The Two Worlds He Created

By Melin_ndaaaaa

31.4K 2.1K 53

Transmigrasi karena jatoh dari gerbang sekolah?! Yang benar saja! Dunia memang sudah gila. Bertransmigrasi ke... More

PRÓLOGO
BAB 1 - Berbeda
BAB 2 - LAVERGHOST
BAB 3 - RDZX
BAB 4 - Masa Lalu
BAB 5 - Kasih Sayang Mammu
BAB 6 - One Revealed
BAB 7 - The Idol And Exposed
BAB 9 - My Live in Chapters
BAB 10 - Ketauan!
BAB 11 - Dia Pelakunya?
BAB 12 - Perempuanku
BAB 13 - Cinta dari Laut
BAB 14 - Konser & Tragedi Kelam
BAB 15 - Masalah
BAB 16 - Jadian?
BAB 17 - Rumor
BAB 18 - Keluarga
BAB 19 - Pengakuan
BAB 20 - Kecurigaan
BAB 21 - Kejelasan
BAB 22 - Penyusup
BAB 23 - Sebenarnya Dia Siapa?
BAB 24 - Kau Harus Pulang
BAB 25 - Mine.
BAB 26 - Hai, Nona

BAB 8 - Bukan Disini Tempatnya

1K 74 0
By Melin_ndaaaaa

Pren! Jangan lupa sebelum baca follow dulu akun authornya ya!

⎯⎯ ୨ 𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ୧ ⎯⎯

Hari ini, tepat hari dimana pertandingan game antara RDZX dan grup gaming lainnya bertanding.

Kini para pemain berada di ruangan masing-masing sembari menyiapkan strategi untuk melawan satu sama lain.

Dan sekarang di ruangan RDZX sudah ada Rafad, Elfatir, Ezra, Dylan, Langit, Laut serta Ayara. Ayara dan Rafad sedikit terlambat karena baru saja datang, beruntung pertandingan belum dimulai dan mereka masih bisa berunding untuk pertandingan hari ini.

"Gue minta kalian fokus sama musuh, Ezra sama Dylan kesebelah kiri." Ucap Elfatir memberikan arahan

"Tapi El, hari ini Laut gak ada. Siapa yang bisa gantiin dia?" Tanya Ezra

Laut tidak bisa hadir lantaran harus berangkat ke Singapura dari hari ini. Jadi mereka sedikit kebingungan ditambah lagi Laut yang perannya sebagai Mid Laner sangatlah penting.

Mid Laner adalah lane paling sibuk dalam pertandingan karena berada di tengah-tengah map yang memiliki posisi strategis seluruh team. (Buat yang main game Mobile Legends pasti ngerti lah ya).

Elfatir berpikir sejenak, kemudian matanya menoleh pada Ayara. Seluruh atensi sontak mengarah pada Ayara yang tengah asik mencemili kacang sembari memperhatikan mereka.

Kedua alisnya naik, ia mengunyah kacang dalam mulutnya sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Gue?"

Rafad, Langit, Ezra dan Dylan sontak mengangguk bersamaan.

"Oke, Ayara."

"Woy! Tunggu dulu anying, gue belum setuju belum jawab apa-apa maen oke-oke aja lo!" Protes Ayara

"Please ... Lo masuk gantiin Laut ya? Lo kan cewek cakep, baik, pinter lu—"

"Gue tau." Sela Ayara sembari tersenyum bangga

"Tau gitu gak usah gue puja-puja tadi." Sesal Ezra

Ayara berdecak. "Tapi masalahnya, gue gak bisa main cuy."

"Tenang aja, ada El yang bantuin lo." Kata Rafad

Ezra mengangguk. "Percayain aja sama Elfatir, dia arahan ter the best! Kita-kita juga awalnya gak paham tapi lama-lama jadi ngerti juga." Ucapnya

"Iya, tenang aja Ra, ada gue. Lagian tugas lo cuman jagain lane sama ngurus rotasi safelane, kalau lo gak paham nanti gue arahin." Elfatir kini tersenyum

"Bener, lo gak liat tuh si Langit yang goblok banget jadi jago main gamenya? Padahal dulu dia beban tim banget!" Hardik Ezra

"Dia emang dari ari-ari aja udah jadi beban dunia." Dylan ikut menghardik

"Tai lo semua!" Sentak Langit

Ayara tertawa bersama Ezra, setelah itu Ayara mengiakan walaupun memang dia tidak terlalu tahu menahu tentang dunia gaming. Yang dirinya tahu dalam game hanyalah bunuh membunuh antara satu tim dengan tim lainnya, jika menang maka si pemain akan bersorak heboh seperti orang yang baru saja memenangkan lotre 300 miliar. Seringkali Ayara mengira mereka kesurupan pohon kelapa atau memang otaknya yang sudah tak waras.

