AydanAra [End] Completed✔️

By hajiban

120K 3.2K 533

⚠️Segala bentuk plagiarisasi/komersialisasi karya cerita ini berhukum dosa, harap mengutamakan adab diatas se... More

Sah
masih awal
rindu Ziraa
belanja
Teman Zira
pemberian yang dibuang
pertemuan haidar
kemarahan Aydan
teman posesif
Kehujanan
peduli?
nasihat
Ulang tahun Ara
kecewa
Amanah
Fakta baru
kejujuran Aydan
kepahitan
Menyerah
Menyerah (2)
Pergi
Hukuman
Ara?
Ucul
Pertemuan
Meminta kesempatan
Hilangnya perasaan
Kecemburuan Aydan
Menginap dirumah Fahrul
Sekamar
Baikan
Membuka lembaran baru
hak Aydan
rencana pulang
Mie Ayam ngga pake mie
Pregnant!!🖤
kekhawatiran Ara
End,
•Extra part
•INFO!!•

kembali ke rumah

2.3K 69 5
By hajiban

Assalamualaikum gaiss
Gimana kabar kalian??
Lama tidak berkabar hehe
Pada nungguin ngga?
Makasii yang masih stay sama cerita aku, luvv kalian🖤

Happy reading~




🦋🦋🦋

"Hati-hati ya nak, jaga diri baik-baik, nurut sama suami." Ucap Zarin pada Ara yang hendak pamit kembali ke rumahnya.

"Iya Bun, pasti." Jawabnya tersenyum.

"Jangan bandel lagii, jewer aja nih Dan kalo nakal!" Celetuk Fahrul yang langsung mendapat tatapan tajam tapi menggemaskan dari Ara.

Aydan hanya terkekeh melihat ekspresi Ara yang hendak mengamuk.

"Bilang apa hm? Coba ulangi?" Tanya Ara sembari ancang-ancang mengangkat lengan bajunya seperti mengajak berantem.

"Wushhh, takutt!!" Saut Fahrul pura-pura bergidik ngeri namun setelahnya menjulurkan lidahnya pada Ara.

Ara merasa jengkel sekali dengan sikap kakaknya ini, ingin sekali ia pites.

"Elleh, biarin aja ni Ra, palingan bentar lagi ditinggal kamu dia uring-uringan, percaya sama Ummah." Ucap Ummah Zainab.

Ara menatap remeh sambil memicing lalu berkata "Iya, Ara tau Ummah, mangkanya Ara diemin karena Kak Fahrul bentar lagi ngga bisa jailin Ara lagi, Iya kan Kak?"

"Emang gini sih punya adek imut gemesin kaya aku." Sambungnya seolah mengibaskan rambut, padahal ia berhijab.

"Dihh, narsis banget!" Kata Fahrul.

"Udah udah Gus, ngga selesai-selesai nih kalo berantem terus." Ucap Abi Hamzah menengahi, Sontak semua tertawa menyaksikan mereka.

Beralih Regan yang menghampiri Aydan, dan Aydan langsung menggapai tangan Regan lalu ia salimi.

"Nak, Ayah titip Ara ya, baik-baik kalian disana, mungkin kami berdua semingguan lagi akan kembali ke Jawa." Ujarnya.

"Iya Ayah, Aydan akan menjaga Ara saat bersama Aydan nanti." Jawabnya.

Kemudian Ummah dan Abi Fahrul mengucapkan salam perpisahan untuk keduanya, dan tak lupa berbagai nasihat yang diberikan.

Sebenarnya Fahrul semenjak semalam ia risau karena tak rela jika adik satu-satunya pergi lagi jauh darinya, tapi ia tak ingin mencegah kepergian Ara., ia hanya pura-pura mengejeknya lagi sebelum Ara pergi walaupun dalam hatinya berkata lain.

Ketika menyusul Aydan mengangkat barang-barang ke bagasi mobil, Fahrul memberi pesan pada adik iparnya ini.

"Tolong jaga adik saya dengan baik Dan, jangan buat dia kecewa lagi, saya titip dia karena saya percaya sama kamu. Satu lagi, hati-hati" Ucapnya.

Aydan mengangguk, ia tahu pasti Fahrul sangat menyayangi Ara.

"Tenang aja Rul, saya janji dengan kamu, saya akan menjaga Ara dengan sebaik-baiknya." Jawab Aydan yang diangguki Fahrul.

"Dadahhh Bunda Ayah Umma Abi dan Kak Fahrull, Assalamualaikum!!" Seru Ara dari mobil ketika hendak meninggalkan tempat tersebut.

"Dadaah Araaa, Hati-hati Dan, Waalaikumussalam." Jawab semuanya yang diangguki pasangan didalam mobil tersebut.

Sesampainya di bandara, kini Ara dan Aydan hendak check in untuk menaiki pesawat tujuan Jakarta.

"Baca Bismillah dulu sayang." Ucapnya di kursi penumpang, ia sambil memasangkan sabuk pengaman pada Ara.

Ara tersenyum dan mengangguk kemudian ia berdoa didalam hatinya sebelum pesawat itu lepas landas.

