Say Hello, El [Completed]

By katamatcha

325K 34K 2.5K

Dia anak tengah yang menggemaskan Elbio namanya. Anak menggemaskan yang rajin menabung untuk membeli apapun y... More

SHE | CH-00
SHE | CH-01
SHE | CH-02
SHE | CH-03
SHE | CH-04
SHE | CH-05
SHE | CH-06
SHE | CH-07
SHE | CH-08
SHE | CH-09
SHE | CH-10
SHE | CH-11
SHE | CH-12
SHE | CH-14
SHE | CH-15
SHE | CH-16
SHE | CH-17
SHE | CH-18
SHE | CH-19
SHE | CH-20
SHE | CH-21
Say Hello, El
Anak ketiga🌷

SHE | CH-13

11.1K 1.4K 46
By katamatcha

"Adek. Darimana aja ... Udah gelap kok baru pulang?" Regi berdiri diteras. Menatap Elbio yang tengah berjalan pelan kearahnya.

"Dali lumah Bintang."

Menggandeng tangan Elbio, menuntunnya untuk masuk kedalam rumah. "Kok baru pulang?"

"Tadi tidul sebental dilumah Bintang."

Regi menghela nafasnya. Ya, sebentar versi Elbio itu aneh.

"Papa nyariin tuh daritadi."

"Papa mana?"

"Lagi nonton televisi sama Gani."

Kepala Elbio mengangguk. Kedua kakak beradik itu berjalan beriringan menuju ruang keluarga.

"Papa," Elbio memanggil Henry yang tengah mengusap kepala Gani. Pria itu menoleh.

"Kok baru pulang?"

Elbio manggut-manggut, ia langsung duduk disofa bersama kado yang diberikan Bintang tadi berada dipelukannya.

Mendongak. "Tadi El dikasih kado."

"Kado?"

"Iya, kata Bintang kalna El udah sembuh, makanya dikasih kado."

"Bilang terimakasih nggak?" Sahut Regi.

"Bilang," Sambil mengangguk. "El mau buka kadonya sama papa."

"Yaudah, coba buka."

Elbio langsung menyobek kertas yang membaluti mainan entah apa itu, merasa tak sabar untuk melihat mainan yang diberi Bintang. Bintang baik, dan El suka.

"Wahhh," Sepertinya mulut Elbio tidak bisa rapat karena sangking takjubnya. "Yey ... Bagus, papa."

Elbio mengangkat mainan itu tinggi-tinggi. Sebuah mainan pancing dan tiga ikan sebagai pelengkap. Elbio memangku mainan pancing tersebut sembari menatap kagum. Ini, sangat keren.

"Papa liat ... bagus, kan?"

Henry mengangguk dan mengecup kepala Elbio. "Dijaga baik-baik, oke?"

"Oke!"

Hari ini, Elbio merasa bahagia. Sangat. Senyuman manis anak baik itu terus terukir dibibirnya, menandakan bahwa hari ini adalah hari yang indah.

***

Hari terakhir masa orientasi siswa diwajibkan memakai seragam olahraga lagi. Mereka akan melakukan jalan santai.

Elbio sudah berada dibarisan, ia sudah digandeng oleh Luky dan Febian. Padahal, tidak digandeng pun Elbio bisa berjalan sendiri.

"Gigimu kering nanti."

Mendongak menatap Luky, Elbio menyengir terlebih dahulu. "Luky, El seneng."

"Seneng kenapa kalo boleh tau?" Sahut Febian.

Tampak berfikir. "Enggak tau, tapi lasanya seneng aja."

Elbio, si anak baik itu merasakan senang tanpa alasan?

Febian menggelengkan kepalanya. Membiarkan Luky mengobrol dengan Elbio, ia lebih memilih mendengarkan peraturan yang dibacakan oleh OSIS.

"Kalo sekarang kamu pake bajunya siapa?" Pertanyaan dari Luky membuat Febian kembali memusatkan perhatiannya pada Elbio.

Elbio menunduk melihat kearah bajunya sendiri. "Pake punya Abang, ini selagam Abang pas kelas satu," Jari telunjuknya berada dibibir yang mengerucut.

Febian membenarkan baju Elbio yang melorot hingga bahu. Bajunya besar, apalagi celana. Seperti baju dua kali oversize.

"Emang nggak punya yang pas SMP?"

"SMP?" Berfikir. "Kemalin pake yang SMP."

"Kata kamu pake punya adek."

"Emang punya adek."

Kedua sahabatnya kompak menghela nafasnya. 

Percakapan mereka terhenti ketika jalan santainya dimulai. Elbio kembali digandeng oleh kedua temannya, sesekali Elbio bertanya tentang apa yang ia lihat.

***

Selesai mengitari wilayah sekolah, semua siswa baru tampak kelelahan dilapangan. Mereka duduk selonjoran, ada juga yang mengibaskan tangannya didepan wajah.

Beda lagi dengan Elbio. Anak itu tengah dikipasi oleh Febian sambil menyedot nipple buatan berisi air putih. Ia duduk ditengah-tengah sahabatnya.

"Kakinya dilurusrin," Ujar Luky sembari menarik kaki Elbio agar lurus. Melihat tatapan penuh tanya, Luky kembali berdialog. "Nanti farises."

Elbio tidak tau, tapi tetap mengangguk dan menuruti perintah Luky.

"Masih gerah?" Tanya Febian.

