Hidden Elves [ LeoEstes] - END

Bởi nunkkochie

7.7K 1.4K 118

Penulis Leo terjatuh kedalam sebuah sumur kering yang berada di basemen Rumah tua peninggalan kakeknya. ia pi... Xem Thêm

OO : Penulis Leomord
O1 : Sumur Tua
O2 : Tangan Dewa
O3 : Monster Akar
O4 : Peri dan Teman
O5 : Peri Rakus
O6 : Ikatan Hati
O7 : Debaran Keindahan
O8 : Kesalahan
O9 : Bukan Salahnya
1O : Tekad Baru
11 : Pengganggu
12 : Kembalinya Vexana
13 : Lawan?
14 : Leomord Cemburu
15 : Penangkapan Pertama
16 : Ancaman untuk Leo
18 : Serangan Terakhir
19 : Ending

17 : Diluar Dugaan

230 50 5
Bởi nunkkochie

Keesokan harinya sekitar pukul 9 pagi Ling, Natan, Aamon, Zilong, Granger, Alucard, Claude dan Gusion mampir ke rumah Leomord. bukan hanya ingin sekedar mampir, melainkan mereka ingin tahu kebenaran dari cerita aamon yang kemarin berkata pada mereka kalau Leomord sedang diawasi polisi bahkan bukan cuma diawasi melainkan juga diteror dan diancam.

ya, ini semua mengenai kehadiran estes yang dicurigai sebagai pelaku penculikan orang hilang yang kasus nya sudah bertahun-tahun masih belum terbongkar. mereka pikir wajar saja kalau estes yang menjadi tersangka, karena siapa lagi yang mampu menculik puluhan orang dengan begitu bersih tanpa jejak sedikit pun?

manusia biasa tidak akan mampu, jadi mungkin polisi itu berasumsi kalau makhluk semacam estes lah yang melakukannya. Leomord sudah memberitahu kepada rekan rekannya bahwa makhluk akar lah yang menjadi dalang dari kasus yang menjerat estes, mulai dari cara makhluk itu menarik manusia setiap momen nya sampai bagaimana cara makhluk itu menghisap manusia hingga kering segala informasi yang estes beritahukan kepada Leomord kemarin langsung ia sampaikan kepada rekan rekannya.

dan bagaimana tanggapan mereka? tentu saja mereka terkejut karena mereka tak menyangka perbuatan keji tersebut tak hanya meneror Leomord namun juga orang orang tak bersalah yang mungkin cuma numpang lewat saja. dalam sekali cerita, mereka langsung percaya bahwa makhluk akar itulah penyebab utamanya. karena memang estes tak memiliki kemampuan semacam itu!

"jadi bagaimana cara kita untuk memberitahu polisi mengenai hal ini? " - gusion yang dari kemarin ga pernah join akhirnya memutuskan untuk ikut dalam permasalahan dan ia berniat membantu Estes demi memperbaiki kesalahannya waktu itu.

karena ini kali pertamanya dia ikut kedalam masalah Estes, jadi sebenarnya dia belum pernah melihat estes secara langsung. rasanya gusion sangat penasaran, soalnya selama ini ia melihatnya hanya dari beberapa foto estes yang pernah claude kirim ke grup.

untuk menghilangkan rasa penasaran nya tersebut, alhasil beberapa saat lalu gusion sempat meminta Leomord untuk membawa estes kemari. namun Leomord bilang ia tak bisa karena estes baru saja tidur, kalian tahu? sejak kemarin estes senantiasa kelihatan cemas bahkan sulit untuk tidur.

padahal Leomord sudah menemaninya tidur namun malah Leomord yang ketiduran dan estes nya melamun sampai pagi. ketika Leomord membuat sarapan untuk mereka berdua saja, kelihatannya estes tak nafsu makan. apalagi ketika estes tahu kalau hari ini Leomord izin tidak masuk kerja karena ditempat kerjanya itu masih terasa berbahaya, rasanya estes jadi benar benar tak ada kemauan untuk makan dia merasa bersalah dan masih menganggap semuanya adalah salah dia.

sudah susah payah Leomord bujuk estes makan dan beberapa kali dia berkata bahwa ini bukanlah salahnya, namun estes cuma mengangguk dan akhirnya makan meski sedikit. untungnya tak lama dari setelah itu, natan datang untuk memeriksa keadaan estes.

kalian tahu kan? kemarin natan bilang estes masih kurang sehat karena obat bius yang mengandung kimia itu tak cocok dengan tubuh peri murni seperti estes? nah, hari ini dia datang untuk mengecek estes lagi apakah estes sudah lebih baik atau tidak.

ketika ia datang, natan langsung sedih karena hari ini estes malah kelihatan semakin lelah, bagaimana tidak? dia tak tidur ! jadinya dengan izin Leomord, natan meminta estes kembali ke kamar nya dan berkata bahwa ia akan menemani estes hingga estes tidur. biarin dah tidur pagi pagi, yang penting dia ada waktu buat istirahat, natan ga berani ngasih estes obat tidur juga. soalnya obat tidur kan mengandung kimia, dia takut obat obatan seperti itu malah tak cocok sama tubuh estes. jadinya dia cuma menemani estes dikamar hingga akhirnya estes memejamkan mata dan tertidur juga.

dirasa sudah nyenyak, natan keluar kamar dan menutup pintu kamarnya dengan perlahan. dia ke ruang tamu dan baru sadar kalau disini tak cuma ada dirinya dan Leomord saja melainkan sudah ramai dengan rekan rekannya yang ikutan datang karena khawatir dengan keadaan estes serta Leomord.

jadilah mereka sekarang berdiskusi mengenai jalan keluar yang sekiranya bisa diambil untuk menyelesaikan masalah yang sejak kemarin meneror Leomord dan estes hingga Leomord harus kembali ke rumah lamanya.

tapi ketika mereka mendengar ucapan gusion barusan, tentang bagaimana caranya menjelaskan ke polisi bahwa estes tak bersalah karena memang bukan estes lah pelaku nya!?

semuanya terdiam dalam sekejap, mereka sangat bingung dan otak pun terasa buntu. kalau didiamkan saja, maka estes akan dalam bahaya termasuk dengan Leomord yang sudah pasti akan menjadi perisai untuk estes. tapi kalau ditanya, mereka punya cara untuk meyakinkan polisi bahwa mereka salah, ya sudah pasti mereka tak punya dan tak tahu caranya.

meyakinkan seseorang bahkan polisi itu kan butuh bukti. para polisi itu saja sudah punya bukti dimana ada sebuah vidio yang merekam estes tengah mengeluarkan kekuatan nya meskipun bukti tersebut salah, namun setidaknya polisi tersebut punya bukti bahwa estes memang berpotensi menjadi pelaku. ya kalau mereka? masa mereka mau ke dunia lain dan ngebawa monster akar ke bumi? ya kan ga bisa semudah itu. di dunia tersebut tak bisa menggunakan ponsel, jadi tak bisa merekam. mau masuk kesana juga perlu momen yang pas, kalau gerbang nya tertutup kita tak bisa asal masuk dan asal keluar. ini menyulitkan.

"menurutmu, kalau bicara baik baik mengenai keseluruhan ceritanya kepada polisi. apakah polisi bisa percaya? " - tiba tiba zilong bertanya, semuanya menoleh ke arah zilong dengan pemikiran yang berbeda beda.

natan kelihatan setuju dengan pendapat zilong, begitu juga dengan aamon yang mengangguk-angguk kan kepalanya, - "mau mencobanya? " - tanta aamon kepada Leomord. namun Leomord kelihatan ragu, para polisi gila itu kelihatan nya tak bisa di ajak ngobrol. apalagi dari kemarin mereka baku hantam sampai bonyok, impossible polisi tersebut mau di ajak ngopi sambil diceritain kisah yang kayak dongeng fiksi ini.

