Sebelum 365 Hari (End)

By thedreamwriter13

37.3K 2.6K 7.8K

"Bagaimana bisa aku terus mengingatnya, jika aku saja, tak bisa mengenali diriku sendiri?" - Thea. ... More

0. PROLOG
1. TRAUMA MILIK THEA
2. GALANG DAN SHELLA
3. PENGAKUAN RASA
4. PATAH HATI GALANG
5. KEBINGUNGAN
6. CUPCAKE DI CAFE MENTARI
7. BERTEMU DENGAN ALI
PEMBERITAHUAN • JADWAL UPDATE!
8. GALANG PUNYA PACAR?
9. CEWEK POPULAR
10. BUKAN PACAR NYA
11. MEMBERIKAN RASA AMAN
12. LO, AKAN TETAP JADI THEA
13. SI MATA INDAH
14. KEVIN?
15. SPOILER PERASAAN
16. PROSOPAGNOSIA
17. MAAF, GUE GAK SENGAJA
18. CINTA ATAU KASIHAN?
20. DUNIA DAN RASA KECEWA
21. KHAWATIR
22. PUNYA GEBETAN
23. THEA SAYANG BUNDA
24. KENA HUKUMAN
25. NIGHT WITH YOU
26. DIA PEMBUNUH
27. SWEET DAY
28. ROOFTOP SEKOLAH
29. PENGAKUAN SHIRA
30. MENYESAL
31. SETENGAH KEPERCAYAAN
32. GRAVITASI CINTA
33. HARUS RELA
34. SEJUTA LUKA
35. RUMAH BARU
36. LIBRARY DATE
37. KESAYANGAN
38. KALIAN SIAPA?
39. ACQUIRED PROSOPAGNOSIA
40. IZIN DARI ALI
41. DANCING IN THE RAIN
42. YANG BELUM USAI
43. MAAF, THEA
44. KITA TERLALU SINGKAT
45. RAIN WITH MEMORIES
46. BERDAMAI
47. KEPERGIANNYA
48. JIKA DIA KEMBALI, LAGI
49. NYATA YANG SEPERTI MIMPI
50. KITA SELAMANYA

19. GALANG KENAPA?

538 50 87
By thedreamwriter13

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment 🌟

Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya.

Happy Reading, enjoy love 💗

Selasa, 23 Mei 2023

19. GALANG KENAPA?

🌻🌻🌻

"Thea, lo sakit?" kata Ilona dengan wajah herannya. Gadis berambut gelombang dengan wajah jutek yang menjadi khas nya itu, memegang dagu Thea.

Thea menjauhkan tangan Ilona dari dagunya, menggelengkan kepala dengan pelan. "Nggak kok, Na. Gue gak apa-apa," ucap Thea dengan sedikit senyuman.

"Seriusan? Badan lo anget loh. Mau ke UKS?"

"Iya, Thea. Kalau lo sakit kita temenin ke UKS aja ya. Nanti kita yang ke kantin buat beliin lo makan," kata Shira menimpali.

Kedua gadis cantik ini memandangi Thea bersamaan.

"Nggak usah. Kalian kalau mau ke kantin gih keburu bel. Gue nanti nyusul," ucap Thea.

Shira dan Ilona saling menatap.

"Kenapa ga bareng aja?"

"Gue belum laper, lagi mager jalan juga."

Shira, gadis bertubuh mungil itu menatap Thea dengan tajam. Memandangi wajahnya sangat serius, Thea menjadi heran sendiri karenanya. "Lo kenapa, Shi? Muka gue aneh ya?"

"Nggak. Gue heran aja. Gak ada sesuatu yang lo sembunyiin kan?" Shira mencurigai Thea.

"Apaan sih, Shi? Nggak ada ah. Udah sana cepetan, keburu bel masuk!" Thea menjauhkan tubuh Shira dan Ilona darinya, menyuruh kedua temannya ini agar cepat pergi ke kantin.

"Iya-iya. Kalau nggak, lo di sini aja, nanti kita bawain makanan, oke?"

"Ya udah kalau gitu. Makasih ya."

Shira dan Ilona pergi dari dalam kelas. Kelas XII IPA 1 kini sudah benar-benar sepi, hanya tersisa dirinya sendiri di sini.

Thea memegang keningnya sendiri. "Ternyata beneran anget. Pantes gue ngerasa badan gue panas gitu ya. Apa gara-gara semalam gak makan?"

"Aduh, Thea, teledor banget sih!" Thea merutuki dirinya sendiri.

Semua sebab kejadian semalam. Hal yang tak pernah terpikirkan oleh Thea. Bunda memarahinya.

"Gue belum makan dari semalam, tadi pagi juga nggak sarapan. Males ketemu bunda. Bunda sekarang gak sayang sama Thea. Bunda gak mau nemenin Thea buat makan lagi. Bunda sesibuk apa sih sampai gak bisa ngasih waktunya sedikit aja buat Thea," gumam Thea dengan dirinya sendiri.