"Kalau Ayara gak yakin, kita pake strategi empat lindung satu aja." Usul Rafad

4 lindung 1 berarti empat orang yang melindungi satu anggota. Teknik ini biasanya digunakan ketika ada salah satu pemain yang belum mengerti, belum bisa, belum paham ataupun sedang mengalami kesulitan. Teknik ini sering digunakan RDZX jika salah satu dari mereka kurang fokus, dan kini itu bisa dilakukan karena ada pemain baru yang masih awam dan tidak mengerti apa-apa.

"Boleh, gimana Ra? Lo mau?" Tanya Elfatir

"Tapi nanti lo semua harus jajanin gue sampe puas ya!" Seru Ayara

"Tenang aja Ra! Semua yang lo mau gue turutin." Balas Ezra

"Elo yang bayar maksudnya?" Tanya Dylan

"Enggak, kita kan punya atm hidup, kenapa gue harus capek-capek bayar. Iya gak, Lang?" Jawab Ezra lalu menepuk bahu Rafad dengan tidak sopannya

"Sama aja beban lo!" Sentak Rafad

"Udah, sebentar lagi kita mulai. Ayara, didalem kulkas ada makanan bisa lo makan dulu biar nanti bisa fokus." Kata Elfatir

Ayara mengangguk antusias, kalau begini jadinya sih dia tidak rugi menghabiskan setengah otaknya untuk bermain game. Sudah mendapat makanan sebelum bermain, mendapat makanan sesudah bermain, belum lagi jika menang maka ia akan bisa meminta apapun karena kemenangan itu berkat dirinya juga.

"Oh iya, nanti gue mau buatin akun baru buat lo. Gak mungkin lo pake akun Laut, nanti pada ngira aneh-aneh dan lo gak diterima main. Jadi, lo mau namain akun lo apa?" Tanya Elfatir kepada Ayara

Ayara yang tengah sibuk mencari camilan itu bingung, ia tak pernah membuat akun gaming sebelumnya.

Jujur saja, ini first time ia bermain game di sebuah pertandingan besar. Yang jika kalah, bisa saja grup RDZX harus mengeluarkan biaya besar. Tapi mau bagaimana lagi? Toh mereka yang memaksa, Ayara sih hanya heeh-heeh saja tanpa cang-cing-cong.

"Pake nama gue aja." Jawab Ayara

"Gak bisa, harus pake nama lain." Balas Rafad tak setuju

"Emang harus pake nama spesial ya? Apa salahnya pake nama sendiri? Toh yang mainin juga gue." Kata Ayara

"Bukan gitu, maksud Rafad lo harus pake nama samaran. Kalau lo pake nama lo terus lo menang dipertandingan ini, data lo bisa aja dicari sama fans." Ucap Elfatir memberi tahukan

Ayara mengangguk-angguk sok paham, padahal ia sibuk memilah makanan mana yang ingin dimakan.

"Jadi? Mau pake nama apa?" Elfatir kembali bertanya karena Ayara tak kunjung memberi nama yang ingin ia gunakan.

"Si Candy pake nama apaan?" Ayara kini malah balik tanya

"RDZX Chispear." Jawab Elfatir

"Artinya percikan,"

Ayara kini menoleh pada Rafad sembari menaruh tangannya dipintu kulkas yang terbuka.

"Harus banget ada artinya?" Tanya Ayara

"Terserah." Jawab Rafad

Ayara mengangguk lalu berpikir sejenak, otaknya mencari-cari ide yang bisa ia gunakan sebagai nama samaran akun gamingnya.

"Aildyn." Celetuk Ayara

"Oke." Balas Elfatir sembari menulis nama Aildyn pada sebuah kertas di atas papan dada

"Ada artinya juga?" Tanya Elfatir

Ayara mengangguk. "Api kecil," Jawabnya

"Emang serasi kelean, satu percikan satu api kecil. Pherchikan aphiw kicil ..." Cibir Langit dengan nada jenaka

"Ho'oh, kayak pilem Rhoma dan Shinta." Papar Ezra

"Rama! Lo pikir Rhoma Irama?" Koreksi Ayara

"Sama aja, daripada gue ganti jadi Rhino."