Terdengar helaan napas dari granger. dia mengusap wajahnya kasar lalu dengan santainya berkata , - "tak semua orang bisa di ajak bicara baik baik, zilong. kalau kau melakukan itu, yang ada estes akan langsung ditangkap. sekalipun mereka percaya dengan kita dan menganggap estes tak bersalah, namun siapa yang menjamin keselamatan estes selanjutnya? dia adalah peri, dan kau tahu apa yang akan mereka lakukan kalau mereka memiliki peri yang langka dimuka bumi? "

hening, tak ada yang mampu menjawab segala penuturan granger kecuali alucard. dia kelihatan berpikir sejenak lalu menyahut , - "ditangkap untuk bahan penelitian? "

granger memetikkan jarinya. - "nah.. itu maksudku. tumben kau pintar" - diberikan pujian oleh granger membuat alucard tersenyum bangga. jarang jarang dia dipuji oleh rekan kesayangannya. hari hari kena makian kapan lagi ya kan dipuji kayak begini?

"kalau ditangkap untuk menjadi bahan penelitian, itu berarti cakupannya sangat luas. mungkin nanti musuh kita bukan hanya polisi setempat atau polisi kota, namun bisa saja badan keamanan negara atau tentara nasional. estes tak akan aman untuk hidup disini lagi, seluruh negara mungkin akan mengincarnya termasuk media massa dan .. " - natan terdiam, dia tak mampu melanjutkan ucapannya lagi. terlalu menyesakkan hati jika ia terus membicarakan beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi apabila mereka terlalu ceroboh untuk mengambil keputusan.

bahkan ketika matanya melirik untuk melihat Leomord, pria itu sudah sangat menunjukkan wajah yang cemas dengan kuku jari tangan yang ia gigit berkali-kali. - "aku tidak akan menyerahkannya kepada siapapun... aku akan melindunginya.. " - Leomord sangat cemas namun masih dapat mengutarakan isi hatinya mengenai betapa tak ingin nya dia melihat estes terluka dan ditangkap oleh pihak yang berwajib.

"bagaimana kalau kabur keluar negeri? " - claude yang sedaritadi diam akhirnya mengusulkan sebuah ide.

bagaimanapun melarikan diri keluar negeri justru memiliki terlalu banyak resiko. mereka semua menggelengkan kepalanya dan terlihat tidak setuju. - "perlu banyak uang untuk pergi keluar negeri, belum uang untuk tempat tinggal, belum transportasi dan biaya lainnya. banyak berkas yang harus disiapkan juga, ini berkaitan dengan kartu identitas estes dan paspor untuk keluar negeri, apa kau pikir estes punya itu semua? kau pikir mudah cari uang dan tempat tinggal di luar negri dengan waktu yang mepet seperti ini? " - perkataan gusion sangat mewakili yang lain. memang gusion ni pintar sekali, entah gusion yang pintar atau claude yang bodoh, kurasa pilihan kedua yang paling tepat.

"memang tak ada yang mudah didunia ini, jangankan membuat kartu identitas untuk estes, mendapatkan cinta darimu saja tidak mudah sama sekali ~ " - claude mulai dengan candaan konyol nya, dia kembali menyender ke gusion dengan memeluk tubuh kecil pria itu hingga rasanya gusion jadi sesak.

adiknya sudah dibuat tak nyaman, ini lah saatnya sang kakak beraksi. aamon yang melihat tingkah claude langsung menoyor kepala pawang monyet itu berkali-kali hingga claude melepaskan adiknya dari pelukan menjijikan yang membuat mata aamon sakit. - "bisakah kau jauhi adikku barang sedetik saja, dexter?! "

"hey! dexter itu nama monyet ku, kakak ipar! " - claude bersungut tak setuju dengan ucapan aamon. namun meski begitu ia tetap melepaskan gusion dan duduk dengan tenang diposisi nya yang semula.

.

Pada akhirnya mereka kembali ke rumahnya masing masing setelah dua jam berdiskusi dan tak menemukan jalan keluarnya. itu dimulai dari natan yang mendapatkan telepon dari ayahnya, ia harus segera pulang karena memiliki pasien yang mencarinya.

sedangkan aamon sudah pasti dia ikut pulang dan mengantarkan Natan kembali kerumahnya. setelah mereka berdua pulang, gusion dan claude juga pamit pulang karena mereka bilang mereka punya urusan. lalu dilanjutkan dengan granger dan alucard yang berkata bahwa mereka harus kembali ke tempat kerja. sebenarnya alucard masih belum bekerja, dia kan pengangguran sejati yang kerjaannya cuma main ditempat kerjanya granger.

terakhir zilong pamit pulang karena.. untuk apa dia disini? dia kan masih harus memberikan nilai untuk pekerjaan rumah murid murid nya? belum menyusun laporan kegiatan yang diperintahkan oleh kepala sekolah, jadi dia harus segera undur diri dan membiarkan istrinya main di rumah Leomord karena dari kemarin ling memang berniat untuk main daripada bosan dirumah saja.

sebelum pulang zilong menyempatkan diri untuk mengecup bibir ling, membuat Leomord yang berada disana jadi mengalihkan pandangan nya dan memilih untuk meninggalkan mereka berdua diruang tamu sedangkan dia akan mengecek keadaan peri kecintaannya di kamar.

membuka pintu kamarnya sedikit lalu mengintip, Leomord tak menemukan estes yang terbaring di kasur. dimana dia? beberapa jam lalu dia masih tidur, apa yang ia lakukan sekarang?

karena penasaran, Leomord pun membuka pintunya lebih lebar. setelah pintunya terbuka cukup luas, barulah Leomord bisa melihat estes yang sedang duduk di meja belajar sambil menulis sesuatu. - "estes? kamu sudah bangun?"

mendengar suara Leomord membuat estes sedikit terkejut dan langsung menutup bukunya. dia menoleh dan mendapati Leomord yang berjalan masuk untuk mengecek keadaannya. pria itu menatap estes dengan tatapan intens, membuat estes jadi sedikit gugup dan tak berani berlama lama menatap kearah mata setajam silet milik Leomord. - "kamu belajar lagi? "

pertanyaannya terdengar biasa saja, namun aslinya estes tahu kalau Leomord tak suka melihatnya menulis dikala ia butuh istirahat. jadi estes hanya terdiam sambil memegangi pulpennya, pandangannya tertuju kepada pulpen yang berada ditangan, sepertinya memang tak berniat memberikan atensinya kepada Leomord. mungkin merasa menyesal telah membohongi natan, soalnya dari awal estes tak bisa tidur jadinya beberapa jam lalu ketika natan menemani nya tidur ia hanya pura pura tertidur agar natan tak merasa tidak enakan. jadi yah --

"kemari" - Leomord mengambil pulpen yang estes pegang, dia meletakkan pulpen itu diatas bukunya lalu meraih tangan estes supaya peri itu bangkit dan mengikuti Leomord ke kasurnya. - "apa benar tidak mengantuk?" - setelah mereka berdua duduk diatas kasur, Leomord kembali menanyakan hal yang sebenarnya sudah ia ketahui. lihat saja sekarang, sudah ia duga pasti estes akan mengangguk. toh memang dari kemarin ia tak ngantuk makanya tak bisa tidur kan. - "apa tidak lelah? sedikitpun tidak? " - estes menganggukkan kepalanya sekali lagi atas pertanyaan dari Leomord.

