Adopted by One Direction

By azizahnvtsr

867K 76.2K 6.6K

Sky,gadis kecil berumur 9 tahun yang hidup di panti asuhan. Ibunya meninggal saat ia berumur 6 tahun,ia tidak... More

Prologue
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
00
Sequel

19

25.4K 1.9K 238
By azizahnvtsr

Hari pertama.

"Dan itu Roby,saudaramu...um,anakku.." Ucap Robert. Skylar diam , namun dalam hati Skylar merasa sakit.. Selama ini,Skylar selalu berpikir bahwa ayahnya masih sendiri,sama seperti ibunya. tapi nyatanya,Robert sudah melupakan dia dan ibunya, Robert bahkan menikah lagi dan memiliki anak lagi. hatinya hancur rasanya.

"Sky..kau tak apa?" ucap Robert,membuyarkan pikiran Skylar. Skylar tidak menyahut, ia hanya mengangguk .

"Roby,Elise,dia Skylar. anakku. Roby, be nice to her , dia kakakmu." ucap Robert kepada putra nya. Roby menatap Skylar dari atas sampai bawah,begitu pula Elise. Skylar hanya diam menunduk.

"Roby? dengar apa kata ku?" tegur Robert . Roby kembali menatap ayahnya dan mengangguk.

"Yes,dad." ucapnya. Robert mengangguk kepada putra nya dan kembali menatap putri nya.

"Ayo Sky,kita makan dulu ya. Baru setelah itu aku akan mengantarmu ke kamarmu sehingga kau bisa beristirahat." ucap Robert seraya mengajak Skylar duduk. Sky hanya mengangguk dan terdiam.

Daritadi , ia belum membuka suara.
Ia kembali seperti Skylar yang dulu.
Skylar yang tertutup dan pendiam.

****

Skylar Tomlinson

Kami makan dalam hening. Tidak ada obrolan,tidak ada candaan,tidak ada celotehan sama sekali. mereka semua sangat tidak seru,tidak hangat..

Aku telah terbiasa makan dalam keramaian yang ditimbulkan the boys. aku sudah biasa makan diganggui Harry yang mencuri makanan dari piringku,aku sudah biasa meminum dengan senang hati air yang dituangkan Liam untukku,aku sudah biasa makan sambil mendengarkan cerita mereka,bahkan aku sudah biasa mendengar kentut Niall,oh i miss them...

Aku menunduk dan menyembunyikan air mata yang jatuh ke pipiku lagi,agar tidak ada yang melihatnya .
Namun terlambat,Robert sudah melihatnya

"Sky,kau kenapa? apa makanan nya tak enak?" tanyanya . makanannya? bukan makanannya yang menjadi masalah,tapi kau!

Aku hendak menjawab sampai tiba-tiba muncul seorang kakek-kakek yang dengan angkuh nya berjalan masuk ke ruangan ini.

Ia menatapku tajam,membuatku takut. tapi aku tetap berusaha tersenyum.

"Siapa dia?" ucapnya dengan suara yang menggelegar. membuatku kaget,duh jantungku....

"Dia Skylar,dad. anak Julie. Anak ku." ucap Robert. oh,jadi kakek ini ayah Robert?berarti dia kakekku?

"APA?!" serunya marah . ok,kurasa dia tidak menyukaiku. "How dare you?! Beraninya kau membawa nya ke hadapanku." aku menunduk takut,aku tidak suka mendengar orang bicara dengan nada lantang dan membentak seperti ini...

"Dad..calm down." ucap Elise. kakek itu menatap Elise,menatap Roby,menatap Robert lalu menatapku tajam. Aku semakin menunduk,aku takut padanya.

"Temui aku di ruang kerjaku setelah makan malam!" serunya sambil berjalan keluar ruangan.

"Grandpa,kau tidak makan dulu?" ucap Roby.

"No,son. aku tidak suka semeja dengan orang asing." ucapnya dingin. orang asing? sakit sekali rasanya...

"Yeah...kau benar. aku akan menemani makan diluar. aku juga tidak suka makan dengan orang asing." ucap Roby sambil mengikuti kakeknya .

"Roby.." tegur Robert,Roby berhenti melangkah dan menatap ayahnya. "Duduk!" perintah robert.

"Kau dengar dia kan?dia tidak suka makan dengan orang asing. dan dia ini cucuku,masak tidak boleh seorang cucu menemani kakeknya?" dan dengan begitu , Roby keluar bersama kakeknya. meninggalkan aku,Robert,dan Elise yang kurasa adalah ibu Roby.

"Aku sudah selesai." ucap Elise sambil bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kami .

Lihat...betapa sambutan yang menyenangkan..
Tidak ada yang menginginkan aku disini,jadi buat apa juga aku disini?

"Look baby girl , i'm sorry..ayo kita lanjutkan makan kita--"

"Aku tidak lapar." ucapku. "aku lelah." tambahku. Robert menghela napas dalam-dalam , lalu mengangguk.

"Mari aku antar ke kamarmu."

*****

Aku baru selesai mandi,dan kini aku sedang merebahkan diri di atas ranjang. Aku membuka iPhone ku dan mengeceknya,ternyata banyak telepon dan pesan yang masuk.

Aku pun membuka pesan-pesan itu,dan membalas yang penting-penting.

Lalu,mataku tertuju ke pesan balasan dari Niall..

From: Niall horan

Aku tidak akan mengingkari janjiku. Pangeran akan segera mendatangi putri cantik .

Apa maksudnya? Apa ini berarti bahwa Niall akan menjemputku kesini?
Cepat-cepat aku balas pesan darinya.

To: Niall Horan

Kau kemari? :D

Lho...kok tidak terkirim.. apakah pulsanya habis? ah tapi tidak mungkin habis... oh,mungkin tidak ada sinyal ya? mungkin lebih baik aku keluar kamar sebentar sekalian mencari sinyal dan berjalan-jalan...

****

Aku berjalan melewati lorong-lorong asing ini. ugh. aku tersesat..sial juga.

Rumah ini terlalu besar sih! banyak lorong nya lagi..kan aku jadi bingung.

Dimana ya ini? Aku pun berjalan sambil mengintip-intip ruangan yang pintunya terbuka sedikit-sedikit. hey,aku kan juga ingin tau..

"She's my daughter. dad."

Terdengar seruan Robert dari dalam ruangan yang pintunya terbuka kecil ini,alias ruangan yang tadi iseng-iseng aku intip.