"Itu bapak gue anjing!" Sentak Dylan

"Ohh iya maaf, nama bapak lo sebelas dua belas sih sama pemain sinetron." Kata Ezra

"Siapa? Emang ada?" Ayara bertanya-tanya lantaran seingatnya tak ada pemain sinetron bernama Rhino.

"Ada, Rhino Hardian." Jawab Ezra

"ITU REZA RAHARDIAN BANGSATT!" Ayara membentak lantaran kesal membuat seluruh anak RDZX tertawa

"Anjir banget bikin gue mikir!" Ayara memijat pangkal hidungnya

"Jauh dari nama bapak gue." Ketus Dylan

"Iya maaf." Kata Ezra

"Udah, cepet siap-siap. Lo pada kalau dibiarin terus malah jadi pemain sinetron yang di luar nalar." Ucap Elfatir

"Hah?" Beo Langit

"Please, jangan nyuruh gue mikir." Pinta Ayara

"Rifki Biliar."

"RIZKY BILLAR! R-I-Z-K-Y RIZ-KY B-I-L-L-AR BI-LLAR!"

Ayara sudah tak habis pikir dengan seluruh antek-antek Rafad, jika tidak dibuat bingung pasti dibuat heran, jika tidak dibuat heran tentunya dibuat kesal dan marah. Sungguh ingin rasanya Ayara sepak mereka semua hingga nyungsep di pinggiran Palung Mariana. Itupun jika dirinya bisa.

"Lo semua gue masukin RSJ lama-lama! Kalau perlu gue pesenin kamar VVIP." Dada Ayara naik-turun lantaran emosi, bagaimana tidak?! Dua grup iseng dan dungu semua.

"Kayaknya emang cuma Dylan yang waras." Katanya

"Gue tau kenapa cuman dia yang waras," Celetuk Langit

"Kenapa tuhh?" Tanya Elfatir serta Ezra serempak

"Karena dia makannya beras." Jawab Langit lalu tertawa bersama Ezra dan Elfatir

"Terserah lah. Mungkin ibu lo pada waktu lahiran sambil pargoy, jadi lahirnya anak tolol semua." Ayara kini pasrah, ia menutup pintu kulkas lalu duduk disebelah Rafad.

"Kebetulan emak gue waktu mau lahiran senam aerobik." Kata Ezra

"Sama, padahal bapak gue udah bilang bagusan senam PGRI." Timpal Langit

"Emak gue mah bukan senam, masa iya dia minta liat dokternya kejang-kejang pas lagi lahiran. Katanya kalau gak diturutin dia mau lahiran di pohon nangka." Ucap Elfatir

"Lo semua ngomong lagi gue congkel satu-satu matanya!" Ayara berucap kecam dan dengan itu semua menutup mulutnya rapat-rapat, Ayara sudah terlalu dongkol dengan lelucon bodoh mereka.

Sungguh Ayara sudah lelah berada disini, jika ia ditakdirkan hidup sebagai fisikawan mungkin dia sudah membuat bom atom terbesar didunia sekadar untuk meledakkan Langit, Elfatir dan Ezra.

Sedangkan Rafad? Lelaki itu hanya cengengesan melihat kelakuan teman-temannya bersama Ayara. Walaupun memang dia tidak selucu yang lain, tapi jika tertawa seluruh kaum hawa yang ada di dunia bisa saja pingsan.

⚪⚪⚪

"RDZX! RDZX!"

"Baik, seluruh pemain kini sudah mulai duduk ditempatnya masing-masing. Hari ini, kita kedatangan tamu spesial dari grup RDZX. Mari kita sambut RDZX AILDYN!"

Suara banyaknya penonton sudah mulai terdengar menyemangati grup game mereka masing-masing, begitupun dengan komentator yang kini menjadi pemanas pertandingan.

Ayara naik keatas panggung kala nama gamingnya dipanggil, sebelumnya para pemain RDZX sudah terlebih dahulu memasuki panggung karena sebelum dipanggil Ayara tidak boleh naik dulu.

"Inget, fokus sama tugas kalian. Ayara, lo ikutin arahan gue." Kata Elfatir lewat mic yang terpasang bersama headphone di kepalanya.