menanggapi itu Leomord hanya tersenyum simpul, tangan nya terulur untuk mengusap kepala estes dengan lembut. - "jangan bohong, kamu pasti lelah.. tapi karena aku tak bisa terus-terusan memaksamu untuk beristirahat jadi paling tidak aku ingin menghilangkan sedikit kecemasan mu.. " - Leomord mau jadi badut kayaknya. padahal kalau dirasakan baik baik, sebenarnya Leomord juga cemas. cemas nya jauh lebih banyak malahan, namun ia tak mau menunjukkan kecemasannya tersebut kepada estes. - "ayo lihat aku dulu.. "

Leomord mengangkat wajah estes dengan menarik dagunya perlahan. hari ini estes memang doyan banget nunduk, dia jadi suka melamun dan jarang banget menatap Leomord. tak seperti estes yang kemarin, dikit dikit noleh ke Leomord bahkan sok asik sama Leomord. ya ampun agak kangen sama mereka yang dulu..

karena kini estes sudah melihat ke arahnya, jadi inilah saatnya Leomord untuk menjadi badut dan mencoba menghibur estes meskipun estes kelihatan sama sekali tak bersemangat. - "hari ini aku kelihatan berbeda dari kemarin, coba tebak apa bedanya? " - Leomord pikir, dengan pertanyaan nya ini akan membuat estes kembali memberikan atensinya kepada Leomord.

namun apalah daya, estes malah memalingkan wajahnya sambil berkata, - "aku tidak tahu" - tumben banget. padahal kalau ada teka teki seperti ini, estes lah yang paling bersemangat. apalagi berhubungan dengan Leomord kecintaannya, sudah pasti ia akan mencari tahu atau paling tidak asal menebak juga tak apa apa!

Leomord yang tak ingin menyerah di awal langsung menarik dagu estes lagi, membuat estes kembali menatap ke arahnya. - "ayo tebak dulu."

mengedipkan kedua matanya dengan perlahan, akhirnya estes mencoba untuk menebak meskipun nada suaranya seperti tidak ada niatan untuk bermain sama sekali. - "rambutmu.. mungkin? "

mendapatkan sedikit respon dari Estes membuat Leomord tersenyum lebar. dia menggelengkan kepalanya sambil berucap , - "bukan, coba tebak lagi"

manik indah milik estes mulai bergerak mencari perbedaannya. menurut estes memang tak ada bedanya, mungkin yang berbeda cuma bajunya. tapi kan memang Leomord ganti baju setiap hari, jadi itu tidak termasuk kan! - "alis..? "

rasanya mau ketawa, Leomord heran darimana estes bisa jawab alis. toh dari dulu sampai sekarang alisnya ga pernah diubah. mau di ubah kayak gimana coba? mau dicukur jadi botak? kan engga! . jadi Leomord menggeleng kan kepalanya lagi, - "ini masih sama, estes. "

udah cape mikirin banyak masalah, Leomord malah nyuruh estes mikir lagi. kan jadinya males banget estes tuh, mau nebak juga sudah pasti jawabannya salah. jadi daripada banyak nebak mending langsung nanya ya kan? - "apa bedanya..? " - tanya estes ketika dia tak mendapatkan perbedaan dari Leomord dan otaknya pun sudah merasa buntu.

melihat estes yang seperti sudah menyerah itu membuat Leomord segera mendekatkan dirinya kepada estes. kedua tangannya pun kini juga memegangi pundak estes, - "perhatikan aku dengan baik, Estes. kamu pasti menemukan perbedaannya. ayo tebak lagi"

posisi leomord yang sudah semakin dekat itu membuat estes harus menatap wajah Leomord cukup lama. sungguh, itu hanya ada ketampanan dan ketampanan! tampan sama tampan ya memang sama saja sih, jadi dimana bedanya woy!? - "aku tidak tahu, leo"

meski estes berkata bahwa ia tak tahu, namun kali ini Leomord merasa senang karena estes jadi terus menatapi wajahnya. dia tersenyum dengan senyuman menawannya sambil bertanya, - "sudah menyerah? " - dan mendapati pertanyaan seperti itu langsung membuat estes mengangguk. ia menjawab, - "aku menyerah"

Leomord langsung terkekeh pelan lalu melepaskan kedua tangannya dari pundak estes. merasa cukup senang dan terhibur ketika berhasil membuat estes masuk kedalam perangkapnya, apalagi melihat eskpresi wajah Estes yang menggemaskan, membuat Leomord tak bisa berhenti tersenyum sesekali terkekeh pelan. - "sebenarnya tak ada yang berubah, aku hanya ingin mendapatkan perhatianmu"

estes mengerjapkan matanya dengan polos. jadi itu semua hanyalah akal akalan Leomord supaya dia bisa mendapatkan seluruh perhatian estes untuknya? begitu? huft.. itu cukup manis untuk Leomord yang biasanya seperti patung dan tidak bisa diajak bercanda sama sekali.

kalau estes perhatikan, kedekatan mereka saat ini sudah berjalan semakin baik. ia sudah mampu merubah sikap Leomord terhadapnya, seharusnya ini menjadi kemajuan yang membuat estes menjadi bahagia. namun entah mengapa ia justru merasa sedih, perlakuan Leomord membuat estes ingin terus bersama Leomord selama lamanya hingga maut memisahkan. namun sepertinya keadaan tidak merestui mereka seolah menghalanginya.

bagaimana ini? senyuman dan canda tawa dari Leomord membuat estes merasa ingin memilikinya untuk dirinya sendiri. estes tak bisa tak tersentuh, dia bahkan jadi ikut tersenyum karena Leomord yang sedaritadi bertingkah konyol. haruskah ia melanjutkan perasaan yang membahagiakan ini namun dapat melukai Leomord kapanpun mereka lengah? ataukah berhenti berjuang seperti rencananya di awal? entahlah, semua pilihan berada ditangan estes sekarang.

"oh? kalian bersenang-senang tanpa diriku? menyebalkan sekali! padahal aku sudah kesulitan membujuk zilong agar aku bisa menginap disini dan menemani kalian! " - tiba tiba ling masuk kedalam kamar dan duduk diatas kasur bareng Leomord dan estes. - "bagaimana? kau senang kan jika ditemani diriku, kau pasti bosan karena setiap hari melihat Leomord. " - hari ini ling berniat untuk menginap di rumah Leomord. niatnya untuk menemani estes dan juga mengisi kegabutan.

yah Leomord mah tak bisa melarang ling lebih keras, soalnya dari tadi pagi ling bersikeras untuk menginap disini. jadi yasudah lah. dengan kehadiran ling disini juga untuk menghibur estes, Leomord pikir berduaan bersama estes bisa lain kali ketika estes sudah merasa lebih baik, karena bagaimanapun disituasi yang meresahkan pikiran ada baiknya jika ditemani oleh beberapa teman.

.