Di dalam situ,ada Robert dan ayahnya. Ayahnya terlihat marah...

"Tapi kenapa kau harus membawa nya kemari , hah? kau bodoh atau apa?kau tidak menghargai perasaan Elise dan Roby?" teriak kakek itu.

"Aku sudah bicara pada Elise dari awal bahwa aku akan mengajak Skylar tinggal di rumah ini bersama kita." ucap Robert.

"Buat apa kau ajak anak itu kemari? ia hanya AIB! AIB,Robert! buang anak itu! kau bisa kehilangan nama baikmu jika ketahuan media!" Ayah Robert berteriak dimuka nya. Aku tercekat mendengarnya. ya Tuhan...dia menyebut bahwa aku hanya AIB..dia menyuruh agar Robert membuangku..apakah kakek itu segitu tidak punya hatinya?apakah kakek itu segitu membenciku? aku bukan sampah yang bisa dipungut dan dibuang begitu saja...
Kurasakan air mataku menetes lagi,aku cengeng sekali ya..kuhapus air mataku dengan kasar,aku terlalu banyak menangis hari ini.

"Dia anakku,dad. darah dagingku! dia cucu mu! Jangan berkata kasar tentangnya!" Ucap Robert keras.

"NO! cucuku hanya Roby Ray Joshua,dia anak tunggalmu,dia cucu tunggalku. kau tidak punya anak selain dia! sudah,obrolan kita berakhir disini saja! aku tidak mau dengar apapun dari mulutmu. pokoknya,aku tidak mau sampai pers tau bahwa ia anakmu! buang dia! Kembalikan dia ke tempat dimana kau memungutnya!" seru kakek tua itu .

aku memegang jantungku yang terasa sakit,bukan hanya jantung,hati ku juga sakit. aku berlari sambil bercucuran air mata,mencoba untuk mencari kamarku dan menangis sepuasnya disitu.

*****

Hari kedua..

"Skylar...ayo bangun..kita sarapan yuk?" terdengar suara Robert,membuatku terbangun dari tidurku.

"You ok?" tanyanya. aku mengangguk kecil.

"Ayo kita sarapan bersama." ucap robert sambil tersenyum , tapi aku menggeleng dan menolak ajakannya.

"Aku tidak lapar." ucapku. Robert menghela napas.

"Kau kemarin kan tidak banyak makan...sekarang kau harus makan agar kau tidak sakit..." ucap Robert. lagi-lagi aku menggeleng , aku tidak mau makan bersama mereka dan sakit hati lagi.

"Kau harus makan,Skylar..makan di kamar saja kok,ya? aku akan menyuruh pelayan membawakanmu sarapan. kau mau kan?" ucapnya lagi. aku menggeleng .

"Ayolah Sky...aku tau kau marah pada kami..tapi kau tidak boleh menyiksa dirimu sendiri,kau tidak ingin Louis sedih gara-gara kau sakit kan?" ucap Robert , aku terdiam.

aku tidak mau melihat Louis sedih...

"Makan ya?" ucapnya lagi,aku menghela napas dan mengangguk. ia tersenyum lega dan berdiri dari duduknya,lalu mencium keningku.

"Pelayan akan segera datang untuk membawakanmu makanan." ucapnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanyanya menanyakan pesananku. yang kuinginkan? yang kuinginkan hanya pulang.

"Aku ingin pulang ke rumahku, kembali ke tempat dimana kau memungutku." Ucapku . Robert menoleh , terlihat raut terluka di wajahnya. Ia tidak berkata apa-apa,lalu ia keluar kamar.

maaf kan aku tuhan,aku anak durhaka,aku menyakiti ayah kandungku sendiri..tapi luka yang ia beri padaku lebih sakit lagi tuhan...

****

"Permisi nona Skylar..aku datang untuk membawakan sarapanmu." ucap seorang pelayan sambil membawakan nampan berisi makanan untukku. aku yang sedang duduk melamun di dekat jendela langsung menoleh .

"Um...terimakasih.." ucapku. pelayan itu tersenyum dan meletakkan makanan nya di meja depanku.

"Silahkan dimakan,nona Skylar." ucapnya .

"Please call me Skylar." ucapku sambil tersenyum padanya, pelayan ini sepertinya seumuran miss Chloe..

"Tidak bisa..kau anak kandung master Robert,jadi kau adalah nona kami." ucapnya.
"Aku tidak suka dipanggil nona." keluhku. ia tersenyum dan mengangguk .
"Kau akan terbiasa nantinya,nona." ucapnya sopan. ugh.
"Saya akan meninggalkan anda untuk sarapan..apa ada yang bisa saya bantu lagi,nona?" ucapnya. Aku berpikir sebentar lalu mengangguk.
"Kau bisa bantu aku untuk keluar dari sini?" tanyaku . wajah pelayan itu terkaget dan memucat.
"T-tentu saja tidak bisa..." ucapnya , sudah kuduga ia tidak bisa membantuku.
"Kalau begitu..temani aku ya?aku kesepian disini...disini terasa dingin dan sepi sekali..disini tidak ada yang menginginkan kehadiranku..aku kesepian..aku ingin pulang.." ucapku memelas.
"Jangan sedih,nona Skylar.." ucapnya . "aku akan menemanimu..jangan khawatir. oh ya,namaku Bella." ucapnya sambil mengangguk sopan,aku tersenyum mendengarnya.
"Please Bella,take a seat" ucapku . ia menggeleng.
"Kami para pelayan harus selalu berdiri..tidak boleh duduk di antara majikannya." ucapnya,aku mengerutkan dahi. perasaan pelayan di rumah Louis tidak sekaku ini...umh,atau karena kesombongan keluarga ini saja ya?
"Tapi aku bukan majikanmu,aku akan pergi dari sini secepatnya..aku ini temanmu.." ucapku. Bella terkaget mendengar ucapanku.
"Kau akan pergi?" ucapnya . aku mengangguk mantap.
"Aku akan meminta ayah ku menjemputku!" jawabku mantap lagi, bella terlihat bingung.
"Lho...tapi kan ayahmu itu tuan Ro--"
"Ayah angkatku. aku lebih suka tinggal bersama ayah angkatku daripada disini..." ucapku. "Bella please duduklah." tambahku . Bella mengangguk dan duduk .
"Kenapa kau tidak ingin tinggal disini? I mean...gadis kecil sepertimu pasti akan sangat senang tinggal disini,itu impian setiap orang kan?tinggal di sebuah rumah besar yang seperi istana dan menjadi seorang putri cantik..." ucapnya .
"Aku beda . Aku tidak memimpikan hal itu." Ucapku seadanya.
"Kau benar...kau memang beda.kau tidak seperti Roby,dia sangat sok untuk anak seukurannya." ucapnya keceplosan. "eh,maafkan aku.tidak seharusnya aku membicarakan keburukan majikanku." ucapnya lagi. Aku tertawa kecil mendengarnya .
"Aku bisa berpura-pura tidak dengar." ucapku bercanda,ia tertawa.
"Terimakasih, Bell. kau telah menemaniku dan membuatku merasa tidak kesepian lagi." ucapku sambil tersenyum manis, bella tersenyum melihatku.
"Sesungguhnya,aku yang ingin berterimakasih padamu..karena kau sangat baik dan mau berteman dengan pelayan sepertiku." ucapnya .
"Boleh aku bertanya padamu?" tanyaku. ia mengangguk
"Tentu saja boleh.." Jawabnya.
"Sebetulnya ini dimana?" tanyaku lagi.
"Ini di kediaman keluarga Joshua...di Golden hill.." ucapnya lagi. Aku tersenyum dan mengambil iphone ku,lalu menjawab pesan yang masuk sejak satu jam lalu