Ayara mengangguk. "Mm,"

"Baik para penonton, disini saya, Faris sebagai komentator yang akan menjadi pembawa acara pertandingan menegangkan ini. SELAMAT DATANG DI PERTANDINGAN BEST GAMING GROUP." Seru seorang komentator bernama Faris

Permainan telah dimulai sekitar tiga puluh lima menit, permainan terus memanas ketika Rafad tak segan-segan menghabisi seluruh musuh yang berada didepannya.

Waktu bermain kini hanya lima belas menit lagi, semua berjalan dengan baik tanpa ada kendala. Itu karena Ayara fokus pada arahan yang Elfatir berikan, walaupun tidak dengan tindakan tapi Elfatir bisa membuat Ayara paham hanya dengan ucapannya saja.

Seperti saat ini, Ayara linglung harus kemana, ia tidak mengerti arah map yang harus dituju. Tapi Elfatir segera menanganinya, sungguh lelaki itu sangat hebat.

Elfatir memberikan arahan kepada lima pemain sekaligus, walaupun memang ia lebih sering mengajari Ayara ketimbang yang lainnya. Itu karena Rafad, Ezra, Langit serta Dylan sudah paham apa yang harus mereka lakukan sehingga dapat mengurangi beban Elfatir.

"Ario, ikut gue. Skye, Cavit, semak kanan. Aildyn sebelah kanan." Rafad memberi arahan kepada para temannya

Semua mengangguk lalu mengikuti apa yang Rafad perintah. Walaupun mereka lumayan was-was atas rencana Rafad, tapi mereka percaya ketuanya itu pasti sudah memperhitungkan segala sesuatu didepannya nanti.

"Sekarang!"

Setelah mendengar perintah dari Rafad, semua segera keluar dari persembunyiannya termasuk Ayara. Ia memang tidak sejago yang lain, tapi jika begini mah citek (mudah) jadinya.

Ayara berhasil kill dua musuh dalam beberapa tembakan, itu termasuk hasil yang bagus ya! Jangan salah, bermain dengan tangan yang harus setia pada keyboard dan mause komputer juga lumayan melelahkan.

"Wouuhhh, mantapp!" Ucap Ezra

"Turret kanan, abis!" Seru Langit kala sebagian menara dari tim lawan telah dihancurkan

"Baik, bisa kita lihat pertandingan semakin memanas. Tim EKSTROW sudah kalah telak oleh Tim RDZX! Apakah RDZX bisa memenangkan pertandingan ini? Bagaimana menurut bapak Avian? Apa tanggapannya?" Kata Faris

"Sepertinya tim RDZX terlalu sadis hari ini ya. Poin mereka sangat tinggi, dan juga bikin kita jadi deg-degan." Ucap komentator bernama Avian itu

"Betul. Saya juga merasakan hal itu, mereka memang selalu unggul dan hebat ya. Khususnya hari ini, Mid Laner mereka pun sangat berjasa atas keunggulan mereka. Walaupun wanita dan terbilang belum mengerti banyak hal dalam dunia gaming, tapi RDZX Aildyn mampu mengalahkan banyak musuh." Balas Faris

"RDZX! RDZX!"

Ribut penonton serta bacotan dari para komentator tak membuat pemain RDZX maupun EKSTROW mengalihkan fokusnya. Mereka masih setia menatap layar dengan rasa menggebu-gebu seperti rasa ingin mencintaimu tapi terlalu jauh untuk menggapaimu.

Tersisa sepuluh menit lagi, tak ada waktu banyak untuk mereka memenangkan pertandingan ini.

"Dikit lagi, semangat!" Seru Elfatir

"Apakah RDZX akan kembali membawa kemenangan?! Atau malah harus mengalah dengan kekalahan?!"

"MARI KITA SAKSIKAN MOMEN INI!"

Ezra serta Langit mengerang penuh kekesalan. Di menit-menit terakhir mereka malah mati dan harus menunggu beberapa saat untuk bermain lagi.

"Ayo, lo berdua bisa." Kata Langit

"Chispear," Ayara memanggil

"Tenang, lo ikutin kata-kata gue." Balas Rafad, ia menenangkan Ayara yang tengah dilanda panik walaupun dirinya pun kini sama paniknya dengan Ayara

"Lurus, jangan lawan. Biar gue yang hadang, paham kan?" Ucap Rafad

Ayara menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ia mengangguk.

Beberapa detik mereka diam

"Sekarang!"

Sekarang, Ayara seolah-olah berada di dunia lain. Ia tidak mendengar suara-suara ribut dari penonton maupun  Faris dan Avian yang sangat berisik itu.

