"Ward, " panggil Dafa kepada seseorang yang duduk di sampingnya. Namun tak direspon oleh orangnya.
"Ward, " panggil Dafa lagi dengan nada yang lebih tinggi. Lagi lagi tak direspon.
"Edward Devoutro, lo gak kesambet jin sekolah kan? " gerutu pria yang ber nametag Daffa Ravendra Meera.
"Berisik,"ketus Edward. Matanya tak pernah lepas dari sebuah pemandangan yang menurutnya sangat sempurna. Seorang gadis yang sedang tertawa lepas bersama keempat sahabatnya.
Dafa dan Edward sedang mengisi waktu istirahat mereka dengan duduk di bawah pohon mangga yang rimbun, memandangi siswa kelas 11 IPA 2 yang baru saja selesai berolahraga. Dafa mengikuti arah pandang Edward.
Arra Lavanya Meera.
" Demen lo sama adek gue?" Tanya Daffa diiringi dengan kekehan kecil.
"Gak. Biasa aja," jawab Edward singkat yang sangat bertolakbelakang dengan hatinya.
"Ward, Ward... gue kenal lo bukan satu dua hari. Dan fyi ini bukan yang pertama gue pergokin lo lagi liatin Arra." Daffa berkata sembari meneguk air mineralnya hingga tandas.
Edward menoleh ke arah Dafa dan satu pertanyaan yang dikeluarkan Edward sukses membuat Daffa melotot tak percaya sekaligus senang.
" Daf, Arra punya pacar? "