From : Niall Horan.

Where are you?

To : Niall Horan

Joshua's residence , Golden Hill.

Apa Niall akan benar-benar datang menjemputku?

Semoga saja iya..
Aku percaya padanya.

*****

Malamnya...

"Skylar..sampai kapan mau mengurung diri di kamar terus?"

Aku tidak menghiraukan ucapan Robert dan tetap menggambar di scrap book dari Liam dan Sophia.

"Look Sky..aku tau kau marah padaku,kau kecewa padaku. aku minta maaf,aku sungguh minta maaf..." Ucapnya. aku hanya diam.

"Yesterday is a history,Sky..mari kita buka lembaran baru bersama lagi.." ucapnya.

"Ok Sky,listen. kalau kau marah padaku,tunjukkan kemarahanmu sekarang padaku.jangan diam saja! bentak aku,pukul aku sepuasmu!tapi tolong jangan diam saja!" serunya sambil mengguncangkan bahuku. aku pun menjadi lebih marah lagi karena gambaranku jadi rusak .

"Kau ingin aku menunjukkan kemarahanku padamu? sayangnya aku sangaaat marah padamu sampai aku tidak tau lagi bagaimana caranya meluapkan dan menunjukkan kemarahanku padamu!kau meninggalkan aku dan ibu!kau mencampakkan ibuku!kau menghancurkan masa depannya! kau membohongi ku!kau membuat ibuku meninggal!bahkan ternyata yang lebih parah lagi,kau sudah menikah lagi dan memiliki anak lagi,padahal aku selalu berharap agar kau dan ibu bersatu..padahal ibuku selalu menunggumu! aku sangat kecewa padamu!" teriakku akhirnya,air mata kembali menetes dari mataku. kenapa persediaan air mata ini tidak pernah habis?

"Kau tidak tau betapa hancurnya hatiku..kau tidak tau betapa sakitnya aku.." isakku,ia terdiam dan hendak memelukku tapi aku menolak.

"No!don't touch me!" seruku marah dalam isakanku.

"Kalau bukan karena kau...ibu tidak akan meninggal! kalau kau datang tepat waktu,mungkin aku tidak perlu menyaksikan pembunuhan itu,mungkin ibu masih hidup disini bersamaku! ini salahmu! kau membohongi aku dan ibu!ini salahmu! dan betapa bodohnya aku..aku kira saat itu ayahku akan senang bertemu denganku,sama sepertiku yang sangat senang karena bisa bertemu dengannya..tapi nyatanya...ia membuatku dan ibu menunggu lama sehingga ibu mengalami itu semua!" seruku terisak . "Harusnya kau tau bahwa kau lah yang menjadi penyebab kenapa aku benci pembohong!" desisku. ia terdiam,raut wajahnya terlihat sedih.

"Skylar yang dulu sangat mengagumi ayahnya..sangat ingin bertemu ayahnya..sangat mencintai ayahnya walaupun ia tidak pernah bertemu dengannya. itu skylar yang dulu. sebelum dia tersakiti,sebelum dia menghadapi kerasnya hidup sendirian.. Skylar yang sekarang adalah Skylar yang tidak mau dibohongi dan tidak mau hidupnya kau hancurkan lagi. so please,pulangkan aku kepada louis dan yang lain.. jangan hancurkan hidupku terus." ucapku terisak,dia tidak berkata apa-apa. Aku mengelap air mataku dengan telapak tanganku. aku mendecak dan berlari keluar.

Aku berlari melewati lorong-lorong yang entah mengarah kemana. aku hanya berlari dan berlari.

Sampai akhirnya aku berada di halaman belakang rumah ini. aku mengusap air mataku dan berjalan ke dekat kolam renang.

Mum... i can't do this anymore.
Aku tidak kuat lagi menghadapi ini sendirian..

I need you.. i need Louis... i need them.
Aku tidak kuat lagi,mum..mungkin lebih baik aku pergi ke tempatmu saja...

Ya,mungkin lebih baik kalau aku mati saja ya? biar aku tidak merasakan rasa sakit ini...

Aku hendak menceburkan diriku ke kolam renang,namun terhenti karena teriakan seseorang.

"SKYLAR STOP!"

Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang di belakangku , tak hanya itu,ia juga menarikku mundur dan memelukku dari belakang.

Suara ini kan....
Aku berbalik menghadapnya, ternyata ini benar dia! aku kembali menangis dan balas memeluk nya erat.

****

Laki-laki berambut pirang itu memberanikan diri untuk menyusup rumah di depannya ini,karena ia yakin ,kehadirannya tidak diharapkan disana.
ia menghela napas dalam-dalam lalu memanjat tembok pembatas rumah itu .

Hap.

Ia mendarat dengan sempurna di tanah.

Ia mengamati keadaan sekeliling,ternyata ia berada di halaman belakang rumah besar ini.

Dengan hati-hati,ia berjalan dan mencari gadis yang sedang membutuhkannya itu.

Namun betapa kagetnya ia ketika mendapati orang yang ia cari sedang berdiri dekat kolam renang besar itu.

"Sedang apa dia?dia kan tidak bisa berenang..." pikir pria itu. pria itu pun mendekati gadis tersebut. dan ketika gadis itu hendak melompat,ia berteriak dan langsung menarik nya, laki-laki itu memeluk gadis kecil tersebut dari belakang.

