Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

129K 7.2K 133

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
πŸ’™ENDπŸ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

56. Problem baru

1.1K 67 1
By Nifah_hamid

~Maaf guys baru muncul lagi...
Mau curhat selama hampir sebulan ini HP aku rusak dan semuanya ke reset jadi harus nunggu buat bisa balikin lagi riwayat novelnya.

Sekarang aku bakal up tiap hari buat gantiin penantian kalian yaaa!

.
.
.

🧡Happy Reading🧡

Di sebuah ruang gelap dengan satu cahaya redup di tengah-tengah ruangan, tiga pemuda duduk saling berhadapan dengan ekspresi serius.

"Jadi, kecelakaan itu benar?" tanya sang pemimpin. Pemuda dengan  topeng serba hitam dan netra mata berwarna hijau.

"Iya! Gue udah liat langsung mayat mereka dan memang sangat meyakinkan" jawab zahir.

"Emang muka mereka keliatan?" tanya pemuda lainnya.

"Gak semua, tapi wajah sang leader keliatan jelas" jawab zahir.

"Bagaimana dengan pion kita?" tanya pemuda bertopeng.

"Setengah wajahnya rusak, tapi masih bisa di kenalin! Setengah wajah yang utuh itu kembali ke wajah aslinya, semua orang di sana juga kaget kecuali gue tentunya"

"Selain dua orang itu, wajah siapa yang masih keliatan?" tanya pemuda bertopeng lagi.

"Adiva cessna, dia satu-satunya mayat yang hampir utuh, awalnya gue curiga tapi karena di beritakan kalo bagian depan mobil yang sangat parah kerusakannya jadi gue berkesimpulan bahwa dua orang di depan pasti mengalami luka paling berat"

"Siapa yang mengendarai mobil itu?" tanya pemuda lainnya.

Zahir menggeleng tanda tak tau.
"Gak ada di berita ataupun media manapun"

"Hack CCTV parkiran achernar!" titah pemuda bertopeng.

"Siap!" sahut pemuda lainnya.

"Lalu, bagaimana dengan pion kesayangan lo itu? Pita ravina anjasmara" tanya zahir.

"Cari dia!" sentak pemuda bertopeng sebelum keluar dari ruangan.

.
.
.

~Di sisi lain

Mikhael dkk panik ketika mengetahui achernar mengalami kecelakaan.

Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk mengecek bahwa berita itu benar atau tidak.

Tap tap tap tap
Tap tap tap tap
Tap tap tap tap

Suara langkah kaki mereka saling bersahutan di lorong rumah sakit.

"Seno!" panggil mikhael dkk.

Seno, daffa dan valen menoleh ke arah mereka.

"Queeny?" tanya mikhael.

Seno menggeleng.

Mikhael yang paham dengan ekspresi dan tingkah seno pun hanya menunduk.

"Sagara, zevan sama yang lain kemana?" tanya alan pada daffa.

"Sagara pingsan, zevan sama yang lainnya lagi menyelidiki kasus ini" jawab daffa.

"Aunty nayla kemana?" tanya iqbal.

"Gak tau, tadi gue liat moms nya achernar pergi ke arah sana" tunjuk daffa pada arah kanannya.

"Para ayah juga ngilang entah kemana" lanjutnya.

Iqbal mengangguk paham.

"Itu zevan sama sagara!" pekik tije.

Semua orang di sana menoleh lalu menyerit bingung saat melihat ekspresi wajah yang aneh pada zevan dan sagara.

"Mereka kenapa? Kok kayak marah gitu?" bisik avan.

Alan menggeleng.
"Gak tau"

Di sisi lain sagara mempercepat langkahnya menuju mikhael yang juga menatap sagara dengan bingung. Ia merasa tak melakukan kesalahan apapun pada sagara namun seakan sagara menatapnya dengan penuh dendam.

BUGH

"EL!" pekik alan, daffa dan valen.
"WOY!" teriak avan, tije dan iqbal.

"Apa apaan sih!?" kesal seno.

"Shhhh maksud lo apaan?" bingung mikhael seraya meringis saat lukanya. terasa perih

"Gue tau ini ulah lo! LO KAN DALANG DI BALIK KEMATIAN ACHERNAR!" tuduh sagara.

DEG

Mikhael menatap tak percaya pada sagara. Ia tak menyangka jika sahabat nya sejak kecil mampu menuduhnya dengan kejam.

Semua orang di sana menatap mikhael dkk satu persatu.