Ia berlari kearah depan, sudah ada turret terakhir didepannya. Turret itu sudah ditembak beberapa kali tadi oleh Rafad, Langit dan Ezra, jadi kini hanya perlu beberapa tembakan lagi untuk menghancurkannya.

Bila turret terakhir dimusnahkan, maka mereka resmi memenangkan pertandingan. Ayara bingung harus berbuat apa sebelum pada akhirnya...

"TEMBAK!"

TIN!

"PERMAINAN, SELESAI!"

"PEMENANGNYA ADALAH ... TIM ..."

Suara drum dipukul terdengar, menambah suasana takut, merinding serta hening.

"RDZX!"

Seluruh penonton bersorak heboh atas kemenangan RDZX, tak dipungkiri seberapa bahagianya mereka sekarang.

Bahkan, RDZX sendiri berloncat ria sembari berpelukan bersama-sama. Dan yang paling mengundang perhatian adalah dua sejoli yang tengah tertawa bersama.

Rafad dan Ayara, mereka memang tidak pernah tau tempat dimana mereka harus bermesraan. Kini Rafad menggendong Ayara sembari memutar tubuh dan membuat Ayara pun terputar.

"EKHEM! Inget tempat tolong." Celetuk Langit

Mereka tersadar lalu Rafad menurunkan Ayara dari gendongannya. Ia tersenyum kecil sedangkan Ayara tersenyum lebar selebar senyum Joker.

Bahkan para komentator pun was-was melihatnya hingga berhenti bercocot dan menutup mulut mereka rapat-rapat.

⚪⚪⚪

Suara ledakan party popper memenuhi rumah RDZX, mereka bersuka cita sembari merayakan kemenangan atas hasil kerja keras mereka.

"Gila ye, gak nyangka gue sama Ayara. Dia baru pertama kali aja udah segokil ini, gimana ntar kalau udah jadi pro player." Celetuk Ezra

"Iya dong, Ayara Laudhya gitu loh." Kata Ayara sembari memakan coklat yang berada di tangannya, disebelahnya kini ada se kresek besar berisi makanan dan jajanan yang tadi ia beli.

"Laudhya?"

Hening.

Mau tau bagaimana bunyi detak jantung Ayara saat ini? Detak jantungnya tak bisa dikatakan normal, temponya tiga kali lebih cepat dari detak jantung manusia pada umumnya.

"M-maksud gue ... Aildyn." Ayara kikuk

"Oohh ... Gue kira lo nyebut nama Ayara si anjing itu." Balas Ezra diangguki Langit

"By the way Ra, lo kayaknya mesti hati-hati sekarang." Kata Elfatir mengubah topik

"Kenapa? Dikejar pembunuh bayaran gue sampe harus hati-hati?" Tanya Ayara

"Bukan gitu, masalahnya nama gaming lo udah masuk artikel-artikel sama forum gosip RDZX." Jawab Elfatir

Alis Ayara naik satu, bingung serta heran. Itu kan bukan nama aslinya tapi nama samarannya, kenapa ia harus hati-hati?

"Maksud El, nama lo udah kesebar. Bisa jadi sekarang lo udah punya ribuan fans, lo harus hati-hati karena itu jadi masalah besar bahkan lebih bermasalah daripada dikejar pembunuh bayaran." Kata Rafad menerangkan

"Iya, fans jaman sekarang otaknya di luar najar banget."

"Nalar!" Koreksi Langit atas ucapan Ezra

"Elah gitu doang." Balas Ezra

Hanya salah dalam pengucapannya saja tapi Langit harus repot-repot membenarkannya. Bisa-bisanya Langit mempermasalahkan kesalahan pilihan dalam kata.

"Ke intinya aja, lo sekarang di sukain banyak orang. Dari kalangan fans ataupun kalangan gamer, EKSTROW yang tadi kita lawan suka sama lo bahkan PYTGON, sama REGAROS juga suka sama lo."

Cuih!

"Muka tampan gue!"

Ezra mengeluh kala Ayara menyemburkan coklat dalam mulut kewajahnya. Sungguh memalukan, seorang pemuda tampan nan mapan bernama Ezra bin batagor bakso diludahi pakai coklat? Apa tidak makin sengsara hidupnya?