Sang gadis kecil membalikkan badannya dan menghadap dirinya,ia menangis dan memeluk dirinya erat.

"Niall..." isak sang gadis kecil.

*****

Niall Horan

"Niall...." ucap Skylar sambil menangis dan memelukku erat. Aku melepaskan pelukannya dan menunduk,menyejajarkan diriku dengan tubuhnya yang mungil.

"Kau tak apa kan?" ucapku khawatir sambil memeriksa keadaan nya.siapa tau dia terluka...

"Aku baik saja." jawabnya parau. kulihat matanya yang membengkak , sepertinya ia kebanyakan nangis..tiba-tiba aku teringat sesuatu.

"Apa yang kau lakukan,huh?kau bisa tenggelam Sky!aku tidak mau kau kenapa-napa...." ucapku .

"Aku ingin ke tempat ibu" jawabnya,aku tercekat dan kembali menariknya ke pelukanku.

"Ssh....kau tidak boleh berkata seperti itu!kau tidak boleh meninggalkanku!" ucapku.

"Tapi kau yang meninggalkanku duluan." ucapnya.

"Aku tidak meninggalkanmu,princess...aku bahkan dari kemarin mengelilingi kota New York hanya untuk mencarimu,aku bahkan rela menyusup rumah ini demi kau...." ucapku sambil menghapus air mata nya.

"Yeah right. Kau baru saja menyelamatkan hidupku.. tapi kau mengingkari janjimu,kau bilang kau tidak akan membiarkan dia mengambilku." ucapnya nanar. aku terdiam dan merasa bersalah,aku sedih melihatnya seperti ini.

"Maafkan aku,Skylar...aku tidak menyangka jika ia benar-benar mengambilmu...sekarang pangeran sudah datang , ayo tuan putri kita kabur dari istana mu ini.." ucapku kepada Skylar yang terisak di depanku,ia tersenyum dan menghapus air mata nya.

"A--"

"Not so fast,prince." tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari belakang.

What the fuck? ketauan sebelum melakukan kejahatan?

****

"Please Skylar ...ini baru 2 hari dan kau sudah ingin pergi?" ucap Robert kepada Skylar. Skylar hanya menatap Robert datar.

"Kau bilang,kalau aku tidak betah Louis boleh menjemputku kapanpun kan? sekarang Niall menjemputku,Louis dan Niall kan sama saja." ucap Skylar .

"Tapi ini belum seminggu,darling...kita bahkan belum dekat sama sekali.." ucap Robert pelan.

"Tapi aku ingin pulang sekarang!" seru Skylar marah.

"I'm sorry...kau boleh pulang 5 hari lagi." ucapnya. Skylar mendengus kesal.

"Maaf sir.kau tidak bisa memaksanya..aku akan membawa nya pu--"

"Sebagai permintaan maafku,aku akan mengijinkan Niall tinggal disini seharian ini.." ucap Robert memotong ucapanku , ia mencium kening Skylar lalu pergi.

"Ayahmu benar-benar me-"

"Menyebalkan. aku setuju padamu." ucap Skylar,hmm lagi-lagi ucapanku dipotong.

"Yeah..jadi ceritakan padaku bagaimana keadaan disini?" tanyaku. Skylar menghela napas.

"Buruk . Robert ternyata sudah menikah lagi,aku memiliki ibu tiri dan saudara tiri. kisahku seperi cinderella kan? minus 2 saudara tiri perempuan,saudaraku laki-laki." ucapnya. "semua orang disini tidak mengharapkan kehadiranku. ayah Robert membenciku,dan ia menyuruh Robert untuk membuangku. bukankah aku terdengar seperti sampah?" ucapnya sambil tertawa,tapi aku tau dibalik tawa nya dia menyimpan sejuta rasa sakit dan amarah. aku merangkulnya dan menenangkannya.

"Ssh...it's ok.. tidak usah kau hiraukan mereka,dia hanya belum tau kau siapa.." Ucapku menenangkan. "just 5 days,dan kau akan terbebas. right? sementara itu...seharusnya kau berusaha mengenal ayahmu lebih baik lagi..." ucapku lagi.

"Kenapa juga aku harus melakukan itu?" serunya .

"Yaah siapa tau dengan begitu ia lebih mengijinkanmu pergi cepat." ucapku. Skylar melepaskan rangkulanku sambil tersenyum.

"Kau jenius. tapi tidak,terimakasih" ucapnya lagi.

"Ya sudah...look,mungkin besok pagi aku sudah diusir dari sini..jika itu terjadi,kau tak apakan?" tanyaku. ia terdiam dan menghela napas dalam.

"Aku tidak apa-apa . setidaknya aku sudah tau kalau kau tidak mengingkari janjimu." ucap Skylar,aku tersenyum dan mencium keningnya.

"Tidurlah.kau pasti kurang tidur..kau mau aku nyanyikan lagu?" ucapku. Skylar tersenyum dan merebahkan dirinya di ranjang,dan menaruh kepalanya di dadaku. Aku pun mulai benyanyi sambil mengelus rambutnya .

(Ho!)
(Hey!)
(Ho!)
(Hey!)

(Ho!) I've been trying to do it right
(Hey!) I've been living a lonely life
(Ho!) I've been sleeping here instead
(Hey!) I've been sleeping in my bed,
(Ho!) Sleeping in my bed
(Hey!)

(Ho!)

(Ho!) So show me family
(Hey!) All the blood that I would bleed
(Ho!) I don't know where I belong
(Hey!) I don't know where I went wrong
(Ho!) But I can write a song
(Hey!)

1, 2, 3
I belong with you, you belong with me, you're my sweetheart
I belong with you, you belong with me, you're my sweet

(Ho!)
(Hey!)
(Ho!)
(Hey!)

(Ho!) I don't think you're right for him.
(Hey!) Look at what it might have been if you
(Ho!) took a bus to China Town.
(Hey!) I'd be standing on Canal
(Ho!) and Bowery.
(Hey!)
(Ho!) And she'd be standing next to me.
(Hey!)

1, 2, 3
I belong with you, you belong with me, you're my sweetheart
I belong with you, you belong with me, you're my sweetheart

Love - we need it now
Let's hope for some
So, we're bleeding out

I belong with you, you belong with me, you're my sweetheart
I belong with you, you belong with me, you're my sweet

(Ho!)
(Hey!)
(Ho!)
(The last one)
(Hey!)