Aydan menatap ke arah Ara yang sedang memejamkan matanya saat pesawat sudah lepas landas, ia tahu kerisauan Ara yang mungkin mengingat apa yang terjadi jika ia tetap menaiki pesawat yang jatuh kala itu, jadi ia masih sedikit trauma.

Ara membuka matanya karena merasakan usapan lembut ditangannya, lalu ia menoleh kesamping mendapati Aydan memegang tangannya untuk menenangkan Ara.

"Nggapapa, ada saya." Usapnya pada pipi Ara lalu membawa Ara pada pelukan didadanya.

Ara mengambil tangan Aydan yang senantiasa mengelusnya lalu ia ciumi hingga beberapa kali, "makasii Kak." Ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Aydan.

Aydan memberikan senyum manisnya lalu mencium pipi Ara sambil membisikkan "Sama-samaa." Ara terkekeh geli mendengarnya.

°°°

"Assalamualaikum, MasyaAllah, Ara kangen deh sama rumah ini." Tiba Ara dirumahnya lalu ia membuka pintu tersebut diikuti Aydan dibelakangnya.

"Rumah kita sayang." Koreksi Aydan.

"Hehe" kemudian ia masuk dan masih terdiam melihat lihat ruang tamunya.

Aydan menaruh barang-barangnya lalu menghampiri Ara.

"Maaf pernah mengusir kamu dari rumah kita, saya menyesal." Kata Aydan mengambil tangan Ara lalu menatapnya.

Ara memeluk suaminya erat berkata "Yang lalu biarlah berlalu Kak, sekarang Ara bahagia bersama Kak Aydan."

Aydan membalas pelukan Ara tak kalah erat, kenapa pelukan itu sangat nyaman bagi Aydan.

"MasyaAllah nak Ara!!" Ujar bibi yang baru saja hendak membersihkan ruang depan.

"Ya ampun, bibi!" Saut Ara kemudian hendak menyalimi tangan bibi tersebut.

"Bibi apa kabar?"

"Bibi baik, nak Ara bagaimana?"

"Ara baik bi, bibi disini ?" Tanya Ara girang.

"Semenjak kita di rumah Kak Fahrul rumah ini bibi yang menjaga dengan pak satpam didepan Ra." Jawab Aydan. Ara menampilkan ekspresi seperti berkata 'o'.

"Bibi senang, nak Ara kembali lagi kesini." Ucapnya.

"Ara juga seneng bisa ketemu bibi lagii." Jawabnya lalu memeluk bibinya tersebut. Ara menganggap bibi tersebut juga orang tuanya.

Bibi tersebut terkejut mendapat respon seperti itu dari Ara, lalu ia memeluk Ara juga seperti ibu yang memeluk anaknya.

"Hehe" setelah selesai berpelukan.

"Yasudah, bibi mau bersihin depan dulu ya nak."

Ara mengangguk "Oke Bi." Kemudian Aydan menggandeng tangan Ara menuju kamarnya, ia tahu istrinya pasti lelah setelah dari perjalanan jauh.

"Istirahat dulu Ra, kamu pasti lelah!" Ucap Aydan menyuruh Ara istirahat.

"Nggapapa kak, Ara ngga cape kok." Jawabnya.

"Yaudah, kalo gitu saya ke kamar mandi dulu ya." Ucap Aydan yang langsung daingguki Ara.

Lalu Ara meletakkan pakaian-pakaiannya dilemarinya, sembari menunggu Aydan selesai dari kamar mandi.

clekk

"Kak Aydan udah?" Tanya Ara mendengar suara pintu kamar mandi tanpa mengalihkan pandangannya pada pakaian yang ia rapihkan.

"Udah Ra, kamu mau mandi?" Tanya Aydan menghampiri Ara.

"Iya tapi mau rapihin ini dulu sedikit lagi, baru Ara mau mandi- eh" jawabnya kemudian mengalihkan pandangannya pada Aydan.

Ara membolakan matanya terkejut melihat Aydan dengan tubuh polosnya hanya menggunakan handuk sebatas pinggang.

"Ish jangan gitu Kak, cepet pakai baju!" Ucapnya menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aydan terkekeh melihat Ara, ia hendak mengalihkan tangan Ara dari wajahnya namun tidak bisa.

"Buka tangannya dulu Ra, kan sudah pernah li-"

"Husttt, Kak Aydan!" Potong Ara yang langsung ditertawakan Aydan.

"Benar kan?" Tanya Aydan sekali lagi menggoda Ara.

"Kak Aydan jail gini belajar sama Kak Fahrul ya? Nyebellin.." pungkas Ara.

"Haha ngga Ra." Jawabnya masih tergelak.

"Awasan kalo gitu Ara mau ke kamar mandi dulu."

"Yaudah kalo gitu buka dulu matanya, baru jalan ke kamar mandi." Ucap Aydan namun mendapat gelengan dari Ara.

