Transmigrasi verlin
"Iya, habisnya kamu fokus banget dari tadi"ucap vanelo dengan muka melasnya.nyegir Lo jomblo
"Kalo ngak fokus nanti gosong neloo,"ucap verlin berusaha sabar dengan tingkah manja vanelo.
"Nanti pahit kalo gosong" lanjutnya.
"Ya kalau pahit kamu tinggal liat aku aja,aku kan manis"ucap vanelo narsis.
Verlin mendelik,sejak kapan pacar palsunya ini menjadi narsis.
"Narsis banget sih kamu"ucap verlin meraup muka vanelo kesal yang dibalas cengiran oleh sang empu.
Ia tak bisa berhenti tersenyum manis sambil menatap satu sama lain, untuk persekian detik mereka masih saja saling menatap hingga suatu teriakan penghancur suasana menyadarkan mereka.
"WOIIII!"teriak Rudy membuat mereka yang saling menatap kembali pada pekerjaan masing-masing.
"Jangan mesra-mesraan disini dong! ganggu!"ucap Rudy kesal.
"Yee,, kayak ngak pernah aja lu!"ucap Azka lalu menoyor kepala Rudy.
"Ya gausah ditempat umum juga kalik!"ucap Rudy kesal lalu mendengus.
Vanelo berjalan mendekati mereka dengan membawa jagung yang telah dipanggang.
Puk
Vanelo memukul kepala Rudy yang menggangu momennya dan verlin.
Sedangkan yang lain hanya bisa tertawa melihat wajah tertekan Rudy.
"Mau lawan takut,ngak dilawan tersiksa.hiks gini amat nasib orang ganteng"batin Rudy.
Tak terasa masakan yang mereka buat telah dihidangkan semua,suasana saat itu sangat menggembirakan canda tawa para sahabat itu dapat membuat iri sang rembulan yang menyinari mereka malam itu.
Suasana yang tidak akan tergantikan, perusahaan yang kuat dan rasa solidaritas yang tinggi membuat hal ini menjadi kenangan indah diantara mereka.
Mereka semua tak menyangka kedatangan verlin akan membawa perubahan pada Genk Terd.
Yang sebelumnya sangat datar dan hanya diisi visi-misi mereka,kini Genk Terd bisa mencairkan suasana dan membawa sifat kekeluargaan.
Disini verlin melihat bayang teman-teman nya dalam tubuh vana dulu,bahkan sekarang ia merasa memiliki keluarga berkat Genk Terd.
Rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang kuat dan tinggi ini akan menjadi kenangan paling indah dalam hidup verlin a.k.a vana.
"Akankah ini berakhir suatu hari nanti?apakah aku akan kehilangan mereka saat kontrak kami habis?aku harap tidak,jika itu terjadi biarlah kematian yang memisahkan kami.