Dark Princess (End)

נכתב על ידי Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... עוד

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
💙END💙
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

58. Berusaha

1K 72 1
נכתב על ידי Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Di suatu tempat yang jauh dari kerumunan manusia, 9 gadis cantik berkumpul seraya membicarakan hal rahasia di antara mereka.

Mereka adalah achernar, tujuh di antara mereka telah di nyatakan meninggal dan dua lainnya di nyatakan hilang.

Sejak wajah diyah palsu di ketahui, winda (mama diyah) menyatakan bahwa diyah masih hidup dan tinggal bersama hanna di NY. Namun, lokasi mereka tidak terdeteksi bahkan untuk seorang phoniex sekaligus.

"Ide lo gila zel" ujar diva.

"Lo gila" sahut alin.

"Iya lo gila" sahut ve.

"Bikin kita ikutan gila juga" tambah dea.


"Gue gak habis pikir" ujar lea.

"Kita hampir mati" ucapan alma membuat tujuh gadis lainnya mengangguk setuju.

"Berisik" sentak azeyla membuat ruangan kembali hening.

"Sekarang apa?" tanya diyah memecah keheningan.

"Beberapa hari yang lalu kita baru aja membuat tim militer dunia dan tim militer Q.Z the secret mengalami kehancuran dengan hilangnya keenam pasukan utamanya, lebih baik lo pikirin langkah selanjutnya tanpa melibatkan pasukan militer lagi" ujar hanna panjang lebar kepada azeyla.

"I know" jawab azeyla.

Azeyla kembali fokus pada layar komputernya dan mengabaikan kedelapan sahabatnya yang menatapnya dengan bingung.

"Kita harus nolongin mikhael dkk gak sih?" tanya lea.

"Oh iya zel, mereka kan di jadikan kambing hitam sama musuh kita, kasian dong kalo gak di bantu" ujar alma.

"Biarin aja" jawab azeyla.

"Kejam!" batin kedelapan gadis lainnya.

.
.
.

~Malam harinya

Achernar kembali berkumpul di satu ruangan untuk kembali membicarakan strategi lanjutan mereka.

"Bongkar rahasia mereka?" beo achernar (-azeyla).

Azeyla mengangguk mengiyakan.

"Gimana caranya? Dan apa rahasia mereka?" tanya dea.

"Buat mereka yang mengungkapkan sendiri rahasia mereka" jawab azeyla.

"Caranya?" tanya dea, lea, alma, diyah dan ve.

Azeyla menatap mereka satu persatu lalu tatapannya berhenti pada alin.

Seakan memiliki firasat buruk, alin menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"GAK!" tolak alin.

"Gue belum ngomong" ujar azeyla santai.

"Apapun pikiran lo, jangan gue lagi! Yang lain aja" kekeh alin.

Azeyla menaikkan sebelah alisnya menatap alin namun alin membuang wajahnya menatap ke arah lain.

"Yakin?" tanya azeyla.

"Emang apa sih rencananya?" tanya ve.

"Apapun itu pasti sesuatu yang gak bagus" ujar lea.

"Kalo gue nunjuk yang lain, mereka bakal mati" ujar azeyla.

Alin kembali menatap azeyla dengan bingung.
"Dea, diva, ve, hanna, kenapa gak mereka aja? "

"Gue sama diva punya tugas lain, sorry" ujar dea dengan cepat dan langsung mendapat anggukan dari diva.

"Emosi ve gak stabil, dia gak bisa" ujar azeyla.

Alin menatap hanna.

"Kemampuan fokus lo lebih baik dari gue jadi gue gak bisa" hanna menimpali.

Lea, alma dan diyah terkekeh.

"Gue tau kalian lagi berusaha menghindar dari misi azel kan?" bisik lea.

"Iyalah, gue masih pengen hidup kali" bisik dea.

"Sama gue juga" timpal diva, hanna dan ve.

Alin memutar bola matanya malas kemudian kembali menatap azeyla.

"Jadi?" azeyla tersenyum penuh arti padanya.

Alin menggerutu kesal.
"Arghh FINE!"

Achernar (-alin) terkekeh melihat wajah frustasi alin.

.
.
.

~Keesokan harinya

Alin menatap wajahnya di cermin dengan ekspresi pasrah nya.

"Harus banget nih?" tanya alin tidak yakin.

"Harus" jawab azeyla.

"Semangat!" sahut ketujuh teman mereka di belakang.

Saat ini wajah alin di permak sedemikian rupa sehingga terlihat sangat mirip dengan azeyla. Namun dengan versi yang sangat pucat dan seram (hantu azeyla).