"Bisa gitu emang?" Tanya Ayara tak percaya

"Bisalah, jarang ada cewek bisa main langsung di panggung pertandingan besar." Jawab Langit

"Kalau lo gak suka, gue bisa urus." Kata Elfatir

"Ya gakpapa sih, lagian sebenernya juga gue tuh udah disukain banyak orang. Gue nih cakep, cuman pada gengsi ngucapinnya aja." Balas Ayara

"Narsis gile ..." Ucap Langit

Ayara tak menghiraukan Langit, ia masih asik mengemili coklat tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Sumpah Ra! Muka gue bau coklat!" Ezra protes dengan kesal

"Yaudah sih, daripada bau jigong." Balas Ayara santai

"Masih bisa banget anjir dia santuy! Kalau bukan queen udah gue ubrak-abrik tu muka." Ucap Ezra

"Diubrak-abrik juga masih tetep cantik Zra, emang elo? Burik kayak pantat bebek." Hardik Ayara

"Anjing!"

"Kalem, lo kalau marah makin jelek." Kata Ayara

"Sumpah ni cewek boleh gue tampol sekali gak sih?!" Sentak Ezra

"Zra," Tegur Dylan

"Tapi Lan, dia bikin gue kesel." Balas Ezra

"Ambil,"

Ezra kini menoleh pada Rafad yang baru saja mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Itu sebuah bungkus dengan gambar keju yang begitu tebal, itu juga keju kesukaan Ezra yang biasa ia makan.

Ezra cengengesan lalu mengambil keju tersebut perlahan-lahan.

"Yaudah deh, enggak jadi marahnya. Makasih bos!" Ucapnya

"Ih mata kejuan," Cibir Langit

"Biarin daripada elo, mata keranjang." Balas Ezra

"Laper euy, makan hayu?" Ajak Elfatir

"Hayu!"

"Kalian duluan, gue ada yang mau dibicarain sama Ayara." Kata Rafad

"He'eh deh yang lagi kasmaran, kiw." Cibir Ezra

"Berisik lo!" Sentak Ayara

Ezra berlari menjauhi Ayara dan Rafad sedangkan yang lainnya pun ikut menjauh. Kini yang berada diruang tamu hanyalah mereka berdua saja.

"Kenapa?" Tanya Ayara

"Gue harus manggil lo apa? Pengen yang unik, beda dari orang lain." Kata Rafad to the point

Ayara diam sejenak sembari menatap Rafad, tatapannya teduh sembari tersenyum. Bukan tatapan jahil dan menyebalkan.

"Kala?" Usulnya

Rafad terkejut, sangat terkejut. Namun ia menampilkan hal tersebut dengan wajah yang netral dan datar.

Rafad tersenyum.

"Gue masih heran, lo sebenernya siapa?" Tanya Rafad

Ayara sempat terdiam sebelum akhirnya membereskan makanannya sembari menghambuskan nafas.

"Bukan siapa-siapa, cuman manusia biasa yang ngikutin takdir hidupnya." Jawab Ayara lalu pergi dari ruang tamu itu.

Rafad diam melihat Ayara yang semakin menjauh dari pandangannya.

"Tempat lo bukan di sini kan, Ra?"

⎯⎯  ୨ 𝑰'𝒎 𝑺𝒂𝒚 𝑻𝒉𝒂𝒏𝒌 𝒀𝒐𝒖  ୧ ⎯⎯

Heeiii, gimanaa?

Jujur pehamanku dalam dunia gaming juga pendek banget jadi aku minta tolong sama kalian untuk koreksi kesalahan dalam bab kali ini.

Bab ini cuman sebagai contoh kalau RDZX tanding kayak begini gitu.

Tapi kedepannya aku bakalan up lagi soal pergaming-an kok, cuman gak terlalu sering yaa... Nanti aku coba tanya2 sama temen2 ku yg main game xixi.

Kalau kalian ada saran bisa di tulis di komen ya pren! Thank you!

So, segitu aja kali yaaa?? Jangan lupa follow Instagram @melin_ndaaaaa biar kalian tau spoiler cerita ini.

See you pren! ❤️✨

Continue Reading

You'll Also Like

539K 50.1K 20
[BUKAN TERJEMAHAN!] Deenevan Von Estera adalah Grand duke wilayah utara yang terkenal tertutup. Dia adalah pemeran antagonis dari cerita berjudul "Be...
1.3M 132K 49
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
227K 11.5K 32
"eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasu...
87.9K 5.3K 20
Aileen Zovanka harus mati sia-sia karena terlampau kesal dengan ending novel yang ia baca, ending yang begitu buruk dan menyebalkan tentunya. namun m...