Membuka matanya Estes langsung menolehkan kepala ke arah jam dinding yang berada disebelah kanan. oh, jam tersebut kini menunjukkan pukul 11.21 yang berarti hampir tengah malam.

estes menoleh ke arah yang berlawanan, disebelahnya ada ling yang sudah tertidur nyenyak dan nampaknya dia juga kelelahan karena habis bermain catur bersama estes sebelum tidur. seharusnya yang tidur disebelahnya adalah Leomord, namun karena hari ini ling mau menginap jadinya Leomord harus mengalah dan memilih untuk tidur di sofa ruang tamu.

sebenarnya di rumah ini juga ada dua kamar tidur, yang sekarang tengah estes pakai dan satunya lagi masih belum sempat Leomord bereskan jadi karena terlalu lama tak dipakai mungkin ia takut berdebu atau berantakan, jadi ia pikir untuk sementara ia tidur saja di ruang tamu, toh kalau ling tak ada dia kan bisa tidur berdua di kamar Estes hehe.

estes juga tak masalah sih jika kali ini Leomord tidak tidur satu kasur dengannya, karena kemarin malam ketika dirinya sulit tidur kan Leomord sudah menemaninya tidur, disatu kasur pula tu. meski sudah dipeluk Leomord semalaman, kemarin itu estes masih saja sulit untuk tidur sama seperti sekarang ini.

ling sudah terlelap nyenyak kedalam mimpi indahnya, estes justru kebalikannya. dia terbangun dari rebahan nya dan berpindah dari tempat tidur ke meja belajar yang letaknya tak jauh dari kasur.

estes membuka bukunya, dibagian tengah buku ada sebuah kertas yang tulisannya baru ditulis sebagian, dia mengambil pena lalu kembali melanjutkan sesuatu yang sempat tertunda karena Leomord yang tiba tiba datang ke kamarnya tadi pagi. meski estes baru belajar membaca dan menulis, tak disangka kali ini dia menulis dengan cepat dan rapi. tulisan tangan yang terlihat kecil kecil itu menjadi ciri khas tulisan estes, kelihatan kaku namun tetap enak dibaca dan tidak acakadul.

dia menulis di kertas itu cukup lama, waktu yang menjadi bukti betapa larut nya sekarang tidak menjadi hambatan bagi estes, kantuk saja tidak mengganggunya apalagi waktu? sudah pukul setengah dua pagi pun ia tak peduli dan kelihatan masih membaca tulisannya berkali-kali.

setelah selesai membaca, dia terpaku lama menatap lurus kedalam kertas yang ia pegang. padahal ia sendiri yang membuatnya namun rasanya ia tak mampu menahan tangisannya dan berakhir menutupi wajahnya dengan menunduk kemeja. memeluk kertas itu dan menangis dalam senyap, ia sampai sulit bernapas karena menahan tangis, matanya sudah sembab dengan hidung yang memerah.

sudah berapa lama ia menangis? lima menit? tidak, ternyata cuma tiga menit! hanya sebentar tapi rasanya ia sudah mau mati karena kehabisan napas. ya ampun hidungnya jadi banyak mengeluarkan air, mau tak mau ia harus merapikan kertas yang telah ia tulis tadi kedalam laci kecil dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan hidung nya yang jadi mampet itu.

Karena posisi kamar mandi yang berada di luar kamar, dengan perlahan estes harus membuka pintunya tanpa mengeluarkan suara, ia tak ingin membangun kan ling dan kembali ke kamar dengan tenang. namun ketika ia telah berhasil ke kamar mandi dan selesai dengan mencuci mukanya, ia sedikit terkejut karena mendengar suara dering dari telepon kabel yang berada di ruang tamu.

meskipun terdengar samar namun masih bisa membuat estes menyadari betapa tak sopan nya seseorang yang menelpon ditengah malam seperti ini. menyempatkan diri untuk membasuh kedua tangan terlebih dahulu, estes segera mengelap wajahnya dengan handuk lalu beranjak keluar kamar mandi untuk mengecek telepon kabelnya.

oh? tak perlu repot-repot mengangkat telepon, ternyata sudah ada Leomord yang sedang menjawab panggilan tersebut. rupanya Leomord terbangun setelah mendengar suara telepon yang berbunyi, lagipula siapa yang tak dengar suara bising seperti itu? apalagi Leomord kan posisinya tidur di sofa ruang tamu, pasti dia orang pertama yang menyadarinya.

estes bergerak mendekati Leomord, pria itu berdiri membelakanginya, kelihatan sangat fokus padahal cuma mengangkat panggilan telpon. dan.. ada apa dengan raut wajahnya? dia kelihatan resah dengan alis yang bertautan serta urat urat yang menyembul dari pelipisnya. apa.. apa terjadi sesuatu? - estes mulai ikut resah.

dia menunggu Leomord selesai dengan urusan nya, kedua tangan mulai bersatu saling menggenggam satu sama lain, ia kembali mengepalkan tangannya begitu kuat sama seperti dirinya yang kemarin terkena serangan cemas yang berlebihan.

tapi memang seharusnya ia cemas! ini adalah waktu yang tepat untuk khawatir, kenapa demikian? karena telpon yang kini Leomord angkat adalah sebuah panggilan ancaman part 2 dari seorang detektif yang bekerjasama dengan polisi durjana yang sejak kemarin meneror dirinya serta Leomord.

"mereka menyekap vexana di rumah peninggalan kakek.. katanya kalau aku tak membawa dirimu kesana, maka mereka tak akan ragu untuk melakukan kekerasan pada vexana, waktunya hanya sampai fajar.. mereka pasti bercanda kan .. " - setelah menutup telponnya, Leomord akhirnya memberitahukan kepada estes apa yang sebenarnya terjadi. terdapat banyak ke khawatiran yang muncul di wajah Leomord. bukan. bukannya Leomord khawatir dengan vexana, dia justru mengkhawatirkan estes. masalahnya ia harus kesana dan menukar keselamatan vexana dengan memberikan estes kepada mereka. mana mungkin Leomord mau melakukan hal bodoh itu.

sungguh. ini sama sekali tak masuk akal, mereka berani melakukan hal gila hanya untuk mendapatkan estes. maksudku.. estes memang berharga, namun mereka itu kan polisi yang seharusnya melindungi warga! bukannya mengancam ingin melakukan kekerasan!? apakah mereka preman? atau gimana?

estes terjatuh ke lantai, satu tangannya menutupi mulutnya sendiri, tak mengerti mengapa hal buruk yang seharusnya terjadi pada dirinya justru selalu merambat ke orang lain. kemarin Leomord yang dibawa ke gang kecil lalu diserang oleh kumpulan preman, bersyukur karena Leomord memiliki keahlian bela diri yang baik, jadi ia mampu bertahan hingga sekarang.

namun, bagaimana dengan vexana? wanita itu meskipun di awal menjadi orang pertama yang mengacau, namun sejatinya dia adalah wanita yang baik. mereka justru berteman baik sejak saat itu, bagaimana bisa para polisi itu tega menggunakan vexana sebagai umpan bahkan menangkap vexana yang hanya seorang wanita tanpa keahlian apapun!?

estes kini menutup kedua telinganya dengan tangan, ia yang masih diposisi terduduk di lantai tersebut menunduk cukup kebawah hingga kepalanya hampir menyentuh lantai. dia meremat rambutnya kuat sambil berkata, - " ini salahku.. ini salahku.. " - cukup pelan namun dapat membuat Leomord berlari untuk mendekati estes sambil menarik tubuh kecil estes kedalam pelukan hangatnya.

dia mengusap rambut estes dengan lembut sambil mengecupi kepalanya berkali kali, membawa kepala estes agar peri itu menyandar di dadanya lalu Leomord berucap dengan suara beratnya yang terdengar halus. - "tidak.. ini bukan salahmu.. tenang, estes.. tenang.. aku padamu okay? tenang saja.. vexana akan baik baik saja.. "

ketika sedang menenangkan estes, tak ada yang menyangka kalau ternyata ling sudah terbangun dari tadi dan mendengarkan semua percakapan mereka. dia berdiri tak jauh dari posisi Leomord dan estes dengan sebuah ponsel miliknya ditangan, - "abaikan saja peringatan tak masuk akal itu, aku yakin mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencelakakan orang lain. kalaupun mereka bersungguh-sungguh, biarkan saja lagipula semua yang telah terjadi adalah ulah perempuan itu. dia pantas menerimanya sebagai -

mendengar ucapan ling yang begitu kasar dan terdengar begitu jahat terhadap vexana membuat estes segera menoleh dengan air mata yang merembes membasahi pipinya. - "apa maksudmu kita harus mengabaikannya?? bagaimana bisa kamu sejahat itu, ling?? vexana adalah temanku juga..! dan ini sama sekali bukan salahnya, kita harus menolongnya, leo.. kita harus kesana.. ! " - dengan cepat dan terkesan gelagapan estes menolehkan kepalanya ke arah jam dinding, - " jam berapa sekarang?! jam satu lewat.. sebentar lagi pagi, kita tak punya banyak waktu.. ayo kita bantu --