"So, sekarang gue harus ngapain?" tanya alin.

"Menyusup ke markas musuh! Dea dan diva akan mengsabotase sistem keamanan, dan lo bertugas untuk melakukan teror, bunuh semua orang di lantai bawah tanpa ketahuan oleh musuh" jelas azeyla.

"Okey sekarang pertanyaannya gimana bisa gue bunuh ratusan orang di lantai bawah tanpa ketahuan?" bingung alin.

"Mudah, racunin aja" sahut hanna.

"Pinter!" puji azeyla.
"Agar keliatan seperti teror, buat mayatnya berlumuran darah dan hancurkan seluruh isi ruangan" lanjutnya.

"Trus tugas kita ngapain?" tanya alma.

"Kita di suruh bersih-bersih kali ya di sini?" tebak diyah.

"Emang iya zel?" tanya lea.

"Gak, kalian berlima keluar dan pasang jebakan sebanyak mungkin di sekitar sini! Buat jalur aman khusus achernar, mungkin akan ada kemungkinan musuh tau rencana kita" ujar azeyla.

"Oohh ternyata seorang azeyla sudah menyiapkan plan B" diva mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Kali ini musuhnya berat ya zel" bisik ve.

"Hmm" balas azeyla.

.
.
.

~Di sisi lain

Saat ini sagara dkk serta zevan dkk berkumpul di markas blood diamond. Ini adalah pertama kalinya setelah kecelakaan achernar, mereka kembali berkumpul namun dengan mood yang berbeda.

"Pada diam aja, ngomong kek!" kesal gilang.

"Ck males" ujar brayen.

"Lah trus kita ngumpul di sini cuma buat diem dieman doang? Mending gue di rumah nonton anime" ujar gilang lagi.

"Mau sampe kapan sih kalian kek gini? Gak bosen apa?" tanya daffa.

"Berisik!" sentak zevan dan sagara.

Gilang dan daffa menggembuskan nafas lelah.

"Udahlah guys! Gue tau kalian sedih, tapi tujuan kita ngumpul kan buat ngobrol dan menghibur diri, kalo kalian diem dieman kayak gini yang ada kalian kepikiran mulu!" ujar denies dengan sabar.

Beberapa saat ruangan menjadi sangat hening. Sampai suara seseorang mengalihkan atensi mereka.

"Gue rasa mereka masih hidup" gumam seno.

Seisi ruangan menatap bingung ke arah seno.

"Lo jangan kayak orang stress gitu bisa gak sih? Lo hanya bisa ksih kita harapan yang sia-sia tau gak!" kesal farrel.

"Gue serius, gue punya firasat kalo mereka masih hidup!" ujar seno dengan yakin.

Mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Jujur aja, gue juga ngerasain hal yang sama" gumam sagara.

Sagara menatap zevan yang duduk di sebelahnya.
"Hanya saja gue gak mau berekpetasi tinggi yang akhirnya akan membuat gue semakin menderita"

"Kita gak punya bukti apapun tentang mereka masih hidup atau gak, hilangnya hanna sama diyah udah jadi pukulan keras buat kita yang masih memiliki harapan tentang achernar" ujar brayen.

"Brayen bener, kita gak punya bukti apapun" timpal zevan pasrah.

Seno menyerit menatap mereka semua.
"Justru dengan kita diam kayak gini gak akan buat kita dapat apa-apa kan"

Brak

Semua orang di ruangan terkejut saat valen berdiri setelah memukul keras meja di hadapannya.

"Bener banget! Kita gak bakal dapat apa-apa dengan berdiam diri kayak gini! Ini bukan sekedar harapan tapi setidaknya mungkin ada kebenaran di luar sana yang menunggu kita! Bisa aja kan dengan mengetahui sebuah kebenaran besar kita bisa jadi lebih tenang dan bisa mengikhlaskan kepergian achernar!" jelas valen panjang lebar.

Krik krik
Krik krik
Krik krik
Krik krik

"Itu barusan beneran valen?" bisik daffa.

Seno dan sagara menggeleng.
"Entahlah" jawab keduanya.

.
.
.

~Markas musuh

19.00
Saat ini dea, diva dan alin sudah standby di depan markas musuh mereka. CCTV di sekitar mereka sudah di hack oleh azeyla sehingga mereka tetap merasa aman.

Tentu saja azeyla hanya memantau mereka dari jauh lewat CCTV yang di hack olehnya serta memberikan perintah dari earphone yang mereka kenakan.