Tidak ada jawaban dari Elbio, ia sibuk menyedot nipple buatan itu. Tanpa Elbio jawab pun sebenarnya Febian sudah tau, dilihat dari kedua pipi Elbio yang tampak merah.

Luky terkekeh. "Lagi mode jangan ganggu."

"Iya nih, nggak dijawab."

"Mau roti nggak?"

Elbio melepaskan nipple buatan dan memangku botolnya, anak itu menatap Luky yang tengah membukakan roti untuknya. Elbio menerima uluran roti itu dan langsung melahapnya tanpa berkata apapun. Apa, ini efek kelelahan juga?

Febian membenarkan poni Elbio kesamping, keringat terus membanjiri Elbio hingga kulitnya tampak merah.

Undian dibaca satu per satu oleh salah satu anggota OSIS. Berdoa saja Elbio dapat hadiah utama.

***

Elbio berjalan kearah Febian dan Luky sambil membawa kardus kipas angin, ia kerepotan. Ia memang tidak mendapatkan hadiah utama, tapi ini cukup besar.

Elbio duduk kembali ditengah-tengah Febian dan Luky, hadiah itu berada dipangkuannya membuat Elbio hanya terlihat wajahnya saja.

"Lumayan si El," Komentar Luky. "Gue dapet saringan mi."

Tertawa. "Lumayan, udah syukur Lo dikasih."

"Seneng nggak, dapet kipas angin?"

Yang ditanya menggeleng, memukul pelan hadiah dipangkuannya.

"Loh? Nggak seneng?"

Menatap Febian. "Emang ini buat apa?"

"Buat apa?"

"Jangan kaget, dia kan kaya," Timpal Luky. "Ini itu bisa muter, kalo muter jadi penghasil angin, angin kentut."

"Ini bisa mutel?"

Luky dan Febian mengangguk bersamaan. Keduanya menatap Elbio yang tersenyum lebar.

"El mau coba, ayo diputelin."

"Harus pake listrik."

Elbio berdiri dan menarik-narik keuda tangan sahabatnya. "Ayo, El mau liat mutel-mutelnya."

Luky menatap Febian seolah bertanya.

"Kita kekelas aja, disana ada colokan kok," Ujar Febian sambil beranjak. Mengambil roti sisa dan botol Elbio. "Ayo," Mengenggam Elbio. "Lo bawa kipasnya."

Kalau bukan untuk Elbio, Luky malas membawa-bawa kardus berisi kipas itu.

***

Sampai dikelas, Luky langsung membuka kipas angin itu dan mengeluarkannya. Elbio berdiri disampingnya sembari menyedot nipple buatan miliknya.

"Siap El?" Elbio melepaskan nipple dimulutnya, membuang botol miliknya kesembarang arah membuat Febian terkejut.

Elbio menempatkan wajahnya tepat dikipas angin, ia penasaran. Elbio tertawa girang ketika kipas itu mulai berputar dan menghasilkan angin, ia bertepuk tangan.

"Keleeen."

"Iya, keren. Tapi mundur jangan disitu."

Tidak ada jawaban, Elbio sibuk menatap kipasnya yang berputar. Sejuk. Rambut tipisnya terbang terbawa kipas angin.

Luky dan Febian membiarkan saja Elbio, mereka menemani Elbio sambil memainkan ponsel mereka, yang mana itu memotret Elbio dan menjadikan story. Tapi Febian memilih untuk mengambil Vidio, ia ingin mengabadikan Elbio yang tengah tersenyum tipis dengan rambut yang berterbangan seperti itu.

Sepuluh menit berlalu, suara muntahan mengalihkan pandangan Luky dan Febian.

Melihat tatapan kedua sahabatnya, Elbio berdialog. "lasanya mau hok."

"Kebanyakan kena angin itu," Luky mematikan kipas dan menghampiri Elbio. "Masih mual nggak?" Pertanyaan itu dibalas anggukan Elbio.

"Kita makan aja, coba perutnya diisi," Usul Febian.

"Nggak mau."

Mendengar penolakan Elbio membuat Luky dan Febian mengerutkan keningnya. "Nanti masuk angin lagi, mau?"

"El nanti mau kasih makan dolphin. El nggak mau jajan."

"Yaudah, aku traktir deh."

"Enggak mau makan," El pundung. "Mau susu."

Febian beranjak dan mengambil botol yang dilempar Elbio tadi. Berjalan keluar menuju kantin untuk membeli susu kotak untuk mengisi botol Elbio.

Sedangkan Elbio, ia kembali menyalakan kipas angin. Membiarkan angin menerpa wajahnya.

Continue Reading

You'll Also Like

460K 12.4K 147
Di bawah umur tolong jangan ya, ini adalah area dewasa 🔞.... Dan untuk yang sudah dewasa dan cukup umur baca aja ya ... kalau suka kasih vote ok, ma...
417K 39.4K 32
Kai nggak suka Mommy gendong adek bayi. Terbiasa menjadi anak kesayangan membuat Kai terbiasa. Kelembutan Mommy membuat Kai merasa kesal ketika pakde...
144K 8K 31
Sean, seorang anak yang di tinggal mamahnya merantau ke luar negri selama 6 tahun tanpa pernah pulang menemuinya. Sean yang di tinggal saat berumur 1...
34.5K 3.8K 13
WARNING⚠️ DILARANG PLAGIAT CERITA INI. 100% IDE SAYA SENDIRI DAN SAYA HARAP KITA SALING MENGHARGAI ANTAR KARYA. BE SMART READER AND BE CREATIVE AUTHO...