Leomord yang sedari tadi diam jadi sedikit geram dengan tingkah estes. gimana ia bisa bersabar ketika estes lebih memilih untuk kembali ke tempat yang berbahaya hanya untuk mengikuti rencana polisi polisi bodoh tersebut!?? , - "lalu apa yang akan terjadi padamu setelah kita membantu vexana, estes? apakah kamu pikir, kita akan kembali kesini dengan senyuman serta perasaan yang terasa gembira? tentu tidak akan semudah itu! mereka meminta dirimu sebagai gantinya, pikirkan lah baik baik sebelum kamu mengambil keputusan untuk pergi kesana! tidak, tidak akan! kita tidak akan pergi kesana estes. kita akan tetap disini sampai --

"sampai kapan, leo!?? sampai matahari menyising pagi!? sampai polisi itu benar benar menyakiti vexana, begitu? apakah begitu mau mu?!! tidak adakah kamu perasaan khawatir dan cemas terhadap wanita yang -- "

"tidak ada! sumpah demi apapun aku tidak memperdulikannya! langit pun tahu kalau diriku lebih baik kehilangan dia daripada aku harus kehilangan dirimu, estes! oh Tuhan! tolong pakai lah otakmu dan pikirkan juga keselamatan dirimu sendiri!! apa kau sebodoh itu untuk mengorbankan dirimu sendiri untuk wanita yang bahkan di awal pertemuan ingin menjatuhkan mu?!!" - Leomord meninggikan nada suaranya, jika ini adalah kisah antara sepasang kekasih yang saling cinta maka momen kali ini adalah adegan pertengkarannya. hanya ingin memberitahu, sebenarnya ini kali pertama mereka bertengkar. biasanya Leomord tak meninggikan suaranya, dan biasanya estes juga tak akan membantah sejauh ini. mereka selalu akur meskipun terkadang estes suka menyebalkan dan Leomord yang suka mengomel, tapi kali ini rasanya sudah berubah. Leomord jadi marah besar karena keputusan estes untuk menyelamatkan vexana dan juga dengan jalan pikir nya yang bodoh tersebut.

estes langsung menunduk, bukan hanya takut karena Leomord sudah sangat marah dengannya, namun juga karena aura yang menusuk dari Leomord membuat estes tak mampu berkata-kata lagi. rasanya seperti panas namun sebenarnya ini membeku, ada kesedihan dan kemarahan yang dipendam oleh Leomord. ini menyakitkan hanya dengan mengetahui betapa Leomord tak setuju dengan keputusan yang ingin ia ambil.

mengetahui kalau estes sudah kicep dan terlihat ketakutan membuat Leomord termangu memandangi kepala estes yang menunduk seolah menyembunyikan wajahnya. ia tahu kalau ia sudah kelewatan dan terasa sangat kasar karena memarahinya terlalu banyak, jadi untuk membuat estes kembali tenang Leomord memeluk estes lagi. dia mengusap punggung estes berkali-kali berharap estes memaafkan dirinya, - "aku tidak ingin kehilanganmu.. kamu tahu sendiri kan, aku tidak ingin membiarkan dirimu ditangan mereka.. aku hanya, tak bisa.. maaf karena terlalu kasar padamu.. ya? "

punggung estes mulai bergerak, sepertinya dia kembali terisak. namun syukurlah dia mau membalas pelukan Leomord dan menangis di pelukannya, awalnya Leomord pikir estes sudah memaafkan dirinya dan sudah mau menuruti perkataannya. namun sebenarnya, ini adalah langkah pertama yang estes ambil demi membuat sebuah jalan untuk menyelamatkan semua orang yang terlibat dengan masalahnya.

Setelah berhasil menenangkan estes hingga peri itu berhenti menangis, Leomord berbaik hati untuk mengantarkan estes kembali ke kamarnya, lalu sebelum ia balik ke ruang tamu ia lebih dulu meminta ling untuk menemani estes hingga perinya tertidur. pokoknya Leomord meminta agar ling jangan tidur duluan, usahakan estes duluan yang tidur. dan ling menyanggupi permintaan itu.

ketika Leomord sudah meninggalkan ling berdua bersama estes di kamarnya, ling segera menggandeng estes agar ia segera berbaring di kasur dan syukur syukur langsung tidur supaya pekerjaan ling berjalan sedikit lebih mudah. namun agaknya tidak akan semudah yang ling pikirkan.

karena apa? karena estes sudah tahu kalau Leomord pasti tak akan membiarkan dirinya menolong vexana, itu terbukti dari dirinya yang meminta ling untuk menemani estes tidur lagi. maksud dari menemani yang Leomord maksud sama dengan menjaga, dalam kata lain estes tahu kalau saat ini ling sedang menjaganya agar ia tak keluar ataupun melakukan hal yang tidak tidak.

Tapi estes sudah membulatkan tekadnya kan? dia sudah berjanji untuk tidak memberikan luka terhadap teman temannya! cukup dirinya saja yang terlibat, sumpah demi apapun estes tak menginginkan satupun teman yang ia sayangi terlibat dalam permasalahan yang mengancam keselamatan seperti ini! dia ingin sekali membebaskan seluruh rekannya, dan jika keputusan itu akan melukai dirinya atau mengorbankan dirinya sendiri maka ia rela menjadi peri bodoh yang tanpa berpikir panjang akan langsung berlari dan masuk kedalam kandang hewan buas demi menolong teman temannya.

serta untuk mewujudkan impian tersebut, dengan cepat estes memutar otaknya. selagi ling mendekat dan berniat untuk memberikan selimut kepadanya, estes langsung menahan tangan ling dan berupaya menghasut salah satu teman nya agar bisa menyelamatkan temannya yang lain.

matanya berkaca-kaca dengan wajah yang menunjukkan ekspresi rapuh yang mampu menggetarkan seluruh hati siapapun yang melihatnya, dengan ekspresi seperti ini ia berharap ia mampu membuat hati ling bergerak untuk membiarkannya pergi. - "ling.. "

dia cuma mengeluarkan satu kata namun entah mengapa dada ling terasa sakit. apalagi barusan ia melihat estes yang menangis karena di omeli Leomord, membuat ling jadi semakin tak tega. tangan lentik ling bergerak untuk mengusap air mata estes yang menetes, ia berucap pelan sambil mengusap pipi estes yang terasa lembut. - "kau tak bisa melakukan hal itu, estes. kau tahu leo sangat melarang mu untuk menolong vexana.. "

estes menggelengkan kepalanya, ia yakin kalau ia berbicara kepada ling mungkin ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan karena berbicara dengan Leomord tak ada gunanya. pria itu terlalu keras kepala, namu kalau ling? mungkin saja berbeda, bagaimana pun estes tahu ling memiliki sisi lembut di hatinya. ia tak akan mampu menahan rasa tak tega nya lebih lama, apalagi kalau estes berikan serangan kombo berupa eskpresi sedih dan penuh pengharapan nya. - "kalau bukan aku.. siapa lagi, ling..? aku tahu dialah orang pertama yang membuat segala masalah, namun ada satu hal yang paling membuatku tak bisa meninggalkannya begitu saja.. dia adalah satu-satunya orang yang merasa bersalah dan ia telah menyesali perbuatannya.. vexana.. adalah orang pertama yang berlari kepada Leomord untuk memberikan bantuannya ketika aku hampir diculik.. saat ini mungkin dia.. sedang berhadapan dengan marabahaya dan berharap ada seseorang yang mau membantunya.. ling.. paling tidak.. izinkan aku pergi kesana.. "

tangan ling yang tadi berada di pipi estes kini telah estes genggam, seluruh ucapan estes dipenuhi dengan perasaan yang mendalam tentang betapa inginnya dia untuk membantu vexana. ling tak tahu seberapa dekat estes dengan wanita ular itu, tapi yang jelas ia tak mampu lagi menahan getaran di hati yang membuat dirinya merasa lemah jika berhadapan dengan sisi estes yang seperti ini.

