadis berpakaian ketat dengan bibir merah merona seperti habis menghisap darah bisa dibilang habis cosplay menjadi vampir.

Gadis itu juga memakai hack tinggi ke sekolah sangat tidak patuh aturan

"Iya itu memang benar nona. Saya memang anak haram lalu kau mau apa?"

"Anak tolol lo yah,? Masih lo ngejawab," Viona yang akan menarik rambut Luhan.

Tapi anak itu dengan Santai menendang tongkat sepatu hack gadis  itu hingga Viona terjerembab ke lantai marmer dengan hack sepatu yang patah dan juga kaki yang seperti terpelintir sudah di pastikan gadis itu berteriak kesakitan dengan menatap penuh amarah ke arah Luhan.

"Ingat lah Nona saya dan anda itu sama sama manusia". Luhan sedikit merapikan tatanan seragamnya dan kembali melihat kearah Viona dengan polos.

"Jadi jangan sok paling berkuasa hanya karena kau anak pemilik sekolah ini, ingat kau itu hanya anak nya bukan pemilik sekolah ini," Tekan Luhan dengan masih mempertahankan wajah polos nya.

Anak itu berlalu pergi dari sana meninggalkan Viona yang tengah memaki maki dirinya.

Fransen tak peduli, jika dirinya harus di keluarkan dari sekolah ini dan diusir dari kediaman Columbus karena telah melukai tunangan Calvin dia tak peduli.

Tbc-

*

*

*

*

JANGAN LUPA VOMENT
DAN

FOLLOW AKUN INI DAN
AKUN IG

SELALU RAJIN BACA DI SETIAP
BAB OKEY

See you next Bab

Follow nya juga jangan lupa

@Alyaa_rakus

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

1M 82K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
44.9K 4.9K 19
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
117K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
83.9K 9.6K 41
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...