Ia tak ingin matanya ternodai lagi, lagian ia juga malu untuk melihat Aydan, jadi ia putuskan tetap menutup matanya sambil berjalan ke arah kamar mandi, ia tahu persis letak kamar mandi tersebut, jadi tidak akan salah.

Aydan yang melihat Ara beranjak lalu segera mengambil baju yang Ara siapkan di kasur, dan memasangnya sambil terus memperhatikan Ara yang senantiasa menutup matanya.

"Saya sudah pakai baju Ra, udah buka matanya, nanti ngga bisa lihat letak kamar mandinya." Suruh Aydan.

"Ngga ah, pasti Kak Aydan boongin Ara nih" batinnya.

gedubrakk!!

Belum beberapa saat Aydan memperbaiki baju yang dikenakannya ia membelakkan matanya melihat Ara yang menabrak dinding yang hampir sampai kamar mandi.

Ara meringis memegang keningnya, cukup keras ia menambraknya.

"Astaghfirullah!" Aydan segera menghampiri Ara memegang bahunya.

"Aduhhh, sakit." Cicit Ara menggosokkan tangannya pada keningnya.

"Yang mana yang sakit?" Tanya Aydan menurunkan pelan tangan Ara dari keningnya, dan menemukan sedikit memar merah di kening Ara.

Ia meniup-niup pelan untuk menghilangkan sakit di kening Ara sembari mengelus bahu Ara untuk menenangkan Ara yang terkejut menabrak dinding.

"Tuh kan, udah saya bilang jangan tutup mata Ra, jadi nabrak kan." Nasihatnya.

"Ihh Kak Aydan sih, godain Ara terus!" Ara mencebikkan bibirnya kesal, menggemaskan.

"Iya saya salah, saya minta maaf yaaa" akunya lalu mengusap pelan kening Ara yang mulai menghilang rasa sakitnya dan ia menciumnya.

Ara yang dibuat seperti itu langsung salting, padahal tadi niatnya ngambek.

Ia melihat tatapan khawatir dimata Aydan. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada baju yang dikenakan Aydan, memang salahnya tidak membuka mata saat berjalan ke kamar mandi padahal Aydan sudah memperingatinya.

"Ara nggapapa kok Kak, jangan kaya mau nangis gitu, lagian Ara sih yang salah ngga dengerin ucapan Kak Aydan, hehe." Cengirnya tidak ingin membuat Aydan merasa bersalah.

Aydan mengangguk, "Masih sakit?" Tanya Aydan masih memperhatikan kening Ara.

"Udah ngga."

"Nanti saya obatin ya setelah kamu mandi." Ujar Aydan.

"Duhh Ara jadi malu, salting tauu." Ucapnya kembali menutup wajahnya hendak memasuki kamar mandi.

"Eitss, jangan ditutup matanya sayang, nanti nabrak lagi loh." Ucap Aydan membawa tangan Ara turun dari wajahnya.

"Iya iya tenang aja sayaaangg.." ceklek
Saut Ara tergelak lalu masuk kamar mandi dan menutupnya meninggalkan Aydan yang membeku didepan pintu kamar mandi.

Degup jantung Aydan berdetak lebih kencang, apa tadi katanya? "Sayaaangg" kata Ara, ia mengelus dadanya sendiri menetralkan degup jantungnya yang memberontak didalam sana.

"Ada-ada saja istri kecilku." Senyumnya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Aydan salbruttt sih😭✋🏻






bersambung...

Wkwkwk gimana ceritanya gaisss?
Seru ngga?
Makasi yang sudah berkunjung ke cerita ini jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya yaaa🖤
Coba tebak ending yang pas buat cerita ini? Kira-kira bakalan ada konflik baru lagi atau ngga ya?
Tetep ikuti ceritanya yaa okeyy, mungkin itu aja, see you next part and babaaaayyy~~~


Continue Reading

You'll Also Like

54.9K 2.8K 50
ʟᴜᴍɪɴᴏᴜꜱ; ꜰᴜʟʟ ᴏꜰ ᴏʀ ꜱʜᴇᴅᴅɪɴɢ ʟɪɢʜᴛ; ʙʀɪɢʜᴛ ᴏʀ ꜱʜɪɴɪɴɢ, ᴇꜱᴘᴇᴄɪᴀʟʟʏ ɪɴ ᴛʜᴇ ᴅᴀʀᴋ.
188K 22.2K 73
නුඹ නිසා දැවුණි.....💙 නුඹෙන් මා නිවෙමි......💙
4.4M 95.7K 62
•[COMPLETED]• Book-1 of Costello series. Valentina is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. anno...
65.6K 5.3K 32
𝑨𝒈𝒂𝒓 𝒕𝒖 𝑺𝒉𝒊𝒗 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑺𝒉𝒂𝒌𝒕𝒊, 𝑻𝒖 𝑹𝒂𝒎 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑺𝒊𝒕𝒂, 𝑻𝒖 𝑲𝒓𝒖𝒔𝒉𝒏 𝒕𝒐𝒉 𝒎𝒆𝒊𝒏 𝑹𝒂𝒅𝒉𝒂 𝒃𝒂𝒏 𝒋𝒂�...