sejujurnya ia juga tak ingin melihat estes menangis terus, ia ingin cepat cepat menyelesaikan masalah ini. dan membiarkan estes pergi sendirian juga pilihan yang buruk, maka dengan otak ling yang cemerlang ia segera membuka ponselnya dan mengetik beberapa kalimat untuk suaminya.

setelah menekan tombol kirim, ling kembali menatap estes yang sedang menunggu respon darinya. memberikan sentuhan lembut di kepala estes, ling pun tersenyum sambil berkata - "ayo kita paksa Leomord untuk ikut kita membantu vexana. barusan aku sudah meminta suamiku untuk datang kemari dengan segera, aku juga memintanya untuk membawa mobil, kita harus bergegas sebelum fajar.. iya kan? "

entah karena senyuman ling yang terlihat manis atau karena ucapan ling yang terdengar gila, namun kini itu semua membuat senyuman estes merekah begitu indah. sungguh beruntung memiliki teman seperti ling yang sangat lemah terhadap ekspresi lembut dari wajah estes, kalau saja ling memiliki sisi yang keras seperti Leomord, entah apa yang terjadi kedepannya.


。 。 。

"sudah ku bilang, tak ada gunanya kalian menggunakan diriku sebagai umpan! mereka tak akan datang, usaha kalian sia sia hahaha" - vexana tertawa di tengah-tengah frustasinya. kepalanya masih berdenyut sakit karena di pukul oleh tongkat ketika ingin dibawa kemari, rasanya mungkin kepala belakang sudah benjol tapi yang lebih sakit itu tangannya. karena ada tali yang mengikat kedua tangan vexana begitu kuat sampai rasanya tali itu melukai kulit nya.

posisinya sekarang berada di ruang tamu rumah milik Leomord yang ia ketahui sebagai rumah peninggalan kakek mantannya. ia diberikan kursi dan duduk disana dengan kedua tangan yang di ikat kebelakang, kedua kakinya juga di ikat ke bagian kaki kursi sehingga ia tak bisa bergerak atau melepaskan diri dari kursi yang ia duduki ini.

kalau di perhatikan, rumah yang pernah ia kunjungi dan menjadi saksi bisu dari sebuah pertemanannya dengan estes ini sudah menjadi sangat berantakan, ia merasa bersalah karena ia tahu kalau semua yang telah terjadi adalah ulahnya. dan jika tak ada satupun orang yang mau menolongnya pun ia tak merasa sedih karena ia sudah menganggap penculikan yang menimpa dirinya adalah sebuah bentuk karma yang Tuhan berikan kepadanya.

Daripada itu, ia berharap Leomord tak datang kemari dengan membawa estes seperti apa yang diminta polisi tolol ini. karena kalau mereka benar benar datang, vexana akan merasa lebih buruk. ia tak ingin membuat masalah untuk estes lagi, sungguh ia menyesal telah menghubungi polisi dan berkomunikasi dengan polisi di awal , ia harap ia bisa mengulang waktu dan --

plak!!

seorang pria berseragam menampar pipinya, vexana langsung menunduk menahan sakit di pipi, dalam hati ia memaki polisi yang pernah berniat membantunya bahkan berkata bahwa ia akan membuat vexana merasa aman. sekarang apa? justru polisi ini lah yang menjadi pelaku kejahatan dengan menculik dirinya.

"tutup mulutmu dasar jalang! kau terlihat terlalu senang untuk orang yang akan disiksa pagi nanti. lihat saja, kalau mereka sungguh tak datang maka habislah kau" - martis terlihat geram, dia udah keliatan capek banget dan hatinya juga sudah diselimuti oleh kemarahan serta ambisi.

ya, ambisinya adalah untuk membuat Gatot terkagum dengan penangkapannya kali ini. jika saja ini berjalan mulus, maka dapat ia pastikan gatot akan bangga dengannya karena ia mampu menangkap peri yang ia anggap sangat membahayakan warga.

"tenangkan dirimu, martis. "- argus yang masih setia menemani martis akhirnya menepuk pundak pria itu. merogoh saku lalu argus mengeluarkan sekotak rokok dan memberikan satu rokoknya kepada martis. - "ayo kita merokok diluar, berlama-lama dengan seorang wanita akan membuat mu semakin stress nantinya. "

mengambil rokok pemberian argus, martis pun langsung berbalik dan berjalan keluar meninggalkan vexana disusul dengan argus dibelakangnya. mereka benar benar merokok diluar dan membiarkan vexana dijaga oleh 3 orang polisi yang menjadi rekan kerja martis. mereka pikir ada baiknya merokok sambil menjernihkan pikiran, toh mereka juga yakin pasti Leomord akan datang dengan membawa perinya, jadi jangan terlalu tersulut emosi dahulu.

"hoaam, aku mengantuk. aku harus mencuci wajahku dulu" - salah satu dari tiga polisi yang menjaga vexana menguap sambil mengusap matanya. dengan santai dia melangkah kedalam dapur dan berniat untuk mencuci wajahnya di wastafel

setelah selesai membasuh wajahnya, ia terlihat kembali segar dan berniat keruang tamu untuk menjaga vexana bersama dua rekannya. namun baru berjalan tiga langkah, sebuah pintu yang berada tak jauh darinya tiba tiba terbuka. - "eh? ruangan apa ini? basemen? "

bagaikan berada di sebuah film horor, polisi dengan rasa penasarannya itu langsung berjalan turun ke ruang basemen yang cukup luas dipenuhi dengan barang barang bekas juga tumpukan kardus. tanpa ia sadari, pintu basemen itu tertutup dengan sendirinya dan ia bahkan tak sadar kalau ia telah terkunci didalam basemen itu.

langkah yang ia ambil membawanya semakin masuk kedalam basemen yang begitu gelap, dan ketika ia sudah mentok di ujung basemen, ia menemukan sebuah ruangan lagi namun entah mengapa kelihatannya ruangan ini begitu menarik perhatiannya.

kalian pasti tahu apa yang akan terjadi berikutnya..

karena ia begitu tertarik akan sebuah ruangan, ia menjadi begitu bodoh dan tak sadar kalau kakinya sudah tak menapak pada tanah. dalam kata lain, polisi ini asal jalan sampai ia tak tahu kalau ditengah ruangan ada sebuah sumur yang terbuka lebar. ia terjatuh kedalam sumur tua dengan sebuah gerbang aneh yang muncul didasarnya tanpa ada yang mengetahui hal tersebut.

srrraaah~

angin berhembus begitu kencang dari arah dapur, vexana yang rambut nya terhempas langsung menyadari hal tersebut. ia menolehkan kepalanya menatap lurus ke arah dapur yang memiliki aura menyeramkan dan vexana pikir sebelumnya tidak semengerikan ini.