Akan mengangkat sebelah alisnya dengan bingung.
"Maksudnya apaan nih? Kalian nuduh kita?"

"Bukan nuduh, tapi emang itu kenyataannya kan!" ujar sagara dengan yakin.

BUGH
"MAKSUD LO APA NGOMONG KAYAK GITU? BUKAN CUMA LO YANG KEHILANGAN! GUE JUGA SAKIT LIAT QUEENY YANG--" emosi mikhael terjeda.

BRUKH

Zevan menendang perut mikhael membuat mikhael terlempar beberapa langkah kebelakang.

"EL!" pekik keempat sahabat mikhael yang langsung menolong mikhael untuk bangun.

"Jangan panggil nama QUEENY dengan mulut kotor lo itu!" desis zevan.

"Kalian apa apaan sih? Emang apa buktinya kalo emang kita pelakunya?" kesal avan.

"Kalian punya bukti?" tanya seno.

"Gue udah selidiki semuanya!" sahut seseorang di belakang mereka.

Semua orang kompak menoleh ke arah seseorang yang baru muncul itu.

"Mana buktinya?" tanya valen.

Denies, seseorang yang baru saja mengaku sudah menyelidiki kasus ini pun menunjukkan berbagai foto di tangannya.

"Sehari sebelum kejadian, achernar sempat datang ke markas crystalix devils untuk menyelidiki tentang rumor kejahatan kalian, ingat!?" ujar denies.

"Iya! Mereka emang datang tapi--" ucapan iqbal terpotong.

"Mereka datang tapi kebetulan menangkap penghianat di markas kalian, bener kan?" tebak denies tepat sasaran.

Mikhael dkk mengangguk.

"Di lokasi kejadian kecelakaan achernar, CCTV menangkap 2 orang anggota mafia kalian sedang memotret mobil yang terbakar kemudian pergi begitu saja" denies menunjukkan ponsenya yang berisikan video CCTV di TKP.

"Salah satunya adalah penghianat yang kabur dari penjara kalian dan satunya lagi adalah tangan kanan lo" jelas denies.

"Tapi bukan gue yang--" ucapan mikhael kembali terpotong.

"Pergi! Gue gak mau liat muka lo lagi!"potong sagara.

Mikhael berbalik menatap tak percaya pada sagara.
"Sa, bukan gue!"

Mikhael menggeleng ribut berharap sagara mau percaya padanya.

"Gue masih berbaik hati dengan gak laporin lo ke markas militer dunia! Sebaiknya lo pergi kalo bisa lo mati aja!" setelah mengatakan hal sekejam itu, sagara pun berlalu pergi tanpa menoleh kembali pada mikhael yang jelas-jelas menatapnya dengan kecewa.

"Gila ya! Lo bahkan gak mau dengerin penjelasan gue sedikit aja, padahal sejak awal gue selalu ada buat lo" batin mikhael.

"Pergi!" usir seno.

Zevan dan seno pun menyusul sagara di ikuti daffa dan valen dari belakang mereka.

"Jangan pernah muncul lagi di hadapan kita, atau kalian bakalan tau akibatnya" desis valen sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana.

Mikhael menunduk menatap kedua telapak tangannya kemudian mengepalkan tangan dan meremas nya hingga berdarah.

Alan menepuk bahu mikhael.
"El!"

Mikhael berhenti meremas tangannya lalu menoleh ke arah alan.

"Kita bakal buktiin ke mereka bahwa kita gak salah... Percaya sama gue, kalo sagara ninggalin lo, kita bersumpah gak akan pernah biarin lo ngerasa sendiri" ujar alan.

Mikhael tersenyum dan mengangguk ringan.

Beberapa saat terjadi keheningan di antara mereka.

"Lan, ucapan lo ambigu njir" ujar avan memecah keheningan.

PLAK
"Goblok!" umpat alan.

.
.
.

~Keesokan harinya

13.00
Pemakaman achernar baru saja selesai dan semuannya sudah pulang ke rumah masing-masing.

Mikhael dkk pun datang ke makam achernar di saat semua orang sudah pergi.

"Gini amat nasib kita bro, di jauhin semua orang bahkan keluarga gue sendiri gak percaya sama gue" ujar avan dengan lesu.

"Ya itu lo! Gue aja kemarin di usir dari rumah, mana nama gue udah terlanjur di coret dari KK" tije menunduk dengan wajah tak bersemangat.