"Halo zel, kapan gue sama dea bisa masuk?" tanya diva.

"5mnt lagi!"

"Sip" dea dan diva mengacungkan jempol mereka.

~5mnt kemudian

Dea dan diva pun masuk sesuai yang di katakan azeyla. Meninggalkan alin dengan jantung yang dag dig dug serrrr di luar sana karena takut mati sendiri.

Jujur saja jika ia mati hari ini, ia berencana akan menghantui azel di sepanjang hidupnya.

~Di sisi lain

Dea dan diva berhasil masuk ke dalam ruang keamanan markas musuh setelah sekian lama berjuang.

"Keamanannya setara sama militer Q.Z the secret, gak heran karena selama beberapa bulan mereka menyusup ke markas kita" ujar dea.

"Lo bener, pantes aja azel minta kita berdua yang menyusup, kalo yang lain pasti udah mati" timpal diva.

Dea mengangguk setuju.

Keduanya sama-sama mendapatkan luka saat berusaha menyusup kesini, fokus mereka hampir buyar saat mereka tak sengaja bertemu beberapa jebakan di sekitar mereka.

"Gue harap hasilnya setimpal dengan perjuangan kita" ujar dea.

Diva menoleh.
"Harus sih"

~Sementara itu

"Alin, masuk sekarang!" titah azeyla.

"Sekarang banget nih?" tanya alin.

"Cepat!"

"Ck iya iyaaa! Gue masuk"
Alin pun masuk ke dalam dengan langkah yang hati-hati.

Setelah berhasil masuk ke halaman markas, alin langsung berdiri di depan jendela luar memperhatikan gerak gerik penjaga di dalam sana.

"HAAANNTUUUUUUUUU!" teriak salh seorang penjaga yang sukses membuat alin beserta ratusan penjaga lainnya terkejut.

"Hah, mana?" tanya alin entah pada siapa.

"Elu hantunya!" ujar azeyla.

"Oooohhh iya juga ya"
Alin pun berlari kecil ke arah pohon besar di dekatnya dan bersembunyi karena beberapa penjaga mulai berdatangan.

"Halo bos!" ucapan salah seorang penjaga mengalihkan atensi alin.

"Tidak ada apa-apa bos, salah satu penjaga hanya berhalusinasi dan mengatakan kalau dia melihat hantu"

Alin terkekeh melihat penjaga yang tadi melihatnya tampak pucat namun di sangka berhalusinasi.

"Kami tidak menemukan jejak apapun!"

"Siap bos penjagaan akan kami perketat"

Setelah itu alin melihat penjaga tersebut mematikan panggilannya dan bergegas pergi dari sana bersama para penjaga lainnya.

"Ternyata asik juga ya ngerjain orang, pantes aja lea, alma sama diyah doyan banget iseng" gumam alin.

Alin pun keluar dari tempat persembunyiannya dan bergegas ke lokasi berikutnya yaitu dapur.

Setelah di rasa aman, alin pun masuk lewat jendela dapur dan menuangkan cairan bening yang di bawanya ke dalam nasi yang baru setengah matang di dalam rice cooker.

Ceklek

Alin menegang saat pintu dapur tiba-tiba terbuka. Dalam waktu singkat ia menyimpan kembali botol racun ke dalam sakunya dan bersiap untuk pergi.

"Heh! Siapa kamu!" sentak seorang wanita yang baru masuk.

Alin yang belum sempat keluar hanya bisa pasrah. Namun sesaat kemudian sebuah ide licik muncul di otaknya.

"Hihi" alin tertawa kecil.

"Hiiiihhhh kok serem sih" gumam wanita itu.
"Heh! Kamu teh saha? Jangan main-main ihh"

"Hihihihihihi hahahahahahaa" tawa alin semakin kencang membuat wanita itu semakin ketakutan.

Di detik berikutnya alin berbalik dan entah sejak kapan alin sudah menggunakan softlens putih dan terlihat sangat menyeramkan.

"KYAAAAAAAAAAA DUGONG! EH SEDAN! EHH SEETAAAAANNN"

Brukh

Alin melongo menatap wanita yang baru saja pingsan itu.

"Lari!" pekik azeyla.

Seakan tersadar dengan perbuatannya, alin pun mengangkat tinggi daster putihnya dan bergegas pergi lewat jendela.
"Kabur slurrrr" gumam alin.

~Di sisi lain

Azeyla menatap datar layar komputernya yang memperlihatkan pergerakan alin.

"Kesambet apaan tuh anak?"

.
.
.