"dimana si kecil itu? " - polisi yang lain akhirnya menyadari kalau salah satu dari rekannya tidak kembali dari dalam dapur. - "membasuh wajah apakah akan membuang waktu selama itu? hey botak, coba kau susul dia. biar aku yang menjaga jalang ini sendirian" -

"ah menyebalkan "

vexana hanya memperhatikan interaksi mereka tanpa berniat untuk mengatakan satu patah katapun. ia pikir ada yang salah dengan suasananya, ini terasa mencekam dan lebih dingin dari sebelumnya. perasaan ini mengatakan kalau sesuatu akan terjadi dan bahkan hatinya mengatakan kalau ia harus segera berlari dan menyelamatkan diri, tapi bagaimana caranya ?! maksud ku, memang nya apa yang akan terjadi selanjutnya!?

vexana menunduk menahan gejolak aneh di dada, ia tak sendirian di rumah ini namun kenapa ia kelihatan seperti takut sendiri? didepannya ada seorang polisi yang setia mengawasi, diluar juga ada martis dan argus yang sedang merokok, namun kenapa ia terus-menerus merasa ketakutan!?

"sial" - vexana semakin tak nyaman. ia menggerakkan tangan dan kakinya, tak peduli jika tali itu membuat kedua tangan serta kakinya terluka, yang penting ia harus segera menuruti kata hatinya dan menyelamatkan diri --

"dimana dyrroth dan paquito? kenapa hanya kau yang berjaga disini? " - tiba tiba martis muncul dan mengagetkan vexana serta salah satu polisi yang berada didepannya.

dengan sigap polisi yang sedari tadi memantau vexana itu bangkit dari duduknya dan langsung menjawab, - "dyrroth sedang membasuh wajahnya namun daritadi belum keluar dari dapur jadi paquito menyusul untuk memanggilnya kemari. aku heran kenapa dia juga belum kembali, harus kah aku menjemput mereka juga? "

martis menghela napas lalu menggelengkan kepalanya, ia tersenyum penuh arti sambil berkata, - "tidak, biarkan saja mereka berdua nanti juga keluar sendiri. sekarang lebih baik kau bantu aku membawa lacur ini keluar, " - martis melirik kearah vexana, tatapan itu terlihat begitu menjijikan dan membuat vexana ingin muntah. - "bajingan itu sungguh datang kemari dengan membawa perinya. sayang sekali ya? padahal aku ingin sekali menyiksa dirimu" - menarik dagu vexana sebentar lalu dengan kasarnya martis menghempaskan wajah vexana.

membuat vexana yang tak berdaya karena tangan serta kakinya terikat dengan kursi itu pun terpaksa menurut dengan pasrah ketika salah satu polisi mulai menarik kursinya sehingga menyeret vexana keluar rumah bersama dengan kursi yang ia duduki.

aneh, bukankah lebih mudah kalau talinya dilepas? ini malah kursinya yang digeret , kan jadi makin berat karena ga cuma bawa vexana nya doang tapi bawa kursinya juga.. emang bodoh banget polisi satu ini. terserah dia aja deh ya. yang penting dia bawa keluar itu vexana nya

.

langit masih sangat gelap, cuacanya juga cukup dingin hingga angin yang menerpa berkali kali membuat rambut panjang estes berterbangan.

ia tak sendirian kemari, disampingnya ada Leomord yang menggenggam tangannya dengan kuat. sungguh rasanya estes tak berani untuk merasakan aura yang kini Leomord keluarkan, kenapa? karena sudah pasti Leomord sedang marah kepadanya.

lho? ko bisa marah? kenapa? ya kenapa lagi coba, udah jelas Leomord menolak keras untuk datang kemari, namun si peri ini malah membujuk ling dan alhasil ling juga ikut ikutan maksa Leomord buat datang ke rumah tuannya hanya untuk menolong vexana.

padahal Leomord belum menyetujui permintaannya, namun zilong sudah datang duluan dengan sebuah mobil milik mertuanya, dalam kata lain itu sebenarnya mobil milik bapaknya ling. ling bilang kalau Leomord tak mau ikut maka mereka bertiga saja yang akan menolong vexana, Leomord tak usah join. kan nyebelin banget?! masa iya Leomord ngebiarin estes berangkat bareng ling dan zilong!? tanpa rencana apapun lagi!? kan gila. kayak nge-gali kuburan sendiri namanya.

jadi meskipun ia tak setuju, namun terakhir nya Leomord tetap ikut dan naik ke dalam mobil yang dikendarai zilong. mereka ber - 4 tancap gas ke lokasi tanpa mengatakan satu patah kata pun, Leomord yang sibuk mikirin apa yang harus ia lakukan ketika sampai dilokasi dan estes yang mikirin keselamatan vexana. mereka termenung dengan pemikiran masing masing sampai lupa mau bikin rencana kaya gimana.

alhasil, ketika sudah didepan rumah begini, zilong dan ling tetap didalam mobil menunggu Leomord memberikan instruksi. soalnya tadi pas semuanya mau keluar, Leomord melarang mereka berdua untuk ikutan. jadi biar estes ama Leomord dulu yang muncul, kalau mereka merasa kesulitan atau terpojok barulah ia memberikan aba aba kepada zilong dan ling untuk membantu mereka berdua.

cuma itu doang yang terlintas dipikiran nya Leomord, niatnya kalau sudah mendapatkan vexana dia mau kabur bareng estes ke mobil milik zilong yang terparkir tak jauh dari posisi rumah, namun kayaknya tak semudah itu.

didepannya ada argus dan martis yang memegangi rokok. dibelakangnya ada seorang polisi yang sedang menarik sebuah kursi berisikan vexana yang terikat dengan kursi tersebut. Leomord juga memperhatikan kalau mereka bertiga pasti menyimpan sebuah pistol, jika Leomord asal mendekat, sudah pasti nyawanya akan melayang. syukur syukur bisa ngobrol dulu ya kan, soalnya dari posisi mereka berdiri itu cukup berjauhan jadi kalau mau ngedeket kudu mikir beberapa kali dulu takutnya --

"vexana! " - Leomord yang lagi memikirkan banyak hal dikepalanya langsung kaget dengan kedua mata yang melotot ketika estes tiba tiba menghempaskan tangannya lalu berlari mendekati vexana.

emang ni peri satu suka asal mengambil gerakan. Leomord mah banyak mikir, si estes mah ga usah mikir langsung aja terobos paling depan.

dia berlari dan langsung memegangi pundak vexana. - "kamu baik baik saja?? apa yang terjadi dengan wajahmu.. kamu.. terluka..? " - mata estes kembali berkaca kaca ketika melihat sebuah luka lebam dibagian pipi serta darah yang mengucur dari kepala vexana. darahnya ga deras sih ngucur nya, cuma ya.. keliatan aja.

vexana yang udah pasrah karena estes terlalu bodoh untuk datang kemari itu hanya menunduk sambil menahan tangisnya. ia tak mampu berkata-kata didepan estes, ini semua salah nya jadi ia merasa begitu sedih dan sakit.

martis hampir tertawa ketika melihat estes yang mendekat dengan sendirinya. tanpa harus banyak menunggu lagi, ia langsung menarik estes dan mengunci kedua tangan estes kebelakang.

"estes!" -

Leomord yang menyaksikan itu langsung tak terima dan berlari mendekati mereka, sebenarnya ia lebih fokus ke estes sih, bener bener ga rela kalau estes dipegang begitu sama martis. namun belum saja ia sampai, argus lebih dulu menodongkan pistol nya ke arah Leomord, membuat estes dan vexana terkejut. - "urusanmu dengan perempuan itu. peri ini sekarang milik kami" - ucap argus dengan seringai nya.