I belong with you,Sky.

****

Sementara itu..

London.

Louis yang sedang berada di kamar Skylar mengamati kamar nya dengan seksama. ia sangat merindukan Skylar..
Ia mengambil sebuah boneka beruang besar dari nya untuk Skylar dulu , Louis memeluk beruang itu erat-erat,seakan ia memeluk pemiliknya.

Air mata Louis jatuh lagi.
Baru 2 hari tapi rasa rindu Louis menjadi-jadi. Sky memang masih menghubungi dan mengabarinya,tapi rasanya beda...

Louis mengkhawatirkan keadaan Sky..lalu ia mempunyai ide. ia segera menuju kamarnya dan packing,tak lupa menyiapkan passport. setelah siap semua, Louis mengirimkan pesan untuk sahabatnya bahwa ia akan berpergian selama beberapa hari.

Setelah itu,ia melajukan mobilnya menuju bandara.

****

Hari ketiga.

Skylar Tomlinson

Aku terbangun tanpa Niall disampingku. kemana dia?apakah dia sudah pergi? kenapa dia tidak membangunkan aku dulu sih?

"Boo!"

Aku menoleh kaget ke arah Niall yang cengengesan di belakangku.

"Kau mengagetkan aku..kukira kau sudah pergi.." ucapku. ia tersenyum.

"Aku memang mau pergi,tapi tidak sebelum aku berpamitan dulu." ucapnya santai. "aku lapar sekali..tadi Robert mengajakku makan bersama,tapi aku menolaknya." ucap Niall , membuatku kaget , tumben sekali dia menolak makanan?

"Kok tumben?" ucapku. ia tersenyum kecut.
"Kau saja belum makan,kenapa aku makan duluan? tidak kompak dong." ucapnya,aku tertawa kecil.

"Kau boleh makan,Ni.aku tau kau pasti lapar." ucapku. ia menggeleng.

"Aku bisa makan di luar." ucapnya
"Kalau begitu kau pulang saja,Ni.tidak apa kok.." ucapku.

Ugh,sesungguhnya aku tidak ingin niall pergi..tapi aku kan tidak boleh egois,aku tau kalau Niall tidak nyaman di sini..

"Kau mengusirku?" ucapnya sambil manyun,membuatku tertawa kecil.

"Aku tidak bermaksud mengusirmu!aku hanya tidak ingin melihatmu mati kelaparan." candaku. ia tertawa dan mengacak rambutku. "Serius, Ni. kau boleh pulang.aku tidak apa-apa kok.lagipula,tinggal 4 hari lagi dan aku bisa pulang ke London." ucapku sambil tersenyum meyakinkan,ia terlihat berpikir sebentar lalu mengangguk.
"Baiklah...aku pulang ya?tapi ingat,kau harus mengabariku terus. ok?" ucapnya. aku mengangguk.

"Aku janji akan mengabarimu terus,ayo aku antar ke depan." ucapku. niall mengangguk dan menggandeng tangan ku menuju pintu depan. beberapa lama kemudian,aku dan niall sudah berada di pintu. kok cepat sekali?

"I'll see you soon,princess.." ia memeluk ku dan mencium keningku.

"Ya,i'll see you soon." jawabku.

"Kau harus menjaga dirimu baik-baik,jangan lupa makan,ok? aku tidak mau kau tambah kurus!" ucapnya menasehati dengan wajah serius,aku tersenyum.

"Ok,Niall." ucapku. ia tersenyum dan mengelus pipiku.

"Take care,ok?kau tidak boleh mendengarkan semua hinaan dari mereka padamu.kau harus tegar,jangan pernah takut pada mereka,pokoknya jangan,ok?" ucapnya. "Keep your head up,little fighter. Tomorrow will be so much brighter." Ucapnya sambil memelukku dan menciumku lagi. aku mengangguk di pelukannya.

"Aku adalah Skyscraper,Ni. aku akan bangkit dari bawah dulu , baru bisa menjadi tinggi menjulang." ucapku,he chuckled.

"Kau benar-benar fans nya Demi,ya." ucapnya,i giggled. "tapi kau benar,kau memang seperti skyscraper,kau kuat dibandingkan anak kecil seumuranmu." ucapnya.

"Yeah..whatever." Ucapku,dia tersenyum dan mengacak rambutku

"Aku janji ketika kau pulang nanti,aku akan mengajakmu ke konsernya Demi." ucapnya mantap,membuat mataku mendelik tak percaya.

"Kau serius?" ucapku senang. ia mengangguk sambil tersenyum.

"Aku serius,mangkannya cepat pulang." ucapnya,aku mengangguk dan memeluk Niall lagi.

Aku juga ingin cepat pulang,Ni..

*****

Hari keempat...

Ketika aku berjalan-jalan mengelilingi rumah tadi,Aku mendengar suara piano yang sangat indah..
Siapa yang memainkannya?
Aku pun mencari asal suara itu dan mendapati dia sedang bermain piano di sebuah ruangan

Ibu benar, dia memang pandai memainkan alat musik..melody nya indah dan menenangkan..
Aku mengamatinya diam-diam,tapi ketika dia menghentikan permainannya dan bangkit dari duuknya,aku langsung sembunyi. pokoknya jangan sampai ketahuan kalau aku mengangumi nya.

Fuh....untung saja tadi aku sembunyi di balik pilar besar ini,ternyata Robert benar-benar keluar ruangan.

Setelah Robert pergi,aku memasuki ruangan tadi... aku mendekati piano itu.
Melihat piano itu aku jadi rindu ibu..dan Louis..dan Liam,Harry,Zayn,Perrie,Eleanor,miss Chloe,Niall,bahkan aku rindu Sophia.

Jika aku disuruh memilih untuk tinggal bersama Liam dan Sophia atau tinggal disini selamanya,aku lebih memilih tinggal bersama Liam dan Sophia. setidaknya aku bisa bertemu dengan the boys sesuka hatiku..

Aku duduk di depan piano dan menekan tuts-tuts nya , memainkan lagu favorite ku sepanjang masa..

Skies are crying, I am watching
Catching tear drops in my hands
Only silence as it's ending
Like we never had a chance
Do you have to make me feel like
There's nothing left of me?

You can take everything I have
You can break everything I am
Like I'm made of glass
Like I'm made of paper
Go on and try to tear me down
I will be rising from the ground
Like a skyscraper
Like a skyscraper

"Kenapa kau belum pergi dari sini?!pergi kau!dasar anak haram!"