~Di tempat dea dan diva

Drrrrrtttttttttt

Diva tersentak menatap ke ponsel di dekatnya. Seketika diva melotot terkejut melihat siapa yang menelpon.
"Gawat, waktu kita gak banyak!"

Dea berbalik menatap diva dengan bingung.
"Kenapa div?"

Diva menunjukkan sebuah ponsel milik operator ruang keamanan yang terdapat panggilan dari big boss.

"Mampus" gumam dea.

"Gimana dong?" tanya diva.

"Jangan di angkat lah!"

Diva memutar bola matanya malas.
"Ya kalo gak di angkat pasti mereka curiga lah"

"Mau gimana lagi, kalo di angkat pasti ketahuan"

Diva terdiam memutar otak untuk mencari cara.
"Apa gue chat aja kali ya"

Dea mengangguk setuju.
"Nah iya! Bilang aja kalo lagi boker sekarang"

"Lo gaada alasan lain apa?"

"Ck, gaada! Udah chat aja, pasti percaya itu mah"

Diva pun hanya menurut dan mengetik pesan pada big boss.

"Gak di balas" ujar diva.

"Pasti dia udah percaya" kata Dea dengan yakin.

Diva pun hanya mengangguk kecil meski ia merasa kurang yakin.

~15mnt kemudian

"Dea, diva! Lari!" titah azeyla secara tiba-tiba.

"Hah? Kenapa?" bingung dea.

"Kalian ketahuan"

"Kok bisa?" tanya dea.

"Gara-gara boker kali" ujar diva.

"Tapi gue dari tadi gak boker sumpah" dea mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

"Ck bukan itu maksud gueee! Maksudnya gara-gara lo suruh gue chat ke big boss kalo lagi boker! Mereka curiga dan berakhir kita ketahuan" kesal diva.

"Emang iya ya? Gawat dong!"

"Kalian mau sampe kapan di situ? Lari goblok!" kesal azeyla.

Seakan baru sadar, dea dan diva pun mencabut semua kabel yang terpsang dan segera kabur sebelum musuh menemukan mereka.

.
.
.

~Di sisi lain

Alin sedang memutilasi mayat di lantai bawah dan membuat seluruh ruangan seberantakan mungkin.

Teror yang ia lakukan haruslah maksimal agar achernar tidak mengomelin dirinya.

"Awas aja kalo hasilnya gak sesuai dengan usaha gue" gerutu alin.

Tubuhnya saat ini sudah berlumuran darah, ia merasa sangat lengket dengan keringat bercampur darah.

"Alin!" panggil dea.

Alin tersentak dan berbalik.

"Astagfirullah" kaget dea saat melihat wajah menyeramkan alin beserta darah di sekujur tubuhnya.

"Lo kristen!" sentak diva.

Dea menepuk jidatnya.
"Oh iya lupa"

Alin menyerit menatap mereka berdua.
"Lah, lo berdua ngapain di sini? Bukannya tugas kalian di ruang keamanan ya?"

"Oh iya astaga, kita ketahuan! Sekarang selesaikan tugas lo secepat mungkin dan lari dari sini" ujar dea.

"Hah?!" bingung alin.

"Udah cepetan! Kita bantuin" ujar diva.

Kurang dari 10mnt mereka menyelesaikan teror mereka dan berlari keluar dengan tergesa-gesa.

"Jangan lewat sana!" ujar azeyla.

Dea, diva dan alin berhenti dadakan saat mendengar suara azeyla.

"Trus, kita harus kemana?" bingung diva.

"Kalian udah terkepung, gaada cara lain kalian harus sembunyi!"

Ketiga gadis yang terpojok itu melotot tak percaya.

המשך קריאה

You'll Also Like

88.8K 3.2K 35
Nayara calista seorang gadis cantik dengan sifat dingin dan cueknya anak tunggal kaya raya yang dibenci oleh ayahnya dituduh membunuh bundanya oleh a...
686K 9 1
Zaliana Azura Raymond. Sedikit kisah tentangnya. Masa lalunya, Masa depannya, dan Balas dendamnya. *** 03/03/2022 19/07/2022 ***
19.1K 1.1K 31
Kisah seorang gadis cantik dengan seribu satu rahasia yang akan terungkap dalam cerita ini. ⚠️ Warning ⚠️ - CERITA INI HANYA SAMPAI PART 31, PENULIS...
23.8K 1.6K 41
Memiliki kaka banyak tidak dapat menjamin seseorang bahagia. Cerita ini tercipta karena aku gabut, jadi maaf kalo jelek, kalo suka jangan lupa vote...