Leomord berhenti bergerak dengan kedua tangan yang mengepal begitu erat. matanya memincingkan sebuah amarah yang meledak-ledak bagaikan sedang tersulut api, sudah ia duga kalau ini akan terjadi. semua skenario tolol ini sudah terbayang di otaknya namun kenapa ia masih saja begitu lembut dan tak bisa menolak permintaan estes.

sungguh rasanya Leomord pengen marah sama estes, tapi ini semua pasti memiliki arti, jadi Leomord perlahan menurun kan pandangan nya, ia menunduk sejenak lalu kembali menatap ke arah estes dan vexana secara bergantian.

cukup lama Leomord menatap, sampai akhirnya ia melangkah dengan pelan menuju vexana. estes yang memperhatikan itu hanya terdiam, menatapi seorang yang ia cintai tengah menunduk untuk melepaskan tali yang mengikat kaki vexana. sesuatu terlintas dipikiran estes, ia pikir Leomord yang sedang bersimpuh didepan vexana kelihatan serasi membuat nya ingin menangis karena ketidakmampuannya bersanding dengan Leomord.

setelah tali yang mengikat tangan dan kaki vexana itu terlepas, Leomord segera memegangi tangan vexana. dia menatap martis dengan tatapan benci, sedangkan martis yang asik menahan tubuh estes itu tersenyum dengan bahagianya.

"kau sudah selesai? kalau begitu kita setimpal sekarang. kau mendapatkan mantanmu, dan kita mendapatkan peri kita. senang bekerja sama dengan mu" - argus yang semula menodongkan pistol mulai terlihat sok asik, ia menurun kan fokusnya sehingga membuat celah bagi Leomord untuk menendang tangannya dengan tendangan yang begitu tinggi.

pistol yang tadi argus pegang terpental jauh, disaat semua orang terfokus kepada pistol yang terbang tersebut Leomord langsung mengambil kesempatan kedua untuk segera meluncurkan serangannya kepada martis.

karena takut kena pukul, martis pun refleks mendorong estes dan menundukkan kepalanya, estes tersungkur kedepan sedangkan Leomord langsung maju dan menghajar argus serta martis bergantian.

salah satu polisi lain yang masih tidak diketahui namanya itu langsung berinisiatif bergerak mendekat dan kelihatannya ingin membantu melawan Leomord, jadi sebelum itu terjadi vexana yang berada didepannya langsung menghalangi dan bersiap untuk menumbalkan dirinya demi bisa membantu Leomord.

karena dirasa menghalangi jalan, dengan tidak sopan nya polisi itu mengangkat tangannya tinggi tinggi, dapat dilihat kalau ia hendak memukul vexana tapi syukurlah ling datang tepat waktu. ia segera menahan tangan polisi tersebut dan tanpa perasaan gentar sedikitpun ling langsung menyundul jidat sang polisi yang hendak memukul vexana dengan dahi nya.

polisi itu hampir terjatuh, jadi daripada langsung jatuh ketanah maka dengan gerakan cepat ling menarik tangannya dan menonjok wajah polisi tersebut hingga tubuhnya berputar kebelakang, belum sampai disitu saja, ketika ia menghadap kebelakang entah darimana munculnya tiba tiba estes sudah berada dihadapan dan langsung menendang perut sang polisi dengan lututnya.

"ya!! rasakan! itu balasan karena tadi kau memanggilku dengan sebutan jalang! " - vexana kelihatan senang ketika melihat estes hadir dan ikut membantu mereka untuk memukuli salah satu polisi yang menjadi peran figuran tersebut dengan cukup cepat, padahal beberapa saat lalu jelas jelas ia melihat estes yang jatuh tersungkur karena didorong oleh martis. cepat sekali gerakan nya, pikir vexana.

ling terkekeh lalu dia menginjak perut si polisi yang masih terbaring di tanah. - "ayo kita injak injak dia! sampai dia mati! " - perintah ling yang dengan nurutnya langsung dikerjakan oleh estes dan vexana. mereka bertiga menginjak injak satu polisi sedangkan Leomord dan zilong sedang bertarung melawan martis juga argus.

karena dari kecil zilong tak memiliki kemampuan bela diri, jadi ia sedikit kesusahan untuk menangkis serangan martis. menangkis aja susah apalagi melawan ya kan? tapi syukurlah ada Leomord yang sigap membantunya dikala zilong hampir terkena pukulan di area berbahaya seperti mata atau sebagainya. jadi mereka seimbang, 2 vs 2.

melirik ke salah satu rekannya yang sedang di injak injak oleh estes ling dan vexana membuat martis geram. seandainya saja dia membawa pistol, pasti sudah ia tembak semua orang gila yang menghalangi jalannya ini. sialan!! martis hampir menyerah karena kelelahan ketika ia terus terusan terkena serangan dari Leomord dan zilong, stamina mereka berdua seperti tak ada habisnya.

haruskah ia mengambil pistol milik argus yang terpental jauh tersebut? apakah dia sempat berlari ke arah sana? kalau ia nekat berlari dan meninggalkan argus untuk mengambil pistolnya namun argus tak kuasa menahan mereka berdua apa yang harus ia lakukan? martis jadi bingung sendiri, dia berpikir sambil menahan serangan dari Leomord yang terus memukuli dirinya. ah! persetan dengan argus! aku harus mengambil pistolnya dan membunuh mereka semu --

brakkk !

pintu rumah yang semula tertutup kini langsung terbuka dan menampilkan paquito yang berlari keluar dari dalam rumah dengan ekspresi ketakutan yang kentara.

ia seperti sedang dikejar oleh sesuatu, semua orang yang awalnya berkelahi dihalaman depan rumah jadi menoleh dan memperhatikan paquito yang hendak menghampiri mereka.

sungguh sayang kali ini takdir tidak memihak kepada paquito yang malang, belum sempat kakinya menyentuh area rumput yang menjadi batas antara halaman dengan teras rumah, semua mata yang menyaksikan langsung melotot ketika sesuatu semacam kayu dengan ujung yang runcing terbang dan melesat ke arah punggung paquito hingga kayu tersebut menembus ke bagian depannya. ya kalian benar, tembus ke dadanya.

paquito terdiam dengan darahnya yang muncrat kemana mana, dada sudah bolong dan ia tak merasakan apapun selain kesakitan. dia berteriak sangat kencang hingga rasanya gendang telinga akan pecah, sesuatu yang barusan menusuk dada paquito terlihat sangat panjang bahkan hingga ujungnya tak terlihat karena berada didalam rumah.

Leomord melongo, menonton hal seperti ini membuat nya bernostalgia. kayu yang menusuk tersebut sangat mirip dengan apa yang pernah menusuk dada nya hingga hampir mati. -

"apakah itu.. monster akar.. "










TBC

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

2.5K 366 19
"Kau tau Leo? Perasaan yang sama tidak pernah datang dua kali. tak peduli berapa lama yang kau butuhkan untuk kembali, aku akan menunggu. di kehidupa...
155K 21.2K 79
(gambar di ambil di pinterest secara acak) Author(s) Priest 76 Chapters + 2 Extras (Complete) _____________ Judul : LORD SEVENTH Deskripsi Bangun ke...
3K 241 12
[ALUR??] Dalam sebuah Kota di Tokyo Terdapat Salah satu keluarga Kriminal Terkenal di seluruh Kota Dimana Keluarga Tersebut sangatlah Misterius Bahka...
12.9K 1.1K 9
Kim Dokja selalu melihat punggung itu. Yang seluruh tubuhnya meminta untuk bisa menggapai, namun tertahan di satu langkah lebih jauh. . . Yoo Joongh...