Nyanyianku terhenti dan aku menoleh ke sumber suara.

***

"Kenapa kau belum pergi dari sini?! pergi kau!dasar anak haram!" teriak Ray,ayah Robert pada seorang gadis kecil yang sedang memainkan piano itu. gadis kecil itu menoleh padanya dan menunjukkan sorot muka ketakutan,tapi sama sekali tidak membuat Ray iba.

"Tunggu apa lagi?cepat pergi dari sini!kau tidak pantas ada disini!kau bukan anggota keluarga Joshua!dan ku ingatkan lagi ya,jangan sampai kau mengaku-ngaku sebagai anggota keluarga kami!kau hanya AIB! kau hanya kesalahan yang dibuat Robert di masa lalu! cepat pergi dari sini,aku tidak mau melihat mu lagi!" Bentaknya sambil menarik Sky keluar dari ruangan , Sky menangis dan hanya pasrah di seret begitu. Sky tidak berani melawan,karena ia takut pada kakek ini,orang yang seharusnya menjai kakek yang baik untuk cucunya. Sky tak menyangka bahwa ada seorang kakek yang begitu jahat pada cucu kandungnya..

"Kuingatkan kau!kau hanya seorang anak haram dari pelacur yang miskin dan sudah berhasil menggoda anak ku , dia menghancurkan masa depan anakku jika aku tidak mengurus nya!kau tidak pantas ada disini dan menyandang nama Joshua!kau ini bukan siapa-siapa!pergi kau!" bentak Ray sambil mendorong Skylar .

Skylar oleng,dan mungkin bisa terjatuh jika tadi ia tidak berpegangan pada tiang. ia kemudian semakin terisak,hatinya sakit sekali..ia tidak suka ada yang menghina ibunya. ia lalu menatap Ray dengan mata merah karena marah,dan karena tangisannya.

"Ibuku bukan pelacur!ibuku wanita hebat! Dan harusnya kau tau bahwa anakmu lah yang menghancurkan masa depan ibuku!jika tak ada Robert,ibuku pasti sudah menjadi pemusik terkenal di dunia!jika tak ada robert,ibuku mungkin hidup bahagia!jika tak ada Robert ibuku mungkin masih hidup!Robert yang menghancurkan masa depan ibuku!" teriak Skylar dalam isakannya. ia tidak perduli lagi pada rasa takutnya,ia marah jika ada orang yang berani menghina ibu dan orang yang ia sayangi.

"Dan jangan khawatir.sampai mati pun aku tidak akan sudi menyandang nama besarmu! Aku juga akan segera pergi dari sini! Rumahmu memang besar,uangmu memang banyak,tapi kau tidak punya hati!" Ucap Skylar sambil menatap tajam Ray tanpa takut. Ray yang mendengar ucapan Skylar langsung kalap dan melayangkan tangannya.

PLAKK

Skylar memegangi pipinya yang memanas,tangisan dan amarahnya semakin memuncak. ia menatap Ray tajam sambil memegangi pipinya yang merah karena perbuatan tangan ray.

"How dare you?kau tidak berhak menamparku...kau benar-benar jahat!" ucap Skylar sambil berlari dari sana dan meninggalkan Ray yang terpaku di tempat. sesungguhnya,ray tidak berniat untuk menampar gadis itu,walaupun ia benci padanya tapi ia tidak ingin main tangan...

Sesungguhnya ada sedikit perasaan bersalah untuk Skylar,tapi kebenciannya lebih besar daripada perasaan bersalah itu.

****

Skylar menangis di kamarnya sambil memegangi pipinya.
Sakit di pipinya tidak sepadan dengan sakit hatinya. Skylar terus berpikir,kenapa pria itu sangat jahat dan membenci Skylar? Skylar benar-benar tidak betah disini.. ia ingin pulang

Skylar sangat merindukan Louis dan yang lain..

Skylar memegangi kalung pemberian Louis dan Eleanor. Dan dia melihat tulisan dibalik ukiran namanya

'Don't forget where you belong'

Dan seketika itu juga tangisnya semakin pecah.

"I wanna go home..." Isaknya

****

Skylar yang telah puas menangis sedang duduk di taman belakang. ia rasa ia benar-benar butuh udara segar untuk menenangkan perasaannya.

Tiba-tiba ketika ia sedang asyik melamun,Robert duduk di sampingnya.

"Kau sedang apa,Sky?" ucap Robert . Skylar menoleh kearah ayahnya lalu menggeleng.

"Sedang merindukan rumah." ucap Skylar. Robert diam,namun ia sedikit lega karena Skylar mau bicara padanya tanpa berteriak,tanpa menangis,tanpa kebencian. Ekspresi Skylar saat ini datar,ia tidak hanya mengangguk dan menggeleng pada Robert.

"This is your home." ucap Robert,tapi Skylar menggeleng.

"Bukan." ucapan singkat dari Skylar membuat Robert terdiam.

"Apakah kau benar-benar tidak mau tinggal disini?" ucap Robert . Skylar menghela napas,ia sungguh tidak mood untuk membicarakan hal ini,hati dan badannya sudah lelah . lalu ia mempunyai sebuah rencana , ia menghela napas lagi dan menoleh ke ayahnya.

"Let's play a game. jika kau bisa menjawab semua pertanyaanku dengan benar , aku akan tinggal bersamamu. tapi jika satu saja salah,aku tak akan pernah tinggal bersamamu." ucap Skylar mantap. Ia yakin ia akan menang dari game ini,walaupun ia sedikit takut juga..

"Kau yakin?" ucap Robert. Sky mengangguk. "game on!" ucap Robert semangat.

"Pertanyaan pertama. kapan dan dimana tempat & tanggal lahir ku?" Ucap Skylar , Robert terdiam berpikir. sesungguhnya ia tak tau apapun tentang ini. waktu ia menyuruh detektif,ia tidak perhatikan setiap detail Sky,yang ia perhatikan hanya Sky anak kandungnya...

"Jawablah." ucap Sky.

"Di London,tanggal...12 november?" ucap Robert. Skylar menggeleng sambil tersenyum licik,ia sudah tau bahwa Robert tidak tau apapun tentangnya.

walau sejujurnya jauh di dalam lubuk hatinya ia sedih karena Robert tidak benar-benar peduli padanya.

"Pertanyaan kedua. sebutkan 3 hobby ku." tantang Skylar. Robert tersenyum penuh kemenangan karena ia merasa ia bisa menjawabnya.