Mikhael terduduk lemas di hadapan makam azeyla dan menatap makam itu dengan lamat.
"Maaf"

Hanya satu kata itu yang bisa ia ucapkan. Tak terasa air matanya mengalir begitu saja saat membayangkan wajah indah azeyla yang biasanya memanggilnya dengan panggilan 'bang ael'.

"El, lo yakin mau bubarin mafia ini? Bukannya itu malah ngebuat kita mengiyakan rumor itu? Orang-orang bakal mengira kalo kita lari dari kejahatan yang bahkan gak pernah kita lakuin" ujar iqbal.

"Tapi karena mafia ini juga gue kehilangan queeny" gumam mikhael.

"Trus sekarang gimana?" tanya alan.

"Semuanya udah terlanjur kenapa gak sekalian aja kita bantai mereka semua" ujar tije dengan tatapan penuh amarah.

Mikhael, alan dan iqbal kompak menatap tajam ke arah tije.

PLAK
"Alter ego sialan" gumam avan.

Ya! Sebenarnya tije memiliki sebuah alter ego di mana itu hanya akan muncul di saat tije merasa putus asa dan menyerah.

Alter ego tije bernama yoan dan sama spesialnya dengan milik azeyla yang bernama zea, yoan juga bisa memanipulasi orang-orang di sekitarnya dan menarik mereka ke jalan yang sesat. Meski begitu, yoan juga akan membantu tije di saat tije dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

"Shhh hanya saran aja kok" kesal yoan.

"Tapi ide lo bagus sih" ujar avan.

DUGH
"DIEM LO!" sentak alan dengan kesal melempar kembarannya dengan batu.

"Awsshhhh maap coy"

.
.
.

~Di sisi lain

Mansion wilson saat ini bersisikan keluraga baldewin, keluarga wilson dan keluarga kecil dari keisha, kenzo dan nana.

Keluarga alazkar (keluarga dea) saat ini berada di Mansion alazkar yang lokasinya sangat jauh dari Mansion wilson karena keluarg besar alazkar berkumpul untuk merasakan suka yang sama.

"GAK MAU!" teriak nana mengalihkan atensi semua orang di lantai bawah.

"Nana kenapa?" tanya farel.

"Marah karena kakak cantiknya gaada" jawab zevan kemudian pergi begitu saja.

Farrel menunduk lesu. Ia menatap sekelilingnya saat tak mendapati tiga gadis yang selalu mengisi hari-harinya.

"Farrel!" panggil denies membuat lamunan farrel menjadi buyar.

"Hah? Iya kenapa?" kaget farrel.

"Lo kenapa melamun?"

Farrel menggeleng.
"Gak kok, gue gapapa... Emangnya ada apa?"

Denies terdiam sejenak karena menyadari bahwa kondisi mental farrel masih terguncang karena kehilangan adiknya.
"Maaf, sebenarnya malam ini ada rapat di markas, tapi kalo lo gak bisa--"

"Gua bisa! Gua gapapa kok, ntar gue pasti dateng" ujar farrel dengan cepat kemudian menepuk pundak denies dan pergi dari sana.

Denies menatap kepergian farrel dengan sendu.
"Gapapa? Lo gak pinter boong ya rel"

.
.
.

~Di sisi lain

"GAK MAU!" teriak nana.

"Nana, makan dikit aja deh" bujuk keisha.

Nana menggeleng ribut seraya air matanya terus mengalir.
"Bundaaa kenapa kakak cantik pergi? Katanya kakak cantik bakal ajak nana main tembak-tembakkan, katanya kakak cantik bakal nungguin nana sampe gede biar bisa kuat kayak kakak cantik, kenapa kakak cantik boong?"

Pertanyaan beruntun dari putrinya membuat pertahanan keisha runtuh. Ia pun meletakkan piring makanan di kasur dan memeluk putrinya dengan erat seraya meneteskan air matanya.
"Ssssttttt jangan nangis lagi nana, nanti kakak cantiknya ikutan nangis"

Nana terus menggeleng ribut.
"Biarin aja! Kakak cantik boongin nana, kakak cantik jahat!"

"Gak kok, kakak cantik baik! Buktinya nana sampe sedih di tinggal kakak cantik" ucapan keisha membuat nana semakin sedih.

"HUAAAAAAAA MAU KAKAK CANTIK"

.
.
.

