Yang baca story ini dari awal, pasti tau harus nya spesial part ini semesti nya berada di part berapa
✨
Lian tersenyum duduk di antara nathan, ghava dan juga darren sembari menatap anya yang saat ini sedang berfoto di depan mobil yang lian hadiahkan untuk nathan.
Sedangkan abi...
Pemuda itu yang saat ini sedang mem foto anya, dengan berbagai macam gaya.
Semua anggota netzard termasuk anya memutuskan untuk pergi ke pantai tidak jauh dari universitas setelah nathan menyelesai kan sidang komprehensif nya.
Dan rencana mereka untuk berpiknik di pantai seperti nya tidak sia-sia, karena dapat terlihat bahwa mereka seperti mendapat ketenangan tanpa memikirkan pekerjaan atau apapun itu.
"Bentar!! Ini kenapa malah abi yang fotoin anya han?" Ujar ghava karena baru tersadar bahwa saat ini lian malah duduk santai di sebelah nya.
Membuat lian sedikit tertawa dan mulai menatap ke arah laut yang terlihat sangat tenang dengan ombak yang bergerak kecil.
"Emang kenapa gav? Lagian abi juga emang ahli nya fotoin orang.." jawab darren
"Lo gak takut di tikung abi han? Sejak awal abi juga ngincer anya" ujar ghava lagi
Lian tertawa dan menghela nafas kasar mendengar kalimat yang ghava lontar kan, hingga...
Plakkk
"Bangsat lo nat, main geplak aja lo.." kesal ghava sembari menatap nathan dengan kesal.
Bagaimana tidak?
Saat ini nathan hanya diam seakan tidak bersalah setelah memukul belakang kepala nya dengan cukup keras.
"Lagian mulut lo kek anjing sama temen sendiri gav.. abi emang sebangsat itu! Tapi dia gak mungkin mau nikung temen sendiri" ujar darren seakan mewakili nathan.
Membuat nathan hanya menunjukkan jari jempol nya ke hadapan darren, karena ia tidak perlu lagi menjelas kan ke ghava secara rinci.
"Ghava cuma becanda ren, serius amat lo pada.." ujar lian
"Tau nihh dua makhluk! Kek bangsat" kesal ghava menatap kedua sahabat nya dengan jengah.
Darren dan nathan mendecih kesal setelah melihat lian yang sedang memberikan pembelaan kepada ghava.
Padahal..
Mereka melakukan itu juga demi lian, dan kebaikan lian. Meski mereka tau bahwa mereka sedikit lebay kepada ghava.
"Lo juga gav.. lain kali kalo ngomong di pikir-pikir dulu! Kalopun mereka jodoh nanti.. gue juga gak akan jadi penghalang" jawab lian
"Tapi! Ketika gue tau abi nyakitin anya.. mungkin gue bisa bangkit dari kubur" ujar lian lagi melanjut kan kalimat nya dengan sedikit tertawa
Darren, nathan dan ghava terdiam! Mereka berusaha mencerna perkataan yang lian lontarkan saat ini.
Sedangkan lian?
Pemuda yang sudah membuat mereka berfikir itu saat ini sedang bangkit dari duduk nya dan mulai menghampiri anya dan juga abi yang masih asik mengambil gambar.
"Han lo ngomong apaan sih anj.." kesal nathan setelah ia menyadari arti dari kalimat yang lian lontar kan.
Namun lian sudah berlalu pergi dan berdiri di antara abi dan juga anya yang saat ini sedang melihat foto yang abi hasil kan.
Membuat mereka juga ikut bangkit dan mulai mendekati ketiga orang tersebut.
"Bagus-bagus semua bang bi, kok bisa?" Ujar anya menatap kagum pada hasil foto nya hingga membuat abi yang menerima pujian tersebut terlihat sedikit sombong
"Lihat han, bagus kan hasil nya?" Ujar anya merampas kamera yang di pegang abi lalu menunjuk kan ke lian dengan sangat bersemangat.
Lian tersenyum memandangi layar pada kamera tersebut, membuat anya ikut tersenyum karena seperti nya kekasih nya itu menyukai hasil nya.
"Cantik banget an, ini mah jatuh nya bukan hasil foto abi yang bagus.. tapi emang wajah lo yang mendukung an" ujar lian membuat anya tersenyum dan tersipu mendapat pujian dari kekasih nya itu
Sedang kan abi, hanya mendecih kesal menatap lian dengan jengah.