Ya, semalam saat Thea akan makan malam, kebetulan Samara baru saja pulang. Ternyata malam itu Samara pulang lebih dulu di banding Ali dan Gerdapati. Thea hanya berada di meja makan berdua dengan saudara kembar nya itu, Theodika. Theo kembali kerumah tak lama setelah Thea pulang.

Thea dengan manjanya meminta Samara untuk menemani dirinya dan Theo makan malam. Biasanya secapek apapun, Samara akan tetap mengiyakan keinginan Thea, namun berbeda dengan malam tadi, Samara marah, Samara membentaknya.

Thea kecewa dengan sikap Bunda nya itu, lalu pergi mengurung dirinya di kamar, sampai Samara harus memintanya keluar kamar dan meminta maaf dari balik pintu. Meski Thea, tetap tak keluar dan menemuinya.

Sedangkan Theo, lelaki itu hanya menjadi penonton setia saja. Tetap menikmati makan malamnya yang nikmat, dan menganggap itu semua pertunjukan belaka.

Bagi Theo, Thea memang banyak drama.

"Pusing, laper, tapi males ke kantin. Gak mood," gerutu Thea.

Pantas saja Theo bilang, gadis manja.

Thea yang baru saja meletakkan kepalanya di atas meja, kini bangkit karena teringat sesuatu. "Oh iya lupa, siang ini bukannya ada acara demo ekskul anak-anak marching band, ya? Buat perkenalan ekskul baru."

"Kayak demo ekskul silat waktu beberapa hari lalu, pasti di awali sama apel dulu, mana siang, panas. Apa gue ke kantin ya buat makan? Takutnya nanti gue malah gak bisa nonton lagi, kan mau liat."

Thea bangkit dari duduknya, meski kepalanya sedikit pusing, tapi tak masalah. Semua akan lebih bermasalah lagi jika dirinya tak makan saat ini.

Thea berjalan keluar dari kelasnya, menuju kearah kantin, nanti juga dia akan bertemu dengan Ilona dan Shira, jika kedua gadis itu benar-benar sudah membelikannya makanan. Karena jalan yang mereka lewati sama.

Thea berjalan dengan wajah masamnya. Namun, seketika raut wajah itu berubah, kala sorot matanya melihat seseorang di depan sana.

"Galang," ucapnya, disambut dengan senyum tipis milik gadis berkacamata ini.

Thea berjalan lebih cepat untuk dapat sampai tepat di dekat Galang. Galang juga berjalan ke arah Thea, sepertinya Galang ingin kembali ke kelas nya.

"Hai, Lang!" sapa Thea.

"Hai, The."

Thea mengangkat sebelah alisnya. Ada yang aneh dari Galang. Biasanya lelaki ini akan membalas sapaan Thea dengan heboh, dengan wajah tengilnya itu. Namun, wajah dan nada bicara Galang cukup datar.

"Lo kenapa? Ada masalah, Lang?" tanya Thea.

"Nggak kok, nggak ada apa-apa."

Thea mengangguk. "Lo udah makan?"

"Belum."

"Lho tumbenan belum makan? Toya sama Xavi kemana? Biasanya kalian bareng."

"Mereka ke kantin duluan."

"Lo mau nyusul nggak? Ilona sama Shira juga udah di sana."

Thea melanjutkan ucapannya lagi. "Gue sendirian nih, temenin yuk! Siapa tau mereka juga lagi bareng di sana," kata Thea.

Galang hanya diam. Lelaki itu tak merespon nya seperti biasanya. Ini cukup aneh untuk Galang yang biasanya sangat lucu itu.

"Maaf, The. Lo sendiri aja ya. Gue— gue masih punya tugas yang— belum gue selesaiin." Galang mengucapkan semua kalimatnya dengan agak terbata.

Galang tersenyum tipis, kepada Thea yang menatapnya heran. "Gue duluan."

Galang berjalan mendahului nya, kearah yang berlawanan dengan Thea akan pergi. Thea menoleh, melihat punggung Galang yang kian menjauh. Merasa aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba dingin seperti ini.

Galang kenapa ya? Gue abis ngelakuin salah apa? Kok dia jadi aneh gini. Galang gak biasanya bersikap kayak gini sama gue, kata Thea membatin.

Wajahnya berubah sedih.

🌻🌻🌻

"Yakin? Sekalipun Thea tau ini?"

"Perlu gue yang buat Thea ngejauhin Lo?"

"Berapa kali gue harus bilang sih, Yo? Gue gak tau menahu soal ini. Ini salah paham. Gue juga gak tau apa maksud dari foto ini," ucap Galang.

"Bukti tetap bukti, Galang. Thea akan tetap percaya dengan apa yang dia liat. Jauhin dia sebelum dia yang ngejauhin lo!"