~Di sisi lain

"HUAAAAAAAA MAU KAKAK CANTIK"

Alvaro, daniel(grandpa), richard(opa) rafael (popi ve) dan kenzo (ayah nana) tersentak mendengar teriakan kencang nan sedih dari ruangan yang cukup jauh dari ruangan merek saat ini.

"Anak siapa tuh?" tanya richard.

"Anak saya pak" jawab kenzo.

Richard menyerit manatap wajah datar kenzo.
"Bapaknya datar anaknya nyaring, ada apa dengan dunia ini" batin richard.

"Jadi gimana lanjutannya?" tanya denies.

"Kita harus mengumpulkan lebih banyak informasi" ujar alvaro.

"Gue bakal hubungin yang lain" ujar kenzo.

"Jika gak memungkinkan kalian boleh mempergunakan alat rahasia di laboratorium kita" ujar richard.

Alvaro mengangguk setuju.
"Queenzee juga udah setuju, bagaimana pun caranya kita harus nemuin mereka semua"

"Setelah itu bawa mereka kemari, akan ku beri mereka hukuman yang takkan pernah mereka lupakan" jelas daniel menutup perbincangan rahasia mereka.

.
.
.

~Di lain tempat

"Udah gue bilang jangan libatin gue" kesal seorang gadis yang di ikat di sebuah kursi dalam ruangan tertutup.

"Lo harus mau!" desis gadis lain yang bertugas untuk mengintimidasi tahanan di hadapannya.

"BIG NO! bitch"

PLAK
"Dan lo akan mati saat ini juga"

Gadis yang diikat itu menatap gadis lain di hadapannya dengan tatapan tajam.
"Bunuh gue, dan lo akan kehilangan kartu As lo yang paling berharga"

Gadis yang tadinya mengancam sekarang raut wajahnya berubah kaget.
"Gila, ternyata lo gak sebego itu ya!"

"Iya lah!"

"Ck, lo gak bakal mati semudah itu! Tentu saja lo bakal di siksa dulu sama gue dan temen-temen gue abis itu setengah tubuh lo kita cincang, kita goreng terus kita paksa lo makan daging lo sendiri, bahkan rencananya kita juga bakal paksa lo makan tai dari proses daging yang lo makan itu"

Gadis yang di ikat itu mendadak mual saat membayangkan hal semenjijikan itu.

"Jadi gimana? Lo mau gak nih, lo punya waktu berpikir selama 10 detik atau kita bakal siksa lo setelahnya"

Gadis yang tengah di ikat itu menatap gadis lain di hadapannya dengan kaget.

"10, 9..."

"TUNGGU! gue gak bisa--"

"7, 6..."

"Jangan paksa gue, kita bisa negosiasi dulu!"

Gadis di hadapannya menggeleng tanda tak setuju.
"5, 4, 3..."

Gadis yang statusnya tahanan itu terdiam sejenak seraya berpikir keras.

"2, 1 time up! So sekarang lo bakal--"

"OKE OKE FINE! Gue bakal ikutin mau kalian apa, tapi gue punya syarat"

Gadis di hadapannya melipat tangan dan menatap penuh selidik ke arah tahanan di hadapannya.
"Enak aja lo, lo yang tahanan di sini malah lo yang ngasih syarat"

"Gue janji ini bukan syarat yang akan menyulitkan kalian, setelah itu gue bakal ikutin apapun keinginan kalian, ini sumpah gue!"

Gadis yang tadinya menatap tahanan di depannya dengan tak percaya pun menjadi terdiam saat melihat tatapan rapuh di mata tahanannya.
"Oke, lo boleh ngasih 1 syarat! Tapi jangan yang aneh-aneh ya!"

Gadis tahanan itu pun tersenyum harus kemudian mengangguk cepat.

Continue Reading

You'll Also Like

17.8K 1.5K 46
[Heeseung x Jake] Ancaman yang membuat Jema (Jake) terpaksa menerima perintah dari kakak sepupunya untuk mendekati Helio (Heeseung). Dan kemudian har...
75.7K 14.2K 10
❝ Kegiatan syuting mengharuskan Lisa menjelajah ke dalam pelosok hutan. Namun sayang, Lisa malah berakhir tak menemukan jalan pulang. ❞
31.1K 819 53
Sebelum baca cerita ini lebih baik baca cerita orang tuanya dulu ya, biar gak bingung nanti. Jangan lupa follow, komen dan votenya. See you. JANGAN...
139K 7.2K 28
Warning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’β€’ Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian ma...