"Menggambar,bermain gitar dan...um...bermain boneka?" Ucap Robert .

"Umurku?" ucap Skylar

"9 tahun?" ucap Robert. Skylar tersenyum puas , walau sesungguhnya ada perasaan sakit .

"Sudah cukup sampai disini. semua jawabanmu salah. aku lahir di Manchester karena ibu lari dari London,aku lahir tanggal 12September. hobby ku memang menggambar dan bermain gitar,tapi aku tidak hobby bermain boneka. Hobby ku yang satu lagi adalah bermain piano. dan umurku 10 tahun,bukan 9 tahun." ucap Skylar sambil tersenyun penuh kemenangan,Robert terdiam.

"Karena kau salah menjawab semuanya,maka aku tidak akan tinggal denganmu." ucap Skylar lalu berdiri dari duduknya,tapi Robert menarik tangan Skylar dan mencegahnya pergi.

"Beri aku satu kesempatan lagi, Sky.." ucap Robert memelas. Sky berpikir sebentar,lalu membuka suaranya.

"Nama lengkapku?" ucap Skylar kepada Robert.

"Skylar Edward Valerie." jawab robert. Sky menggelengkan kepalanya.

"Salah. nama lengkap asliku adalah Skylar Angela Valerie. Edward nama tengah yang diberi Harry untukku ketika Louis mengadopsiku. kau bahkan tidak tau apapun tentangku.Tapi kau ngotot menyuruhku tinggal bersamamu..tidak bisa dipercaya." ucap Skylar sambil meninggalkan ayahnya yang hanya bisa diam.

****

Skylar sedang merebahkan dirinya di ranjangnya. kepalanya pusing sekali . akhir-akhir ini Skylar memang kurang tidur dan kurang makan,dan ia terlalu stress,mangkannya ia kelelahan.

Ketika sedang berusaha untuk memejamkan matanya,tiba-tiba muncul Roby di hadapannya sambil menatapnya tajam. Skylar yang tersadar bahwa di dalam kamarnya ada orang lain,segera membuka matanya.

"Ngapain kau disini?" ucap Skylar kepada adik tiri nya itu. Roby menatap Skylar sambil bersedekap dengan sombongnya.

"Aku tidak mau kau tinggal di rumahku. aku tidak mau perhatian dad dariku teralihkan gara-gara kau. pergi sana dari rumahku!" Ucapnya sambil menarik Sky agar ia bangun dari tidurnya. Sky menepis tangan Roby dan berjalan menuju lemarinya.

"Tidak usah disuruh pun aku akan pergi dari sini." ucap Skylar tegas . ia mengambil tas barbie nya dan memasukkan semua bajunya ke dalam tas.

Roby mengamati Skylar yang berkemas.

"Baguslah!karena aku tidak ingin melihat ibuku menangis terus karena ada kau disini!kau perusak keluargaku!pergi dan jangan kembali lagi kesini." ucap Roby sambil meninggalkan kamar Skylar dengan gaya angkuhnya.

Skylar mendecak kesal,dia sombong sekali sih!

Skylar pun menghela napas dan kembali memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

"Sky maafkan a--Mau kemana kau? ini rumahmu!" ucap Robert ketika melihat Sky berkemas.

"Tidak. ini bukan rumahku. rumah adalah tempat dimana orang yang ada di dalamnya saling menyanyangi dan mengasihi. aku tidak merasakan itu disini. bahkan sejak pertama aku masuk kesini aku sudah merasakan rasa dingin. rumahku di london,diantara Louis dan teman-temannya.rumah kami di london mungkin tidak sebesar dan sebagus istana mu ini,tapi kehangatan yang mereka pancarkan untukku sangat berlebih . aku merasa disayangi disana. jika kau menyanyangiku,maka biarkan aku pulang ke rumahku yang sesungguhnya." ucap Skylar sambil menatap Robert dalam-dalam.
Robert menghela napas,lalu menunduk dan menyejajarkan tubuhnya dengan putrinya.

"Tidak bisakah kau sabar dulu Sky?hanya tinggal 2 hari lagi.." ucap Robert putus asa. Skylar menggeleng.

"Aku sudah tidak kuat lagi. aku lelah. setiap hari aku mendapat tekanan dari ayahmu,dari anakmu,dan dari kau yang terus memaksa ku untuk tinggal bersamamu. aku sudah tidak mau disini,tidak ada yang menginginkan keberadaan ku disini jadi kenapa aku harus tinggal?" ucap Skylar terluka. Robert terdiam .

"Aku menginginkanmu.. Sky.." ucap Robert. Sky menggeleng.

"Kau terlambat,kau menginginkanku kembali sekarang,kenapa tidak dari dulu?" ucap Sky terluka.

"Karena aku tidak tau bahwa kau masih hidup!" ucap Robert . Skylar tersenyum sedih.

"Itu hanya alasanmu saja,kau memang tidak butuh aku. mulai sekarang,anggap saja kalau aku tidak pernah ada. anggap aku sudah mati,lanjutkan hidupmu dengan tenang dan lupakan aku." ucap Skylar sambil menahan air mata nya. Robert tidak berkata apa-apa,ia hanya terdiam.

"Kau dengar apa katanya kan?dia ingin kau menganggapnya telah mati. jadi mulai sekarang,jangan pernah anggap ia ada dan jangan anggap ia anakmu." ucap Ray yang tiba-tiba muncul di kamar Skylar. "and you,jangan pernah mengaku-ngaku kepada yang lain bahwa kau anak robert!ingatlah bahwa kehadiranmu hanyalah aib keluarga kami!" seru Ray.

"Dad!" teriak Robert.

"Apa?! kau berani membantahku?" teriak Ray,membuat Robert terdiam.

"You,little brat,kau boleh pulang sesuka hatimu. tidak ada yang butuh kau disini!cepat pulang ke tempat asalmu!" Seru Ray sambil menunjuk muka Skylar,Skylar memejamkan matanya takut sedangkan Robert diam saja,ia tidak berani membantah ucapan ayahnya,ia tidak berani melawan ayahnya.

Ray pun melangkah pergi dari kamar Skylar sambil menggerutu dan mengutuk Skylar,Skylar diam saja dan menatap Robert.