"Mobil nya juga bagus, pita nya cantik.." ujar anya
"Mau mobil kaya gini an?" Tanya lian tanpa berfikir terlebih dahulu membuat anya menganga menatap lian yang mengatakan hal seperti itu.
Bagaimana tidak?
Lian baru saja menawarkan dirinya mobil yang seperti ia beri untuk nathan, sedangkan harga nya sangat lah tinggi.
Apa lian berfikir bahwa harga mobil tersebut sama dengan harga sepeda?
"Ngaco deh han, gue cuma kagum sama mobil nya.. lagian juga gue gak bisa nyetir" ujar anya dan sedikit tertawa membuat lian gemas dan mengusap kepala gadis nya itu dengan lembut
"Coba lebih rapet han, biar gue fotoin! Sini an kamera nya" ujar abi kali ini dan meminta kamera yang di pegang anya
"Boleh bang bi, makasih ya" jawab anya sembari menyerah kan kamera yang ada di tangan nya kepada abi
"Lo minggir sat, mau ikut gabung lo?" Ujar abi kepada ghava yang saat ini sedang berada di sisi lian
"Bacot anjing, bilang aja yang bener.. kasar banget mulut lo, kaya muka lo" jawab ghava sembari berjalan menjauh membuat semua orang tertawa karena mendengar cibiran yang ghava tujukan untuk abi
"Muka ganteng gini di bilang kasar, buta mata lo?" Kesal abi.
Pemuda itu mulai meletakkan kamera ke arah wajah nya dan mengarahkan lian juga anya untuk memposisi kan tubuh mereka untuk menghadap ke arah kamera.
"1..2..3"
Klikkk
"Foto ijazah lo bedua? Mesra dikit kenapa.. kesel banget gue ngeliat nya" ujar darren
Sedangkan lian dan anya hanya diam lalu saling tatap, membuat darren semakin geram dan pada akhir nya mendekati sepasang kekasih tersebut
Darren memposisikan tangan lian untuk menggenggam tangan anya, dan tersenyum dengan senang ketika ia berhasil memposisi kan anya dan lian dengan sempurna.
"Mantap ren.." ujar abi setelah berhasil menangkap foto lian dan anya yang saling tatap dengan tersenyum dan tangan mereka yang saling menggenggam.
"Coba sekarang menghadap ke arah pantai han, jangan ke arah kamera" ujar nathan tiba-tiba membuat semua orang menoleh dan menatap nathan yang tiba-tiba bersuara
"Apaan sih lo pada.." kesal nathan karena melihat anya dan semua sahabat nya malah menatap nya tanpa henti
"Tumben nat, ngurusin hal yang gak penting kaya gini" ujar lian
"Penting han"
"Takut gue gak sempet foto ya nat?"
"Han!!"
"Lo mau gue pukul han?" Kesal abi
"Bbeerrrsyanndaaah.." ujar lian tiba-tiba membuat semua orang berfikir bahwa harga diri lian telah jatuh saat ini.
Namun berbeda dengan lian...
Pemuda itu hanya ingin membuyarkan suasana panas yang ia ciptakan sendiri, sehingga membuat baik nathan, abi, ghava dan juga darren hanya bisa menghela nafas kasar.
"Arah ke sana ya bang bi?" Ujar anya menghadap ke arah laut sesuai arahan dari nathan tadi lalu membelakangi abi di ikuti lian
"1..2..3"
Klikk
Lian dan anya tersenyum menatap hasil foto yang abi ambil, bahkan..
Sepasang kekasih itu belum melepaskan genggaman tangan mereka seakan sudah nyaman dalam posisi seperti itu.
"Ayook kesana han, kita foto rame-rame" ujar abi sembari menunjuk ke arah jembatan yang mengarah ke pantai hingga membuat semua orang menyetujui nya.
"Kebersamaan ini bukan untuk yang terakhir kali nya kan?
Kenapa rasa nya sangat menakutkan, ketika mengingat bahwa di dalam tubuh ini terdapat kanker yang sangat ganas!
Yang bisa merenggut nyawa gue kapan saja..
Jika tidak bisa seterus nya seperti saat ini, setidak nya beri satu kesempatan lagi untuk bisa berkumpul bersama mereka seperti ini" ~avlian
✨Special part End✨