Galang berjalan dengan tatapan kosong. Semua percakapannya dengan Theo di belakang sekolah tadi terus terbayang. Mengenai Aurel, gadis yang pernah menyatakan perasaannya pada Galang.

"Maafin gue, Thea. Maaf kalau sikap gue tadi udah bikin lo bingung. Gue cuma perlu waktu untuk mikir, gue takut salah jalan. Gue ga mau gegabah. Gue masih bingung, gue harus ngelakuin apa? Gue harus pilih opsi mana? Karena dua-duanya sama."

"Gue takut kalau gue salah, gue bakal kehilangan lo."

"Maafin gue."

🌻🌻🌻

Lapangan SMA Angkasa kini dipenuhi oleh seluruh warga sekolah. Acara demo ekskul marching band siang ini cukup meriah. Penampilan mereka di tengah lapangan besar yang di kelilingi oleh murid-murid lainnya yang berada di pinggir lapangan.

"Keren banget, wuuuu!" Xavi berteriak dari pinggir lapangan. Lelaki tampan ini berdiri bersama dengan Galang dan Toya tentunya.

Xavi dan Toya sangat menikmati pertunjukan tersebut. Ya tentu berbeda dengan Galang yang masih asik merenung. Sesekali lelaki itu mencuri-curi pandang pada gadis cantik yang berdiri di bagian lapangan sebelah kanan dari tempat Galang berada. Gadis cantik berkacamata itu terdiam sembari memperhatikan pertunjukan. Berbeda dengan kedua temannya yang dengan ceria menikmatinya.

Galang yang tadinya menatap gadis itu dengan tatapan sedih, kini berubah saat keanehan terlihat dimatanya. Gadis itu seperti kehilangan keseimbangan.

"Thea," lirih Galang.

Xavi dan Toya bersamaan melihat kearah Galang. "Thea? Kenapa sih, Lang?" tanya Xavi.

"THEA!"

Belum menjawab pertanyaan Xavi, setelah meneriakkan nama Thea, Galang berlari dengan cepat, menujunya.

Xavi dan Toya yang merasa bingung pun, mengikuti kepergian Galang saat ini.

"Thea, lo kenapa?"

"The, bangun!"

Shira dan Ilona panik, melihat Thea yang tiba-tiba saja jatuh tak sadarkan diri. Kedua gadis ini sibuk berusaha membangunkan Thea.

"Siapapun tolongin! Tolongin temen gue," ucap Ilona sembari menatap beberapa anak yang mengalihkan pandangannya pada mereka.

Dua laki-laki tiba-tiba saja datang di waktu yang bersamaan, dari arah yang berbeda. Keduanya berlutut dan berusaha meraih tubuh gadis yang tak sadarkan diri itu.

"Thea."

Galang terhempas, kala Theo, lelaki itu mendorong tubuh nya cukup kuat. "Gak usah deketin adek gue!"

Theo mengangkat kepala Thea lebih dulu ke pelukannya, agar kepala Thea tak lama-lama bersentuhan dengan aspal lapangan.

"Jauh-jauh lo!"

"Theo, gue— gue cuma—"

"Ada gue di sini. Gue yang akan ngurus adek gue." Theo mengangkat tubuh saudara kembarnya, dan berjalan membawa Thea ke UKS. Sedangkan Galang masih mematung melihat apa yang terjadi.

Jujur, Galang sangat panik saat melihat tubuh Thea ambruk begitu saja.

To Be Continued ....

🌻🌻🌻

Hallo gimana bab 19 nya?

Hayo, Galang dingin ke Thea tuh, apa karena Theo?

Semoga gak bosan sama tulisan aku, makasih udah mau luangin waktu untuk baca.

Ayoo jangan lupa vote nya yaa love, comment nya juga!

NOTE NIH ❗Semakin rame vote dan comment nya, kata di setiap bab nya akan aku banyakin biar kalian puas.

See you hari Kamis!

Kalo ada typo bisa dikasih tau ya.

Tunggu aku up bab selanjutnya!

Follow:

Wattpad : @thedreamwriter13

Instagram : @thedreamwriter13

Twitter : @worldofjingga13

Tiktok: @blueskyitsyouu

Makasih love 💗

Continue Reading

You'll Also Like

594K 25K 31
Alden Joshua Gracio. The Leader of Dankevoort ‒Geng yang dinyatakan sebagai geng paling berbahaya dan paling dihindari. Pria dengan sejuta rahasia ya...
5.3M 173K 44
Twenty-three-year-old Riley Eames is still haunted by the heartbreak from three years ago. After the unexpected encounter with rising Hollywood star...
155K 11.8K 7
Tiba-tiba keduanya dipertemukan. Tiba-tiba juga keduanya saling jatuh cinta tanpa sadar. --- Tentang Zale si gadis SMA yang selalu membuat Leander n...