"Kau tau?kurasa rasa sayangmu kepadaku tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan rasa sayang louis dan teman-temannya untukku. dia selalu membelaku,dia selalu ada untukku ketika aku sedih,dia selalu menjagaku. dia yang membuat aku berani ke makam ibu,dia yang menjagaku dan menenangkan ku ketika aku mendapat mimpi buruk,dia memberiku fasilitas pendidikan yang bagus,dia selalu ada untukku. tak hanya Louis,yang lain juga begitu. Harry yang membelaku ketika aku di bully,Zayn yang selalu bisa membuatku tenang dan selalu mengajariku tentang kehidupan,Liam yang sabar dan perhatian selalu membuatku merasa bersyukur untuk kehidupanku,dan Niall yang telah mengajariku main musik dan rela datang jauh-jauh dari Irlandia kemari hanya untuk menemuiku. Mereka yang membuat aku kembali menjadi Skylar yang ceria,mereka yang membuatku merasakan kasih sayang seorang ayah,mereka yang memberiku kehangatan rumah..tolong...aku mohon , aku ingin pulang kerumahku yang sesungguhnya..aku tidak mau disini..aku tidak kuat lagi..aku ingin pulang..apakah aku harus bersujud di depanmu agar kau mengijinkan aku pulang?"isak Skylar,Robert terdiam , air mata nya ikut menetes . ia tak menyangka bahwa putri nya segitu menyayangi keluarga barunya,ia tak menyangka bahwa ia telah menorehkan luka yang sangat dalam pada putrinya.

Skylar masih terisak,lalu tiba-tiba ia bersujud di depan Robert,Robert kaget melihatnya.

"Please..please..i wanna go home..." isak Sky,Robert memberdirikan Skylar dan menyuruhnya berhenti bersujud padanya. Robert tidak berkata apa-apa,ia hanya menatap Skylar yang terisak di depannya,lalu ia mengangguk dan memeluk Skylar. beberapa saat kemudian,ia melepaskan pelukannya dan berjalan keluar dari kamar.

Sky masih sesugukan,lalu ia mengambil iPhone nya dan menghubungi ayah angkat yang sangat ia sayangi itu.

"Lou....take me home...aku tidak mau disini..semuanya jahat padaku..aku ingin pulang..aku merindukanmu..aku mau pulang, Lou.aku janji aku akan selalu nurut padamu.." Ucap Skylar langsung ketika Louis mengangkat teleponnya. Louis yang menyadari bahwa skylar menangis langsung ikut menangis .

"I will. aku akan menjemputmu sekarang. tunggulah." Ucap Louis dengan suara paraunya. Louis pun menanyakan keberadaan Skylar dan ia bersiap kesana

*****

Skylar Tomlinson

Aku menghela napas lega, Louis akan segera kemari!dia akan menjemputku. tapi tiba-tiba aku ingat,perjalanan dari London ke New Tork kan tidak sebentar...ah tidak apa. yang penting Louis menjemputku!

"Sky...ada tamu." ucap Robert , membuatku terheran. siapa tamu yang ia maksud? apa itu Niall? atau Louis?tapi kok cepat sekali Louis datang... ah sudahlah,lebih baik aku temui dulu.

Aku dan Robert berjalan kearah pintu depan dan mendapati seorang laki-laki yang aku rindukan disana.

"Louis!" ucapku sambil berlari kearahnya dan melompat ke pelukannya,ia menangkapku dan memelukku erat,kurasakan air matanya yang menetes membasahi bajuku.

"I miss you..." bisiknya.

"I miss you too,Lou..." ucapku di pelukannya.

"Kenapa kau cepat sekali?" ucapku heran,tapi aku tidak melepaskan pelukanku padanya.

"Aku sudah di sini sejak beberapa hari yang lalu,dan ternyta hotel ku dekat dengan rumah ini" ucap Louis. aku mengangguk dan tersenyum bahagia,walaupun aku menangis tapi ini tangisan bahagia.

"Take me home,Lou.." bisikku. ia melepaskan pelukannya dan mengangguk.

"Ayo kita ambil barangmu." ucap Louis sambil menunjukkan senyuman nya yang aku rindukan.

****

"Terimakasih atas semuanya,maafkan keputusanku ini." ucapku kepada Robert. aku dan Louis sudah berada di depan gerbang,kami hendak pulang ke rumah yang sesungguhnya. Robert tersenyum sedih dan mengangguk.

"Aku minta maaf,Sky..aku minta maaf jika aku telah menyakitimu,aku minta maaf atas semua kesalahanku di masa lalu dan di masa sekarang.aku benar-benar menyesal..." ucapnya. kulihat air mata yang hampir keluar dari matanya. aku mendongak,menatap Louis yang mengangguk kepadaku. aku mengerti arti anggukan nya. aku pun mendekati Robert dan memeluknya.

"Aku sudah memaafkanmu..sekarang buka lembaran baru.jaga diri baik-baik." ucapku. ia tersenyum dan mencium keningku.
"Terimakasih,Skylar. terimakasih Lou.." ucap Robert.
"Kau tidak perlu berterimakasih padaku,sir." ucap Louis.
"Kalau begitu,sebaiknya kalian cepat ke bandara sebelum ketinggalan pesawat." ucap Robert. Aku dan Louis tersenyum. lalu Louis mempersilahkan aku masuk duluan,tapi sebelumnya aku membalikkan badanku ke arah Robert.

"Kau boleh mengunjungi aku jika kau mau,asalkan tidak usah mengakui ku sebagai anakmu agar ayahmu tidak marah. aku pergi dulu,father." ucapku sambil tersenyum dan memasuki taksi.kulihat Louis yang tersenyun padaku,dan kulihat senyum Robert yang mengembang.

Mungkin lebih baik begini.

****

Robert Joshua on the side

Continue Reading

You'll Also Like

26.6K 1.8K 21
*baca dulu SEASON 1 nya! * sesudah datingnya terungkap apa yang akan dilakukan jungkook dan tzuyu agar tetap mempertahankan hubungan yang sudah di ja...
3.1K 1.6K 40
Kebencian, keserakahan dan rasa dendam menjelma menjadi sosok makhluk mengerikan yang berusaha memakan jiwa manusia, sampai manusia itu meregang nyaw...
21K 2K 24
SECOND BOOK OF 'MY IDOL'!! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 'Keyla.. aku ingin, kamu jadi bagian penting dari hidupku.' -Kim 'Bagaimana mungkin seorang Ki...
506K 86K 85
[ Proses Revisi! ] Menyamar menjadi laki-laki demi balas dendam atas kematian saudaranya. Reyn adalah seorang gadis. Sejak ibunya menikah lagi dan p...